Analisis Kinerja-Dampak Area 3 Kota Bandung

Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 81 P0115 dalam aspek Dekorasi Jalan adalah sebesar 45,49 . Nilai attribute level impact 0,17 pada atribute Kondisi penghijauan jalan di kawasan anda menunjukkan bahwa 1 unit treatment perubahan pada attribute ini atau item pertanyaan yang berkaitan dengan Kondisi penghijauan jalan di kawasan anda pada kuesioner berasosiasi dengan 0,17 unit perubahan pada indeks attribut Dekorasi Jalan . Interpretasi yang sama dapat dilakukan untuk ke 8 aspek Aspek Inconsequential lain serta atribut pembentuknya. Presentasi model hubungan antara aspek-aspek dan atribut pembangunnya terhadap indeks kepuasan di Area 2 ditampilkan dalam bentuk diagram jalur pada Lampiran 6. Diagram tersebut hanya memuat aspek-aspek yang memberikan pengaruh signifikan bobot di atas nilai 0.5 terhadap indeks kepuasan. Adapun penjelasan dari nilai-nilai yang tertera pada diagram jalur tersebut sama dengan penjelasan yang diberikan pada diagram 1 di tingkat Kota.

4. Analisis Kinerja-Dampak Area 3 Kota Bandung

Kategorisasi sebanyak 40 aspek yaang dipersepsi masyarakat Bandung kedalam strategic satissfaction matrix menggunakan nilai default 50 untuk skor target manajerial dan 0.5 untuk bobot impak menghasilkan konfigurasi informasi pada kuadran-kuadran untuk Area 3 Arcamanik, Mandalajati, Antapani, Ujung Berung, Cibiru, Cinambo, dan Panyileukan sebagai berikut Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 82 P0115 Diagram 12. Strategic Satisfaction Matrix Area 3 Deskripsi hasil kategorisasi pada matriks di atas adalah:

A. Competitive Advantage CA ,Maintain atau Improve: indeks kinerja50,

dampak0.5 Berikut ini adalah daftar aspek-aspek pembangunan di Kota Bandung yang dipersepsi penting oleh warga Bandung di Area 3 dan pada saat bersamaan pemerintah Kota Bandung memperoleh persepsi kinerja yang baik dimata warga 1. Tempat Rekreasi 2. Dekorasi Jalan 3. Fungsi Fasilitas Jalan 4. Penanganan Banjir 5. Kewajaran Harga 6. Mutu Layanan 7. Bantuan Usaha Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 83 P0115 8. Pemukiman 9. Ketertiban sosial setempat 10. Keramahan Masyarakat Kota 11. Biaya layanan Kesehatan 12. Ketertiban dan dampak parkir 13. Sarana Olahraga Elaborasi mendalam dari hal-hal di atas diberikan pada Tabel 16. Tabel 16. Level-Level Informasi Model Kepuasan Warga Bandung Area 3 – CA No Competitive Advantage dampak Indeks Kinerja Aspek Bobot Atribut pembentuk Dampak Indeks Kinerja Atribut dan Bobot 1 2 3 4 5 1 Tempat Rekreasi [0,59] 65,04 dan 0,0376 1. Rancangan tempat rekreasi [0,79] 67,61 dan 0,37 2. Keamanan [0,6] 62,94 dan 0,28 3. Pemeliharaan [0,76] 63,98 dan 0,35 2 Dekorasi Jalan [0,63] 62,29 dan 0,0398 1. Penataan jalan yang ada saat ini [0,7] 58,2 dan 0,48 2. Jalan alternatif ke lokasi yang biasa anda tuju [0,76] 66,25 dan 0,52 3 Fungsi Fasilitas Jalan [0,77] 59,84 dan 0,0487 1. Kualitas jalan raya yang biasa anda lalui [0,86] 60,37 dan 0,5 2. Kondisi jalan di wilayah anda [0,86] 59,31 dan 0,5 4 Penanganan Banjir [0,78] 50,47 dan 0,0492 1. Fungsi gorong-gorong dalam mengatasi banjir. [0,88] 53,73 dan 0,53 2. Pemeliharaan sungai [0,77] 45,1 dan 0,47 5 Kewajaran Harga [0,75] 52,31 dan 0,0474 1. Kewajaran harga kebutuhan hidup di kota Bandung [0,9] 52,31 dan 1 6 Mutu Layanan 