Penerapan metode picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa pada materi biologi vertebrata kelas X SMA GAMA Yogyakarta.
vii ABSTRAK
PENERAPAN METODE PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA PADA
MATERI BIOLOGI VERTEBRATA KELAS X SMA GAMA YOGYAKARTA
Priskila Theofani
Pendidikan Biologi
Universitas Sanata Dharma
Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar dan motivasi siswa pada materi vertebrata. Hal ini disebabkan oleh metode mengajar guru yang dominan menggunakan metode ceramah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa kelas XA SMA Gama Yogyakarta dengan menerapkan metode picture and picture pada materi biologi vertebrata.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Peneltian dilaksanakan pada bulan April-Mei 2015 dengan subyek penelitian adalah 21 siswa kelas XA SMA Gama Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus, dengan 2 kali pertemuan pada setiap siklus. Data hasil belajar ranah kognitif diperoleh dari hasil posttest siklus I dan posttest siklus II. Data hasil belajar ranah afektif diperoleh dari hasil lembar observasi. Data motivasi belajar diperoleh dari hasil lembar kuisioner awal dan kuisioner akhir. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis data campuran (kuantitatif dan kualitatif).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif metode picture and picture pada materi Biologi vertebrata, siswa mengalami peningkatan hasil belajar ranah kognitif yang terlihat dari peningkatan rata-rata nilai dimana siklus I sebesar 77,61 dan siklus II menjadi 84,76. (2) Hasil belajar ranah afektif mengalami peningkatan dari 87,28 pada siklus I menjadi 93,14 pada siklus II. (3) Siswa mengalami peningkatan motivasi belajar terlihat dari rata-rata yaitu 75,29 pada siklus I menjadi 82,67 pada siklus II.
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah penerapan metode
picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa pada
materi biologi vertebrata kelas X SMA Gama Yogyakarta.
Kata Kunci : picture and picture, hasil belajar, motivasi belajar, biologi
(2)
8
ABSTRACT
IMPLEMENTING PICTURE AND PICTURE METHOD FOR
DEVELOPING STUDENT’S OUTCOMES AND MOTIVATION IN VERTEBRATE MATERIAL GRADE X SMA GAMA YOGYAKARTA
PRISKILA THEOFANI
BIOLOGY EDUCATION
SANATA DHARMA UNIVERSITY
The background of the study is the low of students’ outcomes and motivation in vertebrate material. This is caused by a dominant teacher teaching methods using methods lecture. This study aims to develop students’ outcomes and motivation by using picture and picture method in vertebrate material.
The study is a descriptive research. The research uses class action research. It was done on April to May 2015. The study involves 21 students grade XA SMA Gama Yogyakarta 2014/2015. The research was done in two cycles; every cycle consisted of two meeting. The data in cognitive field was obtained from observation sheet. The learning motivation was obtained from the beginning and the last questioners. The data was analysed by mixing quantitative and qualitative methods.
The result of the study shows two points. The first is that by using cooperative learning, picture and picture method in vertebrate material, the student’s outcomes in cognitive field have increased which the first cycle is 77.61 and the second is 84.76. the second is that the result of the study in affective filed has increase from 87,28 to 93,14 in the second cycle. The last is that student’ motivation has increase from 75,29 in the first cycle to 82,67.
The conclusion of the study was the implementation picture and picture method increase student’s outcomes and motivation in vertebrate material grade X SMA Gama Yogyakarta
Keywords : picture and picture, student outcomes, student’ motivation, biology of
(3)
PENERAPAN METODE PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA PADA
MATERI BIOLOGI VERTEBRATA KELAS X SMA GAMA YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh :
Priskila Theofani
NIM : 111434043
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
(4)
i
PENERAPAN METODE PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA PADA
MATERI BIOLOGI VERTEBRATA KELAS X SMA GAMA YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh :
Priskila Theofani
NIM : 111434043
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
(5)
(6)
(7)
iv
PERSEMBAHAN
Segala Perkara dapat kutanggung didalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku
(Filipi 4 : 13)
Karya Ini Saya Persembahkan Untuk:
1. Bapak Dan Ibu Yang Tersayang
2. Keluarga Dan Saudara Yang Terkasih
3. Dosen pembimbing : Dra. Maslicah Asy’ari, M.Pd.
4. Keluarga Pendidikan Biologi
5. Keluarga besar Gereja Kristen Nazarene Gloria
6. Universitas Sanata Dharma
MOTTO
(8)
(9)
(10)
vii
ABSTRAK
PENERAPAN METODE PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA PADA
MATERI BIOLOGI VERTEBRATA KELAS X SMA GAMA YOGYAKARTA
Priskila Theofani
Pendidikan Biologi
Universitas Sanata Dharma
Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar dan motivasi siswa pada materi vertebrata. Hal ini disebabkan oleh metode mengajar guru yang dominan menggunakan metode ceramah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa kelas XA SMA Gama Yogyakarta dengan menerapkan metode picture and picture pada materi biologi vertebrata.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Peneltian dilaksanakan pada bulan April-Mei 2015 dengan subyek penelitian adalah 21 siswa kelas XA SMA Gama Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus, dengan 2 kali pertemuan pada setiap siklus. Data hasil belajar ranah kognitif diperoleh dari hasil posttest siklus I dan posttest siklus II. Data hasil belajar ranah afektif diperoleh dari hasil lembar observasi. Data motivasi belajar diperoleh dari hasil lembar kuisioner awal dan kuisioner akhir. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis data campuran (kuantitatif dan kualitatif).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif metode picture and picture pada materi Biologi vertebrata, siswa mengalami peningkatan hasil belajar ranah kognitif yang terlihat dari peningkatan rata-rata nilai dimana siklus I sebesar 77,61 dan siklus II menjadi 84,76. (2) Hasil belajar ranah afektif mengalami peningkatan dari 87,28 pada siklus I menjadi 93,14 pada siklus II. (3) Siswa mengalami peningkatan motivasi belajar terlihat dari rata-rata yaitu 75,29 pada siklus I menjadi 82,67 pada siklus II.
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah penerapan metode
picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa pada
materi biologi vertebrata kelas X SMA Gama Yogyakarta.
Kata Kunci : picture and picture, hasil belajar, motivasi belajar, biologi
(11)
viii
ABSTRACT
IMPLEMENTING PICTURE AND PICTURE METHOD FOR
DEVELOPING STUDENT’S OUTCOMES AND MOTIVATION IN
VERTEBRATE MATERIAL GRADE X SMA GAMA YOGYAKARTA PRISKILA THEOFANI
BIOLOGY EDUCATION SANATA DHARMA UNIVERSITY
The background of the study is the low of students‟ outcomes and motivation
in vertebrate material. This is caused by a dominant teacher teaching methods using methods lecture. This study aims to develop students‟ outcomes and motivation by using picture and picture method in vertebrate material.
The study is a descriptive research. The research uses class action research. It was done on April to May 2015. The study involves 21 students grade XA SMA Gama Yogyakarta 2014/2015. The research was done in two cycles; every cycle consisted of two meeting. The data in cognitive field was obtained from observation sheet. The learning motivation was obtained from the beginning and the last questioners. The data was analysed by mixing quantitative and qualitative methods.
The result of the study shows two points. The first is that by using cooperative learning, picture and picture method in vertebrate material, the student‟s outcomes in cognitive field have increased which the first cycle is 77.61 and the second is 84.76. the second is that the result of the study in affective filed has increase from 87,28 to 93,14 in the second cycle. The last is that student‟ motivation has increase from 75,29 in the first cycle to 82,67.
The conclusion of the study was the implementation picture and picture
method increase student‟s outcomes and motivation in vertebrate material grade X SMA Gama Yogyakarta
Keywords : picture and picture, student outcomes, student‟ motivation, biology of
(12)
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
senantiasa melimpahkan berkat dan kasih-Nya sehingga penulis dengan judul
skripsi “Penerapan Metode Picture and Picture untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Motivasi Siswa pada Materi Biologi Vertebrata Kelas X SMA Gama
Yogyakarta” dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Program Studi Pendidikan
Biologi.
Penulisan skripsi ini banyak memperoleh bantuan, dukungan dan doa dari
berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberikan rahmat kehidupan dan
penyertaan kepada penulis.
2. Bapak Rohandi Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
3. Bapak Drs. A. Tri Priantoro, M. For. Sc selaku ketua Program Studi
Pendidikan Biologi Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Ibu Dra. Maslicah Asy‟ari, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang sudah sabar membimbing dan membantu dalam penyusunan dan penyelesaian
skripsi.
5. Bapak Drs. Gunardi selaku guru mata pelajaran biologi kelas XA SMA Gama
Yogyakarta
6. Segenap staf guru dan karyawan serta siswa kelas XA SMA Gama
(13)
x
7. Bapak dan ibu Dosen Pendidikan Biologi yang telah membimbing dan
mengajari penulis selama belajar di Pendidikan Biologi.
8. Segenap staf karyawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah
membantu dan melayani segala keperlian akademik dalam penelitian.
9. Orang tua (Pdt. Djen T. Sanger, M.Th. dan Ibu Diah Kustiningsih, S.Th.) dan
adik (Akwila Theo Kahal J.S.) serta segenap keluarga yang selalu
memberikan dorongan baik moril maupun material kepada penulis serta doa
demi kelancaran penulis dalam menyelesaikan studi.
10. Teman-temanku Galuh, Ricca, Helen, Ancis dan Budin yang bersedia
menjadi observer selama penulis melakukan penelitian.
11. Teman-teman Pendidikan Biologi 2011 yang selalu mendukung, memberi
semangat, kebersamaan selama penulis menjalankan studi dan penyelesaian
skripsi ini.
12. Keluarga besar dan Pemuda/I Gereja Kristen Nazarene Gloria yang
mendukung dalam doa dan memberi semangat dalam pengerjaan skripsi.
13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih atas doa
dan dukungan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang mendukung demi
perbaikan di masa mendatang. Penulis berharap semoga skripsi dapat bermanfaat
bagi penulis dan bagi para pembaca.
