Dosis dan Cara Pemberian Sediaan Uji

3.11 Pemeriksaan Parameter Urin

Pemeriksaan parameter urin pada akhir pengujian yaitu hari ke 91 bagi kelompok uji sedangkan kelompok satelit dilakukan pada hari ke 121. Urin ditampung sepanjang lebih kurang 16 jam, hewan dipuasakan dan ditempatkan dalam kandang metabolisme. Dilakukan pemeriksaan urin yang meliputi warna dan kekeruhan, berat jenis dan pH.

3.12 Pengamatan Parameter Darah

Darah diambil dari ekor tikus pada hari ke 91 sedangkan untuk kelompok satelit pada hari ke 121. Darah tikus yang ditampung dan dicegah pembekuannya dengan penambahan antikoagulan akan memisah bila disentrifuga membentuk lapisan- lapisan. Hematokrit adalah perkiraan volume eritrosit padat per satuan volume darah. Penetapan kadar hemoglobin dapat dilakukan dengan metoda Sahli. Metoda ini menggunakan cara kolorimetrik visual. Hemoglobin dalam hemometer diubah menjadi hematin asam dengan penambahan HCl 0,1N, kemudian warna yang terjadi dibandingkan secara visual dengan standard yang ada pada alat tersebut. Jumlah sel darah merah dihitung menggunakan hemositometer dan mikroskop. Darah diencerkan dengan natrium sitrat 0,1M, kemudian dimasukkan ke dalam kamar hitung. Jumlah eritrosit dihitung dalam volume tertentu, dengan menggunakan faktor konversi jumlah eritrosit dapat diperhitungkan. Jumlah leukosit dihitung menggunakan hemositometer dan mikroskop. Darah diencerkan menggunakan larutan Turk yang mengandung asam asetat dan gentian violet membentuk warna ungu muda. Gentian violet berguna untuk memberikan warna pada inti dan granula leukosit. Jumlah trombosit dihitung menggunakan hemositometer dan mikroskop. Darah diencerkan dengan larutan ammonium oksalat 1.

3.13 Pengamatan Fungsi Hati dan Ginjal

Pengamatan fungsi hati dan fungsi ginjal dilakukan terhadap hewan uji menggunakan plasma darah dan urin yang telah ditampung sebelum dikorbankan pada hari ke 91 sedangkan kelompok satelit dilakukan pada hari ke 121. Penentuan secara kuantitatif dilakukan dengan menghitung kadar biokimia darah menggunakan alat spektrofotometer Clinicon dengan pereaksi dari Rajawali Nusindo. Pengamatan fungsi ginjal meliputi kreatinin dan BUN, sedangkan fungsi hati meliputi SGOT, SGPT, HDL, LDL, kolesterol total, protein total, albumin, dan trigliserida.

3.14 Pengamatan Makroskopik Organ

Pada penelitian ini organ yantg diamati secara makroskopik dan bobotnya ditimbang meliputi hati, limpa, ginjal, kelenjar adrenal, jantung, paru-paru, pankreas, otak, testes dan vesika seminalis jantan, uterus dan ovarium betina. Perbandingan bobot organ dengan bobot badan dihitung sehingga diperoleh indeks organ dalam . Indeks organ kelompok yang diberi sediaan uji dan kelompok satelit dibandingkan terhadap indeks organ kelompok kontrol. Kondisi mukosa lambung diperiksa secara makroskopis dan diamati dibawah kaca pembesar untuk melihat bila ada tukak, jumlah dan lebar tukak.

3.15 Pengamatan Mikroskopik Organ

Pada pemeriksaan setelah kematian hewan uji, dilakukan pemeriksaan histologi organ untuk mengetahui hubungan antara gejala yang terjadi dengan struktur organ yang mengalami paparan senyawa uji. Pada penelitian ini organ yang diperiksa secara histologis yaitu hati, ginjal, kelenjar adrenal, jantung, limpa, paru-paru, otak, testes dan vesika seminalis jantan, uterus dan ovarium betina. Preparat histologi dibuat dengan mengiris organ menggunakan mesin pemotong khusus mikrotom kemudian diletakan diatas kaca objek, setelah itu dilakukan prosedur pewarnaan menggunakan Hematoksilin-Eosin HE, kemudian ditutup dengan kaca penutup objek dan dilem menggunakan entellan. Preparat diamati di bawah mikroskop dan dilakukan pemotretan.

Dokumen yang terkait

Efek Antiinflamasi Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian In Vivo)

4 99 95

Efek Analgesik Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) Terhadap Inflamasi Pulpa pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian in vivo)

7 103 91

Analisis Komponen Kimia Minyak Atsiri Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale var. amarum) dengan GC-MS dan Uji Antioksidan Menggunakan Metode DPPH

32 249 106

Uji Antimutagenik Ekstrak Etanol Rimpang Lengkuas Merah (Alpinia purpurata K. Schum) Pada Mencit Jantan Yang Diinduksi Dengan Monosodium Glutamat (MSG)

12 118 94

Efek Penyembuhan Luka bakar dari Ekstrak Buah Mengkudu (morinda citrifolia l.) Dalam Sediaan Gel pada Kelinci

12 88 89

Pengaruh Pemberian Ekstrak Metanol Rimpang Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Terhadap Kadar Malondialdehid (MDA) Plasma dan Otot Gastroknemius Mencit Sebelum Latihan Fisik Maksimal

1 39 73

Pengaruh Ekstrak Buah Morinda Citrifolia Linn Terhadap Kualitas, Kuantitas Sperma Dan Kadar Malondialdehyde Testis Tikus Wistar Diabetes Mellitus

4 79 95

Identifikasi Komponen Kimia Minyak Atsiri Rimpang Jahe Emprit (Zingiber officunale Rosc.) Dan Uji Aktivitas Antibakteri

15 125 67

Uji Efek Antiinflamasi Dari Kombinasi Ekstrak Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Rosc.)Dan Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma domestica Val.) Dalam Sediaan Topikal Pada Mencit Jantan

17 119 74

Efek Antimikroba Ekstrak Etanol Rimpang Jahe (Zingiber officinale Rosc.) terhadap Enterococcus faecalis.

0 1 17