Paparan Data dan Hasil Penelitian Siklus II

56 Perbaikan yang harus dilakukan pada siklus II adalah 1 menyempurnakan cara dalam memecahkan masalahsoal membahas soal tes siklus I, 2 guru membagi siswa dalam kelompok diskusi yang beranggotakan 4 siswa, 3 memotivasi siswa agar lebih berani mengemukakan pendapatnya dan selalu mencatat apa yang sedang dipelajari, 4 guru memotivasi siswa untuk menggambar jika permasalahan tersebut dapat dinyatakan dalam gambar, dan guru menunjuk siswa yang dirasa ragu- ragu untuk menjawab pertanyaan maupun untuk menyimpulkan hasil pembelajaran.

C. Paparan Data dan Hasil Penelitian Siklus II

Berdasarkan refleksi hasil siklus I, peneliti berusaha memperbaiki keberhasilan tindakan pada siklus II yang pelaksanaannya di hari berikutnya yaitu Selasa, 13 Mei 2014. Seperti yang terjadi di siklus I, dibuatlah perencanaan untuk siklus II. Uraian lengkapnya sebagai berikut. I. Perencanaan Tindakan Peneliti melakukan perencanaan tindakan kelas dalam menerapkan metode pembelajaran penemuan terbimbing berbantu media internet, adapun hasil perencanaan tindakan sebagai berikut. Gambar 4.2 Contoh Pekerjaan Siswa Siklus I 57 a. Tersusunnya soal tes remedial dan kunci jawaban serta penskorannya. Lembar soal tes remedial dapat dilihat pada Lampiran 12 sedangkan kunci jawaban dan penskoran pada lampiran 13. b. Tersusunnya Rencana Program Pembelajaran RPP siklus II dengan materi Bangun Ruang Sisi Datar; Standar Kompetensi “Memahami sifat- sifat kubus, balok, prisma, limas dan bagian-bagiannya serta menentukan ukurannya ”; Kompetensi Dasar “Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas”; dan Tujuan Pembelajarannya ”Menghitung volume kubus, balok, prisma dan limas”. RPP lengkap dapat dilihat pada Lampiran 14. c. Tersusunnya media pembelajaran, adapun media yang digunakan pada siklus II sebagai berikut: media internet dengan ketik pada google animasi volume bangun ruang sisi datar untuk berjaga-jaga apabila internetnya lambat dibuat animasi gambar pada power point atau lembar tugas II yang dapat dilihat di Lampiran 15. d. Tersusunnya kisi-kisi soal tes, lembar soal tes, kunci jawaban dan penskoran. Kisi-kisi soal tes pada Lampiran 16 sedangkan kunci jawaban dan penskoran pada lampiran 17, dan lembar soal tes pada lampiran 18. e. Tersusunnya lembar observasi hasil belajar siswa ranah afektif dan psikomotor siswa seperti pada Tabel 3.4. f. Tersusunnya lembar observasi mengamati aktivitas siswa seperti Tabel 3.2 dan lembar obsevasi mengamati ketepatan guru dalam mengajar seperti Tabel 3.3. II. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan siklus II, peneliti tetap bertindak sebagai guru. Deskripsi kegiatan pembelajaran siklus II sebagai berikut. a. Pada siklus II hanya ada satu pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 40 menit, jumlah siswa hadir ada 36 anak dari 36 anak, dan dilaksanakan Selasa tanggal 13 Mei 2014 di ruang kelas VIIIC. 58 b. Pada kegiatan pendahuluan pembelajaran, setelah siswa siap untuk masuk dalam pembelajaran peneliti menginformasikan hasil pekerjaan tes siklus I, membagikan lembar jawab, dan dilanjutkan membahasnya dengan menekankan bahwa bila soal cerita dapat dinyatakan dalam gambar sebaiknya nyatakan diketahui dengan gambar dan bubuhkan ukuran yang diketahui. Selain itu setiap akhir penyelesaian soal selalu ada kesimpulan yang dilengkapi dengan satuannya. Diinformasikan untuk siswa yang belum memenuhi KKM remidi dilaksanakan waktu hari Jumat jam ke 0 permintaan Bu Mangesti. Selanjutnya peneliti membagi siswa dalam 9 kelompok, menginformasikan cara belajar dan kompetensi dasar yang akan dicapai. Kegiatan awal pembelajaran ini membutuhkan waktu sekitar 25 menit. c. Kegiatan inti pembelajaran. Seperti halnya dalam siklus I, siswa seharusnya mengawali dengan membuka internet tetapi jaringan internet sekolah tidak terjangkau di ruang kelas VIIIC. Pembelajaran pada siklus II tetap dengan menggunakan media internet tetapi hanya satu arah artinya siswa hanya memperhatikan, mengamati, dan memahami