56,8 dan 0,0505 1. Prosedur pelayanan 58,78 dan 0,19 Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 84 P0115 [0,8] [0,83] 2. Waktu tunggu untuk mendapatkan pelayanan [0,78] 51,33 dan 0,18 3. Kewajaran biaya untuk mendapatkan pelayanan pemkot [0,75] 61,05 dan 0,17 4. Kejelasan persyaratan untuk mendapatkan layanan pemkot [0,68] 57,76 dan 0,15 5. Kecepatan respon pemkot ketika diminta bantuan [0,55] 45,8 dan 0,13 6. Layanan pemkot bebas pungli [0,83] 58,78 dan 0,19 7 Bantuan Usaha [0,65] 55,75 dan 0,0408 1. Akurasi pendataan yang dilakukan oleh pemkot data KTP, KK, PBB, dll [0,77] 58,92 dan 0,52 2. Bantuan pemkot tepat sasaran. raskin, dll [0,71] 52,76 dan 0,48 8 Pemukiman [0,63] 51,49 dan 0,0396 1. Keterjangkauan harga untuk mendapatkan tempat tinggal layak huni di kota Bandung [0,79] 40,41 dan 0,5 2. Kelayakan tempat tinggal anda [0,79] 62,57 dan 0,5 9 Ketertiban sosial setempat [0,68] 54,9 dan 0,0427 1. Keberhasilan pemkot menertibkan pendatang lapor RT, surat ket. penduduk musiman. [0,77] 58,49 dan 0,51 2. Kondisi warga miskin di wilayah anda. [0,74] 54,97 dan 0,49 10 Keramahan Masyarakat Kota [0,61] 71,29 dan 0,0386 1. Keramahan masyarakat di kota Bandung [0,93] 67,77 dan 1 Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 85 P0115 11 Biaya layanan Kesehatan [0,87] 55,86 dan 0,0548 1. kemampuan Puskesmas dalam menyembuhkan [0,85] 52,59 dan 0,61 2. kemampuan rumah sakit dalam menyembuhkan [0,55] 61,68 dan 0,39 12 Ketertiban dan dampak parkir [0,71] 52,06 dan 0,0447 1. Jumlah lahan parkir di kota Bandung [0,6] 46,82 dan 0,41 2. Kewajaran tarif [0,86] 55,56 dan 0,59 13 Sarana Olahraga [0,9] 57,18 dan 0,0569 1. Kemudahan untuk mencapai Tempat Olah raga [0,8] 51,13 dan 0,5 2. Keterjangkauan Biaya penggunaan sarana Olah raga [0,8] 60,38 dan 0,5 Pada 13 aspek tersebut di atas pemerintah Kota Bandung selaras dengan persepsi mayarakat Bandung di Area 3. Selaras dalam artian ke 13 aspek tersebut merupakan hal yang memiliki dampak besar bagi kepuasan hidup warga di Area 3 dan pemerintah Kota Bandung berhasil mendapat persepsi kinerja positif di mata warga. Oleh karena itu pemerintah Kota Bandung perlu mempertahankan atau meningkatkan kinerja pada 13 aspek tersebut di Area 1. Ke 13 aspek merupakan driver of satisfaction warga. Tugas pemerintah kota adalah merencanakan dan mengendalikan agar kinerja yang baik pada area-area di atas tetap terjaga Contoh penjelasan level-level informasi pada Tabel 16 : Tempat Rekreasi pada baris 1 dan kolom 2 memiliki indeks 65,04 , skor dampak 0,59 dan bobot sebesar 0,0376, kolom 3 Benefit level impact 0,0376 pada aspek Tempat Rekreasi menunjukkan bahwa 1 unit perubahan pada indeks benefit Tempat Rekreasi berasosiasi dengan 0,0376 peningkatan pada indeks Kepuasan. Selanjutnya, dampak Rancangan tempat rekreasi [0,79] dan Indeks kinerja atribut Rancangan Tempat Rekreasi, kolom 5 adalah sebesar 67,61. Juga di Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 86 P0115 kolom 5, nilai attribute level impact sebesar 0,37. Pada atribute Rancangan tempat rekreasi menunjukkan bahwa 1 unit treatment perubahan pada attribute ini atau item pertanyaan yang berkaitan dengan Rancangan tempat rekreasi pada kuesioner berasosiasi dengan 0,37unit perubahan pada indeks attribut Tempat Rekreasi. Interpretasi yang sama dapat dilakukan