40
Peneliti juga diberitahu tentang program diluar program sekolah yaitu semacam les pagi dengan tujuan memberi pemantapan materi matematika dan kelas VIIIC
terjadwal hari Jumat pukul 05.45 – 06.45. Pengajar matematika kelas VIIIC
kebetulan ibu Mangesti sendiri. Setelah mendapatkan kelas VIIIC sebagai subyek penelitian, peneliti
menyampaikan dalam pelaksanaan penelitian nanti melibatkan ibu Mangesti atau guru matematika lainnya untuk mengisi lembar observasi. Lembar observasi
tersebut untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran penemuan terbimbing berbantu media internet di kelas dengan mengukur kegiatan peneliti yang
bertindak sebagai pelaksana tindakan dan juga aktivitas yang dilakukan siswa selama pembelajaran berlangsung. Selanjutnya, peneliti memberikan lembar
rencana pelaksanaan pembelajaran RPP, lembar tugas, dan lembar kisi-kisi soal, kunci jawab beserta penskorannya untuk mendapatkan persetujuan dari guru yang
mengajar di kelas tersebut. Setelah dilihat dan dibaca, ibu Mangesti mengatakan bisa dilaksanakan rencana tersebut hari Senin
– Selasa, tanggal 12 – 13 Mei 2014. Selain hal di atas, dipesankan: a dalam pembelajaran matematika di
sekolah ini jarang digunakan metode penemuan dengan alasan karena kondisi dan kemampuan siswa; b untuk berjaga-jaga dibuat alternatif penggunaan media
yang sejenis karena jaringan internet yang tersedia di sekolah lambat; c RPP yang direncanakan 3 pertemuan pertemuan ke 1 dialokasikan 2 jam pelajaran,
pertemuan ke 2 dialokasikan 1 jam pelajaran, dan pertemuan ke 3 dialokasikan 2 jam pelajaran disarankan oleh ibu Mangesti dijadikan 2 pertemuan pertemuan 1
dialokasikan 3 jam pelajaran dan pertemuan ke 2 dialokasikan 2 jam pelajaran dengan alasan Senin, 12 Mei 2014 tidak ada upacara bendera dan waktunya
digunakan rapat dewan guru sehingga kelas VIIIC hari Senin dikondisikan jam ke 1 sampai dengan jam ke 3 adalah pembelajaran matematika.
B. Paparan Data dan Hasil Data Siklus I
Berdasarkan wawancara tanggal 10 Mei 2014 maka disempurnakan kelengkapan yang telah dibuat peneliti. Uraian hasil data siklus I sebagai berikut.
41
I. Perencanaan Tindakan Peneliti melakukan perencanaan tindakan kelas untuk menerapkan
metode pembelajaran penemuan terbimbing berbantu media internet, adapun hasil perencanaan tindakan sebagai berikut.
a. Tersusunnya Rencana Program Pembelajaran RPP siklus I dengan materi
Bangun Ruang Sisi Datar; Standar Kompetensi “Memahami sifat-sifat
kubus, balok, prisma, limas dan bagian-bagiannya serta menentukan ukurannya
”; Kompetensi Dasar “Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas”; dan Tujuan Pembelajarannya
”Menghitung luas permukaan kubus, balok, prisma dan limas”. RPP
lengkap dapat dilihat pada Lampiran 1. b.
Tersusunnya media pembelajaran, adapun media yang digunakan pada siklus I sebagai berikut: media internet dengan ketik pada google animasi
jaring-jaring bangun ruang sisi datar, untuk berjaga-jaga apabila internetnya lambat juga dibuat gambar animasi yang diletakkan pada
power point file terlampir atau lembar kerja siswa yang dapat dilihat pada Lampiran 2.
c. Tersusunnya kisi-kisi soal tes, lembar soal tes, kunci jawaban dan
penskoran. Kisi-kisi soal tes dapat dilihat pada Lampiran 3, sedangkan kunci jawaban dan penskoran pada lampiran 4, dan lembar soal tes dapat
dilihat pada lampiran 5.
d.
