Hasil Belajar Aspek Kognitif
                                                                                kurang  antusias  dalam  hal  belajar  sehingga  kegiatan  belajar  siswa  yang maksimal  hanya  terjadi  pada  saat  metode  observasi  berlangsung.  Hal  ini
juga yang diduga menyebabkan keberhasilan peningkatan motivasi belajar dan  psikomotor  siswa  tidak  berbanding  lurus  dengan  hasil  aspek  kognitif
siswa. Hal ini terbukti dari hasil observasi  yang dilakukan peneliti selama proses pembelajaran bahwa siswa kurang tekun dalam mengikuti kegiatan
diskusi  di  dalam  kelas.  Pada  saat  kegiatan  pembelajaran  di  dalam  kelas pemberian  materi  berlangsung  sebagian  besar  siswa  ada  yang  berleha-
leha  di  kursi  dan  berbicara  dengan  temannya  dalam  artian  lalai  dengan tugasnya  dan  menyebabkan  banyak  waktu  yang  terbuang.    Tidak  adanya
peningkatan aspek kognitif ini  juga disebabkan karena manajemen waktu yang  kurang  baik.  Kegiatan  observasi  membutuhkan  manajemen  waktu
yang baik untuk menghasilkan kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien  agar  siswa  dapat  menyerap  pembelajaran  dengan  waktu  yang
sesuai  dengan  taraf  kemampuan  intelegensinya.  Penjelasan  di  atas  sesuai dengan teori menurut konsepsi Carrol dalam Winkell 2004 yaitu faktor-
faktor yang berperanan dalam belajar siswa adalah: a jumlah waktu yang disediakan;  b  ketekunan  siswa  untuk  menggunakan  waktu  yang
disediakan sebaik-baiknya;  c jumlah waktu  yang dibutuhkan oleh siswa mengingat taraf kemampuan intelektualnya; dan lain-lain.
Rendahnya hasil aspek kognitif ini diduga karena siswa memiliki metode belajar  yang kurang baik. Sebagian besar siswa tidak mengulangi
bahan pelajaran atau menghafalkan dan memahami materi di rumah. LKS yang  diberikan  tidak  dibaca  kembali  bahkan  ada  beberapa  siswa  yang
menghilangkan LKS sehingga tidak ada bahan yang bisa digunakan untuk
belajar.  Hal  ini  sesuai  dengan  teori  metode  belajar  menurut  Slameto 2010  yaitu  kebiasaan  mengulangi  bahan  pelajaran  besar  pengaruhnya
dalam  belajar,  karena  dengan  adanya  pengulangan  review “bahan  yang
belum begitu dikuasai serta mudah terlupaka n” akan tetap tertanam dalam
otak  seseorang.  Mengulang  dapat  secara  langsung  sesudah  membaca, tetapi  yang  lebih  penting  adalah  mempelajari  kembali  bahan  pelajaran
yang sudah dipelajari. Dari  hasil  pembahasan  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa  siswa
memiliki  psikomotor  yang  baik  dan  termotivasi  dalam  hal  belajar  hanya pada saat praktikum pembedahan hewan atau pada saat penerapan metode
observasi dilakukan.
62