3.5.7 Parameter Golongan Kandungan Fitokimia
Pada pemeriksaan kandungan fitokimia, sebanyak 1 gram ekstrak ditambah 100 mL air panas, kemudian dididihkan selama 5 menit dan di saring. Filtrat yang
diperoleh digunakan untuk pemeriksaan flavonoid, saponin, kuinon dan tanin.
a. Pemeriksaan Flavonoid Sebanyak 5 mL filtrat ditambah serbuk magnesium dan 1 mL klorida pekat,
dikocok kuat-kuat dengan 5 mL amil alkohol, kemudian di biarkan memisah. Warna merah atau jingga yang terbentuk pada lapisan amil alkohol menunujukkan adanya
senyawa flavonoid.
b. Pemeriksaan Saponin Sebanyak 10 mL filtrat dikocok tegak selama 10 detik kemudian didiamkan
dan diamati busa yang terbentuk. Adanya saponin ditunjukkan dengan timbulnya busa yang stabil setelah penambahan satu tetes asam klorida 2N.
c. Pemeriksaan Kuinon Sebanyak 5 mL filtrat dari pemeriksaan flavonoid ditambah dengan beberapa
tetes natrium hidroksida 1N. Adanya kuinon ditunjukkan dengan terbentuknya warna merah.
d. Pemeriksaan Tanin Sebagian filtrat dari pemeriksaan flavonoid direaksikan dengan larutan
besiIIIklorida 1. Adanya tanin ditunjukkan dengan terbentuknya warna hijau atau biru. Pada sebagian filtrat dari pemeriksaan flavonoid ditambah 15 mL pereaksi
Steasny campuran 2 bagian formalin 30
v
v dengan 1 bagian asam klorida pekat, dipanaskan pada tangas air suhu 90
o
C. Adanya tanin katekat ditunjukkan dengan terbentuknya endapan merah muda. Hasil pemeriksaan tanin katekat disaring
kemudian filtrat dijenuhkan dengan penambahan natrium asetat dan beberapa tetes besiIIIklorida 1. Terbentuknya warna biru atau hitam menunjukkan adanya tanin
galat
e. Pemeriksaan Alkaloid Sebanyak 1 gram ekstrak dilembabkan dengan 5 mL amonia 50 dan digerus
dalam mortar, ditambah 20 mL kloroform, digerus kuat dan disaring. Filtrat yang terdiri dari larutan senyawa organik digunakan untuk percobaan selanjutnya larutan
A. Larutan A diekstraksi dengan asam klorida 2N larutan B. Larutan A diteteskan pada kertas saring kemudian ditetesi pereaksi Dragendorff. Adanya alkaloid
ditunjukkan dengan terbentuknya warna merah atau kuning pada kertas saring. Ke dalam masing-masing 5 mL larutan B dalam tabung reaksi ditambahkan beberapa tetes
pereaksi Dragendorff atau Mayer. Reaksi positif terjadi jika terbentuknya endapan warna merah bata atau endapan warna putih pada penambahan pereaksi Mayer.
f. Pemeriksaan SteroidTriterpenoid Sejumlah ekstrak dimaserasi dengan 20 mL eter selama 2 jam kemudian
disaring. Filtrat diuapkan dalam cawan penguap kemudian residu direaksikan dengan pereaksi Lieberman-Bouchard. Terbentuk warna merah, biru atau violet menunjukkan
adanya senyawa terpenoidsteroid.
3.6 Pembuatan Sediaan Uji
Senyawa uji berupa ekstrak kental etanol buah mengkudu dan jahe gajah tunggal dan kombinasi 1:1 sesuai dosis. Sediaan dibuat dengan melarutkannya dalam
air menggunakan tragakan 1 dan untuk kontrol, dibuat tragakan 1 tanpa senyawa uji. Sediaan diberikan secara oral setiap hari selama 90 hari.
3.7 Penyiapan Hewan Uji
Sebelum pengujian dimulai, hewan diadaptasikan di dalam ruangan percobaan selama lebih kurang tujuh hari. Hewan diamati kesehatan dan tingkah lakunya. Hewan
yang digunakan dalam percobaan adalah hewan yang sehat, tidak terjadi penurunan bobot badan melebihi 10 dan tidak menunjukkan kelainan tingkah laku dan
penyimpangan dari keadaan normal.
3.8 Dosis dan Cara Pemberian Sediaan Uji
Hewan dikelompokkan secara acak sedemikian rupa sehingga penyebaran bobot badan merata pada semua kelompok. Hewan dikelompokkan dalam 8 kelompok