Tersusunnya lembar observasi hasil belajar siswa ranah afektif dan psikomotor siswa seperti pada
Tabel 3.4.
e. Tersusunnya lembar observasi mengamati aktivitas siswa seperti Tabel 3.2
dan lembar obsevasi mengamati ketepatan guru dalam mengajar seperti Tabel 3.3.
II. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan siklus I, peneliti dalam penelitian ini bertindak
sebagai guru. Adapun deskripsi kegiatan pembelajaran siklus I sebagai berikut.
42
a. Pada siklus I hanya ada satu pertemuan dengan alokasi waktu 3 x 40 menit, jumlah siswa hadir ada 36 anak dari 36 anak, dan dilaksanakan pada
Senin tanggal 12 Mei 2014 di ruang laboratorium IPA karena WIFI sekolah tidak berfungsi di ruang kelas VIIIC.
b. Peneliti tidak mengalami kesulitan diawal kegiatan pendahuluan pembelajaran karena guru pengajar matematika kelas VIIIC telah
mengkondisikan siswa dalam kelompok sesuai dengan banyak laptop 9 unit laptop yang dibawanya sehingga terdapat 9 kelompok diskusi. Pada
kegiatan pendahuluan, peneliti memperkenalkan diri, menginformasikan maksud dan tujuan penelitian; selanjutnya peneliti menginformasikan
kompetensi dasar yang akan dicapai, cara belajar yang akan digunakan dan memberi penjelasan secara singkat tentang metode penemuan terbimbing
berbantu internet, dan melalui tanya jawab peneliti mengecek kemampuan awal siswa tentang luas dan keliling bangun datar serta jaring-jaring
bangun-bangun ruang sisi datar yang merupakan prisma. Kegiatan awal pembelajaran ini membutuhkan waktu sekitar 15 menit.
c. Kegiatan inti pada pembelajaran, diawali dengan membuka internet secara terbimbing dengan langkah-langkah a aktifkan laptop, b bukalah
program google, c ketik animasi jaring-jaring bangun ruang sisi datar
klik pada search, dan d pilih bangun ruang balok-You Tube enter,
atau pilih Gambar untuk animasi jaring-jaring bangun ruang sisi datar
enter. Kegiatan ini membutuhkan waktu kurang lebih 10-15 menit dikarenakan lambannya internet dan kegiatan ini dapat dilihat pada
Gambar 4.1
Gambar 4.1 Pembelajaran dengan Media Internet
43
Amati gambar atau animasi gambar jaring-jaring bangun ruang yang sudah kalian pilih. Ada kendala dalam kegiatan ini yaitu lambannya media
internet di sekolah, peneliti menyarankan pada siswa untuk menggunakan internet sebagai perpustakaan dunia selain media buku karena informasi
apa saja yang belum di ketahui dapat dicari pada internet dengan kata kunci yang jelas.
d. Dalam menerapkan metode penemuan terbimbing berbantu media internet pada tahap inti pembelajaran yang membutuhkan waktu sekitar 50 menit,
sebagai berikut: 1.
Menemukan masalah, amati tampilan gambar baik dalam bentuk You- Tube atau gambar tidak bergerak yang kalian pilih. Selama siswa
mengamati gambar animasi pada power point pengganti animasi yang diambil pada internet berupa jaring-jaring kubus, balok, atau prisma,
peneliti memberi arahan berupa pertanyaan: apa hubungan jaring-jaring dengan benda yang terbentuk dari jarring-jaring tersebut? atau masalah
apa yang muncul setelah melihat animasi gambar jarring-jaring kubus, balok, atau prisma?
2. Merumuskan masalah, pada tahap ini peneliti memberi kesempatan
siswa berdiskusi dalam kelompoknya tentang masalah apa yang dapat dirumuskan setelah mengamati gambar dimaksud? Dan memberi
kesempatan siswa wakil dari salah satu kelompok untuk mengutarakan masalah yang telah dirumuskan? Gambaran diskusi dalam kelas sebagai
berikut: P : Masalah apa yang dapat dirumuskan setelah mengamati tayangan
gambar atau animasi komputer? Angkat tangan Wakil kelompok 3 angkat tangan, baik utarakan rumusan masalah hasil diskusi
kelompokmu.
