Pengamatan Fungsi Hati dan Ginjal
IV HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN
Suatu bahan yang akan digunakan oleh manusia baik sintetis maupun bahan alam yang berasal dari tanaman, selain diperlukan data efek farmakologi juga
diperlukan data toksisitas, maka dilakukan penelitian ini untuk mengetahui toksisitas subkronis kombinasi ekstrak etanol buah mengkudu dan rimpang jahe gajah pada
tikus Wistar. Pemeriksaan pendahuluan simplisia perlu dilakukan untuk menjamin
kebenaran dan kualitasnya. Setelah buah mengkudu dan rimpang jahe gajah dikumpulkan, kemudian dilakukan determinasi untuk memastikan jenis tanaman
tersebut. Dari hasil determinasi di Herbarium Bandungense, Departemen Biologi ITB diperoleh data mengkudu tersebut termasuk spesies Morinda citrifolia Linn. dan
jahe gajah spesies Zingiber officinale Rosc. Pelarut untuk ekstraksi disesuaikan dengan sifat kandungan yang terdapat
pada tanaman uji. Pada penelitian ini digunakan etanol 96 untuk ekstraksi menggunakan refluks sebanyak tiga kali agar dapat mengekstraksi sebanyak
mungkin zat aktif. Hasil percobaan diperoleh ekstrak etanol mengkudu dan jahe gajah dengan rendemen masing-masing 16,14 dan 97.
Dilakukan pemeriksaan karakteristik ekstrak yang berupa sediaan kental diperoleh dengan mengekstraksi senyawa aktif dari simplisia menggunakan pelarut
etanol 96, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa yang tersisa diperlukan sedemikian hingga memenuhi baku yang telah ditetapkan. Susut
pengeringan ditentukan untuk memberikan batasan maksimal rentang tentang besarnya senyawa yang hilang pada proses pengeringan. Bobot jenis memberikan
batasan massa per satuan volume yang merupakan parameter khusus ekstrak cair sampai ekstrak pekat kental yang masih dapat dituang. Nilai yang diperoleh terkait
dengan kemurnian dan kontaminasi. Penentuan kadar air untuk memberikan batasan minimal atau rentang tentang besarnya kandungan air di dalam bahan. Penentuan
kadar abu memberikan gambaran kandungan mineral internal dan eksternal yang berasal dari proses awal sampai akhir terbentuknya ekstrak. Parameter organoleptik
ekstrak berguna sebagai pengenalan awal yang sederhana seobyektif mungkin, meliputi bentuk, warna, rasa dan bau. Penentuan parameter senyawa terlarut dalam
pelarut tertentu dengan melarutkan ekstrak dalam air atau alkohol untuk ditentukan jumlah solut yang identik dengan jumlah senyawa kandungan secara gravimetri,
bertujuan memberikan gambaran awal jumlah senyawa kandungannya. Penentuan parameter golongan kandungan fitokimia bertujuan memberikan informasi adanya
kandungan golongan kimia tertentu sebagai parameter mutu ekstrak dalam kaitannya dengan efek farmakologi.
Tabel 4.1: Hasil Penetapan Karakteristik Ekstrak Etanol Buah Mengkudu dan Rimpang Jahe Gajah
Pemeriksaan Hasil bb
Ekstrak etanol Buah Mengkudu
Ekstrak etanol Jahe Gajah
Organoleptik Kadar sari larut air
Kadar sari larut etanol Kadar minyak atsiri
Susut Pengeringan Bobot Jenis
Kadar air Kadar abu
Kadar abu larut air Kadar abu tidak larut asam
Bentuk : cairan kental Warna : coklat
Rasa : pahit-asam Bau : Aromatik
36,35 66,20
Tidak ditentukan 10.39
1,3 10
5,02 3,96
0,45 Bentuk : cairan kental
Warna : coklat Rasa : Pedas
Bau : Aromatik
34,49 10,26
0,2 34,90
1,07 7,5
0,28 Tidak ditentukan
Tidak ditentukan Keterangan : dihitung dalam vb
Tabel 4.2: Hasil Penapisan Fitokimia Simplisia dan Ekstrak Golongan Senyawa
Ekstrak Etanol Buah Mengkudu
Ekstrak Etanol Jahe Gajah
Simplisia Ekstrak
Simplisia Ekstrak
Flavonoid Saponin
Tanin katekat Tanin galat
Kuinon Alkaloid
Steroidtriterpenoid -
- -
- -
+ +
- -
- -
-
+ +
+ -
+ -
- +
+ +
- +
- -
+ +
Keterangan : + menunjukkan adanya golongan senyawa - menunjukkan tidak adanya golongan senyawa
Pengujian toksisitas dilakukan pada hewan uji yang sehat, hewan kontrol termasuk dalam penelitian dan mendapat perlakuan yang sama tetapi diberikan