Metode Penelitian Kerangka Konseptual .1 Corpus

2. Scene 2 Shot 12

Keterangan Model perempuan masih tetap duduk. Gigi tetap menjadi frame menuju ke tubuh model perempuan. Model perempuan mengenakan dress dengan bagian dada yang terbuka dan menonjolkan bagian dada belahan payudara . Dialog Tidak ada dialog, hanya latar suara berupa suara hembusan benda terbang. Sudut pengambilan gambar Medium close up. Fokus pada bagian dada dan sedikit bagian background. Objek berada di tengah dengan pengambilan gambar dari sisi depan posisi.

3. Scene 2 Shot 13

Keterangan Model perempuan masih tetap duduk. Gigi telah tertancap di tubuh bagian dada belahan payudara sang model perempuan.. Model perempuan mengenakan dress dengan belahan dada yang terbuka dan menonjolkan bagian dada belahan payudara. Dialog Tidak ada dialog, hanya latar suara berupa suara hembusan benda terbang dan berhenti. Sudut pengambilan gambar Close up. Objek berada di tengah, dan terlihat jelas dari depan fokus pada gigi yang tertancap serta tubuh bagian dada belahan payudara model perempuan.

4. Scene 2 Shot 16

Keterangan Model perempuan masih tetap duduk. Gigi telah tertancap di tubuh bagian dada belahan payudara sang model perempuan.. Model perempuan mengenakan dress dengan belahan dada yang terbuka dan menonjolkan bagian dada belahan payudara. Dialog Laki-laki : menertawakan perempuan “he..heee..” Sudut pengambilan gambar Close up. Objek berada di tengah, dan terlihat jelas dari depan fokus pada gigi yang tertancap serta tubuh bagian dada belahan payudara model perempuan.

5. Scene 2 Shot 17

Keterangan Model perempuan masih tetap duduk dan menunduk melihat tubuhnya bagian dada belahan payudara. Gigi telah tertancap di tubuh bagian dada belahan payudara sang model perempuan.. Model perempuan mengenakan dress dengan belahan dada yang terbuka dan menonjolkan bagian dada belahan payudara. Dialog Perempuan : “huuuuuuh” dengan mimik muka marah Sudut pengambilan gambar Medium close up. Objek berada di tengah, dan terlihat jelas dari depan fokus pada gigi yang tertancap tubuh bagian dada belahan payudara dan menunduk melihat tubuhnya bagian dada belahan payudara sang model perempuan.

6. Scene 2 Shot 18

Keterangan Model perempuan masih tetap duduk dan dengan mimik muka marah setelah melihat tubuhnya bagian dada belahan payudara. Gigi telah tertancap di tubuh bagian dada belahan payudara sang model perempuan.. Model perempuan menatap dengan penuh emosi kepada model laki-laki 1. Model perempuan mengenakan dress dengan belahan dada yang terbuka dan menonjolkan bagian dada belahan payudara. Dialog Perempuan : “huuuuuuh” dengan mimik muka marah Sudut pengambilan gambar Medium shoot. Objek berada di tengah, dan terlihat jelas dari depan, gigi yang tertancap tubuh bagian dada belahan payudara model perempuan.

7. Scene 2 Shot 19

Keterangan Model perempuan masih tetap duduk dan mulai beranjak dari tempat duduk setelah melihat tubuhnya bagian dada belahan payudara ada gigi tertancap di tubuh sang model perempuan. Model perempuan mengenakan dress mini dan mengenakan aksesoris dipergelangan tangan. Dialog Perempuan : “huuuuuuh” sambil beranjak dari tempat duduk. Sudut pengambilan gambar Medium shoot. Objek berada di tengah, dan terlihat jelas dari samping, bagian paha dan pantat model perempuan.