untuk ke 12 aspek positif serta atribut pembentuknya . B. Competitive Vulnerability [Focus Improvement]: indeks kinerja 50, dampak0.5 Terdapat 9 aspek yang harus mendapat perhatian besar pemerintah Kota Bandung, yaitu: Kelayakan Transportasi Umum, Ketersediaan air bersih, Penertiban PKL, Akurasi data, Ketertiban Sosial Kota,Akses menuju pelayanan kesehatan, Kesejahteraan pekerja, Penerimaan Pekerja, Ketersediaan dan tarif parker. Aspek-aspek tersebut harus mendapat prioritas dalam perencanaan pembangunana Area 3 Kota Bandung. Tabel 17 menyajikan secara lengkap dan detil mengenai focus perbaikan yang harus dilakukan untuk meningkatkan indeks kepuasan warga Bandung di Area 3 khususnya. Tabel 17. Level-Level Informasi Model Kepuasan Warga Bandung Area 3 – CV No Competitive Vulnerability dampak Indeks Kinerja Aspek Bobot Atribut pembentuk Dampak Indeks Kinerja Atribut dan Bobot 1 2 3 4 5 1 Kelayakan Transportasi Umum [0,68] 46,22 dan 0,0428 1. Rawan kriminalitas [0,79] 50,22 dan 0,48 2. Aspek waktu waktu tunggu penumpang, kecepatan perjalanan [0,85] 42,31 dan 0,52 2 Ketersediaan air bersih [0,51] 39,51 dan 0,0321 1. Kemudahan mendapatkan air tanah. [0,81] 45,67 dan 0,5 2. Pemenuhan kebutuhan air 34,85 dan 0,5 Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 87 P0115 bersih anda oleh Layanan PDAM [0,8] 3 Penertiban PKL [0,61] 43,7 dan 0,0383 1. Penertiban PKL [] 43,7 dan 1 4 Akurasi data [0,74] 49,72 dan 0,0471 2. Kemudahan mendapatkan bantuan kredit dari pemkot [0,72] 45,43 dan 0,48 3. Manfaat Program pelatihan usaha dari pemkot [0,8] 50 dan 0,52 5 Ketertiban Sosial Kota [0,87] 46,09 dan 0,0548 1. Keberhasilan pemkot meminimalisir gepeng di wilayah anda. [0,87] 46,28 dan 0,26 2. Keberhasilan pembinaan pemkot meminimalisir tuna susila di wilayah anda. [0,86] 50,06 dan 0,26 3. Keberhasilan pemkot menertibkan pengamen di wilayah anda. [0,86] 41,14 dan 0,26 4. Keberhasilan pemkot menertibkan tempat hiburan malam. [0,71] 50,07 dan 0,22 6 Akses menuju pelayanan kesehatan [0,88] 49,2 dan 0,0558 1. Kemudahan memperoleh Layanan jaminan kesehatan jasa asuransi kesehatan, BPJS [0,72] 52,13 dan 0,46 2. Biaya mendapatkan layanan kesehatan [0,84] 46,46 dan 0,54 7 Kesejahteraan pekerja [0,62] 33,67 dan 0,0391 1. Keseriusan Pemkot dalam menurunkan tingkat 35,36 dan 0,41 Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 88 P0115 Pengangguran. [0,64] 2. Keberadaan pekerja kontrakoutsourcing [0,92] 32,66 dan 0,59 8 Penerimaan Pekerja [0,87] 35,12 dan 0,0551 1. Kelayakan gajiupah pekerjakaryawan [0,86] 36,63 dan 0,51 2. Kepedulian pemkot terhadap keluhan pekerjakaryawan [0,81] 33,94 dan 0,49 9 Ketersediaan dan tarif parkir [0,69] 32,45 dan 0,0438 1. Keberhasilan penertiban parkir liar [0,77] 37,64 dan 0,48 2. Dampak parkir di tepi jalan umum atas kelancaran lalulintas [0,84] 27,33 dan 0,52 Di Area 3, Pemerintah Kota Bandung disarankan untuk melakukan focus perbaikan pada 9 aspek di atas. Warga Bandung Area 3 menilai pemerintah telah gagal mengelola 9 aspek tersebut. Pemerintah dipersepsi memiliki kinerja negative pada 9 aspek yang dipersepsi sebagai hal yang dianggap besar impaknya terhadap kepuasan warga. Berdasarkan level-level informasi pada Tabel kk, Kelayakan Transportasi Umum pada kolom 2 memiliki persepsi dampak kepentingan dimata warga sebesar 0.68, indeks