Kegiatan Inti 1. Mengamati: guru meminta peserta didik melakukan pengamatan melalui
68 Kelas X SMASMK
4. Mengasosiasikan: guru mengajak peserta didik untuk mengolah dan menganalisis informasi yang telah mereka dapatkan dengan mengaitkan
pengalaman masa lalu yang pernah dipelajari untuk menjawab pertanyaan yang telah mereka rumuskan.
5. Mengkomunikasikan: pada langkah ini peserta didik menyampaikan hasil kerja secara lisan maupun tertulis, misalnya melalui presentasi dan
tanya jawab. Peserta didik yang lain, baik secara individual menanggapi hasil penyampaiannya dengan menanya, menyanggah, melengkapi,
mengkonirmasi, menambahkah sehingga timbul kreativitas pemikiran dan pemahaman materi.
Petunjuk Kegiatan Pembelajaran
Tahukan kamu peserta didik dapat membangun wawasan dengan menggali pengalaman tentang fenomena sejarah penyiaran agama Buddha di kerajaan-
kerajaan sebelum Indonesia merdeka. Peserta didik membentuk kelompok menjawab pertanyaan melalui aktivitas menggali informasi dari buku, internet,
pengalaman sehari-hari, mendiskusikan dengan teman dalam kelompok, serta menalar sesuai pengalamannya sebelumnya dan presentasi hasil kerja kelompok
di depan kelas.
Tahukah kamu tentang penyiaran agama Buddha yang berkembang di kerajaan Mataram Kuno? Kapan dan di mana kerajaan ini berdiri? Siapakah
raja yang memerintahnya? Apa hubungannya dengan agama Buddha? Bukti-bukti apa yang mendukung?
Petunjuk Guru
Pelajarilah materi tentang konsep sejarah penyiaran agama Buddha di kerajaan- kerajaan dengan sebaik-baiknya sebelum guru mengajar. Cari sumber belajar dari
buku dan internet. Siapkan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan. Buatlah media pembelajaran dua dimensi dengan menggunakan program power
point, penayangan gambar, ilm dan video untuk membuktikan sejarah penyiaran agama Buddha di kerajaan-kerajaan. Setelah guru menyampaikan garis besar
materi pembelajaran, arahkan peserta didik untuk menyimak dengan membaca dalam hati konsep sejarah penyiaran agama Buddha di kerajaan Mataram Kuno.
Materi Sejarah Penyiaran Agama Buddha di Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram Kuno dikenal juga dengan nama Kerajaan Mataram I Wangsa Syailendra. Kerajaan ini berdiri pada sekitar abad VIII, yaitu kurang lebih
tahun 775 sampai dengan tahun 850 di daerah Bagelan dan Yogyakarta. Raja-raja
Buku K.13 Hasil Revisi
69 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti
yang berkuasa waktu itu adalah Wangsa Syailendra yang beragama Buddha. Masa itu merupakan zaman keemasan dari Kerajaan Mataram tersebut.
Ilmu pengetahuan dan teknologi tentang agama Buddha sangat maju, demikian pula dengan kesenian, terutama seni pahat sudah mencapai taraf sangat tinggi.
Pada waktu itu, seniman-seniman bangsa Indonesia telah menghasilkan karya seni yang mengagumkan, misalnya dengan mendirikan Candi Borobudur, Candi
Pawon, Candi Mendut, Candi Kalasan, Candi Sewu, Candi Plaosan, dan lain-lain.
Sumber: mansatumagelang. wordpress.com Gambar: 1.3
Sumber: en.wikipedia.org Gambar 1.4
Buku K.13 Hasil Revisi
70 Kelas X SMASMK
Sumber: www.yacob-ivan.com Gambar: 1.5
Sumber: boxboard.net Gambar: 1.6
Buku K.13 Hasil Revisi
71 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti
Sumber: masshar2000.word-press.com Gambar: 1.7
Sumber: www.keajaibandunia.net Gambar: 1.8
Buku K.13 Hasil Revisi
72 Kelas X SMASMK
Tugas Individu
Guru meminta peserta didik mencari informasi untuk mengidentiikasi nama- nama candi di atas dan di mana letak keberadaannya
Gambar Nama Candi
Letak Candi Dibangun oleh
Raja
1.1 1.2
1.3 1.4
1.5 1.6