68
masalah dan penulisan hipotesis jawaban sementara rumusan masalah. Menurut peneliti, siswa kurang memahami penulisan rumusan masalah dan
hipotesis tersebut pada konsep secara umum, tetapi pada sub konsep yang lebih sempit siswa sudah dapat merumuskan sampai mendapatkan hasil
konsep yang dipelajari dan menggunakannya dalam pemecahan masalah yang dihadapi. Ini dapat dilihat dari hasil tes pada siklus II Lampiran 18 dimana
hasil pekerjaan siswa sesuai dengan yang diharapkan dalam penelitian ini.
D. Pembahasan
Dari hasil penelitian penerapan metode penemuan terbimbing berbantu internet yang telah diuraikan dalam subbab 4.A, 4.B, dan 4.C, didapat beberapa
hal berikut. I. Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif
Hasil belajar siswa ranah afektif, diamati pada keberhasilan penerapan metode penemuan terbimbing berbantu media internet berbantu lembar
observasi aktifitas siswaguru dan analisis hasil belajar ranah afektif berbantu lembar observasi ranah afektif selama pembelajaran memberikan
beberapa hal, yaitu:
a. membawa siswa aktif dalam kegiatan belajarnya, sebab dengan media
belajar tersebut siswa diajak berpikir dan menggunakan kemampuannya dalam menemukan konsep yang sedang dipelajari. Hal ini dapat dilihat
adanya kenaikan banyaknya deskripsi observasi yang muncul ditinjau dari aspek siswa selama proses tindakan pada siklus I dan siklus II dalam
penelitian. Adapun rekapitulasi perbandingan keberhasilan tindakan ditinjau dari aspek siswa dapat dilihat pada Tabel 4.11 yang merupakan
ringkasan dari Tabel 4.1 dan 4.6.
Tabel 4.11 Rekapitulasi Perbandingan Keberhasilan Tindakan Ditinjau dari Aspek Siswa pada Siklus I dan Siklus II
Siklus Persentase Keberhasilan
Taraf keberhaslan Keterangan
I 73,68
Baik Berhasil
II 89,47
Sangat Baik Berhasil
69
b. merupakan salah satu metode pembelajaran dalam membantu guru
memahamkan sebuah konsep karena didukung oleh rancangan kegiatan pembelajaran yang dinamis dengan meliputi aspek menemukan masalah,
merumuskan masalah,
membuat jawaban
sementara hipotesa,
merencanakan dan cara pemecahan masalah, analisa data, dan penarikan kesimpulan. Hal ini dapat dilihat adanya kenaikan banyaknya deskripsi
observasi yang muncul selama penerapan metode pembelajaran penemuan terbimbing berbantu media internet ditinjau dari aspek guru pada siklus I
dan siklus II. Adapun rekapitulasi perbandingan keberhasilan tindakan ditinjau dari aspek guru dapat dilihat pada Tabel 4.12 yang merupakan
ringkasan dari Tabel 4.2 dan 4.7.
Tabel 4.12 Rekapitulasi Perbandingan Keberhasilan Tindakan Ditinjau dari Aspek Guru pada Siklus I dan Siklus II
Siklus Persentase Keberhasilan
Taraf keberhaslan Keterangan
I 83,33
Baik Berhasil
II 100
Sangat Baik Berhasil
c. sangat efektif dalam memahamkan sebuah konsep khususnya luas
permukaan dan volume bangun ruang sisi datar. Ini disebabkan kegiatan pembelajarannya sudah diatur sedemikian rupa membuat siswa aktif,
antusias, dan keceriaan dalam menemukan konsep materi yang dipelajari
dengan waktu disesuaikan situasi kondisi siswa. Ini dapat dilihat pada meningkatnya persentase keberhasilan tindakan siswa dalam ranah Afektif
pada Tabel 4.13 yang merupakan rekapitulasi perbandingan keberhasilan dari Tabel 4.4, Tabel 4.5, Tabel 4.9, dan Tabel 4.10.