S
3
: dengan jaring-jaring kita dapat menemukan luas bangun ruang yang terbentuk.
P : excellen, masalah yang telah dirumuskan kelompok 3 mungkin ada rumusan masalah yang lainnya? Atau ada yang
menyempurnakan hasil diskusi kelompok 3? Angkat tangan Baik kelompok 5
44
3. Mengajukan hipotesis, peneliti memberi kesempatan siswa berdiskusi „jawaban sementara hipotesa untuk rumusan masalah bagaimana
menemukan rumus luas permukaan bangun ruang sisi datar? dan selanjutnya siswa diberi kesempatan untuk mengemukaan hasil
diskusinya. Gambaran diskusi sebagai berikut: P : Jawaban sementara apa untuk menjawab rumusan masalah
tersebut? Angkat tangan Baik kelompok 7 diberi kesempatan mengutarakan hipotesa atau jawaban sementara hasil diskusinya.
S
7
: Luas permukaan bangun ruang sisi datar sama dengan jumlah seluruh luas sisi-sisi yang membatasi bangun ruang tersebut.
P : Kita beri apaluse kelompok 7 atas hasil diskusinya. Mungkin kelompok lainnya mengutarakan hasil diskusinya? Kelompok 2
angkat tangan Baik kelompok 2 yang mewakili untuk mengutarakan hasil diskusinya.
S
2
: Luas permukaan bangun ruang sisi datar sama dengan jumlah seluruh luas bidang sisi bangun ruang tersebut. Misalnya: ruang
kelas ini berbentuk balok maka luas permukaannya sama dengan jumlah luas tembok yang disebut sisi tegak balok ditambah
dengan luas lantai dan luas atap dimana luas lantai sama dengan luas atap ruangan ini.
P : Terima kasih kelompok 2 yang telah memberikan hasil diskusinya beserta keterangannya. Dari hasil diskusi 2 kelompok tadi apakah
ada perbedaan jawaban sementara untuk masalah di atas? Kelompok 5 bagaimana pendapatmu?
S
5
: Hasil diskusi kelompok 7 sama dengan hasil diskusi kelompok 2, pak yaitu luas permukaan bangun ruang sisi datar sama dengan
jumlah semua luas bidang sisi yang membatasi bangun ruang tersebut.
P : Baik. Sebagai jawaban sementara bahwa luas permukaan bangun ruang sisi datar sama dengan jumlah luas seluruh bidang sisinya.
Lalu bagaimana rumus luas permukaan kubus, luas permukaan balok, luas permukaan prisma segitiga, dan rumus luas permukaan
prisma? S
5
: Dengan jaring-jaring kita dapat menentukan luas permukaan bangun ruang atau dengan jarring-jaring kita dapat menentukan
luas minimum kertas untuk membungkus benda yang berbentuk bangun ruang.
P : Bagaimana dengan hasil diskusi kelompok yang lainnya S
9
: Sama pak karena dengan gambar jaring-jaring memudahkan kita untuk menentukan luas permukaan dari bentuk benda aslinya
P : Baiklah, rumusan-rumusan
masalah di
atas dapat
disederhanakan menjadi “Bagaimana menemukan rumus luas
permukaan bangun ruan sisi datar? ”
45
4. Merencanakan dan cara pemecahan masalah, dalam tahap ini pertanyaan-pertanyaan penggiring untuk menemukan konsep luas
bangun ruang sisi datar tertuang dalam Lembar Tugas lihat lampiran 2. Peneliti juga membagi tugas untuk diskusi sebagai berikut:
kelompok 1 dan 2 menentukan rumus luas permukaan kubus, kelompok 3 dan 4 menentukan rumus luas permukaan balok, kelompok
5 dan 6 menentukan rumus luas permukaan prisma segitiga, dan kelompok 7, 8, dan 9 menentukan rumus luas permukaan prisma. Selain
itu, peneliti juga menayangkan ulang animasi jaring-jaring kubus, balok, dan prisma segitiga dinama semua sisi tegaknya berderet dan
jaring-jaring limas lihat pada power point luas permukaan bangun kubus, balok, prisma segitiga, dan limas.
