Scene 3 Shot 27 Analisis Data

4.4 Analisis Keseluruhan Iklan Torpedo

Berdasarkan analisis data di atas, iklan Torpedo versi “Gigi Palsu” sarat akan muatan representasi eksploitasi bagian tubuh pada perempuan. Representasi eksploitasi tubuh perempuan ini divisualisasikan dengan penggunaan pakaian yang dipakai model perempuan, dengan potongan busana yang minim. Dengan demikian ditunjukkan bagian-bagian tubuh yang menjadi daya tarik sensual perempuan, seperti bagian lengan, dada, paha, betis, pantat dan lekuk tubuh yang menonjol yang menjadikannya tereksploitasi. Penggunaan pakaian minim ini untuk mengidentifikasi bahwa perempuan tersebut menunjukkan sensualitas yang ada dalam dirinya. Gerakan tubuh atau gesture yang dilakukan perempuan dalam iklan juga mencerminkan tindakan atau usaha untuk menarik perhatian dengan efek sensual yang ditimbulkan. Dan gerak tubuh serta ekspresi tersebut didukung dengan teknik pengambilan gambar yang semakin menonjolkan eksploitasi pada bagian-bagian tubuh perempuan dalam iklan. Pakaian yang minim dan sedikit terbuka dibagian tertentu dalam sebuah iklan juga menunjukkan pornografi dan kerusakan moral bagi masyarakat khususnya remaja yang masih dalam tahap pendidikan dan memerlukan arahan dari sumber yang tepat. Jika ada pendidikan ini, pelecehan seksual bisa terjadi dalam diri perempuan terkait dengan iklan ini yang menggunakan pakaian minim dan sedikit terbuka dalam adegan iklan tersebut. Eksploitasi tubuh perempuan dapat menimbulkan kerusakan moral dan kriminalitas. Dari segi tata suara tidak terlalu berpengaruh dalam pengeksploitasian, tata suara hanya menjadi pendukung dari adegan- adegan yang dilakukan oleh model. Demikian pula dengan dialog dalam iklan ini. Namun terdapat tagline iklan yang menjadikan representasi eksploitasi terhadap perempuan ini semakin kuat, yakni dengan tagline iklan “Tancep Langsung ..Grr”. Tagline iklan tersebut menggambarkan perempuan dinilai sebagai obyek laki-laki dalam iklan ini. Dalam iklan Torpedo ini sendiri, sebenarnya tidak ada keterkaitan antara produk, yakni minuman energi, dengan model perempuan yang memperlihatkan segala lekuk tubuhnya. Pembuat iklan hanya menjadikan perempuan sebagai daya tarik iklan ini dengan mengeksploitasi bagian- bagian tubuh perempuan tersebut. Karena konsumen laki-laki tentu saja akan tertarik dengan iklan yang menampilkan perempuan sebagai modelnya, terlebih model tersebut menonjolkan lekuk tubuhnya dalam iklan. 102

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan terhadap iklan Torpedo versi “Gigi Palsu” di media televisi mengenai representasi eksploitasi tubuh perempuan, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa iklan ini sarat akan muatan representasi eksploitasi pada diri seorang perempuan yang dapat dilihat dari ciri-ciri fisik, gerak tubuh, ekspresi untuk dapat menarik minat penonton iklan Torpedo. Dalam iklan ditunjukkan seorang perempuan cantik dengan tubuh proposional memiki daya tarik seksual yang memberikan kesan sensual. Melakukan kegiatan atau adegan yang memicu adanya sensualitas didalamnya, representasi eksploitasi tubuh terhadap perempuan ini semakin kuat dilengkapi dengan tagline iklan “Tancep Langsung ..Grr”. Tagline iklan tersebut semakin memperjelas perempuan dinilai sebagai obyek laki-laki dalam iklan ini. Eksploitasi perempuan ini setelah dikaji oleh peneliti dengan melakukan representasi mendalam mengenai makna pesan komunikasi yang disampaikan dalam iklan tersebut yang dilakukan dengan pendekatan analisis semiotik John Fiske yang membagi film iklan menjadi beberapa level utama yaitu pada realitas, level representasi dan level ideologi. Dan mengesampingakan norma-norma yang ada dan melanggar peraturan yang telah dibuat KPI Komisi Penyiaran Indonesia tentang Standar Program Penyiaran, Bagian Kedua tentang Pelarangan Adegan Seksual dalam Pasal 17 a. mengekspoitasi bagian-bagian tubuh yang lazim dianggap dapat membangkitkan birahi, seperti: paha, bokong, payudara, danatau alat kelamin.