persepsi kinerja pada kolom3 sebesar 46,22 buruk karena lebih kecil dari pada 50] dan angka di kolom 3 juga menunjukkan skor persepsi bobot penanganan banjir sebesar 0.0428. Angka 0.68 merupakan persepsi dampak yang besar bagi warga karena lebih besar daripada 0.5 . Benefit level impact 0.0428 pada aspek Kelayakan Transportasi Umum menunjukkan bahwa 1 unit perubahan pada indeks benefit Kelayakan Transportasi Umum berasosiasi dengan 0.0428 peningkatan pada indeks Kepuasan. Selanjutnya,skor persepsi dampak atribut Rawan kriminalitas adalah [0,79], Indeks kinerjanya sebesar 50,22 dan nilai attribute level impact 0,48 pada atribute Rawan kriminalitas. Angka 0,48 menunjukkan bahwa 1 unit treatment perubahan pada attribute ini atau item pertanyaan yang berkaitan dengan Rawan kriminalitas pada kuesioner berasosiasi dengan 0,48 unit perubahan pada indeks Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 89 P0115 attribut Rawan kriminalitas. Interpretasi yang sama dapat dilakukan untuk ke 8 aspek negatif lain serta atribut pembentuknya. C. Maintain or Reduce Invesment:Kinerja 50 Dampak 0.5 Ada 15 aspek dalam hal pemerintah dipersepsi memiliki kinerja positif akan tetapi manfaat ke 15 aspek tersebut dipersepsi kurang penting oleh warga di Area 3. 15 aspek tersebut adalah:Harga Makanan dan Sarana Rekreasi, Tempat Wisata Kuliner,Pemicu ,Kerawanan di Angkutan Umum, Kelayakan Fasilitas Pejalan Kaki,Pengelolaan Sampah,Tingkat Polusi, Manfaat pasar modern, Pertokoan, Pasar Tradisional, Pendidikan, Kemampuan dalam menyembuhkan,Seni dan Budaya,Penegakan Aturan,Sarana Ibadah Alternatif penafsiran, kategori-kategori ini bisa memuat driver of satisfaction yang dipersepsi warga sebagai hal mendasar dan sudah sepantasnya ada pada suatu kota. Bahayanya adalah reduksi kinerja mutu pada 15 aspek tersebut akan memicu ketidakpuasan warga dimasa depan. Tabel 18. menyajikan secara lengkap dan detil mengenai 15 aspek pemicu kepuasan warga yang harus dijaga agar indeks kepuasan warga Bandung di Area 3 khususnya tidak terganggu. Tabel 18. Level-Level Informasi Model Kepuasan Warga Bandung Area 3 – MRI No Maintain or Reduce Invesment dampak Indeks Kinerja Aspek Bobot Atribut pembentuk Dampak Indeks Kinerja Atribut dan Bobot 1 2 3 4 5 1 Harga Makanan dan Sarana Rekreasi [0,48] 60,9 dan 0 1. Keragaman variasi Jenis makanan [0,85] 63,79 dan 0,51 2. Keunikan makanan [0,83] 57,82 dan 0,49 2 Tempat Wisata Kuliner [0,44] 63,27 dan 0 1. Harga Makanan [0,66] 59,75 dan 0,31 2. Keamanan [0,84] 60 dan 0,39 3. Kenyamanan [0,65] 67,2 dan 0,3 3 Pemicu Kerawanan di Angkutan 56,5 dan 0 1. Kewajaran tarif [0,73] 57,08 dan 0,25 Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 90 P0115 Umum [0,25] 2. Perilaku awak supir kernet [0,69] 51,18 dan 0,24 3. Kelaikan mutu kendaraan dan supirkernet [0,74] 53,79 dan 0,25 4. Kesesuaian trayek menempuh rute seharusnya tidak sesuai trayek, tidak sampai ke tujuan [0,76] 63,69 dan 0,26 4 Kelayakan Fasilitas Pejalan Kaki [0] 52,91 dan 0 1. Fungsi penerangan jalan umum yang ada di kawasan anda [0,52] 54,91 dan 0,22 2. Kondisi penghijauan jalan di kawasan anda [0,46] 46,93 dan 0,19 3. Kekhawatiran atas kondisi pohon di pinggir jalan untuk keselamatan anda [rawan tumbang, menutup rambu jalan] [0,69] 52,82 dan 0,29 4. Fungsi rambu lalu lintas yang ada saat ini [0,71] 