Model Semiotika John Fiske

mempersingkat waktu, memperbanyak point of view, anda membentuk kesan terhadap image atau ide. - Jump cut : Untuk membuat suatu adegan yang dramatis. - Motived cut : Bertujuan untuk membuat penonton segera ingin melihat adegan selanjutnya yang tidak ditampilkan sebelumnya. c. Penggunaan Suara - Commentar voice-over narration : Biasanya digunakan untuk memperkenalkan bagian orang tertentu dari suatu program, menambah informasi yang tidak ada dalam gambar, untuk menginterpretasikan kesan pada penonton dari suatu sudut pandang, menghubungkan bagian atau sequences dan program secara bersamaan. - Sound effect : Untuk memberikan tambahan ilusi pada suatuu kajian. - Musik : Untuk mempertahankan kesan dari suatu fase untuk mengiringi suatu adegan, warna emosional pada musik turut mendukung keadaan emosional suatu adegan. d. Pencahayaan Macamnya soft and hard lighting, dan backlighting. cahaya menjadi unsur media visual, karena cahayanya informasai dapat dilihat. Cahaya ini pada mulanya hanya merupakan unsur teknis yang membuat benda dapat dilihat. Namun dalam perkembangannya ternyata fungsinya berkembang semakin banyak. Yakni mampu menjadi informasi waktu, menunjang mood atau bisa menunjang dramatik adegan Biran,2006:43. 3. Level ideologi. Ideologi tidak hanya berisi kompleksitas arti sebuah pesan dimana sebuah pesan yang dangkal ternyata mempunyai arti yang lebih dalam dan mempunyai efek buat penontonnya. Kode sosialnya antara lain, narrative narasi, conflict konflik, character karakter, action aksi, dialogue dialog, casting pemeran. Dalam penelitian ini penulis menggunakan model semiotika John Fiske karena tayangan iklan Torpedo di televisi ini memiliki kode-kode yang memunculkan makna tertentu, sehingga dapat diteliti menggunakan level-level yang dikemukakan oleh Fiske.

2.1.12 Respon Psikologi Warna

Warna merupakan simbol yang menjadi penandaan dalam suatu hal. Warna juga dianggap sebagai suatu fenomena psikologi. Respon psikologi dari masing-masing warna: 1. Merah : Power, energi, kehangatan, cinta, nafsu, agresif,bahaya. Merah jika dikombinasikan dengan putih,akan mempunyai arti “Bahagia” di budaya Oriental. 2. Biru : Kepercayaan,konservatif,keamanan, teknologi, kebersihan, keteraturan. 3. Hijau : Alami,sehat, keberuntungan pembaharuan. 4. Kuning : Optimis, harapan, filosofi, ketidakjujuran, pengecut untuk budaya barat, pengkhianat. 5. UnguJingga : Spiritual,misteri,kebangsawanan, tranformasi, kekerasan, keangkuhan 6. Orange : Energi, keseimbangan, kehangatan. 7. Coklat : TanahBumi, reability, comfort, daya tahan. 8. Abu-abu : Intelektual, masa depan kaya warna millenium, kesederhanaan, kesedihan. 9. Putih : Kesucian, kebersihan, ketepatan, ketidakbersalahan, kematian, ketakutan, kesedihan,keanggunan. 10. Hitam : Power, seksualitas, kecanggihan, kematian, misteri, ketakutan, kesedihan, keanggunan. http:www.toekangweb.or.id07-tips-bentukwarna.1html Hampir semua bangsa di dunia memiliki arti tersendiri pada warna. Hal ini dapat dilihat pada bendera nasional masing-masing, serta upacara-upacara ritual lainnya yang sering dilambangkan dengan warna-warni. Cangara,2005:109 Warna mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap sesuatu yang dilekatinya. Warna juga memberi arti terhadap suatu objek.