5. Analisa Data, dalam tahap ini peneliti membimbing siswa untuk menemukan konsep luas permukaan bangun ruang sisi datar. Langkah
yang diambil peneliti adalah memberi kesempatan siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi dari langkah sebelumnya dan diperoleh
hasil sebagai berikut.
a Kubus
Jika panjang rusuk kubus satuan, maka rumus
Luas sisi tegak kubus = keliling alas x tinggi =
= Luas permukaan kubus = luas sisi tegak + 2 luas alas
= = 6
b Balok
Jika ukuran panjang rusuk balok satuan, satuan , dan
satuan lihat Gambar di samping maka rumus: Luas sisi tegak balok = keliling alas x tinggi
= =
r r
r
p l
t
46
= Luas permukaan balok = luas sisi tegak + 2 luas alas
= =
c Prisma segitiga
Jika ukuran rusuk alas prisma segitiga satuan, satuan,
satuan, serta tinggi prisma satuan maka rumus: Luas sisi tegak prisma = keliling alas x tinggi
= =
Luas permukaan prisma = luas sisi tegak + 2 luas alas
luas segitiga = d Limas persegi panjang
Limas , dengan ukuran rusuk =
satuan, = satuan dan tinggi limas =
satuan, maka = tinggi sisi tegak sisi
√ ;
= √
Sisi tegak kongruen dengan sisi tegak .
= tinggi sisi tegak sisi √
; =
√ Sisi tegak
kongruen dengan sisi tegak . Sehingga luas sisi tegak limas = 2 Luas
+ 2 Luas =
+
c a
t b
P
A B
C D
E O
F
47
= √
+ √
Jadi, Luas permukaan limas = Luas sisi tegak + luas alas. Pada saat siswa menemukan rumus luas limas, peneliti juga bertanya
bagaimana luas sisi tegak limas jika alasnya berbentuk persegi? Kelompok 9 angkat tangan dan mengatakan keempat sisi tegaknya
kongruen pak sehingga luas sisi tegak limas persegi = 4 luas segitiga yang merupakan sisi tegak limas.
6. Penarikan kesimpulan, dalam tahap ini peneliti membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dan diperoleh sebagai berikut.
Bangun kubus dan balok merupakan prisma dan prisma merupakan
bangun ruang sisi datar dengan luas sisi tegak prisma
= keliling alas prisma x tinggi prisma Luas permukaan prisma = luas sisi tegak + 2 luas alas
Bangun limas dengan
luas sisi tegak limas = jumlah luas segitiga yang merupakan
sisi tegak limas Luas permukaan limas = luas sisi tegak + luas alas
7. Pada langkah selanjutnya, peneliti mengajak siswa untuk menerapkan apa yang telah disimpulkan pada suatu masalahsoal. Peneliti memberi
satu contoh soal ada sebagai berikut: sebuah benda berbentuk balok dengan panjang rusuk alas 15 cm dan 10 cm sedangkan tingginya 25 cm
akan dibungkus dengan kertas. Hitunglah luas minimum kertas yang dibutuhkan untuk membungkus Dalam menyelesaikan permasalahan
tersebut langkah-langkah yang dilakukan peneliti: bertanya pada siswa apa yang diketahui dari permasalahan tersebut?
mengajak siswa untuk menggambar balok dan membubuhkan ukuran
rusuknya dengan panjang 15 cm, lebar 10 cm dan tinggi 25 cm. apa yang ditanyakan pada masalahsoal tersebut? luas minimum
kertas yang digunakan untuk membungkus benda berbentuk balok.
48 apa arti dari yang ditanyakan pada permasalahan tersebut? luas
minimum kertas yang digunakan untuk membungkus benda berbentuk balok = luas permukaan balok.