ilustrasi gambar jaring-jaring bangun ruang sisi datar dari internet dengan bantuan modem atau animasi gambar yang peneliti sajikan. d. Dalam menerapkan metode penemuan terbimbing berbantu media internet pada tahap inti pembelajaran membutuhkan waktu sekitar 25 menit, sebagai berikut: 1. Menemukan masalah, amati tampilan animasi gambar pada proyektor. Selama siswa mengamati animasi yang diambil pada internet, peneliti memberi arahan berupa pertanyaan: apa hubungan kepingan-kepingan yang permukaannya kongruen dengan alas kubus, balok, dan prisma diisikan sampai penuh pada kubus, balok, dan prisma tersebut? atau masalah apa yang muncul setelah melihat animasi gambar tersebut? 2. Merumuskan masalah, pada tahap ini peneliti memberi kesempatan siswa berdiskusi dalam kelompoknya tentang masalah yang dapat dirumuskan setelah mengamati gambar dimaksud? Dan memberi 59 kesempatan siswa wakil dari salah satu kelompok untuk mengutarakan masalah yang telah dirumuskan? Gambaran diskusi dalam kelas sebagai berikut: 3. Mengajukan hipotesis, peneliti memberi kesempatan siswa berdiskusi „jawaban sementara untuk rumusan masalah bagaimana menemukan rumus luas permukaan bangun ruang sisi datar? dan selanjutnya siswa diberi kesempatan untuk mengemukaan hasil diskusinya. Gambaran diskusi sebagai berikut: P : masalah apa yang dapat kamu temukan? Angkat tangan Wakil kelompok 1 angkat tangan, baik utarakan rumusan masalah hasil diskusi kelompokmu. S 1 : Tayangan gambar tadi untuk menentukan volume bangun yang bentuk kepingannya kongruen dengan bidang sisi alasnya. P : Baik, masalah yang telah dirumuskan kelompok 1 mungkin ada rumusan masalah yang lainnya? Atau ada yang menyempurnakan hasil diskusi kelompok 1? Angkat tangan Baik kelompok 2 S 2 : Kepingan-kepingan yang dimasukkan sampai penuh pada bangun yang mempunyai bentuk sisi alas kongruen dengan kepingan digunakan untuk menentukan volume bangun tersebut.. P : Bagaimana dengan hasil diskusi kelompok yang lainnya S 5 : Sama pak karena dari tayang tadi kita akan diajak untuk mengetahui bagaimana menentukan volume suatu bangun ruang sisi datar. P : Baiklah, rumusan-rumusan masalah di atas dapat disederhanakan menjadi, “Bagaimana menemukan rumus volume bangun ruang sisi datar? ” P : Jawaban sementara apa untuk menjawab rumusan masalah tersebut? Angkat tangan Baik kelompok 1 diberi kesempatan mengutarakan hipotesa atau jawaban sementara hasil diskusinya. S 1 : Volume kubus sama dengan jumlah luas dari seluruh kepingan yang memenuhi kubus, dimana banyak kepingan merupakan tingginya kubus, begitu juga dengan balok atau bangun prisma lainnya. P : Kita beri apaluse kelompok 1 atas hasil diskusinya. Mungkin kelompok lainnya mengutarakan hasil diskusinya? Kelompok 6 angkat tangan Baik kelompok 6 yang mewakili untuk mengutarakan hasil diskusinya. S 6 : Melengkapi hasil diskusi kelompok 1, bahwa volume bangun ruang sisi datar sama dengan luas kepingan yang kongruen dengan sisi alas bangun dikali dengan banyak kepingan yang dapat masuk pada bangun tersebut. 60 4. Merencanakan dan cara pemecahan masalah, dalam tahap ini pertanyaan-pertanyaan penggiring untuk menemukan konsep volume bangun ruang sisi datar tertuang dalam Lembar Tugas II lihat lampiran 14. Selain itu, peneliti juga menayangkan ulang gambar animasi lihat pada power point volume bangun kubus, balok, prisma segitiga, dan limas. 5. Analisa Data, dalam tahap ini peneliti membimbing siswa untuk menemukan konsep volume bangun ruang sisi datar. Langkah yang diambil peneliti adalah memberi kesempatan siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi dari langkah sebelumnya dan diperoleh hasil sebagai berikut. Volume Kubus r = panjang rusuk kubus, maka Volume kubus = luas alas x tinggi = r x r x r = r 3 Volume Balok p dan l merupakan panjang rusuk alas balok. t merupakan tinggi balok, maka Volume balok = luas alas x tinggi = p x l x t = plt r r r p l t P : Terima kasih kelompok 6 yang telah menyimpulkan hasil diskusi kelompok sebelumnya. Dari yang diutarakan kelompok 6 apakah