(14)
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………..ii
HALAMAN PENGESAHAN………iii
HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………..v
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS..……vi
ABSTRAK……….vii
ABSTRACT ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. LATAR BELAKANG MASALAH ... 1
B. RUMUSAN MASALAH ... 4
C. BATASAN MASALAH ... 5
D. TUJUAN PENELITIAN ... 6
E. MANFAAT PENELITIAN ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
A. HASIL BELAJAR ... 8
(15)
xii
2. Pengertian Hasil Belajar ... 9
B. MOTIVASI BELAJAR ... 13
C. METODE PICTURE AND PICTURE ... 19
1. Pengertian Metode Pembelajaran Picture and Picture ... 19
2. Prinsip Dasar Metode Pembelajaran Picture and Picture ... 20
3. Langkah-langkah Model Pembelajaran Picture and Picture ... 21
4. Kelebihan dan Kelemahan Model pembelajaran Picture and Picture ... 23
D. MATERI BIOLOGI VERTEBRATA ... 25
E. HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN ... 25
F. KERANGKA BERPIKIR ... 26
G. HIPOTESA ... 29
BAB III METODE PENELITIAN... 30
A. JENIS PENELITIAN... 30
B. SETTING PENELITIAN ... 30
C. VARIABEL PENELITIAN ... 30
D. RANCANGAN PENELITIAN ... 31
E. INSTRUMEN ... 39
F. METODE PENGUMPULAN DATA ... 41
G. ANALISIS DATA ... 42
H. INDIKATOR KEBERHASILAN PENELITIAN ... 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 46
A. DESKRIPSI PENELITIAN TIAP SIKLUS ... 46
1. Siklus I ... 46
2. Siklus II ... 54
B. ANALISA DATA ... 62
1. Hasil Belajar Ranah Kognitif ... 62
2. Hasil Belajar Ranah Afektif ... 65
3. Motivasi Siswa ... 66
C. PEMBAHASAN ... 67
1. Hasil Belajar Ranah Kognitif ... 67
(16)
xiii
3. Motivasi Siswa ... 71
D. KETERBATASAN PENELITIAN ... 73
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 74
A. KESIMPULAN ... 74
B. SARAN ... 74
DAFTAR PUSTAKA ... 76
(17)
xiv
DAFTAR TABEL
TABEL 3.1 METODE PENGUMPULAN DATA ... 42
TABEL 3.2 KRITERIA SKOR KETUNTASAN INDIVIDU ... 42
TABEL 3.3 KRITERIA HASIL PERSENTASE OBSERVASI ASPEK AFEKTIF SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN... 43
TABEL 3.4 KATEGORI MOTIVASI SISWA ... 44
TABEL 3.5 INDIKATOR KEBERHASILAN PENELITIAN ... 45
TABEL 4.1 TES HASIL BELAJAR SIKLUS I (RANAH KOGNITIF ) ... 63
TABEL 4.2 TES HASIL BELAJAR SIKLUS II (RANAH KOGNITIF) ... 64
TABEL 4.3 NILAI HASIL OBSERVASI KELOMPOK SISWA ... 65
TABEL 4.4 PERSENTASE ASPEK AFEKTIF SISWA KATEGORI TINGGI SIKLUS I DAN SIKLUS II ... 66
TABEL 4.5 MOTIVASI SISWA ... 66
(18)
xv
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR. 2.1. KERANGKA BERPIKIR PENELITIAN ... 28
GAMBAR 3.1 : SIKLUS PELAKSANAAN TINDAKAN KELAS ... 32
GAMBAR 4.1. SISWA MENGISI LEMBAR KUISIONER (AWAL) ... 47
GAMBAR 4.2. KEGIATAN APERSEPSI ... 48
GAMBAR 4.3. DISKUSI KELOMPOK ... 49
GAMBAR 4.4. SISWA MENJELASKAN HASIL DISKUSI ... 50
GAMBAR 4.5. KEGIATAN APERSEPSI ... 51
GAMBAR 4.6. DISKUSI KELOMPOK ... 52
GAMBAR 4.7. PRESENTASI KELOMPOK ... 52
GAMBAR 4.8 SISWA MENGERJAKAN TEST KOGNITIF I ... 54
GAMBAR 4.9. KEGIATAN APERSEPSI ... 56
GAMBAR 4.9. PEMBENTUKAN KELOMPOK ... 56
GAMBAR 4.10. DISKUSI KELOMPOK ... 57
GAMBAR 4.11. KEGIATAN APERSEPSI ... 58
GAMBAR 4.12. DISKUSI KELOMPOK ... 59
GAMBAR 4.13. SISWA MENGERJAKAN TEST KOGNITIF II ... 61
GAMBAR 4.14 GRAFIK PERSENTASE KKM ... 69
GAMBAR 4.15 GRAFIK HASIL BELAJAR RANAH AFEKTIF ... 71
GAMBAR 4.16 GRAFIK KATEGORI HASIL BELAJAR RANAH AFEKTIF 71 GAMBAR 4.17 GRAFIK MOTIVASI BELAJAR SISWA ... 72
(19)
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. SURAT KETERANGAN IJIN PENELTIAN ... 79
LAMPIRAN 2. SURAT KETERANGAN SELESAI PENELITIAN ... 80
LAMPIRAN 3. SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN ... 81
LAMPIRAN 4. RPP : SIKLUS I ... 84
LAMPIRAN 5. RPP : SIKLUS II ... 89
LAMPIRAN 6. LKS : SIKLUS I ... 94
LEMBAR KERJA SISWA 1 ... 94
LEMBAR KERJA SISWA 2 ... 97
LAMPIRAN 7. LKS : SIKLUS II ... 99
LEMBAR KERJA SISWA 3 ... 99
LEMBAR KERJA SISWA 4 ... 102
LAMPIRAN 8. POST TEST SIKLUS I DAN KISI-KISI SOAL ... 104
KISI-KISI POST TEST SIKLUS I ... 105
LAMPIRAN 9. POST TEST SIKLUS II DAN KISI-KISI SOAL ... 106
KISI-KISI SOAL POST TEST SIKLUS II ... 107
LAMPIRAN 10. ... 108
LEMBAR OBSERVASI SISWA ... 108
LAMPIRAN 11. KUISIONER MOTIVASI SISWA (AWAL) ... 110
KISI-KISI KUISIONER S(AWAL) ... 112
LAMPIRAN 12. KUISIONER MOTIVASI SISWA (AKHIR) ... 114
(20)
xvii
LAMPIRAN 13. HASIL LKS PERTEMUAN I - IV ... 117
LAMPIRAN 14. HASIL POST TEST SIKLUS I ... 137
LAMPIRAN 15. HASIL POST TEST SIKLUS II ... 143
LAMPIRAN 16. HASIL OBSERVASI PERTEMUAN I - IV ... 147
LAMPIRAN 17. HASIL KUISIONER AWAL ... 163
LAMPIRAN 18. HASIL KUISIONER AKHIR ... 169
LAMPIRAN 19. MEDIA PICTURE AND PICTURE ... 175
LAMPIRAN 20. TABEL PERHITUNGAN KUISIONER AWAL ... 180
LAMPIRAN 21. TABEL PERHITUNGAN KUISIONER AKHIR ... 182
LAMPIRAN 22. TABEL PERHITUNGAN HASIL BELAJAR RANAH AFEKTIF ... 184
LAMPIRAN 23. TABEL PERHITUNGAN POSTEST I ... 185
(21)
1
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan merupakan faktor utama dalam perkembangan ilmu
pengetahuan seseorang. Pendidikan yang wajib diikuti adalah belajar 9
tahun yaitu jenjang SD (Sekolah Dasar), SMP (Sekolah Menengah Pertama)
dan SMA (Sekolah Menengah Atas). Pendidikan yang diperoleh anak tidak
hanya di sekolah akan tetapi semua faktor bisa dijadikan sumber pendidikan
tetapi akan baik jika pendidikan dijalani di sekolah. Tetapi kenyataan yang
terjadi di sekolah tentang belajar mengajar tidak sesuai dengan yang
diharapkan. Anak-anak di sekolah belajar dengan giat dan tekun pada saat
proses pembelajaran, akan tetapi kebanyakan anak-anak merasa bosan dan
malas. Hal tersebut dikarenakan materi yang disampaikan banyak
menggunakan metode ceramah, sehingga saat seorang guru mengajar
anak-anak banyak yang melakukan aktivitasnya sendiri. Seperti tidur, “ coret-coret” di kertas, mengobrol dengan teman yang lain bukan tentang materi yang diajarkan bahkan ada yang bermain handphone sehingga tidak
mendengarkan gurunya mengajar.
Di sisi lain salah satu faktor rendahnya kualitas pendidikan di
Indonesia adalah karena lemahnya para guru dalam menggali potensi anak.
Para pendidik seringkali memaksakan kehendaknya tanpa pernah
(22)
Kelemahan para pendidik kita adalah guru tidak pernah menggali masalah
dan potensi para siswa. Pendidikan seharusnya memperhatikan kebutuhan
anak bukan memaksakan sesuatu yang membuat anak kurang nyaman dalam
menuntut ilmu. Proses pendidikan yang baik adalah dengan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk kreatif. Hal tersebut harus dilakukan sebab
pada dasarnya gaya berpikir anak sangat berbeda-beda. Selain kurang
kreatifnya para pendidik dalam membimbing siswa, kurikulum yang
sentralistik membuat potret pendidikan semakin buram. Kurikulum hanya
didasarkan pada keinginan pemerintah untuk merubahnya menjadi lebih
baik tanpa memperhatikan kebutuhan masyarakat.
Seperti yang sudah diungkapkan di atas ada beberapa permasalahan
yang sering terjadi di SMA Gama Yogyakarta. Permasalahan yang paling
utama adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang rendah. Banyak hal yang
sering dialami oleh guru saat mengajar dan semua guru mengalami hal yang
sama. Jika dilihat dari aspek kognitif yang paling utama adalah siswa tidak
memiliki kemauan untuk menerima materi sehingga tidak ada pelajaran
yang didapat. Menurut guru-guru yang mengajar bagi mereka jika siswa
tersebut sudah masuk saja itu sudah baik sekali karena keinginan mereka
lemah untuk bersekolah sehingga pengetahuan yang didapatpun akan
rendah.
