Scene 2 Shot 13 Analisis Data

ikan paus atau tulang kudanil dan diikat dengan semacam kawat yang terbuat dari emas. Teknik ini bertahan selama hampir 2000 tahun. Pada tahun 1500 dan seterusnya, tulang masih dipakai unuk bahan pembuatan gigi palsu, akan tetapi mulai diikat dengan tali yang terbuat dari benang sutera. Pada masa itu, sutera juga dipakai untuk menutupi gigi yang ompong, terutama oleh para tokoh terkenal di era tersebut seperti Ratu Elizabeth I dari Inggris dan Presiden George Washington dari Amerika Serikat. Selain menggunakan tulang, gigi palsu pada masa itu juga sudah mulai menggunakan bahan-bahan seperti perak, emas, atau batu akik. Selain itu ada juga beberapa gigi palsu yang terbuat dari gigi asli, yang biasanya diambil dari mayat korban perang atau dari orang miskin yang menjual gigi-nya. Gigi palsu yang murah dan nyaman baru mulai diciptakan pada tahun 1839 oleh Nelson Goodyear di Amerika Serikat. Bahannya berupa karet keras yang disebut vulcanite. Nelson adalah saudara dari Charles Goodyear, seorang pengusaha yang belakangan terkenal dengan pabrik ban Goodyear-nya. Karena nyaman, maka gigi palsu yang diciptakan oleh Nelson laku keras dan diproduksi massal sehingga Nelson mendapatkan paten atas ciptaannya ini. Paten ini tidak dilanjutkan pada tahun 1881 dikarenakan pengacara-nya, Josiah Bacon, akhirnya harus menemui ajal-nya di tangan seorang dokter gigi yang kelewat kesal karena Josiah terlalu rajin menuntut para dokter gigi untuk mendapatkan royalti dari paten tersebut. Selain itu hingga bahan akrilik ditemukan pada awal 1940-an, bahan vulcanite masih terus digunakan sebagai bahan gigi palsu. Pada saat ini bahan gigi palsu biasanya dibuat dari bahan akrilik atau metal bahkan bisa dibuat permanen jika diiinginkan oleh sang pasien. http:id.wikipedia.orgwikiGigi_palsu Unsur eksploitasi cukup jelas ada pada shot ini karena memperlihatkan bagian tubuh perempuan yang tidak sepantasnya ditampilkan dalam iklan. Sedangkan backsound menggambarkan adanya suara hembusan yang kencang dari benda terbang.dan berhenti “zzheep”.

4.3.1.4 Scene 2 Shot 16

1. Level Realitas - Penampilan make up dan kostum Model perempuan, mengenakan dress berwarna merah dengan bagian dada yang terbuka dan menonjolkan bagian dada belahan payudara. - Setting Model perempuan duduk sendirian sedang menikmati makan siangnya. Gigi palsu telah tertancap di tubuh bagian dada belahan payudara model perempuan. - Gerak tubuh dan ekspresi Model perempuan masih duduk dan sedang menikmati makan siang. 2. Level Representasi - Teknik kamera Pengambilan gambar menggunakan close up sehingga fokus pada gigi palsu yang tertancap dan pada tubuh bagian dada belahan payudara model perempuan. Sudut pengambilan gambar menggunakan eye level angle dari depan objek.. - Pencahayaan Dalam shot ini tidak menggunakan tambahan lighting yang kuat karena telah menggunakan cahaya matahari yang masuk ke dalam ruangan dari sisi kanan, dan pengambilan gambar dilakukan di dalam ruangan indoor. - Teknik editing Menggunakan teknik cut, yang menunjukkan perubahan tiba-tiba untuk merubah scene. - Musik dan suara Musik latar yang digunakan adalah sound effect yang menggambarkan adanya suara hembusan yang kencang dari benda terbang.dan berhenti “zzheep”. 3. Level Ideologi - Dialog Laki-laki : menertawakan perempuan “he..heee..” Analisis: Dalam shot ini ditunjukkan model perempuan sedang duduk menikmati makan siang. Dalam balutan dress berwarna merah dengan bagian dada yang terbuka dan menonjolkan bagian dada belahan payudara. Dengan pengambilan gambar close up sehingga fokus pada gigi palsu yang tertancap dan pada tubuh bagian dada belahan payudara model perempuan. Unsur eksploitasi cukup jelas ada pada shot ini karena memperlihatkan bagian tubuh perempuan yang tidak sepantasnya ditampilkan dalam iklan. Sedangkan backsound menggambarkan adanya suara hembusan yang kencang dari benda terbang dan berhenti “zzheep”, kemudian model laki-laki mengekspresikan kejadian itu berkata “he..heee..” dengan maksud menertawakan model perempuan yang tidak sengaja telah tertancap gigi palsu model laki-laki.

