Pemeriksaan Setelah Kematian Evaluasi Uji Toksisitas
digabungkan dengan data uji biokimia sehingga dapat menggambarkan cara kerja toksikan.
Ginjal merupakan organ sasaran utama dari efek toksik selain hati. Ginjal mempunyai kemampuan kompensasi yang luar biasa. Uji fungsi ginjal selain
dilakukan analisis urin dan darah, juga pemeriksaan secara morfologis dan histologis. Pada pemeriksaan makroskopis ditentukan berat ginjal. Perubahan berat organ, bila
dibandingkan dengan hewan pembanding, dapat menunjukkan lesi ginjal. Pemeriksaan histopatologi dapat mengungkapkan tempat, luas, dan sifat morfologik lesi ginjal.
Sebagai suatu bagian vital dalam tubuh, susunan saraf dilindungi dari toksikan dalam darah oleh suatu mekanisme protektif sawar darah otak. Meskipun demikian,
susunan saraf rentan dari berbagai jenis toksikan. Susunan saraf terdiri atas dua bagian utama yaitu susunan saraf perifer dan susunan saraf pusat SSP yang mencakup otak
dan sum-sum tulang belakang. Pada uji toksisitas perlu juga dilakukan pemeriksaan histologi otak.
Jantung adalah suatu organ yang vital dalam tubuh, meskipun bukan sasaran utama, organ ini dapat dirusak oleh berbagai senyawa, juga sistem reproduksi, testis
dan vesika seminalis atau ovarium dan uterus, serta pankreas yang merupakan bagian sistem endokrin. Oleh karena itu perlu dilakukan pula pemeriksaan histologi pada
organ-organ tersebut.
II METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini dilakukan pengujian toksisitas subkronis ekstrak etanol buah mengkudu dan rimpang jahe gajah tunggal serta kombinasinya. Pada tahap
penelitian dilakukan penyiapan ekstrak tumbuhan obat dimulai dengan pengumpulan bahan segar berupa buah mengkudu yang cukup matang dan rimpang jahe gajah,
kemudian di determinasi. Buah mengkudu dan rimpang jahe gajah dicuci dan diiris kemudian dijemur di bawah sinar matahari langsung sampai kering. Simplisia yang
telah kering dihaluskan dan diayak. Setelah itu diekstraksi menggunakan pelarut etanol 96 kemudian diuapkan sampai kental. Dilakukan penetapan karakteristik
ekstrak. Sediaan obat dibuat dengan melarutkan ekstrak dalam air menggunakan
tragakan 1.
Uji toksisitas sub kronis dilakukan menggunakan hewan tikus putih jantan dan betina galur Wistar. Diuji dengan dosis bertingkat 50, 400, 1000 mgkg bb kombinasi
ekstrak etanol buah mengkudu dengan rimpang jahe gajah 1:1 dan ekstrak etanol buah mengkudu tunggal 50 mgkg bb juga ekstrak etanol rimpang jahe gajah tunggal
50 mgkg bb. Pemberian sediaan dilakukan secara oral setiap hari selama 90 hari. Kelompok satelit tetap dipelihara sampai 120 hari tanpa pemberian zat uji lagi setelah
pemberian sediaan selama 90 hari. Evaluasi hasil uji toksisitas dilakukan pengamatan umum, pengamatan
parameter klinik, dan pemeriksaan setelah kematian. Pada pengamatan umum dilakukan pengamatan pada penampilan, perilaku dan aktivitas motorik, serta semua
abnormalitas hewan uji sebelum dan sesudah proses uji toksisitas. Berat badan dan konsumsi makanan selama proses uji toksisitas perlu diperhatikan. Konsumsi makanan
yang berkurang secara nyata dapat memperberat manifestasi toksik zat uji. Hasil pengujian di laboratorium klinik diperlukan untuk membantu membuat
diagnosis dan memantau toksisitas yang terjadi. Pada penelitian ini dilakukan pemeriksaan hematologi pada darah yang diambil dari ekor tikus pada hari ke 91 dan
untuk kelompok satelit pada hari ke 121, kemudian diamati jumlah sel darah merah, sel darah putih, trombosit, hemoglobin dan angka hematokrit yaitu perbandingan
endapan sel dengan volume darah. Nilai parameter darah kelompok yang diberi sediaan uji dibandingkan terhadap kelompok kontrol. Dilakukan pula uji biokimia
darah yang meliputi penentuan kadar glukosa, kreatinin , BUN, SGOT, SGPT, LDL, trigliserida, HDL, protein total, albumin, dan kolesterol. Analisis urin meliputi warna,
berat jenis, dan pH. Pada akhir pengujian semua hewan uji yang hidup dikorbankan dan dilakukan
isolasi terhadap organ-organ tertentu untuk diperiksa patologinya secara makroskopis, dilakukan pula pemeriksaan histologi. Lambung diperiksa secara makroskopis
menggunakan kaca pembesar. Pada penelitian ini organ yang ditimbang dan diperiksa secara histologis yaitu hati, ginjal, kelenjar adrenal, jantung, limpa, paru-paru, otak,
testes dan vesika seminalis jantan dan uterus dan ovarium betina.
III PERCOBAAN 3.1
Bahan, Alat dan Hewan Uji 3.1.1 Bahan
Buah mengkudu Morinda citrifolia Linn., rimpang jahe gajah Zingiber officinale
Rosc., tragakan, etanol 96, air destilasi, larutan Turk 0,1, larutan natrium sitrat 2, larutan asam hidroklorida 0,1N, larutan dapar formalin, pereaksi
biokimia darah, etanol absolut, xylol, paraffin padat, dan pewarna Hematoksilin Eosin HE.