Mengajak siswa untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan informasi yang sudah diketahui.
Luas alas = x = 15 x 10 = 150
Keliling alas = 2 + 2 = 2 x 15 + 2 x 10
= 30 + 20 = 50
Luas sisi tegak balok = keliling alas x tinggi =
50 x 25 = 1250 Luas permukaan balok = luas sisi tegak + 2 luas alas
= 1250 + 2 . 150
= 1250 +
300 = 1550
Jadi, luas minimum kertas untuk membungkus benda berbentuk balok tersebut adalah 1550 cm
2
. Setelah diberikan satu contoh soal beserta cara menyelesaikannya,
siswa diminta untuk mendiskusikan soal-soal berikutnya yang terdapat dalam Lembar Tugas I kemudian salah satu kelompok
ditunjuk untuk memaparkan hasil diskusinya. e.
Dalam kegiatan penutup pembelajaran membutuhkan waktu sekitar 40 menit, peneliti mengulang kesimpulan dari konsep luas bangun ruang
sisi datar yang telah dipelajari, kemudian memberikan informasi untuk pertemuan berikutnya yaitu keesokan harinya dan memberi pesan untuk
melihat animasi pada you-tube atau gambar animasi jaring-jaring bangun ruang sisi datar pada internet, serta selanjutnya siswa diberi tes
untuk mengetahui sejauh mana pemahaman terhadap konsep yang telah diketahui.
15 cm 10 cm
25 cm
49
III. Hasil Observasi Pada hari pertama pengambilan data, Bu Mangesti Kristianingsih
selaku guru Matematika di kelas VIIIC meminta pembelajaran dilaksanakan di laboratorium IPA. Koneksi jaringan internet di Laboratorium IPA lebih
kuat dibandingkan di ruang kelas. Pada hari sebelumnya yakni hari sabtu, para siswa kelas VIIIC diingatkan untuk membawa laptopnotebook. Awal
pembelajaran digunakan untuk mengingatkan kembali cara menggunakan internet, karena mereka telah mempelajari pembelajaran internet pada mata
pelajaran TIK. Terdapat seorang observer selama proses pembelajaran pada siklus I.
Observer melakukan observasi terhadap aktivitas siswa dan guru dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa dan ketepatan guru dalam
mengajar serta catatan lapangan. Dari 36 siswa kelas VIIIC SMP Negeri 2 Lumajang mengikuti proses pembelajaran secara penuh dari siklus I sehingga
analisis data dilakukan terhadap 36 siswa tersebut. Uraian hasil observasi dan belajar siswa tersebut sebagai berikut.
a. Penerapan metode pembelajaran penemuan terbimbing berbantu media
internet 1.
Ditinjau dari aspek siswa. Keberhasilan tindakan ditinjau dari aspek siswa diperoleh dari
banyaknya deskripsi obsevasi yang muncul pada lembar observasi aktivitas selama proses pembelajaran. Hasil observasi aktivitas siswa
dalam penerapan metode penemuan terbimbing berbantu internet dapat di lihat pada Lampiran 8 dan catatan guru dari observator dapat dilihat
pada Lampiran 10. Berdasarkan Tabel 3.5 dan analisa hasil perhitungan terhadap
keberhasilan tindakan ditinjau dari aspek siswa selama pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing berbantu internet pada siklus I
dapat disederhanakan seperti pada Tabel 4.1.
50
Tabel 4.1 Keberhasilan Tindakan Ditinjau dari Aspek Siswa pada Siklus I
Tanggal Pertemuan
Deskripsi Obsevasi yang
muncul Total
Deskripsi observasi
Persentase Keberhasilan
Nilai dalam Angka
Nilai dengan
huruf Taraf
keberhasilan 12 Mei 2014
14 19
73,68 3
B Baik
Keterangan Berhasil
Dari tabel di atas, keberhasilan tindakan ditinjau dari aspek siswa dapat dikatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode
penemuan terbimbing berbantu internet telah berhasil dilaksanakan. Muncul 14 deskripsi obsevasi dari 19 deskripsi observasi yang tersedia
pada lembar observasi aktivitas siswa sehingga persentase keberhasilan yang dicapai 73,68 dengan taraf keberhasilan baik. Dari analisa hasil
dapat dikatakan bahwa keberhasilan tindakan ditinjau dari aspek siswa sudah tercapai yaitu sudah lebih dari persentase keberhasilan yang
sudah ditentukan yaitu 70. 2.