Selain itu jika dilihat dari aspek afektif adalah siswa kurang
memperhatikan guru saat guru mengajar di depan hal ini terbukti pada saat
(23)
lain. Hal lain adalah siswa kurang menanggapi apa yang ditanyakan oleh
guru dan siswa kurang menghargai adanya guru di depan yang sedang
mengajar. Permasalahan yang terjadi di dalam kelas juga adalah motivasi
yang dimiliki siswa sangat rendah. Siswa kurang antusias saat menerima
pelajaran dari guru. Siswa hanya ingin masuk kelas saja tetapi tidak
memiliki motivasi untuk belajar. Dari hasil wawancara dengan guru hampir
semua siswa mengalami hal yang sama karena bagi mereka masuk sekolah
hanya sebuah rutinitas yang harus dijalankan. Tetapi jika dilihat dari sudut
guru yang mengajar ada permasalahan yang juga terjadi yaitu pertama guru
tidak dapat mengelola kelas dengan baik. Hal tersebut terjadi disebabkan
karena sikap semua siswa di kelas sama yaitu kurang memperhatikan guru
dan motivasi belajar kurang. Selain itu juga guru mengajar kurang variatif
sehingga siswa merasa bosan saat belajar dan pembelajaran juga berpusat
kepada guru. Hal lain juga guru kurang menggunakan media yang bervariasi
hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan guru dalam menggunakan
media.
Di sisi lain dilihat dari data hasil belajar untuk materi biologi
vertebrata pada tahun ajar 2013-2014 pada kelas X menunjukkan bahwa
KKM sebesar 75 dengan persentase siswa yang telah tuntas belajar sebesar
4-5 siswa sedangkan 15-17 siswa belum tuntas belajar. Jika dirata-rata
dengan presentase siswa yang lulus mencapai 25-30% dan yang tidak lulus
mencapai 70%. Data tersebut diketahui melalui wawancara dengan guru
(24)
mengajar. Selain itu untuk pelajaran biologi siswa sebaiknya lebih aktif dan
kreatif. Hal lain juga metode dalam pengajaran biologi sebaiknya bervariasi
agar materi yang disampaikan tidak membosankan. Saat guru menerangkan
di depan kelas, siswa tidak memperhatikan dan guru tidak menegur siswa.
Selain itu juga guru saat mengajar vertebrata menggunakan metode
ceramah, sehingga siswa bosan saat mendengar. Hal ini dikarenakan guru
tidak menggunakan metode lain selain metode ceramah.
Penerapan metode picture and picture diharapkan dapat membuat
pembelajaran biologi khususnya pada materi vertebrata menarik perhatian
siswa, mengurangi rasa bosan dan malas serta membantu siswa dalam
meningkatkan hasil belajar pada materi vertebrata kelas X SMA Gama
Yogyakarta, karena metode picture and picture ini banyak menggunakan
gambar yang akan yang lebih mengaktifkan siswa dan membuat siswa
menggunakan daya nalar dan pengetahuan mereka dalam mengamati dan
menganalisa gambar yang telah disediakan. Selain itu metode picture and
picture diharapkan menjadi salah satu metode yang dapat digunakan saat
mengajar.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
“Apakah Penerapan Metode Picture and Picture dapat Meningkatkan Hasil Belajar dan Motivasi Siswa pada pada Materi Biologi Vertebrata Kelas X
(25)
C. BATASAN MASALAH
Batasan masalah dilakukan agar penelitian lebih terarah, terfokus, dan
tidak menyimpang dari sasaran pokok penelitian, maka diadakan batasan
masalah. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Hasil Belajar
a. Kognitif
Hasil belajar pada penelitian ini kemampuan siswa pada aspek
kognitif yaitu dari hasil post-test.
b. Afektif
Hasil belajar pada penelitian ini kemampuan siswa pada aspek
afektif yaitu dari hasil observasi melingkupi jawaban, penilaian dan
karakteristik.
2. Materi
Materi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dibatasi pada
kompetensi dasar berupa mendeskripsikan ciri-ciri filum (morfologi dan
anatomi) dalam dunia hewan dan peranannya bagi kehidupan.
3. Subjek penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa - siswi kelas XA SMA GAMA
Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 21 orang.
4. Objek penelitian
Objek penelitian ini adalah hasil belajar siswa ranah kognitif dan
(26)
5. Motivasi
Motivasi siswa yang akan diteliti melingkupi aspek memberi angka,
kompetisi, pujian dan hadiah.
6. Tipe Picture and Picture
Tipe picture and picture yang digunakan adalah tipe menggolongkan dan
tipe memasangkan.
D. TUJUAN PENELITIAN
Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar dan motivasi
siswa kelas XA SMA GAMA Yogyakarta pada mata pelajaran biologi
vertebrata menggunakan metode picture and picture.
E. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat dari penelitian tindakan kelas ini bagi guru, bagi siswa, bagi
sekolah, bagi mahasiswa adalah berikut :
1. Bagi Guru adalah :
a. Diharapkan dapat menambah cara pengajaran baru dengan metode
seperti picture and picture.
b. Menambah pengalaman baru tentang penggunaan media gambar
sebagai salah satu inovasi dalam pembelajaran.
c. Diharapkan dapat meningkatkan kemampuan guru dalam mengajar.
2. Bagi Siswa adalah :
a. Membantu siswa untuk lebih mudah memahami materi biologi
(27)
b. Membantu meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa dalam
belajar biologi.
c. Meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam mengeluarkan pendapat
dan bersosialisasi dengan baik.
3. Bagi sekolah adalah :
Diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang terjadi di
sekolah tersebut.
4. Bagi mahasiswa adalah :
Mampu melakukan penelitian tindakan kelas dengan baik serta
(28)
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A. HASIL BELAJAR
1. Belajar
Menurut Winkel (1996 : 22), belajar adalah semua aktivitas mental
atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan,
yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengelolaan
pemahaman. Sedangkan menurut. Surya (1981: 32), definisi belajar
adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil
pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan.
Menurut Ernest R. Hilgard dalam Suryabrata (1984 : 252) belajar
merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang
kemudian menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda dari
perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya.
Prinsip – prinsip belajar menurut Hamzah (2012 : 34) antara lain:
a) Stimulus belajar
Stimulus belajar hendaknya benar–benar mengkomunikasikan informasi atau pesan yang hendak disampaikan kepada siswa melalui
cara mengulang atau pengulangan dan menyebutkan kembali pesan
(29)
b) Perhatian dan motivasi
Beberapa cara untuk menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa
yaitu, menggunakan cara belajar yang bervariasi, mengadakan
pengulangan informasi, memberikan kesempatan bagi siswa untuk
menyampaikan pendapatnya, menyediakan media dan alat bantu yang
menarik perhatian siswa
c) Respon yang dipelajari
Respon siswa terhadap stimulus guru berupa perhatian, serta
partisipasi dan minat siswa saat mengikuti kegiatan belajar.
d) Penguatan
Sumber penguatan belajar siswa dapat berasal dari dalam, luar diri
siswa. Dari dalam diri siswa apabila respon yang dilakukan oleh siswa
benar-benar memuaskan dirinya dan sesuai kebutuhan, dari luar siswa
yaitu dengan pemberian ganjaran, hadiah serta nilai.
Dari beberapa pengertian belajar di atas maka dapat disimpulkan
bahwa belajar dilakukan oleh masing-masing individu. Pada siswa
belajar merupakan suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung
dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan,
pemahaman, ketrampilan, nilai dan sikap yang difasilitatori oleh guru.
2. Pengertian Hasil Belajar
Soedijarto (1997 : 15) mendefinisikan, tentang hasil belajar adalah
sebagai berikut : Hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai
(30)
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Senada dengan definisi tersebut,
Munadir (1989 : 34) mendefinsikan : Belajar sebagai perubahan dalam
disposisi atau kapabilitas manusia selama periode waktu tertentu yang
disebabkan oleh proses perubahan, dan perubahan itu dapat diamati
dalam bentuk perubahan tingkat laku yang dapat bertahan selama
beberapa periode waktu.
Menurut Anni (2004 : 11) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar terbagi menjadi 2 yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
a) Faktor internal, yang mencakup aspek fisik, misalnya kesehatan organ
tubuh, aspek psikis, misalnya intelektual, emosional, motivasi, dan
aspek sosial, misalnya kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan.
b) Faktor eksternal, misalnya variasi dan derajat kesulitan materi yang
dipelajari, tempat belajar, iklim, suasana lingkungan, budaya belajar
masyarakat dan sebagainya.
Hasil belajar yang diharapkan dapat dikuasai siswa dalam penelitian
ini adalah aspek kognitif dan afektif. Menurut Revisi Taksonomi Bloom
aspek kognitif terdiri atas enam bagian yaitu :
1. Kognitif
a) Mengingat
Yang dimaksud dengan mengingat ialah tingkat kemampuan yang
hanya meminta responden untuk mengetahui atau mengenal
(31)
menjelaskan, mengidentifikasi, menamai, menempatkan,
mengulangi dan menemukan kembali.
b) Memahami
Yang dimaksud dengan memahami ialah kemampuan yang
mengharapkan responden mampu memahami arti atau konsep,
situasi dan fakta yang diketahuinya. Memahami berarti
menafsirkan, meringkas, mengklasifikasikan, membandingkan,
menjelaskan dan membeberkan.
c) Menerapkan
Yang dimaksud dengan penerapan ialah kemampuan yang
mengharapkan responden dituntut untuk menerapkan atau
menggunakan apa yang telah diketahuinya dalam situasi yang baru
baginya; dapat berupa ide, teori atau petunjuk teknis. Menerapkan
berarti melaksanakan, menggunakan, menjalankan, melakukan,
mempraktekan, memilih menyusun, memulai dan menyelesaikan
d) Menganalisis
Yang dimaksud dengan analisis ialah kemampuan yang mampu
menguraikan suatu situasi tertentu ke dalam komponen atau unsur
pembentukannya. Dapat berupa kemampuan untuk menguraikan,
membandingkan, mengorganisir, menyusun ulang, mengubah
(32)
e) Mengevaluasi
Yang dimaksud dengan evaluasi adalah responden diminta untuk
membuat suatu penilaian tentang suatu pernyataan, konsep, situasi
berdasarkan suatu kriteria tertentu kegiatan penilaian dapat dilihat
dari segi tujuannya, dan gagasannya. Berupa menyusun hipotesis,
mengkritik, memprediksi, menilai, menguji dan sebagainya
f) Berkreasi
Berkreasi artinya merancang, membangun, merencanakan,
memproduksi, menemukan, membaharui, menyempurnakan,
memperkuat, memperindah dan mengubahnya.
