suhu 105
o
C hingga bobot tetap. Sebelum setiap pengeringan, biarkan botol dalam keadaan tertutup mendingin dalam eksikator hingga suhu kamar.
3.5.2. Parameter Bobot Jenis
Digunakan piknometer bersih, kering dan telah dikaliberasi dengan menetapkan bobot piknometer pada suhu 25
o
C dan bobot air yang baru dididihkan. Atur hingga suhu ekstrak cair lebih kurang 20
o
C, kemudian masukkan ke dalam piknometer. Atur suhu piknometer yang telah diisi hingga suhu 25
o
C, buang kelebihan ekstrak cair dan ditimbang. Kurangkan bobot piknometer kosong dari bobot
piknometer yang telah diisi. Bobot jenis ekstrak cair adalah hasil yang diperoleh dengan membagi bobot ekstrak dengan bobot air, dalam piknometer pada suhu 25
o
C.
3.5.3 Parameter Kadar Air
Penetapan kadar air menggunakan cara destilasi, menggunakan toluen yang telah dikocok dengan sedikit air, biarkan memisah dan buang lapisan air suling. Ke
dalam labu kering dimasukkan 5 gram ekstrak kemudian dimasukkan 200 mL toluen ke dalam labu, lalu dihubungkan dengan alat destilasi. Dituangkan toluen ke dalam
tabung penerima melalui alat pendingin, kemudian labu dipanaskan dengan hati-hati selama 15 menit. Setelah toluen mulai mendidih, dilakukan penyulingan dengan
kecepatan lebih kurang 2 tetes tiap detik, hingga sebagian air tersuling, kemudian kecepatan penyulingan dinaikkan 4 tetes tiap detik. Setelah semua air tersuling, bagian
dalam pendingin dicuci dengan toluen, sambil dibersihkan dengan sikat tabung yang disambungkan pada sebuah kawat tembaga yang telah dibasahi dengan toluen.
Selanjutnya penyulingan dilakukan selama 5 menit dengan tabung penerima pendingin dibiarkan dingin pada suhu kamar. Jika ada tetes air yang melekat pada tabung
pendingin pertama, dilakukan penggosokkan dengan karet yang diikatkan pada sebuah kawat tembaga dan dibasahi dengan toluen sampai tetesan turun. Setelah air dan
toluen memisah sempurna dilakukan pembacaan volume air. Kemudian dilakukan penghitungan kadar air dalam persen.
3.5.4 Parameter Kadar Abu
Pada penetapan kadar abu, 2 gram ekstrak ditimbang saksama, dimasukkan ke dalam krus silikat yang telah dipijarkan dan ditara, ratakan. Pijarkan perlahan-lahan
hingga arang habis, dinginkan, dan timbang. Jika cara ini arang tidak dapat dihilangkan, tambahkan air panas, saring melalui kertas saring bebas abu. Masukkan
filtrat ke dalam krus, uapkan, pijarkan hingga bobot tetap, timbang. Hitung kadar abu terhadap bahan yang telah dikeringkan di udara.
Pada penetapan kadar abu yang tidak larut dalam asam, abu yang diperoleh pada penetapan kadar abu, didihkan dengan 25 mL asam sulfat encer P selama 5
menit, kumpulkan bagian yang tidak larut dalam asam, saring melalui krus kaca masir atau kertas saring bebas abu, cuci dengan air panas, pijarkan hingga bobot tetap,
timbang. Hitung kadar abu yang tidak larut dalam asam terhadap bahan yang telah dikeringkan di udara.
3.5.5 Parameter Organoleptik Ekstrak
Pemeriksaan parameter organoleptik ekstrak merupakan pengenalan awal yang sederhana dilakukan seobyektif mungkin meliputi bentuk, warna, rasa, dan bau.
Ekstrak etanol buah mengkudu berbentuk cairan kental, warna coklat, rasa pahit dan agak asam serta berbau aromatik. Ekstrak etanol rimpang jahe gajah berbentuk cairan
kental, warna coklat, rasa pedas dan berbau aromatik khas.
3.5.6 Parameter Senyawa Terlarut dalam Pelarut Tertentu
Pada penentuan kadar senyawa yang larut dalam air, maserasi 5 gram ekstrak selama 24 jam dengan 100 mL air kloroform LP menggunakan labu bersumbat sambil
sekali-kali dikocok selama 6 jam pertama dan kemudian dibiarkan selama 18 jam. Saring, uapkan 20 mL filtrat hingga kering dalam cawan dangkal berdasar rata yang
telah ditara, panaskan residu pada suhu 105
o
C hingga bobot tetap. Hitung kadar dalam persen senyawa yang larut dalam air, dihitung terhadap ekstrak awal.
Pada penetapan senyawa yang larut dalam etanol, maserasi sejumlah 5 gram ekstrak selama 24 jam dengan 100 mL etanol 95, menggunakan labu bersumbat
sambil sekali-kali dikocok selama 6 jam pertama dan kemudian dibiarkan selama 18 jam. Saring cepat dengan menghindarkan penguapan etanol, kemudian uapkan 20 mL
filtrat hingga kering dalam cawan dangkal berdasar rata yang telah ditara, panaskan residu pada suhu 105
o
C hingga bobot tetap. Hitung kadar dalam persen senyawa yang larut dalam etanol 95, dihitung terhadap ekstrak awal.