Ditinjau dari aspek guru. Keberhasilan tindakan ditinjau dari aspek guru juga diperoleh dari
banyaknya deskripsi observasi yang muncul pada lembar observasi aktivitas guru dalam menerapkan metode penemuan terbimbing
berbantu internet. Gambaran selengkapnya pada Lampiran 9. Berdasarkan Tabel 3.5 dan hasil analisa perhitungan terhadap
keberhasilan tindakan ditinjau dari aspek guru dalam menerapkan metode penemuan terbimbing berbantu internet pada siklus I diringkas
pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Keberhasilan Tindakan Ditinjau dari Aspek Guru pada Siklus I
Tanggal Pertemuan
Deskripsi Obsevasi yang
muncul Total
Deskripsi observasi
Persentase Keberhasilan
Nilai dalam Angka
Nilai dengan
huruf Taraf
keberhasilan 12 Mei 2014
15 18
83,33 3
B Baik
Keterangan Berhasil
Berdasarkan keberhasilan tindakan ditinjau dari aspek guru dapat dikatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan
51
terbimbing berbantu internet telah berhasil dilaksanakan. Ini ditandai dengan munculnya 15 deskripsi observasi yang muncul dari 18
deskripsi observasi tersedia pada lembar observasi aktivitas guru dengan persentase keberhasilan sebesar 83,33 dan taraf keberhasilan
baik. Dari hasil tersebut dikatakan bahwa keberhasilan tindakan ditinjau dari aspek guru sudah memenuhi persentase keberhasilan yang sudah
ditentukan yaitu 80. b.
Hasil belajar siswa ranah kognitif Hasil belajar siswa ranah kognitif adalah berupa nilai tes akhir
tindakan. Hasil nilai pemberian tes pada siklus I secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 6. Adapun rekapitulasi hasil belajar siswa siklus I
pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Belajar Ranah Kognitif pada Siklus I
Tuntas Tidak tuntas
Jumlah Jumlah
28 8
36
Ketuntasan Klasiklal 77,78
22,22 100
Nilai rata-rata tes 78,94
Keterangan
Berhasil
Berdasarkan Tabel 4.3 diperoleh bahwa tindakan siklus I menunjukkan nilai rata-rata ulangan yang dicapai siswa adalah 78,94. Ada
28 siswa dari 36 siswa telah tuntas dalam belajar yang nilainya mencapai
75 dengan persentase 77,78. Terdapat 8 siswa yang tidak tuntas belajar, ditunjukkan nilainya masing-masing 75 dengan persentase 22,22. Dari
hasil belajar ranah kognitif, dapat dikatakan bahwa ketuntasan klasikal yang didapat sudah memenuhi kreteria ketuntasan klasikal yaitu 75
sehingga penelitian pada ranah kognitif ini dikatakan berhasil. c.
Hasil belajar siswa ranah Afektif dan psikomotorik. 1.
Hasil Belajar Ranah Afektif Analisa hasil belajar siswa selama proses pembelajaran siklus I
pada ranah afektif dapat dilihat pada Tabel 4.4.
52
Tabel 4. 4 Analisis Hasil Belajar Siswa Selama Proses Pembelajaran Ranah Afektif pada Siklus I
Ranah Uraian
Jumlah Skor Rata-rata
Keberhasilan Afektif
Keaktifan
10 2,50
62,50
Keantusiasan
9 3,00
75
Keceriaan
7 3,50
87,50
Persentase Rata-rata Keberhasilan Afektif
72,22
Berdasarkan Tabel 4.4 diperoleh bahwa rata-rata hasil belajar untuk ranah afektif adalah sebesar 72,22, hasil ini sudah melebihi
persentase keberhasilan yang sudah ditentukan yaitu sebesar 70. Jadi dapat dikatakan bahwa hasil belajar untuk ranah afektif sudah berhasil.