Tabel 4.13 Rekapitulasi Perbandingan Hasil Belajar Ranah Afektif dan Psikomotor pada Siklus I dan Siklus II
Ranah Uraian
Siklus I Siklus II
Keberhasilan Rata-rata
keberhasilan Keterangan
Keberhasilan Rata-rata
keberhasilan Keterangan
Afektif
Keaktifan 62,50
72,22 Berhasil
62,50 80,56
Berhasil Keantusi-
asan 75
91,67
70
Keceriaan 87,50
100
Psiko- motor
kreatifitas 75
70,83 Berhasil
75 75
Berhasil Proses
68,75 75
II. Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotor. Seperti halnya pada hasil belajar siswa ranah afektif, hasil belajar siswa
ranah psikomotor juga berdasar pada keberhasilan penerapan metode penemuan terbimbing berbantu media internet dan analisis hasil belajar siswa
ranah psikomotor berbantu lembar observasi ranah psikomotor selama pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dengan penerapan metode penemuan
terbimbing berbantu media internet sudah diatur sedemikian rupa membuat siswa kreatifitasnya muncul dalam menemukan konsep materi yang dipelajari
dengan waktu disesuaikan situasi kondisi siswa. Ini dapat dilihat pada meningkatnya persentase keberhasilan tindakan siswa dalam ranah
Psikomotor pada Tabel 4.13.
III. Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif
Hasil belajar siswa pada ranah kognitif, ditunjukkan pada hasil tes akhir dari setiap siklus menyatakan beberapa hal, yaitu:
a. metode pembelajaran penemuan terbimbing berbantu media internet dapat
meningkatkan hasil belajar siswa khususnya materi bangun ruang sisi datar. Ini ditunjukkan adanya peningkatan persentase ketuntasan klasikal
dan peningkatan nilai rata-rata pada hasil belajar berupa tes diakhir siklus I
dan siklus II. Rekapitulasi perbandingan hasil belajar ranah kognitif pada
siklus I Tabel 4.3 dan siklus II Tabel 4.8 dapat dilihat pada Tabel 4.14
di bawah ini.
Tabel 4.14 Rekapitulasi Perbandingan Hasil Belajar Ranah Kognitif pada Siklus I dan II
Siklus I Siklus II
Tuntas Belum
Tuntas Jumlah Tuntas
Belum Tuntas
Jumlah Jumlah
28 8
36 32
4 36
Ketuntasan Klasikal
77,78 88,89
71
Nilai Rata-rata
78,94 87,08
Keterangan
Berhasil Berhasil
b. metode pembelajaran penemuan terbimbing berbantu media internet dapat
meningkatkan pemahaman konsep khususnya materi luas permukaan dan volume bangun ruang sisi datar pada siswa. Dengan metode penemuan
terbimbing, pemahaman siswa terhadap jalannya pembelajaran luas dan volume bangun ruang sisi datar menimbulkan pengetahuan yang melekat
pada benak siswa karena siswa menemukan sendiri konsepnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Suherman, dkk 2001, bahwa dengan mengalami
sendiri proses menemukan sebuah konsep siswa dapat memahami benar bahan pelajaran sehingga sesuatu yang diperolehnya dapat lebih lama
diingat. Selain hal tersebut, berdasarkan 1.6 tentang definisi operasional,
meningkatnya hasil belajar siswa dalam hasil penelitian ini maka meningkat pula pemahaman konsep siswa. Ini ditunjukkan pada
peningkatan hasil belajar siswa Tabel 4.14 dan pekerjaan siswa dalam menyelesaikan masalahsoal tes melalui gambar bangun yang diketahui
seperti Gambar 4. 2.
Gambar 4.3 Contoh Pekerjaan Siswa untuk Tes Siklus II
72
E. Kekurangan penelitian