8. Scene 2 Shot 20

Keterangan Model perempuan berdiri dari tempat duduk dan mulai berjalan ke arah model laki-laki 1 dan terlihat bagian paha dan betis model perempuan. Model perempuan mengenakan dress merah mini. Dialog Perempuan : “huuuuuuh” sambil beranjak dari tempat duduk dan berjalan ke arah model laki-laki 1. Sudut pengambilan gambar Medium shoot. Objek tampak dari samping dengan kaki, paha dan betis model perempuan yang berdiri di tengah, dan kursi berada di sebelah kiri, dan meja berada di sebelah kanan.

9. Scene 3 Shot 27

Keterangan Model perempuan berjalan meninggalkan model laki-laki 1 dan 2, setelah menampar model laki-laki 1. Model laki-laki 2 duduk dengan membawa minuman Torpedo lalu tersenyum melihat model laki-laki 1 melongo kesakitan setelah ditampar model perempuan. Model perempuan mengenakan dress dengan belahan dada yang terbuka dan menonjolkan bagian dada belahan payudara. Dialog Tidak ada dialog hanya terdengar suara lagu dari backsound. Sudut pengambilan gambar Long shot. Objek tampak dari depan dengan model perempuan tampak di sebelah kanan dan model laki-laki 1 dan 2 berada di tengah sedang duduk. 3.3 Definisi Operasional 3.3.1 Representasi Menurut kamus besar Bahasa Indonesia representasi berarti apa yang mewakili atau perwakilan. Piliang 2003:21, dalam bukunya Hipersemiotika, mengungkapkan bahwa representasi merupakan tindakan yang menghadirkan sesuatu lewat sesuatu yang lain diluar dirinya, biasanya berupa tanda atau simbol. Representasi juga berarti sebuah konsep yang digunakan dalam proses pemaknaan melalui sistem penandaan yang tersedia; dialog, tulisan, video, film, fotografi, dsb. Secara ringkas, representasi adalah produksi makna melalui bahasa.. Oleh karena itu, yang dimaksud dengan representasi eksploitasi yaitu eksploitasi itu sendiri yang dihadirkan atau diperlihatkan melalui tanda-tanda pada model perempuan dalam iklan Torpedo versi “Gigi Palsu”.

3.3.2 Eksploitasi

Definisi eksploitasi adalah pengusahaan atau pendayagunaan, tindakan pemanfaatan tenaga atau kemampuan seseorang oleh pihak lain demi mendapatkan keuntungan. Eksploitasi perempuan dalam iklan teridentifikasi melalui wacana seksual yang diekspos secara vulgar dalam iklan, tubuh perempuan dipertontonkan secara erotisme dan eksotis. Sayangnya, perempuan dalam iklan dijadikan alat memasarkan produk, tubuhnya dieksploitasi untuk mengumbar definisi cantik versi standarisasi pasar dengan cara memamerkan rambut yang lurus dalam iklan sampo, kulit wajah yang mulus dalam iklan perawatan kecantikan, perut langsing dalam iklan pelangsing perut, betis indah dan tubuh yang ramping dalam iklan obat diet. Ekspresi eksploitasi stereotip daya tarik seksualitas dan organ- organ sensitif tubuh perempuan dalam iklan media massa tersebut, cenderung mengimplisitkan kualitas pemaknaan yang dangkal, dan akhirnya lebih jauh menghadirkan konsepsi, bahwa perempuan itu sendiri tak lebih sebagaimana sebuah bukan sebagai insani, sehingga harkat dan martabatnya menjadi terniscayakan kehadirannya. Penggunaan figur perempuan tersebut, kecenderungannya sebatas sebagai objek tanda sign object, dan bukan sebaliknya sebagai subjek tanda, dan karenanya maknanya menjadi cenderung negatif. Eksploitasi perempuan sebagai objek tanda dalam iklan yang arus utamanya cenderung bermakna negatif tersebut, misalnya tampak dalam sistem tanda iklan yang begitu mengedepankan serangkaian bentuk-bentuk eksploitasi organ- organ tubuh sensitif dan daya tarik seksual yang dimiliki oleh kaum perempuan. Kasiyan,2008:4

