1. Level pertama adalah Reality realitas, adalah suatu pesan yang dikode dimana kenyataannya disesuaikan berdasarkan kebudayaan kita.
Kode sosialnya antara lain, appearance penampilan, dress kostum, make up riasan, environment lingkungan, behaviour kelakuan,
speech dialog, gesture gerakan, expressions ekspresi, sound suara yang terdapat pada iklan Torpedo versi “Gigi Palsu”.
2. Level kedua representation representasi, adalah kode-kode sosial yang sudah ditetapkan berdasarkan realita yang sudah ditetapkan dan
benar di dalam sebuah medium yang sudah di ekspresikan. Kode sosial antara lain camera kamera, lighting pencahayaan, editing
perevisian, music musik, sound suara yang terdapat pada iklan Torpedo versi “Gigi Palsu”.
3. Level ideologi. Ideologi tidak hanya berisi kompleksitas arti sebuah pesan dimana
sebuah pesan yang dangkal ternyata mempunyai arti yang lebih dalam dan mempunyai efek buat penontonnya. Kode sosialnya antara lain,
narrative narasi, conflict konflik, character karakter, action aksi, dialogue dialog, casting pemeran.
3.5 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam film ini dilakukan dengan teknik dokumentasi
yang dibagi menjadi beberapa scene dan mengamati iklan Torpedo versi “Gigi Palsu” di media televisi secara langsung serta melakukan studi
kepustakaan untuk melengkapi data-data dan bahan-bahan yang dapat dijadikan sebagai referensi.
3.6 Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan signsistem tanda yang tampak pada adegan yang menunjukkan eksploitasi yang muncul
pada iklan Torpedo versi “Gigi Palsu”. Kemudian akan dianalisis menggunakan model semiotika yang dikemukakan oleh John Fiske, dengan
cara memotong gambar dari tiap scene yang mempunyai relevansi dengan adegan yang menunjukkan eksploitasi yang muncul pada iklan Torpedo
versi “Gigi Palsu”. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kerangka analisis semiotik pada film video,dalam hal ini iklan, yang dikemukakan
oleh John Fiske. Analisis ini dibagi menjadi level realitas reality, dan level representasi representation. Pada level realitas, di analisis beberapa kode-
kode sosial yang merupakan realitas, dapat berupa : a.
Penampilan, kostum dan make-up yang digunakan oleh model-model dalam iklan Torpedo.
b. Lingkungansetting yang ditampilkan dalam iklan
Torpedo.
c. Expression atau ekspresi adalah merupakan pesan yang
menggunakan air muka untuk menyampaikan makna tertentu. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa wajah dapat
menyampaikan paling sedikit sepuluh kelompok makna, yakni : kebahagiaan, rasa terkejut, ketakutan, kemarahan,
kesedihan, kekesalan, pengecaman, minat, ketakjuban dan tekat.
d. Gesture atau gerakan adalah komunikasi non-verbal yang
dilakukan oleh seseorang dalam menyampaikan pesan yang mencerminkan emosinya dari pemikiran orang tersebut.
Pada level representasi representation yang akan diamati meliputi teknik kerja kamera yaitu long shoot, medium shoot, dan close up. Pada
teknik editing digunakan untuk memilih scene yang menunjukkan eksploitasi. Penggunaan suara digunakan untuk mengetahui scene-scene
yang menggunakan suara yang menjadi unsur eksploitasi. Dan pencahayaan digunakan untuk mengetahui karakter dari tokoh-tokoh pada iklan Torpedo
yang kemudian ditransmisikan sebagai kode-kode representasi yang bersifat konvensional.
Pada level idiologi yang akan dianalisis adalah dialog atau narasi yang ada pada iklan. Kemudian dilanjutkan dengan analisis semiologi John Fiske
yang terdapat pada iklan Torpedo versi “Gigi Palsu” di media televisi dan