mengekspresikan kejadian itu berkata “huuuuuuh” dengan mimik muka marah sambil berjalan ke arah model laki-laki.
4.3.1.9 Scene 3 Shot 27
1. Level Realitas - Penampilan make up dan kostum
Model perempuan, dengan make up yang natural megaplikasi bedak tipis, eye shadow warna natural, eye liner
dan mascara, serta mengenakan dress mini berwarna merah dengan bagian dada yang terbuka dan menonjolkan bagian
dada belahan payudara. - Setting
Model perempuan berdiri sembari berjalan meninggalkan model laki-laki, dan kedua model laki-laki sedang duduk.
- Gerak tubuh dan ekspresi Model perempuan berdiri sembari berjalan meninggalkan
tempat duduk model laki-laki dengan mimik muka tersenyum, lega karena telah menampar model laki-laki 1. Model laki-laki
2 duduk dengan membawa minuman Torpedo lalu tersenyum melihat model laki-laki 1 melongo kesakitan setelah ditampar
model perempuan. 2. Level Representasi
- Teknik kamera Pengambilan gambar menggunakan long shot sehingga
fokus pada ketiga objek dan beberapa orang disekitar objek. Sudut pengambilan gambar menggunakan eye level angle dari
depan dengan model perempuan tampak di sebelah kanan dan model laki-laki 1 dan 2 berada di tengah sedang duduk.
- Pencahayaan Dalam shot ini tidak menggunakan tambahan lighting yang
kuat karena telah menggunakan cahaya matahari yang masuk ke dalam ruangan dari sisi kanan, dan pengambilan gambar
dilakukan di dalam ruangan indoor. -
Teknik editing Menggunakan teknik cut, yang menunjukkan perubahan
tiba-tiba untuk merubah scene.
- Musik dan suara
Dalam shot ini terdapat backsound berupa suara sepatu saat model berjalan dan suara musik.
3. Level Ideologi - Dialog
Tidak ada dialog dalam shot ini.
Analisis:
Sang model perempuan mengenakan dress berwarna merah dengan bagian dada yang terbuka dan menonjolkan bagian dada
belahan payudara. Kemudian model perempuan berdiri sembari berjalan meninggalkan tempat duduk model laki-laki dengan
mimik muka tersenyum, lega karena telah menampar model laki- laki 1. Dengan pengambilan gambar long shot sehingga fokus pada
ketiga objek dan beberapa orang disekitar objek terlihat tertegun dengan tindakan berani sang model perempuan menampar model
laki-laki 1. Sudut pengambilan gambar menggunakan eye level angle
dari depan dengan model perempuan tampak di sebelah kanan dan model laki-laki 1 dan 2 berada di tengah sedang duduk.
Unsur eksploitasi cukup terlihat jelas ada pada shot ini karena memperlihatkan bagian tubuh perempuan yang tidak sepantasnya
ditampilkan dalam iklan. Dalam shot ini terdapat backsound berupa suara sepatu saat model berjalan dan suara musik,
kemudian tidak ada dialog dalam shot ini.
4.4 Analisis Keseluruhan Iklan Torpedo
Berdasarkan analisis data di atas, iklan Torpedo versi “Gigi Palsu” sarat akan muatan representasi eksploitasi bagian tubuh pada perempuan.
Representasi eksploitasi tubuh perempuan ini divisualisasikan dengan penggunaan pakaian yang dipakai model perempuan, dengan potongan
busana yang minim. Dengan demikian ditunjukkan bagian-bagian tubuh yang menjadi daya tarik sensual perempuan, seperti bagian lengan, dada,
paha, betis, pantat dan lekuk tubuh yang menonjol yang menjadikannya tereksploitasi. Penggunaan pakaian minim ini untuk mengidentifikasi
bahwa perempuan tersebut menunjukkan sensualitas yang ada dalam dirinya. Gerakan tubuh atau gesture yang dilakukan perempuan dalam
iklan juga mencerminkan tindakan atau usaha untuk menarik perhatian dengan efek sensual yang ditimbulkan. Dan gerak tubuh serta ekspresi
tersebut didukung dengan teknik pengambilan gambar yang semakin menonjolkan eksploitasi pada bagian-bagian tubuh perempuan dalam
iklan. Pakaian yang minim dan sedikit terbuka dibagian tertentu dalam
sebuah iklan juga menunjukkan pornografi dan kerusakan moral bagi masyarakat khususnya remaja yang masih dalam tahap pendidikan dan
memerlukan arahan dari sumber yang tepat. Jika ada pendidikan ini, pelecehan seksual bisa terjadi dalam diri perempuan terkait dengan iklan
ini yang menggunakan pakaian minim dan sedikit terbuka dalam adegan