Tingkat keberhasilan apabila dilihat tiap aspek dari ranah afektif adalah sebagai berikut lihat Lampiran 7.
a Keaktifan
Keaktifan dalam pembelajaran dengan media berbantu internet animasi komputer dapat diindikasikan dengan melihat
jumlah siswa yang aktif dalam menemukan konsep yaitu mau bertanya kepada guru apabila ada petunjuk yang kurang jelas, tugas
dikerjakan sesuai dengan petunjuk guru, mencatat apa yang telah dipelajari pada buku catatan, dan memperbaiki jawaban yang salah
dengan segera. Dari penjelasan di atas maka didapat persentase keberhasilan
dalam siklus I untuk aspek keaktifan adalah sebesar 62,50 dan hasil tersebut kurang memenuhi persentase keberhasilan yang sudah
ditentukan. b
Keantusiasan Keantusiasan
dalam pembelajaran
dengan media
internetanimasi komputer dapat diindikasikan dengan melihat jumlah siswa yang mendengarkan dan memperhatikan petunjuk
guru, menunjukkan sikap ingin tahu dengan mengajukan pertanyaan kepada guru, serta menjawab pertanyaan dari guru.
53
Dari penjelasan di atas maka didapat persentase keberhasilan dalam siklus I untuk aspek keantusiasan adalah sebesar 75. Jadi
dapat dikatakan bahwa persentase ini sudah memenuhi persentase keberhasilan yang telah ditentukan.
c Keceriaan
Aspek keceriaan dalam pembelajaran dengan menggunakan media internet dapat diindikasikan dengan tidak mengantuk selama
kegiatan belajar yang ditandai dengan tidak sering menguap dan tidak menunjukkan wajah takut yang ditandai dengan banyaknya
angkat tangan bila peneliti memberikan pertanyaan. Berdasarkan Lampiran 7, diperoleh bahwa sekitar 19-27
siswa tidak mengantuk selama kegiatan belajar yang ditandai dengan tidak sering menguap dan sekitar 28-36 siswa tidak menunjukkan
wajah murung yang ditandai dengan sering tersenyum bahkan tertawa.
Dari penjelasan di atas maka didapat persentase keberhasilan pada siklus I untuk aspek keceriaan adalah sebesar 87,5. Jadi dapat
dikatakan bahwa persentase ini sudah memenuhi persentase keberhasilan yang sudah ditentukan yaitu 70.
2. Hasil Belajar Ranah Psikomotor
Analisis hasil belajar siswa selama proses pembelajaran untuk siklus I pada ranah psikomotor dapat dilihat pada Tabel 4.5.
Tabel 4. 5 Analisis Hasil Belajar Siswa Selama Proses Pembelajaran Ranah Psikomotor pada Siklus I
Ranah Uraian
Jumlah Skor Rata-rata Keberhasilan
Psikomotor Kreativitas
6 3,00
75
Proses
11 2,75
68,75
Persentase rata-rata keberhasilan Psikomotor
70,83
Berdasar Tabel 4.5, diperoleh bahwa rata-rata hasil belajar untuk ranah psikomotor adalah sebesar 70,83, hasil ini sudah memenuhi
54
persentase keberhasilan yang ditentukan yaitu sebesar 70. Jadi dapat dikatakan bahwa hasil belajar untuk ranah psikomotor sudah berhasil.
Tingkat keberhasilan tersebut bila dilihat tiap aspek dari ranah psikomotor adalah sebagai berikut.
a Kreativitas Kreativitas dalam pembelajaran dengan menggunakan
metode penemuan terbimbing berbantu media internet dapat diindikasikan dengan melihat jumlah siswa yang mengerjakan semua
tugas guru yaitu menggunakan media belajar internet dengan benar, dan mengikuti prosedur kerja dengan benar.