55,74 dan 0,3 5 Pengelolaan Sampah [0,23] 51,3 dan 0 1. Ketersediaan Fasilitas Kebersihan tong Sampah, Gerobak Sampah, Truk sampah, mobil penyapu jalan dalam menjaga kebersihan. [0,88] 52,93 dan 0,53 2. Kesadaran Masyarakat terhadap kebersihan lingkungan. [0,78] 49,06 dan 0,47 6 Tingkat Polusi [0,47] 50,27 dan 0 1. Tingkat polusi di wilayah anda yang paling mengganggu 50,27 dan 1 Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 91 P0115 1. air 2. udara 3. bising [0,98] 7 Manfaat pasar modern [0,48] 50,13 dan 0 1. Kelayakan Kondisi pasar tradisional di wilayah anda [0,95] 50,13 dan 1 8 Pertokoan [0,23] 65,26 dan 0 1. Penataan Pertokoan di wilayah anda [0,69] 56,45 dan 0,44 2. Kemudahan mencapai pertokoan di wilayah anda [0,88] 72,01 dan 0,56 9 Pasar Tradisional [0,16] 61,03 dan 0 1. Manfaat pembangunan mall di kota Bandung [0,88] 54,99 dan 0,54 2. Manfaat mini market di wilayah anda [0,75] 67,8 dan 0,46 10 Pendidikan [0,43] 51,64 dan 0 1. Sistem rayonisasi dalam penerimaan peserta didik baru [0,78] 47,35 dan 0,5 2. Kelayakan pendapatan pengajar [0,78] 53,84 dan 0,5 11 Kemampuan dalam menyembuhkan [0,45] 67,6 dan 0 1. Kemudahan mencapai Puskesmas [0,69] 68,95 dan 0,44 2. Kemudahan mencapai Rumah Sakit [0,87] 66,55 dan 0,56 12 Seni dan Budaya [0,09] 61,17 dan 0 1. Keberhasilan pemkot melestarikan seni sundapencak silat, angklung, jaipong. [0,91] 59,67 dan 0,41 2. Keberhasilan pemkot melibatkan pemuda untuk melestarikan budaya sunda. [0,92] 57,28 dan 0,42 Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 92 P0115 3. Penggunaan bahasa sunda dalam percakapan sehari- hari di lingkungan anda [0,38] 70,73 dan 0,17 13 Penegakan Aturan [0,34] 56,53 dan 0 1. Ketegasan Pemkot menjalankan peraturan daerah. [0,83] 51,43 dan 0,35 2. Pembongkaran bangunan oleh Pemkot [0,76] 57,07 dan 0,32 3. Ketaatan Tata ruang Kota Bandung terhadap aturan. [0,78] 55,71 dan 0,33 14 Sarana Ibadah [0] 71,21 dan 0 1. Kemudahan mencapai Tempat Ibadah [0,82] 79,1 dan 0,5 2. Kelengkapan Sarana di tempat Ibadah di wilayah anda perlengkapan ibadah,air, wifi [0,82] 63,1 dan 0,5 Berdasarkan level-level informasi pada Tabel 18, Harga Makanan dan Sarana Rekreasi kolom 2 dengan dampak kepentingan 0,48 yang rendah 0.50 memiliki indeks persepsi kinerja pada kolom3 sebesar 60,9 baik karena lebih besar dari pada 50] dan angka di kolom 3 juga menunjukkan skor persepsi Harga Makanan dan Sarana Rekreasi bernilai 0. Benefit level impact bernilai nol pada aspek Harga Makanan dan Sarana Rekreasi menunjukkan bahwa setiap unit perubahan pada indeks benefit Harga Makanan dan Sarana Rekreasi tidak berpengaruh terhadap peningkatan indeks Kepuasan. Selanjutnya, Indeks kinerja atribut Keragaman variasi Jenis makanan dalam aspek Harga Makanan dan Sarana Rekreasi adalah sebesar 63,79 kolom 5 dan nilai attribute level impact 0,85 kolom4 pada atribute Keragaman variasi Jenis makanan. Angka 0,51 kolom 5 menunjukkan bahwa 1 unit treatment perubahan pada attribute ini atau item pertanyaan yang berkaitan dengan Keragaman variasi Jenis makanan pada kuesioner berasosiasi dengan 0,35 unit Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 93 P0115 perubahan pada indeks attribut Harga Makanan dan Sarana Rekreasi. Interpretasi yang sama dapat dilakukan untuk ke 14 aspek pemicu kepuasan lain serta atribut pembentuknya.