sesuai dengan yang dimaksud dari hasil diskusi 1 S 1 : Ya pak, sama. P : Baik. Sebagai jawaban sementara bahwa volume bangun ruang sisi datar sama dengan jumlah luas seluruh kepingan yang dapat masuk dalam bangun tersebut dimana banyak kepingan sama dengan tinggi bangun ruang tersebut. Lalu bagaimana rumus volume kubus, volume balok, volume prisma segitiga, dan rumus volume prisma secara umum? 61 Volume Limas Untuk mencari volume limas digunakan bantuan benda yang berbentuk kubus. Perhatikan gambar berikut Kubus dengan panjang rusuk 2a satuan. Dari gambar dapat diperoleh 6 buah limas saling kongruen, yaitu: , , , , , dan dengan tinggi limas setengah dari panjang rusuk kubus. Sehingga, volume limas = = = , luas alas limas = luas alas kubus maka = Jadi, volume limas = luas alas x tinggi Pada saat siswa menemukan rumus luas limas, peneliti juga bertanya bagaimana luas sisi tegak limas jika alasnya berbentuk persegi? Kelompok 9 angkat tangan dan mengatakan keempat sisi tegaknya kongruen pak sehingga luas sisi tegak limas persegi = 4 luas segitiga yang merupakan sisi tegak limas. 6. Penarikan kesimpulan, dalam tahap ini peneliti membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dan diperoleh sebagai berikut.  Volume kubus dan balok merupakan prisma dan prisma merupakan bangun ruang sisi datar adalah volume prisma = Luas alas prisma x tinggi prisma  Bangun limas bukan prisma sehingga volume limas = luas alas x tinggi 7. Pada langkah selanjutnya, peneliti mengajak siswa untuk menerapkan apa yang telah disimpulkan pada suatu masalahsoal. Peneliti memberi H A B C D E F G 62 satu contoh soal sebagai berikut: sebuah bak mandi berbentuk balok dengan panjang rusuk alas 1 m dan 1,5 m sedangkan tingginya 0,5 m akan diisi air sampai penuh. Berapa liter air yang diperlukan untuk mengisi bak mandi tersebut Dalam menyelesaikan permasalahan tersebut langkah-langkah yang dilakukan peneliti:  bertanya pada siswa apa yang diketahui dari permasalah tersebut?  mengajak siswa untuk menggambar balok dan membubuhkan ukuran rusuknya: panjang 1 m, lebar 1,5 m dan tinggi 0,5 m.  apa yang ditanyakan pada masalahsoal tersebut? berapa liter air yang diperlukan untuk mengisi bak mandi sampai penuh.  Mengajak siswa untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan informasi yang sudah diketahui. Luas alas = x = 1 x 1,5 = 1,5 Volume balok = luas alas x tinggi = 1,5 x 0,5 = 0,75 Jadi untuk mengisi penuh bak mandi tersebut diperlukan air sebanyak 0,75 m 3 = 750 dm 3 = 750 liter. Setelah diberikan satu contoh soal beserta cara menyelesaikannya, siswa diminta untuk mendiskusikan soal-soal berikutnya yang terdapat dalam Lembar Tugas II kemudian salah satu kelompok ditunjuk untuk memaparkan hasil diskusinya.dan kelompok lainnya menanggapi. e. Dalam kegiatan penutup pembelajaran membutuhkan waktu sekitar 30 menit, peneliti mengulang kesimpulan dari konsep volume bangun ruang sisi datar yang telah dipelajari. Selanjutnya siswa diberi tes untuk mengetahui sejauh mana pemahaman terhadap konsep yang telah diketahui dengan waktu kurang lebih 20 menit. III. Hasil Observasi Adanya renovasi ruang guru mengakibatkan pemindahan ruang guru di laboratorium IPA. Sehingga pembelajaran matematika kelas VIIIC yang 0,5 m 1 m 1,5 m 63 direncanakan di laboratorium IPA diganti di ruang kelas VIIIC. Jaringan internet yang lemah di kelas VIIIC mengakibatkan pembelajaran dilakukan satu arah artinya siswa dalam kelompok memperhatikan, mengamati, dan memahami ilustrasi gambar jaring-jaring bangun ruang sisi datar dari internet dengan bantuan modem atau animasi gambar yang disiapkan peneliti. Selama proses pembelajaran pada siklus II terdapat seorang observer yang melakukan observasi terhadap aktivitas siswa dan guru dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa dan ketepatan guru dalam mengajar serta catatan lapangan. Pada siklus II siswa kelas VIIIC yang hadir 36 siswa sama seperti kehadiran siswa pada siklus I. Uraian hasil observasi belajar siswa tersebut sebagai berikut. a. Penerapan metode