5.2 Saran

Berdasarkan representasi eksploitasi tubuh perempuan dalam iklan Torpedo versi “Gigi Palsu” di media televisi yang dikaji dalam penelitian ini, peneliti menyarankan sebaiknya pembuat iklan tidak mengembangkan konsep iklan yang memuat unsur sensualitas dalam tampilannya. Iklan ini juga memberikan ruang berpikir bagi khalayaknya untuk dapat memahami makna yang disampaikan oleh iklan ini melalui ekspresi wajah dan aktivitas model yang ditonjolkan melalui beberapa scene yang diambil dengan berbagai jenis shoot. Bagi pembuat iklan sebaiknya lebih bijaksana lagi dalam memuat unsur-unsur dalam sebuah iklan, karena muatan- muatan yang tidak seharusnya dimasukkan dalam sebuah iklan sudah diatur jelas dalam peraturan yang dibuat KPI Komisi Penyiaran Indonesia tentang Standar Program Penyiaran dalam Pasal 17 a.

Dokumen yang terkait

Representasi Eksploitasi Perempuan Indonesia dalam Iklan Pond's White Beauty

3 22 128

REPRESENTASI EKSPLOITASI PEREMPUAN DALAM IKLAN REPRESENTASI EKSPLOITASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Analisis Semiotika Greimassian tentang Eksploitasi Perempuan dalam TVC Berrygood Versi ”Bikin Good Mood”.

0 2 18

PENDAHULUAN REPRESENTASI EKSPLOITASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Analisis Semiotika Greimassian tentang Eksploitasi Perempuan dalam TVC Berrygood Versi ”Bikin Good Mood”.

0 2 65

KESIMPULAN DAN SARAN REPRESENTASI EKSPLOITASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Analisis Semiotika Greimassian tentang Eksploitasi Perempuan dalam TVC Berrygood Versi ”Bikin Good Mood”.

0 2 20

REPRESENTASI SENSUALITAS PEREMPUAN DALAM IKLAN AXE (Studi semiotik representasi sensualitas perempuan dalam iklan axe versi axe effect di televisi).

6 11 197

“REPRESENTASI EKSPLOITASI PEREMPUAN DALAM IKLAN TOP ONE” (Studi Semiotik Representasi Eksploitasi Perempuan dalam Iklan Top1 Action Matic versi “Ringgo-Raffi” di Media Televisi).

5 11 98

Representasi Pencitraan Perempuan Dalam Iklan “Permen Sukoka” di Televisi ( Studi Semiotik Tentang Representasi Pencitraan Perempuan Dalam Iklan “ Permen Sukoka” di Televisi ).

20 124 102

REPRESENTASI CITRA PEREMPUAN DALAM IKLAN PRODUK LAKI-LAKI (Studi Semiotik Mengenai Representasi Citra Perempuan Dalam Iklan Axe Deodorant Bodyspray versi ”Harga Minim” di Media Televisi).

2 8 86

REPRESENTASI CITRA PEREMPUAN DALAM IKLAN PRODUK LAKI-LAKI (Studi Semiotik Mengenai Representasi Citra Perempuan Dalam Iklan Axe Deodorant Bodyspray versi ”Harga Minim” di Media Televisi)

0 0 19

Representasi Pencitraan Perempuan Dalam Iklan “Permen Sukoka” di Televisi ( Studi Semiotik Tentang Representasi Pencitraan Perempuan Dalam Iklan “ Permen Sukoka” di Televisi ).

0 0 19