Faktor-faktor yang Memengaruhi Perilaku

2.1.3 Faktor-faktor yang Memengaruhi Perilaku

Berdasarkan pendapat Notoatmodjo 2012 yang mengutip pendapat para ahli Green 1980; Kar 1983; dan WHO 1984, dapat disimpulkan bahwa perilaku dipengaruhi oleh beberapa faktor. a. Teori Lawrence Green Perilaku ditentukan atau terbentuk dari tiga faktor: 1 Faktor-faktor predisposisi predisposing factors, yang terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan nilai-nilai dan sebagainya. 2 Faktor-faktor pendukung enabling factors, yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana kesehatan. Misalnya : puskesmas, obat-obatan, alat-alat kontrasepsi, jamban dan sebagainya. 3 Faktor-faktor pendorong reinforcing factors, yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain yang merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat. b. Teori Snehandu B. Kar Kar mencoba menganalisis perilaku kesehatan dengan bertitik tolak bahwa perilaku itu merupakan fungsi dari: a. Niat seseorang untuk bertindak sehubungan dengan kesehatan atau perawatan kesehatannya behaviour intention. b. Dukungan sosial dari masyarakat sekitarnya social-support. c. Ada atau tida adanya informasi tentang kesehatan atau fasilitas kesehatan Universitas Sumatera Utara accessebility of information. d. Otonomi pribadi, yang bersangkutan dalam hal inimengambil tindakan atau keputusan personal autonomy. e. Situasi yang memungkinkan untuk bertindak atau tidak bertindak action situation. c. Teori WHO Tim kerja dari WHO menganalisis bahwa yang menyebabkan seseorang itu berperilaku tertentu adalah karena adanya empat alasan pokok. 1 Pemahaman dan pertimbangan thought and feeling, yakni dalam bentuk pengetahuan, persepsi, sikap, kepercayaan-kepercayaan dan penilaian-penilaian seseorang terhadap objek dalam hal ini adalah objek kesehatan. a Pengetahuan Pengetahuan diperoleh dari pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain. b Kepercayaan Kepercayaan sering diperoleh dari orang tua, kakek, atau nenek. Seseorang menerima kepercayaan itu berdasarkan keyakinan atau tanpa adanya pembuktian terlebih dahulu. c Sikap Sikap menggambarkan suka atau tidak suka seseorang terhadap objek. Sikap sering diperoleh dari pengalaman sendiri atau dari orang lain yang paling dekat. Sikap membuat seseorang mendekati atau menjauhi suatu objek. Universitas Sumatera Utara 2 Orang penting sebagai referensi personal reference. Perilaku orang, lebih-lebih perilaku anak kecil banyak dipengaruhi oleh orang- orang yang dianggap penting. Apabila seseorang itu dipercaya, maka apa yang dikatakan atau perbuatan cenderung untuk dicontoh. Orang-orang yang dianggap penting ini sering disebut kelompok referensi reference group, antara lain guru, alim ulama, kepala adat suku, kepala desa, dan sebagainya. 3 Sumber-sumber daya resources Sumber daya mencakup fasilitas, uang, waktu, tenaga, dan sebagainya. Semua itu berpengaruh terhadap perilaku seseorang atau kelompok masyarakat. Pengaruh sumber daya terhadap perilaku dapat bersifat positif maupun negatif. Misalnya pelayanan puskesmas, dapat berpengaruh positif terhadap perilaku penggunaan puskesmas tetapi juga dapat berpengaruh sebaliknya. 4 Kebudayaan culture, kebiasaan, nilai-nilai, tradisi-tradisi, sumber-sumber di dalam masyrakat akan menghasilkan suatu pola hidup way of life yang pada umumnya disebut kebudayaan. Kebudayaan terbentuk dalam waktu lama sebagai akibat dari kehidupan suatu masyrakat bersama. Kebudayaan selalu berubah, baik secara lambat maupun cepat, sesuai peradaban umat manusia. d. Teori Ajzen dan Fishbein Faktor- faktor yang memengaruhi perilaku manusia adalah latar belakang individu sebagai berikut : 1 Faktor pribadi, yaitu : sikap, kepribadian , nilai, kondisi emosi, intelegensi. 2 Faktor sosial, yaitu : usia, jenis kelamin, ras dan etnis, pendidikan, pendapatan, Universitas Sumatera Utara religikepercayaan. 3 Informasi, yaitu : pengalaman, pengetahuan, media. Individu tumbuh dalam lingkungan sosial yang berbeda-beda dan membutuhkan informasi tentang beberapa hal, informasi yang diperoleh mendasari keyakinan mereka tentang konsekuensi suatu perilaku, tentang harapan-harapan normatif dari lingkungan sosial, dan juga tentang hambatan-hambatan yang dapat mencegah mereka untuk membentuk perilaku berdasarkan intensi yang dimilikinya. e. Teori SOR Menurut Wawan dan Dewi 2011 yang mengutip pendapat Skinner 1938, perilaku merupakan hasil hubungan antara perangsang stimulus, tanggapan respon dan respons.

2.1.4 Sumber-sumber Informasi