3.4 Unit Analisis

Unit analisis pada iklan ini adalah keseluruhan tanda dan lambang yang menunjukkan eksploitasi berdasarkan pembagian level analisis John Fiske, yang terdapat pada aktor-aktor utama dalam pada iklan Torpedo versi “Gigi Palsu”. Pembagian level tanda lambang menurut John Fiske yaitu : 1. Level pertama adalah Reality realitas, adalah suatu pesan yang dikode dimana kenyataannya disesuaikan berdasarkan kebudayaan kita. Kode sosialnya antara lain, appearance penampilan, dress kostum, make up riasan, environment lingkungan, behaviour kelakuan, speech dialog, gesture gerakan, expressions ekspresi, sound suara yang terdapat pada iklan Torpedo versi “Gigi Palsu”. 2. Level kedua representation representasi, adalah kode-kode sosial yang sudah ditetapkan berdasarkan realita yang sudah ditetapkan dan benar di dalam sebuah medium yang sudah di ekspresikan. Kode sosial antara lain camera kamera, lighting pencahayaan, editing perevisian, music musik, sound suara yang terdapat pada iklan Torpedo versi “Gigi Palsu”. 3. Level ideologi. Ideologi tidak hanya berisi kompleksitas arti sebuah pesan dimana sebuah pesan yang dangkal ternyata mempunyai arti yang lebih dalam dan mempunyai efek buat penontonnya. Kode sosialnya antara lain, narrative narasi, conflict konflik, character karakter, action aksi, dialogue dialog, casting pemeran.

3.5 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam film ini dilakukan dengan teknik dokumentasi

Dokumen yang terkait

Representasi Eksploitasi Perempuan Indonesia dalam Iklan Pond's White Beauty

3 22 128

REPRESENTASI EKSPLOITASI PEREMPUAN DALAM IKLAN REPRESENTASI EKSPLOITASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Analisis Semiotika Greimassian tentang Eksploitasi Perempuan dalam TVC Berrygood Versi ”Bikin Good Mood”.

0 2 18

PENDAHULUAN REPRESENTASI EKSPLOITASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Analisis Semiotika Greimassian tentang Eksploitasi Perempuan dalam TVC Berrygood Versi ”Bikin Good Mood”.

0 2 65

KESIMPULAN DAN SARAN REPRESENTASI EKSPLOITASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Analisis Semiotika Greimassian tentang Eksploitasi Perempuan dalam TVC Berrygood Versi ”Bikin Good Mood”.

0 2 20

REPRESENTASI SENSUALITAS PEREMPUAN DALAM IKLAN AXE (Studi semiotik representasi sensualitas perempuan dalam iklan axe versi axe effect di televisi).

6 11 197

“REPRESENTASI EKSPLOITASI PEREMPUAN DALAM IKLAN TOP ONE” (Studi Semiotik Representasi Eksploitasi Perempuan dalam Iklan Top1 Action Matic versi “Ringgo-Raffi” di Media Televisi).

5 11 98

Representasi Pencitraan Perempuan Dalam Iklan “Permen Sukoka” di Televisi ( Studi Semiotik Tentang Representasi Pencitraan Perempuan Dalam Iklan “ Permen Sukoka” di Televisi ).

20 124 102

REPRESENTASI CITRA PEREMPUAN DALAM IKLAN PRODUK LAKI-LAKI (Studi Semiotik Mengenai Representasi Citra Perempuan Dalam Iklan Axe Deodorant Bodyspray versi ”Harga Minim” di Media Televisi).

2 8 86

REPRESENTASI CITRA PEREMPUAN DALAM IKLAN PRODUK LAKI-LAKI (Studi Semiotik Mengenai Representasi Citra Perempuan Dalam Iklan Axe Deodorant Bodyspray versi ”Harga Minim” di Media Televisi)

0 0 19

Representasi Pencitraan Perempuan Dalam Iklan “Permen Sukoka” di Televisi ( Studi Semiotik Tentang Representasi Pencitraan Perempuan Dalam Iklan “ Permen Sukoka” di Televisi ).

0 0 19