pembelajaran penemuan terbimbing berbantu media internet 1. Ditinjau dari aspek guru. Keberhasilan tindakan pada siklus II ditinjau dari aspek siswa diperoleh dari banyaknya deskripsi obsevasi yang muncul pada lembar observasi aktivitas selama proses pembelajaran. Hasil observasi aktivitas siswa dalam penerapan metode penemuan terbimbing berbantu internet pada siklus II dapat di lihat pada Lampiran 19 dan catatan guru dari observator dapat dilihat pada Lampiran 21. Berdasarkan Tabel 3.5 dan hasil perhitungan terhadap keberhasilan tindakan ditinjau dari aspek siswa selama pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing berbantu internet pada siklus II dapat disederhanakan dan dilihat pada Tabel 4.6. Tabel 4.6 Keberhasilan Tindakan Ditinjau dari Aspek Siswa pada Siklus II Tanggal Pertemuan Deskripsi Obsevasi yang muncul Total Deskripsi observasi Persentase Keberhasilan Nilai dalam Angka Nilai dengan huruf Taraf keberhasilan 13 Mei 2014 17 19 89,47 4 A Sangat Baik Keterangan Berhasil 64 Dari tabel di atas, keberhasilan tindakan ditinjau dari aspek siswa dapat dikatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan terbimbing berbantu internet telah berhasil dilaksanakan. Muncul 17 deskripsi obsevasi dari 19 deskripsi observasi tersedia pada lembar observasi aktivitas siswa sehingga persentase keberhasilan yang dicapai 89,47 dengan taraf keberhasilan sangat baik. 2. Ditinjau dari aspek guru. Keberhasilan tindakan ditinjau dari aspek guru juga diperoleh dari banyaknya deskripsi observasi yang muncul pada lembar observasi aktivitas guru dalam menerapkan metode penemuan terbimbing berbantu internet. Gambaran selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 20. Berdasarkan Tabel 3.5 dan hasil perhitungan terhadap keberhasilan tindakan ditinjau dari aspek guru dalam menerapkan metode penemuan terbimbing berbantu internet pada siklus II diringkas pada Tabel 4.7. Tabel 4.7 Keberhasilan Tindakan Ditinjau dari Aspek Guru pada Siklus II Tanggal Pertemuan Deskripsi Obsevasi yang muncul Total Deskripsi observasi Persentase Keberhasilan Nilai dalam Angka Nilai dengan huruf Taraf keberhasilan 13 Mei 2014 18 18 100 4 A Sangat Baik Keterangan Berhasil Berdasarkan keberhasilan tindakan ditinjau dari aspek guru dapat dikatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan terbimbing berbantu internet telah berhasil dilaksanakan. Ini ditandai dengan munculnya 18 deskripsi observasi yang muncul dari 18 deskripsi observasi tersedia pada lembar observasi aktivitas guru dengan persentase keberhasilan sebesar 100 dan taraf keberhasilan sangat baik. b. Hasil belajar siswa ranah kognitif 65 Hasil belajar siswa dari segi ranah kognitif yang berupa skor tes akhir tindakan siklus II. Hasil skor pemberian tes pada siklus II secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 17. Adapun rekapitulasi hasil belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 4.8. Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Belajar Ranah Kognitif pada Siklus II Tuntas Tidak tuntas Jumlah Jumlah 32 4 36 Ketuntasan Klasiklal 88,89 11,11 100 Nilai rata-rata tes 87,08 Keterangan Berhasil Berdasarkan Tabel 4.8 diperoleh bahwa tindakan siklus II menunjukkan nilai rata-rata ulangan yang dicapai siswa adalah 87,08. Ada 32 siswa dari 36 siswa telah tuntas dalam belajar yang nilainya mencapai  75 dengan persentase 88,89. Empat siswa yang tidak tuntas belajar, ditunjukkan nilainya masing-masing 75 dengan persentase 11,11. Dari hasil belajar ranah kognitif, dapat dikatakan bahwa ketuntasan klasikal yang didapat sudah memenuhi kreteria ketuntasan klasikal yaitu 75 sehingga penelitian pada ranah kognitif ini dikatakan berhasil. c. Hasil belajar siswa ranah Afektif dan psikomotor. 1. Hasil Belajar Ranah Afektif Ada tiga aspek yang diamati pada ranah afektif yaitu keaktifan, keantusiasan, dan keceriaan. Analisis hasil belajar siswa selama proses pembelajaran siklus II ranah afektif dapat dilihat pada Tabel 4.9 di bawah ini. Tabel 4. 