Dalam penelitian ini aspek kognitif yang digunakan adalah
mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi.
2. Afektif
Aspek afektif terdiri atas lima aspek yang mencakup yaitu sebagai
berikut.
a) Stimulasi
Stimulasi yaitu semacam kepekaan dalam menerima rangsang dari
luar yang datang dalam bentuk masalah, situasi dan gejala, dalam
tipe ini termasuk kesadaran, keinginan untuk menerima stimulasi
control dan seleksi gejala rangsangan dari luar.
b) Jawaban
Jawaban yaitu reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap
(33)
perasaan, kepuasan dalam menjawab rangsang dari luar kepada
dirinya.
c) Penilaian
Penilaian yakni penilaian ini termasuk di dalamnya kesediaan
menerima nilai, latar belakang atau pengalaman untuk menerima
nilai dan kesepakatan terhadap nilai tersebut.
d) Organisasi
Organisasi yakni pengembangan dari nilai ke dalam satu sistem
organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain,
pemantapan dan prioritas nilai.
e) Karakteristik
Karakteristik yakni keterpaduan semua sistem nilai yang dimiliki
seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah
lakunya.
Dalam penelitian ini aspek afektif yag termasuk melingkupi
jawaban, penilaian dan karakteristik.
B. MOTIVASI BELAJAR
Menurut Sardiman (2005 : 75) motivasi belajar diartikan sebagai
serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga
seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu dan bila ia tidak suka maka
akan berusaha untuk meniadakan atau mengelak perasaan tidak suka itu.
(34)
pengarah, yang dapat memperkuat dan mendorong seseorang untuk
bertingkah laku. Ini berarti perbuatan seseorang tergantung motivasi yang
mendasarinya.
Menurut Frederick (2007 : 35), motivasi adalah perubahan energi dalm
diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk
mencapai tujuan. Dengan pengertian ini dapat dikatakan bahwa motivasi
adalah sesuatu yang kompleks. Beberapa cara meningkatkan motivasi
belajar menurut Fathurrohman dan Sutikno (2007 : 20) adalah
1. Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya.
Banyak siswa yang justru untuk mencapai angka/nilai yang baik.
Sehingga yang dikejar hanyalah nilai ulangan atau nilai raport yang baik.
Angka-angka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi belajar
yang sangat kuat. Yang perlu diingat oleh guru, bahwa pencapaian
angka-angka tersebut belum merupakan hasil belajar yang sejati dan
bermakna. Harapannya angka-angka tersebut dikaitkan dengan nilai
afeksinya bukan sekedar kognitifnya saja.
2. Menjelaskan tujuan kepada peserta didik
Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang
guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan
dicapainya kepada siswa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula
(35)
3. Hadiah
Hadiah akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi.
Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Di samping itu, siswa yang
belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang
berprestasi.
4. Saingan/kompetisi
Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk
meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi
yang telah dicapai sebelumnya.
5. Pujian
Siswa yang berprestasi sudah sewajarnya untuk diberikan penghargaan
atau pujian. Pujian yang diberikan bersifat membangun. Dengan pujian
siswa akan lebih termotivasi untuk mendapatkan prestasi yang lebih baik
lagi.
6. Hukuman
Cara meningkatkan motivasi belajar dengan memberikan hukuman.
Hukuman akan diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat
proses belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar
siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi
belajarnya. Bentuk hukuman yang diberikan kepada siswa adalah
hukuman yang bersifat mendidik seperti mencari artikel, mengarang dan
(36)
7. Membangkitkan dorongan kepada peserta didik untuk belajar.
Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta
didik. Selain itu, guru juga dapat membuat siswa tertarik dengan materi
yang disampaikan dengan cara menggunakan metode yang menarik dan
mudah dimengerti siswa.
8. Membentuk kebiasaan belajar yang baik
Kebiasaan belajar yang baik dapat dibentuk dengan cara adanya jadwal
belajar.
9. Membantu kesulitan belajar peserta didik, baik secara individual maupun
kelompok.
Membantu kesulitan peserta didik dengan cara memperhatikan proses
dan hasil belajarnya. Dalam proses belajar terdapat beberap unsur antara
lain yaitu penggunaan metode untuk mennyampaikan materi kepada para
siswa. Metode yang menarik yaitu dengan gambar dan tulisan
warna-warni akan menarik siswa untuk mencatat dan mempelajari materi yang
telah disampaikan.
10. Menggunakan metode yang bervariasi
Meningkatkan motivasi belajar dengan menggunakan metode
pembelajaran yang variasi. Metode yang bervariasi akan sangat
membantu dalam proses belajar dan mengajar. Dengan adanya metode
yang baru akan mempermudah guru untuk menyampaikan materi pada
(37)
11. Menggunakan media pembelajaran yang baik, serta harus sesuai dengan
tujuan pembelajaran.
Motivasi belajar bisa tumbuh dari dalam diri seseorang tetapi juga
dapat dibantu oleh guru. Dalam hal ini motivasi belajar dilakukan untuk
meningkatkan semangat belajar siswa agar mendapat nilai yang lebih
baik. Banyak cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi
sesuai dengan Sutikno (2007: 20).
Indikasi siswa mengalami motivasi yaitu :
1. Perasaan Tertarik
Sejak semula dunia ini menunjukkan suatu karakter yang bersifat
mengajak bagi seorang anak. Artinya dunia ini memperlihatkan
dirinya dengan cara yang menarik, memikat.
2. Motif
Motif dalam bahasa inggrisnya “motive” dari kata “motion” yang
berarti gerakan atau sesuatu yang bergerak. Motif dalam psikologi
berarti rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga bagi terjadinya
suatu tingkah laku. Jadi kata motif diartikan sebagai daya upaya yang
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.
3. Perasaan Senang
Antara minat dengan perasaan senang terdapat hubungan timbal balik,
sehingga tidak mengherankan kalau peserta didik yang berperasaan
(38)
Perasaan senang merupakan aktivitas psikis yang di dalamnya subjek
menghayati nilai-nilai dari suatu objek.
4. Perhatian
Perhatian adalah konsentrasi / aktivitas jiwa kita terhadap
pengamatan, pengertian, dan sebagainya dengan mengenyampingkan
yang lain dari pada itu.
Diantara indikator yang bisa dijadikan ukuran siswa termotivasi
adalah:
1. Keinginan, keberanian menampilkan minat, kebutuhan dan
permasalahan yang dihadapi ketik belajar.
2. Keinginan dan keberanian serta kesempatan untuk berpartisipasi
dalam kegiatan persiapan, proses dan kelanjutan belajar.
3. Penampilan berbagai usaha belajar dalam menjalani dan
menyelesaikan kegiatan belajar sampai mencapai hasil.
4. Siswa bergairah belajar.
5. Kemandirian belajar.
Sardiman (2005 : 82) memberikan penjelasan ciri-ciri seseorang
termotivasi diantaranya:
1. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu
yang lama dan tidak berhenti sebelum selesai).
2. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa).
3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah.
(39)
5. Cepat bosan dengan tugas rutin (kurang kreatif).
6. Sering mencari dan memecahkan soal-soal.
7. Tidak mudah melepaskan hal-hal yang sudah diyakini.
8. Dapat mempertahankan pendapatnya.
Apabila seseorang memiliki ciri-ciri diatas berarti dia telah memiliki
motivasi yang kuat dalam proses belajar mengajar. Ciri-ciri tersebut akan
menjadi penting karena dengan motivasi yang kuat siswa akan bisa
belajar dengan baik, lebih mandiri dan tidak terjebak pada sesuatu yang
rutinitas dan mekanis.
C. METODE PICTURE AND PICTURE
1. Pengertian Metode Pembelajaran Picture and Picture
Menurut Istarani (2011 : 34) metode pembelajaran adalah seluruh
rangkaian penyajian materi ajar yang meliputi segala aspek sebelum,
sedang dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta segala
fasilitas yang terkait yang digunakan secara langsung atau tidak langsung
dalam proses belajar mengajar. Sedangkan Ali (1987 : 45) menyatakan
bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat
digunakan untuk mengembangkan dan mengarahkan pembelajaran di
kelas atau di luar kelas yang sesuai dengan karakteristik perkembangan
dan karakteristik belajar siswa.
Metode pembelajaran Picture and picture adalah suatu model belajar
(40)
logis. Metode Pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai media
dalam proses pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi faktor utama
dalam proses pembelajaran. Sehingga sebelum proses pembelajaran guru
sudah menyiapkan gambar yang akan ditampilkan baik dalam bentuk
kartu atau dalam bentuk carta dalam ukuran besar. (Istarani, 2011)
2. Prinsip Dasar Metode Pembelajaran Picture and Picture
Menurut David & Robert (2007 : 82), prinsip dasar model
pembelajaran picture and picture adalah sebagai berikut :
a) Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala
sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya.
b) Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua
anggota kelompok mempunyai tujuan yang sama.
c) Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan tanggung
jawab yang sama diantara anggota kelompoknya.
d) Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi.
e) Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan
membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses
belajarnya.
f) Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta
mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani
dalam kelompok kooperatif.
Sesuai dengan namanya, tipe ini menggunakan media gambar dalam
(41)
gambar-gambar menjadi urutan yang logis. Melalui cara seperti ini diharapkan
siswa mampu berpikir dengan logis sehingga pembelajaran menjadi
bermakna.
