Kesanggupan keluarga melaksanakan pemeliharaan kesehatan terhadap anggotanya dapat dilihat dari tugas kesehatan keluarga yang dilaksanakan. Tugas
kesehatan keluarga tersebut adalah Frieman, 1998 : menggenal masalah kesehatan, mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat, memberi
perawatan pada anggota keluarga yang sakit, mempertahankan suasana rumah yang sehat, dan menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat.
Kelima tugas kesehatan tersebut saling terkait dan perlu dilakukan oleh keluarga. Perawat perlu melakukan pengkajian untuk mengetahuisejauh mana
keluarga dapat melaksanakan kelima tugas tersebut dengan baik, selanjutnya memberikan bantuan atau pembinaan terhadap keluarga untuk memenuhi tugas
kesehatan keluarga tersebut.
2.2.5 Tugas Keluarga
Menurut Jhonson dan Leny 2010, pada dasarnya tugas keluarga ada tujuh tugas pokok sebagai berikut : Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya,
pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga, pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-masing, sosialisasi
antar anggota keluarga, pengaturan jumlah anggota keluarga, pemeliharaan ketertiban anggota keluarga dan membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya.
2.2.6 Ciri-ciri Struktur Keluarga
Menurut Effendi Makhfudli 2009, ciri-ciri struktur keluarga adalah: a. Terorganisasi
Keluarga adalah cerminan sebuah organisasi dimana setiap anggota keluarga
Universitas Sumatera Utara
memiliki peran dan fungsinya masing-masing sehingga tujuan keluarga dapat tercapai. Organisasi yang ditandai dengan adanya hubungan yang kuat antara
anggota sebagai bentuk saling ketergantungan dalam mencapai tujuan. b. Keterbatasan
Dalam mencapai tujuan setiap anggota keluarga memiliki peran dan tanggung jawab masing-masing sehingga dalam berinteraksi setiap anggota tidak bisa
semena-mena, tetapi mempunyai keterbatasan yang dilandasi oleh tanggung jawab masing-masing anggota keluarga.
c. Perbedaan dan kekhususan Adanya peran yang beragam dalam keluarga menunjukkan bahwa masing-
masing anggota keluarga mempunyai peran dan fungsi yang berbeda-beda dan khas seperti halnya peran ayah sebagai pencari nafkah utama dan peran ibu yang
merawat anak-anak.
2.2.7 Tipe Keluarga
Menurut Suprajitno 2004, pembagian tipe keluarga bergantung pada konteks keilmuan dan orang yang mengelompokkan. Secara tradisional keluarga
dikelompokkan menjadi dua, yaitu : a. Keluarga inti nuclear family
keluarga yang hanya terdiri ayah, ibu, dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi atau keduanya.
b. Keluarga besar extended family Keluarga inti ditambah anggota keluarga lain yang masih mempunyai hubungan
Universitas Sumatera Utara
darah kakek-nenek, paman-bibi. Namun, dengan berkembangnya peran individu dan meningkatkannya rasa
individualism, pengelompokan tipe keluarga selain kedua diatas berkembang menjadi:
a. Keluarga bentukan kembali dynadic family adalah keluarga baru yang terbentuk dari pasangan yang telah cerai atau kehilangan pasangannya. Keadaan ini di
Indonesia juga menjadi tren karena adanya pengaruh gaya hidup barat yang pada zaman dahulu jarang sekali ditemui sehingga seorang yang telah cerai atau
ditinggal pasangannya cenderung hidup sendiri untuk membesarkan anak-anaknya. b. Orang tua tunggal single parent family adalah keluarga yang terdiri dari salah
satu orang tua dengan anak-anak akibat perceraian atau ditinggal pasangannya. c. Ibu dengan anak tanpa perkawinan the unmarried teenage mother
d. Orang dewasa laki-laki atau perempuan yang tinggal sendiri tanpa pernah menikah the single adult living alone. Kecendurungan di Indonesia juga
meningkat dengan dalih tidak mau direpotkan oleh pasangan atau anaknya kelak jika telah menikah.
e. Keluarga dengan anak tanpa pernikahan sebelumnya the nonmarital beterosexual cobabiting family. Biasanya dapat dijumpai pada daerah kumuh perkotaan
besar, tetapi pada akhirnya mereka dinikahkan oleh pemerintah daerah meskipun usia pasangan tersebut telah tua demi status anak-anaknya.
f. Keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin sama gay and lesbian family.
Universitas Sumatera Utara
2.2.8 Peranan Keluarga