22 Berdasarkan data tersebut dapat diketahui hasil formulasi sediaan sampo
antiketombe dengan berbagai konsentrasi ekstrak kubis. Sampo yang dibuat berbentuk larutan kental dan penambahan ekstrak kubis menyebabkan sediaan
sampo berwarna kuning kecokelatan karena dalam ekstrak kubis terkandung flavon dari senyawa flavonoid yang memberikan warna kuning pada kubis.
Penambahan ekstrak kubis dan minyak tanjung ke dalam formula menyebabkan adanya bau khas kubis dan pewangi bunga tanjung pada sediaan sampo.
5.7 Hasil Pengamatan Stabilitas Fisik Sediaan Sampo Antiketombe
5.7.1 Hasil Pengamatan
Organoleptik Sampo Antiketombe
dengan Berbagai Konsentrasi Ekstrak Kubis Selama Waktu Penyimpanan
Hasil pengamatan perubahan-perubahan bentuk, warna, dan bau dari sediaan sampo dengan berbagai konsentrasi ekstrak kubis selama 8 minggu waktu
penyimpanan, dapat dilihat pada tabel 5.6 Tabel 5.6 Hasil Pengamatan Bentuk Sampo Antiketombe dengan Berbagai
Konsentrasi Ekstrak Kubis Selama Waktu Penyimpanan Waktu
penyimpanan minggu ke:
Stabilitas Bentuk Sampo Antiketombe dengan Berbagai Konsentrasi Ekstrak Kubis
F0 F1
F2 F3
+ +
+ +
1 +
+ +
+ 2
+ +
+ +
3 +
+ +
+ 4
+ +
+ +
5 +
+ +
+ 6
+ +
+ +
7 +
+ +
+ 8
+ +
+ +
Keterangan: F0 = Formula sampo tanpa ekstrak kubis F1 = Formula sampo dengan ekstrak kubis konsentrasi 15
F2 = Formula sampo dengan ekstrak kubis konsentrasi 30 F3 = Formula sampo dengan ekstrak kubis konsentrasi 45
+ = Sediaan tidak memisah - = Sediaan memisah
Berdasarkan data tersebut, diketahui bahwa sediaan sampo antiketombe dengan berbagai konsentrasi ekstrak kubis selama 8 minggu penyimpanan tidak
mengalami perubahan bentuk, artinya sediaan tidak memisah dan tetap homogen. Hal ini disebabkan karena formula sampo yang dibuat mengandung surfaktan.
23 Selain sebagai zat pembersih, surfaktan juga berguna sebagai zat pengemulsi
untuk menstabilkan bentuk sediaan sampo. Tabel 5.7 Hasil Pengamatan Warna Sampo Antiketombe dengan Berbagai
Konsentrasi Ekstrak Kubis Selama Waktu Penyimpanan Waktu
penyimpanan minggu ke:
Stabilitas Warna Sampo Antiketombe dengan Berbagai Konsentrasi Ekstrak Kubis
F0 F1
F2 F3
+ +
+ +
1 +
+ +
+ 2
+ +
+ +
3 +
+ +
+ 4
+ +
+ +
5 +
+ +
+ 6
+ +
+ +
7 +
+ +
+ 8
+ +
+ -
Keterangan: F0 = Formula sampo tanpa ekstrak kubis F1 = Formula sampo dengan ekstrak kubis konsentrasi 15
F2 = Formula sampo dengan ekstrak kubis konsentrasi 30 F3 = Formula sampo dengan ekstrak kubis konsentrasi 45
+ = Sediaan tidak berubah warna - = Sediaan berubah warna
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa sediaan sampo F0, F1, dan F2 tidak mengalami perubahan warna selama 8 minggu penyimpanan tetap
stabil berwarna kuning kecokelatan. Hal ini disebabkan karena adanya zat pengawet pada sediaan sampo yang dapat mencegah penguraian bahan-bahan
komponen penyusun formula sehingga pertumbuhan mikroorganisme dapat dihambat oleh zat pengawet tersebut. Untuk sediaan sampo F3 mengalami
perubahan warna pada minggu ke-8 dari kuning kecokelatan menjadi cokelat. Hal ini disebabkan karena penambahan ekstrak kubis yang banyak akan membuat zat
pengawet dalam komponon sediaan sampo tidak mampu untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme sehingga terjadi penguraian komponen sediaan
sampo.
24 Tabel 5.8 Hasil Pengamatan Bau Sampo Ant
iketombe dengan Berbagai Konsentrasi Ekstrak Kubis Selama Waktu Penyimpanan
Waktu penyimpanan minggu ke:
Stabilitas Bau Sampo Antiketombe dengan Berbagai Konsentrasi Kubis
F0 F1
F2 F3
+ +
+ +
1 +
+ +
+ 2
+ +
+ +
3 +
+ +
+ 4
+ +
+ +
5 +
+ +
+ 6
+ +
+ +
7 +
+ +
+ 8
+ +
+ -
Keterangan: F0 = Formula sampo tanpa ekstrak kubis F1 = Formula sampo dengan ekstrak kubis konsentrasi 15
F2 = Formula sampo dengan ekstrak kubis konsentrasi 30 F3 = Formula sampo dengan ekstrak kubis konsentrasi 45
+ = Sediaan tidak berubah bau - = Sediaan berubah bau
Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa sediaan sampo F0 dan F1 selama 8 minggu penyimpanan tetap stabil memiliki bau bunga tanjung. Hal
ini disebabkan karena adanya zat pengawet yang ditambahkan ke dalam formula sampo yang dapat mencegah penguraian bahan-bahan komponen penyusun
formula sehingga pertumbuhan mikroorganisme dapat dihambat oleh zat pengawet tersebut. Untuk sediaan sampo F3 mengalami perubahan bau dari bau
bunga tanjung menjadi bau busuk kubis. Ini terjadi karena konsentrasi ekstrak kubis yang ditambahkan pada sediaan sampo F3 cukup besar dibanding dengan
F1 dan F2, sehingga zat pewangi yang ditambahkan ke dalam sediaan sampo tidak mampu menutupi bau dari ekstrak kubis yang mengandung zat fosfor yang
menimbulkan bau tidak enak pada sediaan sampo. Selain itu, penambahan ekstrak kubis yang banyak akan membuat zat pengawet dalam komponon sediaan sampo
tidak mampu untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme sehingga terjadi penguraian komponen sediaan sampo.
25
5.7.2 Hasil Pengukuran Tinggi Busa