3. Langkah-langkah Model Pembelajaran Picture and Picture
Adapun langkah-langkah dari pelaksanaan Picture and picture ini
menurut Jamal (2011 : 32-37) terdapat tujuh langkah yaitu:
a) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
Di langkah ini guru diharapkan untuk menyampaikan apa
yang menjadi Kompetensi Dasar mata pelajaran yang
bersangkutan. Dengan demikian maka siswa dapat mengukur
sampai sejauh mana yang harus dikuasainya. Disamping itu guru
juga harus menyampaikan indikator-indikator ketercapaian KD,
sehingga sampai dimana KKM yang telah ditetapkan dapat dicapai
oleh peserta didik.
b) Menyajikan materi sebagai pengantar
Penyajian materi sebagai pengantar sesuatu yang sangat
penting, dari sini guru memberikan momentum permulaan
pembelajaran. Kesuksesan dalam proses pembelajaran dapat
dimulai dari sini. Karena guru dapat memberikan motivasi yang
menarik perhatian siswa yang selama ini belum siap. Dengan
motivasi dan teknik yang baik dalam pemberian materi akan
menarik minat siswa untuk belajar lebih jauh tentang materi yang
(42)
c) Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar yang
berkaitan dengan materi.
Dalam proses penyajian materi, guru mengajak siswa ikut
terlibat aktif dalam proses pembelajaran dengan mengamati setiap
gambar yang ditunjukan oleh guru atau oleh temannya. Dengan
gambar kita akan menghemat energi kita dan siswa akan lebih
mudah memahami materi yang diajarkan. Dalam perkembangan
selanjutnya sebagai guru dapat memodifikasikan gambar atau
mengganti gambar dengan video atau demontrasi yang kegiatan
tertentu.
d) Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian untuk
memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang
logis.
Di langkah ini guru harus dapat melakukan inovasi, karena
penunjukan secara langsung kadang kurang efektif dan siswa
merasa terhukum. Salah satu cara adalah dengan undian, sehingga
siswa merasa memang harus menjalankan tugas yang harus
diberikan. Gambar-gambar yang sudah ada diminta oleh siswa
untuk diurutkan, disatukan, atau di modifikasi.
e) Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran dari urutan gambar
tersebut.
Siswa dilatih untuk mengemukan alasan pemikiran atau
(43)
guru sangatlah penting sebagai fasilitator dan motivator agar siswa
berani mengemukakan pendapatnya.
f) Dari alasan/urutan gambar tersebut, guru mulai menanamkan
konsep atau materi, sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
Dalam proses ini guru harus memberikan
penekanan-penekanan pada hal ingin dicapai dengan meminta siswa lain untuk
mengulangi, menuliskan atau bentuk lain dengan tujuan siswa
mengetahui bahwa hal tersebut penting dalam pencapaian KD dan
indikator yang telah ditetapkan. Pastikan bahwa siswa telah
menguasai indikator yang telah ditetapkan.
g) Siswa diajak untuk menyimpulkan/merangkum materi yang baru
saja diterimanya.
Kesimpulan dan rangkuman dilakukan bersama dengan
siswa. Guru membantu dalam proses pembuatan kesimpulan dan
rangkuman. Apabila siswa belum mengerti hal-hal apa saja yang
harus diperhatikan dalam pengamatan gambar tersebut guru
memberikan penguatan kembali tentang gambar tersebut.
4. Kelebihan dan Kelemahan Model pembelajaran Picture and Picture
Dalam setiap model pembelajaran tentu ada kelebihan dan
kekurangannya, kelebihan dan kelemahan model pembelajaran Picture
(44)
a) Kelebihan model pembelajaran Picture and picture:
1) Materi yang diajarkan lebih terarah karena pada awal
pembelajaran guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai
dan materi secara singkat terlebih dahulu.
2) Siswa lebih cepat menangkap materi ajar karena guru
menunjukkan gambar-gambar mengenai materi yang dipelajari.
3) Dapat meningkat daya nalar atau daya pikir siswa karena siswa
disuruh guru untuk menganalisa gambar yang ada.
4) Dapat meningkatkan tanggung jawab siswa, sebab guru
menanyakan alasan siswa mengurutkan gambar.
5) Pembelajaran lebih berkesan, sebab siswa dapat mengamati
langsung gambar yang telah dipersiapkan oleh guru.
b) Kelemahan model pembelajaran picture and picture:
1) Sulit menemukan gambar-gambar yang bagus dan berkulitas
serta sesuai dengan materi pelajaran.
2) Sulit menemukan gambar-gambar yang sesuai dengan daya
nalar atau kompetensi siswa yang dimiliki.
3) Baik guru ataupun siswa kurang terbiasa dalam menggunakan
gambar sebagai bahan utama dalam membahas suatu materi
pelajaran.
4) Tidak tersedianya dana khusus untuk menemukan atau
(45)
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
Picture and picture memiliki ciri aktif, inovatif, kreatif dan
menyenangkan. Sehingga melalui model pembelajaran ini akan
membantu meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa dalam belajar.
Model pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai media dalam
proses pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi faktor utama dalam
proses pembelajaran.
D. MATERI BIOLOGI VERTEBRATA
Pembelajaran ini didasarkan pada Standar Kompetensi 3. yaitu Memahami
manfaat keanekaragaman hayati. dan Kompetensi Dasar 3.4 adalah
mendeskripsikan ciri-ciri filum dalam dunia hewan dan peranannya bagi
kehidupan. Pembelajaran biologi vertebrata menekankan pada siswa untuk
mengetahui dan mengerti berbagai ciri-ciri filum dan peranannya bagi
kehidupan. Secara garis besar materi yang dipelajari adalah menjelaskan
tentang ciri-ciri dan pengelompokan pada kelas Pisces, Amphibi, Reptil,
Aves dan Mammalia.
E. HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN
1. Rahmat Fauzi (2011/2012) dalam penelitiannya menemukan bahwa
adanya peningkatan motivasi belajar biologi siswa dengan penerapan
pembelajaran picture and picture di kelas VIII D SMP Negeri 14
Surakarta tahun ajaran 2011/2012. Hasil penelitian penerapan metode
pembelajaran kooperatif picture and picture adalah sebagai berikut
(46)
biologi siswa pada pra siklus sebesar 72.09% , pada siklus I sebesar
74,09% dan pada siklus II sebesar 79,96%. Rata-rata nilai presentase
capaian setiap indikator dari observasi motivasi belajar biologi siswa
pada pra siklus adaah 50,9 % pada siklus I sebesar 74,06 % dan pada
siklus II sebesar 86,87%.
2. Nafi‟ah, Khoirun (2015) dalam penelitian membuktikan bahwa penerapan metode pembelajaran picture and picture dengan
menggunakan media “jendela sosiologi” dapat meningkatkan partisipasi
belajar sosiologi siswa kelas X IIS 1 SMA Negeri 1 Jetis tahun pelajaran
2014/2015.Rata-rata partisipasi belajar siswa pada siklus I adalah 51,7%
dan rata-rata partisipasi belajar siswa pada siklus II 78,7% atau
mengalami peningkatan 27%. Persentase partisipasi belajar siswa 78,7%
pada siklus II sudah memenuhi kriteria keberhasilan yang sudah
ditetapkan yaitu sebesar 76%.
F. KERANGKA BERPIKIR
Para siswa mengalami kesulitan dalam memahami dan belajar biologi
dikarenakan siswa tidak memiliki motivasi yang tinggi dalam mengikuti
pembelajaran. Selama proses pembelajaran berlangsung tersebut, siswa
tidak memperhatikan guru saat guru memberikan penjelasan tetapi
melakukan kesibukan sendiri seperti mengobrol dengan teman lain, bermain
handphone ataupun ada yang sering keluar masuk kelas. Guru tidak dapat
mengelola kelas dengan baik itu dikarenakan guru merasa jika siswa masuk
(47)
Hal tersebut berdampak pada hasil belajar siswa yang didapatkan
sebanyak 15 hingga 17 siswa tidak lulus Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) dan hanya 4 hingga 5 siswa yang tuntas KKM dengan skor KKM
yang ditetapkan oleh sekolah sebesar 75. Pembelajaran yang baik
melibatkan siswa didalam proses belajar mengajar. Selain itu untuk
pelajaran biologi siswa sebaiknya lebih aktif dan kreatif. Hal lain juga
metode dalam pengajaran biologi sebaiknya bervariasi agar materi yang
disampaikan tidak membosankan.
Pembelajaran dengan metode picture and picture memiliki ciri aktif,
inovatif, kreatif dan menyenangkan. Model pembelajaran ini mengandalkan
gambar sebagai media dalam proses pembelajaran. Sehingga
gambar-gambar menjadi faktor utama dalam pembelajaran.
Selain itu sesuai dengan hasil penelitian Rahmat Fauzi (2011/2012)
terjadi peningkatan presentase hasil belajar dan motivasi. Peningkatan pada
motivasi belajar siswa pra siklus adaah 50,9 % pada siklus I sebesar 74,06
% dan pada siklus II sebesar 86,87%. Sedangkan pada penelitian Nafi‟ah, Khoirun (2015) membuktikan bahwa penerapan metode pembelajaran
picture and picture dengan menggunakan media “jendela sosiologi” dapat
meningkatkan partisipasi belajar sosiologi siswa kelas x iis 1 sma negeri 1
jetis tahun pelajaran 2014/2015.
Oleh sebab itu diharapkan dengan menggunakan metode Picture and
picture dalam pembelajaran biologi pada materi biologi vertebrata dapat
(48)
serta motivasi siswa. Karena dengan menggunakan metode Picture and
picture proses pembelajaran tidak terkesan membosankan melainkan
menyenangkan dan meningkatkan keaktifan siswa dan motivasi siswa
selama proses pembelajaran berlangsung.
Gambar. 2.1. Kerangka Berpikir Penelitian Kondisi Awal
1. Siswa bosan dan malas belajar 2. Metode ceramah
3. Siswa tidak terlibat aktif dalam pembelajaran
4. Hasil belajar yang rendah 5. Motivasi belajar rendah
Tindakan
Metode picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa.