9 Analisis Hasil Belajar Siswa Selama Proses Pembelajaran Ranah Afektif pada Siklus II Ranah Uraian Jumlah Skor Rata-rata Keberhasilan Afektif Keaktifan 10 2,50 62,50 Keantusiasan 11 3,67 91,67 Keceriaan 8 4,00 100 Persentase Rata-rata Keberhasilan Afektif 80,56 66 Berdasarkan Tabel 4.9 diperoleh bahwa persentase rata-rata hasil belajar untuk ranah afektif adalah sebesar 83,33, hasil ini sudah melebihi persentase keberhasilan yang sudah ditentukan yaitu sebesar 70. Jadi dapat dikatakan bahwa hasil belajar untuk ranah afektif pada siklus II sudah berhasil. Tingkat keberhasilan apabila dilihat tiap aspek dari ranah afektif adalah sebagai berikut lihat Lampiran 18. a Keaktifan Keaktifan dalam pembelajaran berbantu media internetgambar animasi komputer dapat diindikasikan dengan melihat jumlah siswa yang aktif untuk menemukan konsep yaitu mau bertanya kepada guru apabila ada petunjuk yang kurang jelas, tugas dikerjakan sesuai dengan petunjuk guru, mencatat apa yang telah dipelajari pada buku catatan, dan memperbaiki jawaban yang salah dengan segera. Dari penjelasan di atas maka didapat persentase keberhasilan dalam siklus II untuk aspek keaktifan adalah sebesar 68,75 dan dikatakan bahwa persentase ini kurang memenuhi persentase keberhasilan yang ditentukan. b Keantusiasan Keantusiasan dalam pembelajaran dengan media internetanimasi komputer dapat diindikasikan dengan melihat jumlah siswa yang mendengarkan dan memperhatikan petunjuk guru, menunjukkan sikap ingin tahu dengan mengajukan pertanyaan kepada guru, serta menjawab pertanyaan dari guru. Dari penjelasan di atas maka didapat persentase keberhasilan siklus II untuk aspek keantusiasan adalah sebesar 91,67 dan dikatakan bahwa persentase ini sudah memenuhi persentase keberhasilan yang sudah ditentukan. c Keceriaan Aspek keceriaan dalam pembelajaran dengan menggunakan media internet dapat diindikasikan dengan tidak mengantuk selama kegiatan belajar yang ditandai dengan tidak sering menguap dan 67 tidak menunjukkan wajah takut yang ditandai dengan banyaknya angkat tangan bila peneliti memberikan pertanyaan. Berdasarkan Lampiran 18, diperoleh bahwa sekitar hampir semua siswa tidak mengantuk selama kegiatan belajar ditandai dengan tidak sering menguap dan tidak menunjukkan wajah murung yang ditandai dengan sering tersenyum bahkan tertawa. Dari penjelasan di atas maka didapat persentase keberhasilan siklus II untuk aspek keceriaan adalah 100 dan dikatakan bahwa persentase ini sudah memenuhi persentase keberhasilan yang sudah ditentukan yaitu 70. 2. Hasil Belajar Ranah Psikomotor Analisis hasil belajar siswa selama proses pembelajaran untuk siklus II pada ranah psikomotor dapat dilihat pada Tabel 4.10. Tabel 4. 10 Analisis Hasil Belajar Siswa Selama Proses Pembelajaran Ranah Psikomotor pada Siklus II Ranah Uraian Jumlah Skor Rata-rata Keberhasilan Psikomotor Kreativitas 6 3,00 75 Proses 12 3,00 75 Persentase keberhasilan Psikomotor 75 Berdasarkan Tabel 4.10 diperoleh bahwa rata-rata hasil belajar untuk ranah psikomotor adalah sebesar 75, hasil ini sudah memenuhi persentase keberhasilan yang ditentukan yaitu sebesar 70. Jadi dapat dikatakan bahwa hasil belajar untuk ranah psikomotor sudah berhasil. IV. Refleksi Berdasarkan hasil observasi C.3, keberhasilan tindakan yang masih belum mencapai persentase keberhasilan yang diinginkan pada Siklus II adalah keaktifan siswa selama proses pembelajaran ranah afektif. Ini sesuai pada lembar catatan guru selama pembelajaran pada siklus II dituliskan bahwa secara klasikal siswa kurang memahami tentang penulisan rumusan 68 masalah dan penulisan hipotesis jawaban sementara rumusan masalah. Menurut peneliti, siswa kurang memahami penulisan rumusan masalah dan hipotesis tersebut pada konsep secara umum, tetapi pada sub konsep yang lebih sempit siswa sudah dapat merumuskan sampai mendapatkan hasil konsep yang dipelajari dan menggunakannya dalam pemecahan masalah yang dihadapi. Ini dapat dilihat dari hasil tes pada siklus II Lampiran 18 dimana hasil pekerjaan siswa sesuai dengan yang diharapkan dalam penelitian ini.