4.3.1.5 Scene 2 Shot 17

1. Level Realitas - Penampilan make up dan kostum Model perempuan, mengenakan dress berwarna merah dengan bagian dada yang terbuka dan menonjolkan bagian dada belahan payudara. - Setting Model perempuan duduk sendirian sedang menikmati makan siangnya. Gigi palsu telah tertancap di tubuh bagian dada belahan payudara model perempuan. - Gerak tubuh dan ekspresi Model perempuan masih duduk dan menunduk kaget melihat tubuh bagian dadanya belahan payudara.

Dokumen yang terkait

Representasi Eksploitasi Perempuan Indonesia dalam Iklan Pond's White Beauty

3 22 128

REPRESENTASI EKSPLOITASI PEREMPUAN DALAM IKLAN REPRESENTASI EKSPLOITASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Analisis Semiotika Greimassian tentang Eksploitasi Perempuan dalam TVC Berrygood Versi ”Bikin Good Mood”.

0 2 18

PENDAHULUAN REPRESENTASI EKSPLOITASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Analisis Semiotika Greimassian tentang Eksploitasi Perempuan dalam TVC Berrygood Versi ”Bikin Good Mood”.

0 2 65

KESIMPULAN DAN SARAN REPRESENTASI EKSPLOITASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Analisis Semiotika Greimassian tentang Eksploitasi Perempuan dalam TVC Berrygood Versi ”Bikin Good Mood”.

0 2 20

REPRESENTASI SENSUALITAS PEREMPUAN DALAM IKLAN AXE (Studi semiotik representasi sensualitas perempuan dalam iklan axe versi axe effect di televisi).

6 11 197

“REPRESENTASI EKSPLOITASI PEREMPUAN DALAM IKLAN TOP ONE” (Studi Semiotik Representasi Eksploitasi Perempuan dalam Iklan Top1 Action Matic versi “Ringgo-Raffi” di Media Televisi).

5 11 98

Representasi Pencitraan Perempuan Dalam Iklan “Permen Sukoka” di Televisi ( Studi Semiotik Tentang Representasi Pencitraan Perempuan Dalam Iklan “ Permen Sukoka” di Televisi ).

20 124 102

REPRESENTASI CITRA PEREMPUAN DALAM IKLAN PRODUK LAKI-LAKI (Studi Semiotik Mengenai Representasi Citra Perempuan Dalam Iklan Axe Deodorant Bodyspray versi ”Harga Minim” di Media Televisi).

2 8 86

REPRESENTASI CITRA PEREMPUAN DALAM IKLAN PRODUK LAKI-LAKI (Studi Semiotik Mengenai Representasi Citra Perempuan Dalam Iklan Axe Deodorant Bodyspray versi ”Harga Minim” di Media Televisi)

0 0 19

Representasi Pencitraan Perempuan Dalam Iklan “Permen Sukoka” di Televisi ( Studi Semiotik Tentang Representasi Pencitraan Perempuan Dalam Iklan “ Permen Sukoka” di Televisi ).

0 0 19