1. Metode picture and picture disiapkan 2. Menyiapkan lembar kerja siswa 3. Diskusi kelompok
4. Siswa mempresentasikan hasilnya 5. Membahas hasil diskusi
6. Tes tertulis
7. Mengisi kuisioner motivasi belajar
Kondisi Akhir
Peningkatakan hasil belajar (kognitif dan afektif) dan motivasi belajar siswa
1. Peningkatan motivasi belajar 2. Peningkatan pastisipasi belajar Penelitian
(49)
G. HIPOTESA
Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka berpikir yang ada, maka
dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini yaitu "Penerapan metode Picture
and picture dapat meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa kelas XA
SMA Gama Yogyakarta tahun ajaran 2014-2015 pada materi biologi
(50)
30
BAB III
METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian yang akan dilakukan ini adalah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas digunakan untuk memperbaiki
kualitas pembelajaran di kelas. Upaya peningkatan tersebut dilakukan guna
mencari jawaban atas permasalahan pembelajaran di kelas. Metode
penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif-kualitatif.
Data kualitatif akan digunakan untuk memperkuat deskripsi data kuantitatif.
B. SETTING PENELITIAN
1. Waktu dan Tempat Penelitian
a) Waktu penelitian : bulan April 2015 sampai Mei 2015
b) Tempat penelitian : SMA Gama Yogyakarta. Jl. Affandi Gejayan No
5. Sleman - Yogyakarta
2. Subyek Penelitian
Subyek yang teliti dalam penelitian ini adalah siswa kelas X A SMA
Gama Yogyakarta pada semester II (genap) dengan jumlah siswa adalah
21 siswa
3. Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah Hasil Belajar dan Motivasi siswa kelas X A
SMA Gama Yogyakarta pada pokok bahasan Biologi Vertebrata.
C. VARIABEL PENELITIAN
(51)
1. Variabel bebas : Metode Pembelajaran Picture and Picture
2. Variabel terikat : Hasil belajar (ranah kognitif dan afektif) dan motivasi
siswa-siswi kelas XA SMA Gama Yogyakarta
D. RANCANGAN PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan model penelitian Jhon Elliot yang
merupakan pengembangan dari model Khemmis & Mc Taggart dibuat lebih
rinci pada setiap tingkatannya, agar lebih memudahkan dalam tindakannya.
Ide dasarnya sama yaitu melihat masalah lalu merancang tindakan untuk
menyelesaikan masalah, serta diimplementasikan serta dimonitor dan
dilakukannya evaluasi atau refleksi dan dilakukan tindakan selanjutnya
apabila dianggap perlu. Di dalam satu siklus terdapat beberapa komponen
berulang yaitu:
1. Perencanaan (planning)
2. Pelaksanaan tindakan (acting)
3. Pengamatan (observing)
4. Refleksi (reflecting)
Dalam PTK model Elliot ini setelah ditemukannya ide dan permasalahan
yang menyangkut dengan peningkatan praktis maka dilakukan peninjauan
lapangan untuk mensinkronkan antara ide utama dan perencanaan dengan
kondisi lapangan, sehingga diperoleh perencanaan yang efektif. Setelah
diperoleh perencanaan yang baik dan sesuai dengan keadaan lapangan maka
tindakan yang terencana dan sistematis dapat diberikan kepada subjek yang
(52)
efek tindakan yang mungkin keberhasilan dan hambatan disertai dengan
faktor-faktor penyebabnya.
Langkah-langkah dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini
dibentuk dari siklus demi siklus yang dimana siklus ini dilakukan hingga
penelitian mencapai target. Dan selama pelaksanaan nantinya didapatkan
data yang bersumber dari siswa kelas X A, sebagai jawaban atas
permasalahan penelitian. Penelitian ini akan dilaksanakan dalam 2 siklus,
yaitu siklus satu dengan pokok bahasan Pisces, Amphibi dan Reptil
sedangkan pada siklus kedua pokok bahasannya yaitu Aves dan Mammalia.
Gambar 3.1 : Siklus pelaksanaan tindakan kelas Sumber : widodo1963.files.wordpress.com
(53)
a) Observasi dan Refleksi Awal
Berdasarkan hasil observasi, di kelas XA SMA Gama Yogyakarta
adalah siswa tidak terlihat memiliki motivasi dalam pembelajaran. Siswa
tidak masuk tepat waktu sehingga saat guru datang dari 21 siswa hanya
terdapat 9 siswa yang lainnya masih berada di luar kelas dan beberapa
ada yang tidak masuk karena tidak ada alasan. Selain itu saat
pembelajaran berlangsung banyak siswa yang aktif dengan kegiatannya
sendiri. Contohnya siswa bermain handphone, siswa tidur dan siswa yang
mengobrol sendiri.
b)Desain Penelitian Siklus I
Kegiatan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan dalam 2 kali
pertemuan sebanyak 4 x 45 menit. Pertemuan pertama dilaksanakan pada
hari Senin, 27 April 2015 sedangkan pertemuan kedua dilaksanakan pada
hari Senin, 4 Mei 2015.
1) Perencanaan Tindakan
Berdasarkan observasi awal, maka peneliti merencanakan tindakan
kelas untuk menerapkan metode Picture and picture untuk
meningkatkan hasil belajar siswa kelas XA SMA Gama Yogyakarta.
Rencana tindakan adalah sebagai berikut :
Menyusun Silabus Pembelajaran kelas X
Menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) pokok bahasan Biologi Vertebrata.
(54)
Menyiapkan alat/bahan/sumber belajar yang diperlukan untuk pembelajaran pada siklus I.
Menyiapkan media gambar untuk penyampaian materi.
Membuat lembar kerja siswa dan post test pada siklus I
Menyusun lembar observasi tentang aktivitas guru selama proses pembelajaran berlangsung.
Membagi siswa dalam beberapa kelompok masing-masing kelompok 3-4 siswa.
Memberikan lembar kuisioner awal untuk mengukur motivasi belajar siswa.
2) Pelaksanaan Tindakan
Tahap pelaksanaan tindakan kelas peneliti melaksanakan
mengacu kepada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang sudah
disusun sebelumnya. Metode yang digunakan adalah picture and
picture yang diharapkan dapat membangun suasana belajar yang
aktif, kreatif dan menyenangkan.
Kegiatan awal
Guru pelaksana tindakan menyampaikan salam dan mempersiapkan kondisi belajar siswa
Guru pelaksana tindakan mengabsen siswa untuk mengenal siswa
Guru pelaksana tindakan memberikan apersepsi kepada siswa, dan menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari ini.
(55)
Guru pelaksana tindakan membentuk kelompok untuk mengerjakan lembar kerja siswa yang berisi gambar-gambar.
Kegiatan Inti
Selama proses inti berlangsung dalam pembelajaran ada beberapa
tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh siswa:
Guru pelaksana tindakan memberikan materi secara singkat mengenai gambaran umum materi yang akan dipelajari selama
pembelajaran berlangsung
Siswa mendeskripsikan gambar yang sudah diberikan.
Observer masuk ke dalam beberapa kelompok untuk melihat ranah afektif.
Pada kegiatan ini salah satu kelompok diminta mempresentasikan hasil diskusi dari lembar kerja siswa yang
diberikan oleh guru pelaksana tindakan
Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil diskusi mereka tentang biologi vertebrata pada kelas pisces, amphibi
dan reptil.
Kegiatan Penutup
Setelah selesai mengikuti kegiatan pembelajaran pada siklus satu,
pada akhir pertemuan siswa diberi soal Post test selama 15 menit.
3) Observasi
Pada tahap observasi, guru pelaksana tindakan dibantu oleh 2 orang
(56)
beberapa aspek yang diamati dalam lembar observasi. Observer
diminta bantuannya oleh guru pelaksana tindakan untuk masuk ke
dalam kelompok bermain.
4) Refleksi
Refleksi dilakukan oleh guru pendamping serta guru pelaksana
tindakan untuk bahan pertimbangan pada pelaksanaan siklus dua
nanti:
a. Menganalisis kelebihan dan kekurangan yang masih terdapat
pada metode Picture and picture
b. Mendiskusikan perencanaan pembelajaran selanjutnya agar
berjalan dengan baik.
c) Desain Penelitian Siklus II
Kegiatan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan dalam 2 kali
pertemuan sebanyak 4 x 45 menit. Pertemuan pertama dilaksanakan pada
hari Senin, 11 Mei 2015 sedangkan pertemuan kedua dilaksanakan pada
hari Senin, 18 Mei 2015.
1) Perencanaan Tindakan
Pada tahap perencanaan tindakan siklus II, guru pelaksana
berefleksi diri hal-hal apa saja yang harus diperbaiki dan ditingkatkan
dalam pelaksanaan tindakan selanjutnya. Perbedaan dalam pelaksanaan
terdapat pada materi yang akan diberikan, LKS (Lembar Kerja Siswa),
soal Post Test II, Kuisioner untuk mengukur motivasi siswa setelah
(57)
kelompok yang berbeda dari siklus I dilihat dari hasil Postest pada
siklus I yaitu agar terjadi pemerataan pengetahuan pada kelompok.
2) Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Tahap pelaksanaan tindakan kelas peneliti melaksanakan mengacu
kepada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun
sebelumnya yang dimana akan memperbaiki beberapa kesalahan pada
siklus I. Metode yang digunakan adalah picture and picture yang
diharapkan dapat membangun suasana belajar yang dinamis, penuh
semangat, aktif, kreatif, membuat siswa memiliki motivasi yang tinggi
dalam pembelajaran. Penentuan kelompok pada siklus II ditentukan
dengan hasil posttest siklus I yaitu pemerataan seperti nilai yang baik
disatukan dengan nilai yang kurang baik agar hasil dalam pengerjaan
lembar kerja maksimal. Materi pada siklus II dikhususkan pada kelas
aves dan mammalia.
Kegiatan awal
Guru pelaksana tindakan menyampaikan salam dan mempersiapkan kondisi belajar siswa
Guru pelaksana tindakan mengabsen siswa
Memberikan apersepsi kepada siswa dengan memberikan gambar melalui power point.