D. Inconsequential -Dont waste the resources

Selanjutnya, Warga di Area 3 mempersepsi pemerintah kota memiliki kinerja buruk pada 4 aspek : Penataan Lalu-lintas, Kondisi Jalan, , Kemacetan, Keamanan. Tetapi warga juga mempersepsi kurang penting pada ke 4 aspek ini. Alternatif interpretasi untuk situasi ini adalah keempat masalah tersebut bukan concern aktif bagi warga Bandung Area3. Keempat situasi itu tidak dihiraukan oleh pandangan dan pemikiran warga Area 3. Interpretasi fenomena ini mengacu pada pemikiran bahwa hanya informasi-informasi yang dianggap pentinglah yang dipedulikan. Keempat fenomena itu tidak dipedulikan oleh warga karena fenomena tersebut merupakan stimulus yang tidak lagi menjadi drive untuk memotivasi suatu gerakan. Hal ini dapat dijelaskan oleh sikap apatisme atau skeptic sebagai produk frustasi akibat dari berlarut-larutnya penyelesaian permasalahan tersebut. Tabel 19. menyajikan secara lengkap dan detil mengenai 4 aspek Inconsequential Tabel 19. Level-Level Informasi Model Kepuasan Warga Bandung Area 3 – IDWR No Inconsequential - Dont waste the resources dampak Indeks Kinerja Aspek Bobot Atribut pembentuk Dampak Indeks Kinerja Atribut dan Bobot 1 2 3 4 5 1 Penataan Lalu- lintas [0,31] 45,78 dan 0 1. Jalan alternatif ke lokasi yang biasa anda tuju [0,83] 45,03 dan 0,52 2. Kelayakan Penyebrangan [0,76] 46,22 dan 0,48 2 Kondisi Jalan [0] 49,56 dan 0 1. Dekorasi pot bunga, patung, lampu hias, dll [0,87] 46,58 dan 0,34 2. Penataan Dekorasi [0,88] 48,69 dan 0,34 Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 94 P0115 3. Keindahan Dekorasi di simpang jalan [0,82] 51,44 dan 0,32 3 Kemacetan [0,04] 44,15 dan 0 4 Keamanan [0,39] 46,29 dan 0 1. Kota bandung rawan pemerasan. [0,88] 47,4 dan 0,34 2. Kota bandung rawan kejahatan. [0,86] 43,39 dan 0,33 3. Kota bandung rawan pengrusakan. [0,83] 47,66 dan 0,32 Berdasarkan level-level informasi pada Tabel 19, Penataan Lalu-lintas memiliki skor dampak kepentingan 0.31 yang rendah di mata warga dengan indeks persepsi kinerja pada kolom3 sebesar 45,78 buruk karena lebih kecil dari pada 50] . Angka di kolom 3 juga menunjukkan bobot persepsi Penataan Lalu-lintas sebesar 0. Benefit level impact 0 pada aspek Penataan Lalu-lintas menunjukkan bahwa setiap unit perubahan pada indeks benefit Tingkat Polusi tidak berpengaruh terhadap peningkatan indeks Kepuasan. Selanjutnya, Indeks kinerja atribut Jalan alternatif ke lokasi yang biasa anda tuju dalam aspek Penataan Lalu-lintas adalah sebesar 45,03 . Nilai attribute level impact 0,52 pada atribute Jalan alternatif ke lokasi yang biasa anda tuju menunjukkan bahwa 1 unit treatment perubahan pada attribute ini atau item pertanyaan yang berkaitan dengan Kondisi penghijauan jalan di kawasan anda pada kuesioner berasosiasi dengan 0,17 unit perubahan pada indeks attribut Penataan Lalu-lintas. Interpretasi yang sama dapat dilakukan untuk ke 3 aspek Aspek Inconsequential lain serta atribut pembentuknya Presentasi model hubungan antara aspek-aspek dan atribut pembangunnya terhadap indeks kepuasan di Area 3 ditampilkan dalam bentuk diagram jalur pada Lampiran 7. Diagram tersebut hanya memuat aspek-aspek yang memberikan pengaruh signifikan bobot di atas nilai 0.5 terhadap indeks kepuasan. Adapun penjelasan dari nilai-nilai yang tertera pada diagram jalur tersebut sama dengan penjelasan yang diberikan pada diagram 1 di tingkat Kota. Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 95 P0115

5. Analisis Kinerja-Dampak Area 4 Kota Bandung