bentuk komunikasi massa. Iklan memang menonjolkan sifat persuasifnya, yakni bagaimana seorang individu berubah sikap
sebagai hasil transaksi dengan pihak lain. Komunikasi massa dapat diartikan sebagai suatu proses
dimana komunikator secara profesional menggunakan media massa didalam menyebarkan pesannya guna mempengaruhi
khalayak banyak, baik menggunakan media massa cetak maupun elektronik.
2.1.1.2 Iklan Televisi
Televisi sebagai media massa yang merupakan media dari jaringan komunikasi yang berlangsung satu arah,
komunikatornya melembaga, mempunyai pesan bersifat umum atau luas sasarannya menimbulkan keserempakan serta
komunikasinya bersifat heterogen. Kelebihan televisi yaitu bersifat audio visual, artinya dapat dilihat dan didengar
Effendy, 1991:24. Iklan menjadi wacana penting dalam bisnis, terutama
dalam proses membangun merek atau branding. Kegiatan periklanan yang efektif dipandang mampu mempengarui
kecenderungan mengkonsumsi dalam masyarakat. Iklan yang efektif juga akan mengubah pengetahuan publik mengenai
ketersediaan dan karakteristik sebuah produk, elastisitas
permintaan produk akan sangat dipengaruhi aktivitas periklanan. Iklan televisi atau TVC sesungguhnya hanya
sebagian kecil dalam proses branding, masih banyak elemen- elemen lain dalam mencapai sebuah merek yang kuat dan
diharapkan mempunyai brand life cycle yang panjang bahkan abadi.
Periklanan dipandang sebagai media paling lazim digunakan suatu perusahaan untuk mengarahkan komunikasi
yang persuasif pada konsumen. Iklan ditujukan untuk mempengaruhi perasaan, pengetahuan, makna, kepercayaan,
sikap dan citra konsumen yang berkaitan dengan suatu produk atau merk. Tujuan ini bermuara pada upaya mempengaruhi
perilaku konsumen dalam membeli, meskipun tidak secara langsung berdampak pada pembelian. Iklan menjadi sarana
untuk membantu pemasaran yang efektif dalam menjalin komunikasi antara perusahaan ke konsumen dan sebagai upaya
perusahaan dalam menghadapi pesaing. Kemampuan ini muncul karena adanya suatu produk yang dihasilkan suatu
perusahaan. Bagaimanapun bagusnya suatu produk jika harus dirahasiakan dari konsumen maka tidak ada gunanya.
Pada dasarnya media televisi bersifat transistory atau hanya sekilas dan penyampaian pesannya dibatasi oleh durasi
jam, menit, detik. Pesan dari televisi memiliki kelebihan
tersendiri, tidak hanya didengar tetapi juga dapat dilihat dalam gambar yang bergerak audio visual. Televisi merupakan
media yang paling disukai oleh para pengiklan. Hal tersebut disebabkan keistimewaan televisi yang mempunyai unsur audio
dan visual, sehingga para pengiklan percaya bahwa televisi mampu menambah daya tarik iklan dibanding media lain.
Televisi juga diyakini sangat berorientasi mengingatkan khalayak sasaran terhadap pesan yang disampaikan
Kasali,1992:172. Televisi memiliki daya tarik yang sangat kuat melebihi
media massa lainnya, sebab televisi memiliki unsur visual berupa gambar hidup yang menimbulkan kesan mendalam bagi
penontonnya. Televisi menimbulkan dampak yang kuat bagi pemirsanya. Hal ini disebabkan karena adanya tekanan pada
sekaligus kedua indera, yakni pengelihatan dan pendengaran, selain itu televisi juga memiliki kombinasi gerak dan suara.
Untuk tujuan komersial, televisi dipandang sebagai media yang efektif karena televisi memiliki kemampuan menjangkau
khalayak sasaran yang sangat luas dan televisi memiliki kemampuan yang kuat untuk mempengaruhi persepsi khalayak
sasaran. Masyarakat lebih sering meluangkan waktunya didepan televisi guna mendapatkan informasi dan hiburan.
Televisi telah menjadi cerminan budaya tontonan pemirsa dalam era informasi dan komunikasi saat ini.
2.1.1.3 Iklan Komersial
Iklan komersial sering disebut pula dengan iklan bisnis. Sebagaimana namanya, iklan komersial atau iklan bisnis
bertujuan mendapatkan keuntungan ekonomi, utamanya peningkatan penjualan. Produk yang ditawarkan dalam iklan ini
sangat beragam, baik barang, jasa, ide, keanggotaan organisasi, dan lain-lain.
Iklan komersial dapat dibagi dalam tiga jenis iklan, yaitu iklan konsumen, untuk bisnis dan iklan untuk professional.
Perbedaan yang esensial antara ketiganya adalah pada khalayak sasaran yang dituju. Namun semua iklan tersebut tetap
dimaksudkan untuk mendapatkan keuntungan komersial. Iklan konsumen dimaksudkan untuk mendapatkan
keuntungan bisnis dimana pesan iklan ditujukan kepada konsumen akhir, yaitu pengguna terakhir suatu produk.
Seseorang yang membeli produk dimana produk tersebut akan digunakannya sendiri, maka ia disebut dengan konsumen
pengguna akhir. Ibu rumah tangga adalah pengguna akhir produk sabun cuci, minyak goreng, mentega dan sebagainya.