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Guru pelaksana tindakan mengajak siswa membentuk kelompok
(58)
Kegiatan inti
Pada kegiatan inti guru pelaksana tindakan akan melaksanakan
beberapa kegiatan:
Guru pelaksana tindakan menyampaikan materi pembelajaran singkat, untuk mengenal materi secara umum
Guru pelaksana tindakan memberikan LKS (Lembar Kerja Siswa) yang berisi gambar-gambar dengan materi yang berbeda dengan
siklus satu selama beberapa menit.
Siswa melakukan presentasi kelompok setelah mereka mengerjakan LKS (Lembar Kerja Siswa)
Siswa bersama guru pelaksana berdiskusi hasil presentasi.
Kegiatan Penutup
Guru pelaksana tindakan memberikan soal post test II untuk mengukur ranah kognitif.
c) Observasi
Pada tahap obsevasi dilakukan oleh 2 observer yang terdiri dari
teman-teman mahasiswa yang diminta untuk melihat proses
pembelajaran berlangsung, observer nanti akan masuk kedalam
kelompok untuk mengetahui pencapaian hasil belajar ranah afektif.
d) Refleksi
Data yang diperoleh dari tindakan siklus II dianalisis dan digunakan
(59)
E. INSTRUMEN
Instrumen yang digunakan ada 2 macam, yaitu instrumen pembelajaran
dan instrumen pengumpulan data penelitian adalah sebagai berikut.
1. Instrumen Pembelajaran
Instrumen pembelajaran berupa silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP). Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dibagi
atas 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II dimana masing-masing siklus
terdapat 2 kali pertemuan. Media gambar yang digunakan dalam proses
belajar dan mengajar. (Lampiran 3-5 Hal. 81-93)
2. Instrumen Pengumpulan Data Penelitian
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
tindakan kelas ini berupa test dan non-test.
a) Test
Test yang digunakan berupa test akhir (post test). Test ini
merupakan alat ukur hasil belajar siswa dalam ranah kognitif. Posttest
digunakan untuk mengukur pengetahuan siswa mengenai materi yang
telah diajarkan. Pada penelitian tindakan kelas kali ini terdapat 2
siklus sehingga menggunakan 2 kali posttest dan diberikan pada akhir
siklus yaitu pertemuan kedua. Post test I dan post test II siswa
diberikan soal uraian sebanyak 10 soal uraian. (Lampiran 8-9 Hal.
104-107) )
b) Non-test
(60)
1) Kuisioner motivasi
Kuisioner motivasi diberikan kepada siswa untuk mengetahui
seberapa presentase peningkatan motivasi belajar siswa setelah
pelaksanaan tindakan. Dalam penelitian tindakan kelas ini
kuisioner digunakan untuk mengetahui motivasi peserta didik
dalam pembelajaran mengenai materi biologi vertebrata dengan
metode picture and picture. Kuisioner terdiri dari 20 butir
pernyataan yang terdiri dari pernyataan positif dan negatif.
Masing-masing pernyataan memiliki 4 alternatif jawaban dan siswa dapat
memilih salah satu jawaban yang sesuai. Empat alternatif jawaban
tersebut adalah sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan
sangat tidak setuju (STS).
Kuisioner motivasi belajar siswa terdiri atas 2 kategori yaitu
kuisioner motivasi awal dan kuisioner motivasi akhir. Kuisioner
motivasi awal diberikan pada awal pertemuan siklus I sebelum
dilaksanakan kegiatan pembelajaran. Kuisioner ini bertujuan untuk
mengetahui motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran biologi
sebelum penerapan pembelajaran menggunakan metode picture
and picture. Kuisioner motivasi akhir diberikan di akhir pertemuan
siklus II. Kuisioner motivasi akhir ini bertujuan untuk mengetahui
motivasi belajar siswa setelah menerapkan pembelajaran yang
menggunakan metode picture and picture. (Lampiran 11-12 Hal.
(61)
2) Lembar Observasi
Observasi merupakan salah satu instrumen pengumpulan data
yang digunakan untuk mengetahui kemampuan afektif siswa.
Observasi dilakukan dengan mengamati kegiatan selama proses
pembelajaran berlangsung. Dalam penelitian ini yang melakukan
observasi adalah observer dan bukan praktikan. Observer
melakukan pengamatan berdasarkan lembar oservasi yang telah
disediakan oleh praktikan dan mengisinya sesuai dengan skala
penilaian yang diamati sesuai dengan situasi pembelajaran dan
aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung saat itu.
Kriteria penilaian yang akan diamati dalam pembelajaran ini adalah
semangat, perhatian, kerjasama, dan interaksi sikap percaya diri,
sikap menghargai dalam mengkritik dan menerima kritikan,
mengajukan dan menjawab pertanyaan. Observasi dilakukan pada
setiap kegiatan pembelajaran dan difokuskan pada saat kegiatan
diskusi dan presentasi. Data yang diperoleh berupa data kuantitatif
dan dapat dihitung secara kuantitatif kemudian dianalisis secara
kualitatif. (Lampiran 10 Hal. 108-109)
F. METODE PENGUMPULAN DATA
Metode pengumpuan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
(62)
Tabel 3.1 Metode Pengumpulan Data Jenis Data Alat
Pengumpulan Data
Sumber Data
Cara Analsis Data
Hasil Belajar 1. Kognitif 2. Afektif Motivasi Tes Lembar observasi Kuisioner Siswa Siswa Siswa Analisis Kuantitatif-Kualitatif Deskriptif
G. ANALISIS DATA
1. Hasil Belajar (Aspek kognitif)
Dalam penelitian ini data peningkatan hasil belajar siswa digunakan
untuk mengukur kemampuan kognitif siswa. Hasil belajar siswa dapat
dilihat dari hasil tes uraian. Untuk mengetahui kemampuan awal siswa
dapat dilihat dari posttest di akhir siklus I dan untuk melihat
peningkatannya dari posttest di akhir siklus II. Cara menghitung nilai
posttest siswa setiap individu adalah sebagai berikut:
Hasil posttest setiap siswa dihitung untuk mengetahui ketercapaian
KKM siswa. KKM siswa SMA Gama Yogyakarta minimal adalah 75.
Kriteria skor ketuntasan siswa secara individu dapat dilihat pada tabel 3.2
Tabel 3.2 kriteria skor ketuntasan individu Nilai Posttest Keterangan
<75 Tidak Tuntas
≥75 Tuntas
Untuk mengetahui skor rata-rata kelas setiap siklus menggunakan
(63)
∑
Ketuntasan klasikal dikatakan telah tercapai apabila nilai siswa
memenuhi KKM dengan target pencapaian ideal lebih atau sama dengan
75% dari jumlah seluruh siswa dalam kelas. Untuk mengetahui
ketuntasan secara klasikal dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
2. Hasil Belajar (Aspek Afektif)
Observasi dilakukan untuk melihat bagaimana sikap siswa di kelas
ketika metode picture and picture sedang di aplikasikan di kelas. Skor
yang didapat dari lembar observasi dianalisis, sehingga didapatkan
presentase skor hasil observasi dengan rumus:
Keterangan:
q = presentase skor hasil observasi aktivitas siswa
r = jumlah keseluruhan skor yang diperoleh siswa
t = skor maksimal
Tabel 3.3 Kriteria Hasil Persentase Observasi Aspek Afektif Siswa Terhadap Pembelajaran
Presentase yang diperoleh Keterangan
66,68 < q < 100 Tinggi 33,34 < q < 66,67 Sedang
0 < q ≤ 33,33 Rendah
q = x 100
Persentase Tinggi (%) = ∑∑� �� � �� � � ���
(64)
3. Data Motivasi Belajar
Data motivasi siswa dapat dilihat dari hasil kuisioner. Data yang
diperoleh dari kuisioner dianalisis dengan tahap-tahap sebagai berikut:
1) Kuisioner yang telah diisi oleh sisiwa dikategorikan dalam pernyataan
positif dan pernyataan negatif,
2) Kemudian masing-masing kategori jawaban tersebut diberi skor.
Untuk mengetahui persentase motivasi belajar siswa secara individu,
dianalisis menggunakan perhitungan sebagai berikut:
Kategori nilai atau skor yang diperoleh siswa adalah:
Tabel 3.4 Kategori Motivasi Siswa
Skor (%) Kategori
0 – 20 Sangat Rendah 21 – 40 Rendah 41 – 60 Sedang 61 – 80 Tinggi 81 – 100 Sangat Tinggi
Untuk mengetahui persentase motivasi siswa digunakan persamaan:
Setelah data motivasi siswa diperoleh, peneliti dapat menyimpulkan
berdasarkan target yang diinginkan. Dalam penelitian ini, peningkatan
motivasi belajar siswa pada materi biologi vertebrata dengan metode
picture and picture dikatakan berhasil apabila siswa dengan kategori skor
tinggi dan sangat tinggi sebesar 75%.
Persentase Individu (%) = ∑ � �ℎ� � ��
∑ � � � x 100 %
% Kelas = ∑ � �� � �� ��∑� �� � �� � � ���
(65)
4. Analisis Kualitatif
Data-data yang diperoleh dari hasil pengamatan juga dianalisis secara
kualitatif dilakukan dengan deskripsi kata-kata dari hasil pengamatan
selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode picture and
picture.