D. Pembahasan

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DI KELAS IX SMP NEGERI 3 MEDAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 3 18

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATERI HIBRIDISASI UNTUK MENINGKATKAN NILAI KOGNITIF PSIKOMOTOR, AFEKTIF SISWA DI SMP NEGERI 2 DELITUA.

0 2 23

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Pokok Bangun Ruang Sisi Datar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Boyolangu Tulungagung Tahun Pelajaran 2013-2014 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 3

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Pokok Bangun Ruang Sisi Datar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Boyolangu Tulungagung Tahun Pelajaran 2013-2014 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 4

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Pokok Bangun Ruang Sisi Datar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Boyolangu Tulungagung Tahun Pelajaran 2013-2014 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 1 35

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Pokok Bangun Ruang Sisi Datar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Boyolangu Tulungagung Tahun Pelajaran 2013-2014 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 20

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Pokok Bangun Ruang Sisi Datar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Boyolangu Tulungagung Tahun Pelajaran 2013-2014 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 1 38

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Pokok Bangun Ruang Sisi Datar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Boyolangu Tulungagung Tahun Pelajaran 2013-2014 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII K SMP NEGERI 1 MATARAM TAHUN AJARAN 20142015

0 0 17

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII.10 SMP NEGERI 4 MATARAM TAHUN PELAJARAN 20142015

0 0 14