Peta Konsep Kelas 10 SMA Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti BG 2016

273 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti Pertemuan ke-14 3 x 45 menit = 3 JP Kamma Niyama 1. Bersyukur atas kesempatan dapat belajar untuk menghayati proses kerja hukum tertib kosmis kamma niyama. 2. Menghayati perilaku tanggung jawab, peduli, responsif, dan proaktif terhadap proses kerja hukum tertib kosmis kamma niyama. 3. Menganalisis proses kerja hukum tertib kosmis kamma niyama. 4. Menalar proses kerja hukum tertib kosmis kamma niyama. 5. Berinteraksi dengan orang tua di rumah untuk belajarberdiskusi berkaitan dengan tugas-tugas yang telah dipelajari di sekolah. Pertemuan ke-15 3 x 45 menit = 3 JP Citta Niyama 1. Bersyukur atas kesempatan dapat belajar untuk menghayati proses kerja hukum tertib kosmis citta niyama. 2. Menghayati perilaku tanggung jawab, peduli, responsif, dan proaktif terhadap proses kerja hukum tertib kosmis citta niyama. 3. Menganalisis proses kerja hukum tertib kosmis citta niyama. 4. Menalar proses kerja hukum tertib kosmis citta niyama. 5. Berinteraksi dengan orangtua di rumah untuk belajarberdiskusi berkaitan dengan tugas-tugas yang telah dipelajari di sekolah. Pertemuan ke-16 3 x 45 menit = 3 JP Dhamma Niyama 1. Bersyukur atas kesempatan dapat belajar untuk menghayati proses kerja hukum tertib kosmis Dhamma niyama. 2. Menghayati perilaku tanggung jawab, peduli, responsif, dan proaktif terhadap proses kerja hukum tertib kosmis Dhamma niyama. 3. Menganalisis proses kerja hukum tertib kosmis Dhamma niyama. 4. Menalar proses kerja hukum tertib kosmis Dhamma niyama. 5. Berinteraksi dengan orangtua di rumah untuk belajarberdiskusi berkaitan dengan tugas-tugas yang telah dipelajari di sekolah.

D. Proses Pembelajaran

Materi Proses Pembelajaran Pada bab ini, guru diharapkan mampu menyiapkan diri dengan membaca berbagai literatur yang berkaitan dengan sejarah penyiaran agama Buddha di 274 Kelas X SMASMK Indonesia. Agar peserta didik mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif, sebaiknya guru dapat menampilkan gambar, dan dokumentasi audiovisual video yang relevan. Jika memungkinkan guru membagi peserta didik dalam kelompok untuk melakukan pengamatan gambar yang tersedia pada buku siwa atau sumber lain yang relevan. Pertemuan awal ini juga menjadi wahana untuk membangun ikatan emosional antara guru dan peserta didik, bagaimana guru menjelaskan pentingnya meditasi hidup penuh kesadaran sehingga guru dapat menumbuhkan ketertarikan peserta didik terhadap materi yang akan dibahas. Dalam pertemuan ini guru juga dapat mengangkat isu aktual sebagai apersepsi. Langkah Pembelajaran Umum 1. Melaksanakan persiapan dan pendahuluan pembelajaran 2. Melaksanakan pembelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti yang mendorong peserta didik untuk mampu memahami materi pembelajaran. 3. Model dan strategi pembelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti yang digunakan guru dengan menyesuaikan buku teks pelajaran dan dapat ditambahkan dengan model lain yang dianggap dapat mendorong pencapaian tujuan yang sudah ditentukan. 4. Penerapan pembelajaran dengan pendekatan saintiik setiap kompetensi yang dipelajari diupayakan dengan metode yang berbeda untuk memberikan pengalaman belajar peserta didik yang menyenangkan. 5. Guru mendorong terjadinya proses pembelajaran yang berpusat pada aktivitas peserta didik. Pembelajaran 8.1 Pertemuan ke-11 3 x 45 menit = 3 JP Pertemuan ini membahas pengertian Utu, Bijja, Kamma, Citta, dan Dhamma Niyama. Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Pendahuluan Pada kegiatan pendahuluan, guru melakukan hal-hal sebagai berikut.

a. Guru mempersiapkan proses belajar mengajar awal yang kondusif; kerapian dan kebersihan ruang kelas, kehadiran, menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan. b. Guru memberikan salam, bersama peserta didik membacakan Gatha Pembukaan pendidikan agama Buddha.