H. INDIKATOR KEBERHASILAN PENELITIAN
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini meliputi peningkatan
motivasi belajar siswa dan hasil belajar aspek kognitif dan afektif. Indikator
keberhasilan di dalam penelitian ini disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 3.5 Indikator Keberhasilan Penelitian Variabel Data awal Hasil yang
diharapkan
Instrument
Hasil Belajar Ranah Kognitif ( Tuntas
KKM 75)
30 % siswanya tuntas KKM
Presentase nilai siswa yang
mencapai KKM ≥
75 sebanyak 75%
Tes kognitif pada akhir siklus (test 1 dan
post-test 2) Hasil Belajar Ranah
Afektif
Belum terukur Adanya peningkatan hasil belajar ranah afektif akhir siswa pada kategori tinggi yang mencapai 75%
Lembar Observasi
Motivasi Belum terukur Motivasi siswa mencapai 75% dengan kategori tinggi dan sangat
tinggi
(66)
46
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. DESKRIPSI PENELITIAN TIAP SIKLUS
Penelitian tindakan kelas yang telah digunakan dengan menggunakan
metode picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar ranah kognitif
dan afektif serta motivasi siswa SMA Gama Yogyakarta dilakukan
sebanyak 2 pertemuan dalam setiap siklus, adapun pelaksanaan dalam siklus
I dan II sebagai berikut :
1. Siklus I
a) Perencanaan
Pada tahap perencanaan guru mempersiapkan instrumen
pembelajaran, dan instrument penelitian yang nantinya digunakan
untuk mendukung penelitian ini. Instrumen pembelajaran yang telah
disusun adalah silabus pembelajaran, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), materi pembelajaran yang telah disusun dan
dikonsultasikan dengan guru mata pelajaran biologi serta dosen
pendamping. Serta dalam instrument penelitian terdapat soal post test
I, media gambar, lembar observasi (hasil belajar ranah afektif), angket
(67)
b)Tindakan
1) Pelaksanaan Pertemuan I
Penelitian tindakan kelas (PTK) dilaksanakan di kelas X A SMA
Gama Yogyakarta, pada hari Senin, tanggal 27 April 2015 Pada
pada Pukul 11.15 – 12.45 WIB. Uraian kegiatan pelaksanaan dalam Penelitian tindakan kelas sebagai berikut :
Kegiatan Pra Pembelajaran
Sebelum memulai pembelajaran peneliti yang bertindak
sebagai guru masuk ke dalam kelas bersama 2 orang observer
(teman mahasiswa), lalu menyapa siswa agar siswa tidak
terkesan kaku dan mengakrabkan dengan siswa. Setelah itu
menunggu siswa untuk masuk ke dalam kelas dikarenakan jam
pembelajaran setelah istirahat kedua.
Kegiatan Pembelajaran
Sebelum memulai pembelajaran guru memberikan lembar
kuisioner awal untuk mengukur motivasi awal siswa dalam
pembelajaran biologi. Dalam pengisian kuisioner motivasi siswa
diberikan waktu 15 menit.
(68)
Lalu, guru memberikan apersepsi kepada siswa untuk
menggali pemahaman awal siswa tentang materi biologi
vertebrata kelas Pisces, Amphibi dan Reptil.
Gambar 4.2. Kegiatan Apersepsi
Guru memberikan dua gambar pada slide untuk siswa
membedakan ciri-ciri pada gambar tersebut. Setelah itu guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Lalu
guru membagi siswa dalam kelompok untuk mengerjakan
Lembar Kerja Siswa yang diberikan dan hasil diskusi
dipresentasikan di depan kelas dengan gambar yang sudah
ditampilkan. Masing-masing kelompok terdiri dari 2-3 siswa.
Pembentukan kelompok dengan menyebutkan angka 1 sampai 7
sehingga angka yang sama duduk dengan angka yang sama
misalnya 1 dengan 1 dan 2 dengan 2. Setelah itu masing-masing
kelompok diminta untuk mencari tempat mengerjakan Lembar
(69)
Masing-masing kelompok dibagi 1 Lembar Kerja Siswa dan
dalam pengerjaan Lembar Kerja Siswa siswa diberi waktu 30
menit dalam pengerjaannya. Siswa diminta untuk menyebutkan
ciri-ciri masing-masing kelas yaitu Pisces, Amphibi, dan Reptil
beserta menyebutkan contoh masing-masing kelas.
Setelah mengerjakan Lembar Kerja Siswa, masing-masing
kelompok diberi 2 gambar dimana gambar tersebut mewakili
masing-masing kelas pisces, amphibi dan reptile sehingga
masing-masing kelompok mendapatkan 2 gambar yang terdiri
dari 2 kelas. Setelah itu siswa diminta untuk mengidentifikasi
gambar tersebut. Guru menulis dipapan 3 kelas (Pisces,
Amphibi dan Reptil) dan siswa menempel gambar yang sudah
diberikan dibawah tulisan kelasnya setelah itu dijelaskan
mengapa masuk dalam kelas tersebut sesuai dengan ciri-ciri
yang ada di gambarnya.
(70)
Gambar 4.4. Siswa menjelaskan hasil diskusi
Presentasi Kelompok
Presentasi kelompok dilakukan setelah semua kelompok
selesai mengerjakan Lembar Kerja Siswa. Perwakilan dari setiap
kelompok mempresentasikan hasil kelompok dan kelompok
yang lain membantu jika ada jawaban yang kurang tepat atau
ada yang belum dijelaskan. Mempresentasikan hasil dibantu
dengan gambar yang ditayangkan dengan proyektor sesuai
dengan Lembar Kerja Siswa.
2) Pelaksanaan Pertemuan II
Pertemuan II dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 4 Mei 2015
Pada Pukul 11.15 – 12.45 WIB. Uraian kegiatan pelaksanaan dalam Penelitian tindakan kelas sebagai berikut :
(1)
183
17 Siswa 17 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 85 18 Siswa 18 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 76.25 19 Siswa 19 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 76.25 20 Siswa 20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 95 21 Siswa 21 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 82.5
(2)
Lampiran 22. TABEL PERHITUNGAN HASIL BELAJAR RANAH AFEKTIF
Kriteria Pencapaian Prestasi Siklus I Siklus II
Rata –rata Skor Afektif Siswa 87,28 93,14 Siklus I
No Nama Kelompok Pertemuan I Pertemuan II Rata-rata
1 Kelompok 1 83 83 83
2 Kelompok 2 87 93 90
3 Kelompok 3 97 80 88,5
4 Kelompok 4 93 80 86,5
5 Kelompok 5 93 80 86,5
6 Kelompok 6 83 93 88
7 Kelompok 7 97 80 88,5
Siklus II
No Nama Kelompok Pertemuan I Pertemuan II Rata-rata
1 Kelompok 1 97 100 98,5
2 Kelompok 2 93 93 93
3 Kelompok 3 93 93 93
4 Kelompok 4 90 90 90
5 Kelompok 5 93 97 91,5
6 Kelompok 6 93 93 93
(3)
185 Lampiran 23. TABEL PERHITUNGAN POSTEST I
NO NAMA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 TOTAL KETERANGAN
1 Siswa 1 5 5 10 10 15 2 7 10 10 15 89 TUNTAS
2 Siswa 2 5 10 10 10 15 4 7 10 10 15 96 TUNTAS
3 Siswa 3 5 5 10 10 10 2 5 10 7 7 71 TIDAK TUNTAS
4 Siswa 4 5 5 10 10 5 4 5 10 10 12 76 TUNTAS
5 Siswa 5 5 5 10 10 10 2 7 10 7 5 71 TIDAK TUNTAS
6 Siswa 6 5 5 10 10 10 4 10 10 10 7 81 TUNTAS
7 Siswa 7 5 10 10 10 15 2 5 10 10 15 92 TUNTAS
8 Siswa 8 5 5 10 10 15 4 7 10 7 7 80 TUNTAS
9 Siswa 9 5 5 10 10 15 4 5 10 10 7 81 TUNTAS
10 Siswa 10 5 5 10 10 15 4 5 10 7 7 78 TUNTAS
11 Siswa 11 5 10 10 10 15 4 5 10 10 5 84 TUNTAS
12 Siswa 12 0 0 10 10 15 4 5 8 7 15 74 TIDAK TUNTAS
13 Siswa 13 5 5 10 5 7 4 7 10 10 15 78 TUNTAS
14 Siswa 14 5 5 10 5 7 4 10 10 10 7 73 TIDAK TUNTAS
15 Siswa 15 5 10 10 5 7 4 5 8 7 15 76 TUNTAS
16 Siswa 16 5 5 10 5 5 0 5 8 7 5 55 TIDAK TUNTAS
(4)
186
18 Siswa 18 5 5 10 5 7 4 10 10 10 7 73 TIDAK TUNTAS
19 Siswa 19 5 10 10 10 15 4 5 10 10 5 84 TUNTAS
20 Siswa 20 0 0 10 10 15 4 5 8 7 15 74 TIDAK TUNTAS
(5)
187 Lampiran 24. TABEL PERHITUNGAN POSTEST II
NO NAMA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 TOTAL KETERANGAN
1 Siswa 1 10 5 5 10 10 10 5 20 10 5 90 TUNTAS
2 Siswa 2 5 5 5 10 10 5 10 20 7 0 77 TUNTAS
3 Siswa 3 10 5 0 10 0 5 0 15 10 0 55 TIDAK TUNTAS
4 Siswa 4 10 5 5 10 5 5 10 20 10 5 85 TUNTAS
5 Siswa 5 10 10 5 10 7 5 5 20 10 5 87 TUNTAS
6 Siswa 6 10 10 5 10 10 10 10 20 10 5 100 TUNTAS
7 Siswa 7 10 5 5 10 10 10 5 20 7 5 87 TUNTAS
8 Siswa 8 5 0 5 8 10 10 5 20 10 5 78 TUNTAS
9 Siswa 9 10 5 5 10 10 10 10 20 10 5 95 TUNTAS
10 Siswa 10 5 5 5 10 10 10 10 20 10 5 90 TUNTAS
11 Siswa 11 10 10 5 10 10 10 0 20 10 5 90 TUNTAS
12 Siswa 12 10 5 5 10 10 10 10 15 7 5 87 TUNTAS
13 Siswa 13 5 10 5 10 10 10 10 20 10 5 95 TUNTAS
14 Siswa 14 10 5 5 10 10 10 10 20 10 5 95 TUNTAS
15 Siswa 15 10 10 5 10 10 5 0 20 10 5 85 TUNTAS
16 Siswa 16 5 3 0 8 5 5 0 20 10 5 61 TIDAK TUNTAS
(6)
188
18 Siswa 18 10 10 5 10 7 5 5 20 10 5 87 TUNTAS
19 Siswa 19 10 10 5 10 7 5 5 20 10 5 87 TUNTAS
20 Siswa 20 10 5 5 10 7 5 10 20 10 5 87 TUNTAS