Berdasarkan lampiran 7, diperoleh bahwa sekitar 19-27 siswa dapat menggunakan media belajar yaitu internet dan mengikuti
prosedur kerja dengan benar dengan analisa hasil diperoleh persentase aspek kreativitas sebesar 75. Jadi dapat dikatakan
bahwa persentase keberhasilan sudah memenuhi persentase keberhasilan yang sudah ditentukan yaitu 70.
b Proses Proses dalam pembelajaran dengan menggunakan penemuan
terbimbing dapat diindikasikan dengan melihat jumlah siswa yang mengerjakan tugas guru yaitu dapat m
engobservasi mengamati dan memahami tayangan gambar dengan baik
, merumuskan masalah,
menyimpulkan hasil observasi untuk menemukan konsep luas permukaan bangun ruang sisi datar
, dan dapat bekerjasama dengan anggota kelompoknya.
Berdasarkan Lampiran 7, diperoleh bahwa terdapat 19-27 siswa m
engobservasi mengamati dan memahami tayangan gambar dengan baik
, 10-18 siswa dapat merumuskan masalah, 10-18 siswa dapat menyimpulkan hasil observasi dan 28-36 siswa dapat
bekerjasama dengan anggota kelompoknya. Hasil analisa data didapat persentase aspek proses sebesar 68,75 . Jadi dapat
55
dikatakan bahwa persentase ini belum memenuhi persentase keberhasilan yang sudah ditentukan yaitu 70.
IV. Refleksi Berdasarkan hasil observasi siklus I, keberhasilan tindakan yang
masih belum mencapai persentase keberhasilan yang diinginkan menjadi suatu permasalahan. Permasalahan tersebut perlu dilakukan suatu refleksi
untuk memperbaikinya sehingga pada siklus II persentase keberhasilan yang dicapai memenuhi indikator yang sudah ditentukan.
Hasil refleksi pada hasil belajar siswa, hasil observasi keaktifan siswa dan ketepatan guru dalam menerapkan metode penemuan terbimbing serta
cacatan guru obsevator diperoleh bahwa: a.
masih belum tercapainya persentase keberhasilan dimungkinkan karena peneliti mengangap apa yang dilakukan bu Mangesti dalam membagi
siswa sesuai dengan banyaknya laptop yang ada merupakan pembagian kelompok diskusi sehingga belum semua siswa dapat bertanggungjawab
dalam kelompok untuk mengamati dan memahami tayangan you-tube atau animasi gambar yang disajikan peneliti dalam power point untuk
mendapatkan informasi data; siswa juga kurang aktif bertanya sehingga agak sulit untuk diajak merumuskan masalah dan siswa masih ragu-ragu
dalam mengemukakan pendapat ini ditunjukkan hanya ada 10-18 siswa yang mampu untuk menyimpulkan hasil observasi dan merumuskan
masalah. b.
dalam menyelesaikan soalmasalah luas permukaan bangun ruang sisi datar yang tidak dilengkapi gambar, siswa belum terbiasa menyatakan
dalam gambar untuk mempermudah penyelesaian soal. Selain hal tersebut siswa jarang menyimpulkan hasil dari suatu permasalahansoal sehingga
jawaban kurang sempurna artinya tidak ada satuan luas. Ini dapat ditunjukkan dari hasil pekerjaan siswa mengerjakan soal tes pada siklus I
pada Gambar 4.2.
56
Perbaikan yang harus dilakukan pada siklus II adalah 1 menyempurnakan cara dalam memecahkan masalahsoal membahas soal tes
siklus I, 2 guru membagi siswa dalam kelompok diskusi yang beranggotakan 4 siswa, 3 memotivasi siswa agar lebih berani
mengemukakan pendapatnya dan selalu mencatat apa yang sedang dipelajari, 4 guru memotivasi siswa untuk menggambar jika permasalahan tersebut
dapat dinyatakan dalam gambar, dan guru menunjuk siswa yang dirasa ragu- ragu untuk menjawab pertanyaan maupun untuk menyimpulkan hasil
pembelajaran.
C. Paparan Data dan Hasil Penelitian Siklus II