2.2 Kerangka Berpikir

Setiap individu mempunyai latar belakang yang berbeda-beda dalam memahami suatu peristiwa objek. Hal ini dikarenakan latar belakang pengalaman field of experience dan pengetahuan frame of reference yang berbeda-beda pada setiap individu. Begitu juga penulis dalam memahami tanda dan lambang dalam objek, yang berdasarkan pengalaman dan pengetahuan penulis. Televisi merupakan media massa elektronik yang menyajikan berbagai macam informasi-informasi untuk meningkatkan pengetahuan dan penalaran masyarakat dan juga dapat memberikan hiburan yang luas kepada khalayak, bukan hanya melalui film atau program acara-acara televisi lainnya, melainkan juga iklan-iklan yang ditayangkan, dikemas semenarik dan sekreatif mungkin sehingga iklan-iklan tersebut tidak hanya memiliki tujuan memberikan informasi tentang sebuah produk atau jasa, melainkan juga dapat memberikan hiburan. Iklan produk banyak menggunakan media televisi, menayangkan dan mempromosikan produknya agar masyarakat tahu dan berminat. Salah satunya produk minuman berenergi yang juga mempromosikan produknya menggunakan media elektronik karena dapat cepat diterima oleh masyarakat. Dan dalam iklan minuman berenergi tersebut, perempuan ikut menjadi objek laki-laki. Iklan minuman berenergi tersebut salah satunya adalah iklan Torpedo, yang menggunakan perempuan sebagai model dalam iklannya. Penulis tertarik untuk meneliti iklan Torpedo versi “Gigi Palsu” yang ditayangkan di televisi. Karena menurut penulis terdapat beberapa scene yang mengeksploitasi tubuh perempuan dalam iklan tersebut. Dalam iklan Torpedo versi “Gigi Palsu”, terdapat beberapa shot yang mengeksploitasi tubuh perempuan dan kurang pantas untuk ditampilkan karena terdapat sisi yang memberikan dampak kurang baik bagi masyarakat yang melihatnya, terlebih anak-anak. Misalnya dengan menampilkan sisi sensualitas perempuan dengan memperlihatkan seorang perempuan yang menggunakan pakaian minim dress dengan belahan dada yang terbuka sehingga cukup terlihat bagian-bagian tubuh seperti paha dan dadanya.

Dokumen yang terkait

Representasi Eksploitasi Perempuan Indonesia dalam Iklan Pond's White Beauty

3 22 128

REPRESENTASI EKSPLOITASI PEREMPUAN DALAM IKLAN REPRESENTASI EKSPLOITASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Analisis Semiotika Greimassian tentang Eksploitasi Perempuan dalam TVC Berrygood Versi ”Bikin Good Mood”.

0 2 18

PENDAHULUAN REPRESENTASI EKSPLOITASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Analisis Semiotika Greimassian tentang Eksploitasi Perempuan dalam TVC Berrygood Versi ”Bikin Good Mood”.

0 2 65

KESIMPULAN DAN SARAN REPRESENTASI EKSPLOITASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Analisis Semiotika Greimassian tentang Eksploitasi Perempuan dalam TVC Berrygood Versi ”Bikin Good Mood”.

0 2 20

REPRESENTASI SENSUALITAS PEREMPUAN DALAM IKLAN AXE (Studi semiotik representasi sensualitas perempuan dalam iklan axe versi axe effect di televisi).

6 11 197

“REPRESENTASI EKSPLOITASI PEREMPUAN DALAM IKLAN TOP ONE” (Studi Semiotik Representasi Eksploitasi Perempuan dalam Iklan Top1 Action Matic versi “Ringgo-Raffi” di Media Televisi).

5 11 98

Representasi Pencitraan Perempuan Dalam Iklan “Permen Sukoka” di Televisi ( Studi Semiotik Tentang Representasi Pencitraan Perempuan Dalam Iklan “ Permen Sukoka” di Televisi ).

20 124 102

REPRESENTASI CITRA PEREMPUAN DALAM IKLAN PRODUK LAKI-LAKI (Studi Semiotik Mengenai Representasi Citra Perempuan Dalam Iklan Axe Deodorant Bodyspray versi ”Harga Minim” di Media Televisi).

2 8 86

REPRESENTASI CITRA PEREMPUAN DALAM IKLAN PRODUK LAKI-LAKI (Studi Semiotik Mengenai Representasi Citra Perempuan Dalam Iklan Axe Deodorant Bodyspray versi ”Harga Minim” di Media Televisi)

0 0 19

Representasi Pencitraan Perempuan Dalam Iklan “Permen Sukoka” di Televisi ( Studi Semiotik Tentang Representasi Pencitraan Perempuan Dalam Iklan “ Permen Sukoka” di Televisi ).

0 0 19