13
BAB III TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
3.1 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: -
menelusuri kandungan kimia kubis -
menguji aktivitas antijamur ekstrak etanol kubis -
menetapkan konsentrasi hambat minimum ekstrak etanol terhadap jamur Malaszesia furfur
- formulasi sampo antiketombe
- evaluasi sediaan sampo antiketombe
- uji aktivitas sediaan
- uji keamanan sediaan sampo
3.2 Manfaat Penelitian
Dengan dibuktikannya aktivitas antiketombe dari kubis asal Kabupaten Bandung Barat dapat memberikan nilai tambah kualitas dan nilai jual kubis
tersebut dalam perdagangan. Pengembangan ekstrak kubis tersebut dalam bentuk sediaan sampo antiketombe dapat menghasilkan terobosan baru pemanfaatan
kubis menjadi bahan alam yang bernilai ekonomi tinggi dan berguna bagi bidang kesehatan, khususnya berupa produk kosmetika yang aman dan berkhasiat.
14
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Pengumpulan dan Determinasi Tumbuhan
Kubis yang digunakan dalam penelitian ini adalah kubis yang diperoleh dari sentra penanaman kubis di Balai Penelitian Tanaman Sayuran BALITSA,
Lembang. Bagian yang digunakan adalah daun kubis. Determinasi dilakukan dengan mengamati morfologi bagian-bagian tanaman kubis dan dibandingkan
dengan pustaka. Determinasi akan dilakukan oleh lembaga khusus yang menangani analisis taksonomi tumbuhan.
4.2 Pembuatan Ekstrak Etanol Kubis
Ekstraksi dilakukan menggunakan metode maserasi atau perendaman. Metode ini dipilih untuk mencegah kerusakan komponen senyawa-senyawa oleh
suhu yang tinggi. Pelarut yang digunakan adalah etanol 95 karena etanol merupakan pelarut yang umum digunakan untuk menyari senyawa polar maupun
non polar. Proses ini dilakukan dengan perendaman potongan daun kubis segar selama 3x24 jam dalam maserator dengan penggantian pelarut setiap 24 jam.
Ekstrak ditampung dalam labu Erlenmeyer kemudian dipekatkan menggunakan rotary evaporator pada suhu 40°C. Rendemen ekstrak dihitung menggunakan
rumus sebagai berikut : Rendemen = Berat ekstrak kental x 100
Berat daun kubis
4.3. Skrining Fitokimia