56
Perbaikan yang harus dilakukan pada siklus II adalah 1 menyempurnakan cara dalam memecahkan masalahsoal membahas soal tes
siklus I, 2 guru membagi siswa dalam kelompok diskusi yang beranggotakan 4 siswa, 3 memotivasi siswa agar lebih berani
mengemukakan pendapatnya dan selalu mencatat apa yang sedang dipelajari, 4 guru memotivasi siswa untuk menggambar jika permasalahan tersebut
dapat dinyatakan dalam gambar, dan guru menunjuk siswa yang dirasa ragu- ragu untuk menjawab pertanyaan maupun untuk menyimpulkan hasil
pembelajaran.
C. Paparan Data dan Hasil Penelitian Siklus II
Berdasarkan refleksi hasil siklus I, peneliti berusaha memperbaiki keberhasilan tindakan pada siklus II yang pelaksanaannya di hari berikutnya yaitu
Selasa, 13 Mei 2014. Seperti yang terjadi di siklus I, dibuatlah perencanaan untuk siklus II. Uraian lengkapnya sebagai berikut.
I. Perencanaan Tindakan Peneliti melakukan perencanaan tindakan kelas dalam menerapkan
metode pembelajaran penemuan terbimbing berbantu media internet, adapun hasil perencanaan tindakan sebagai berikut.
Gambar 4.2 Contoh Pekerjaan Siswa Siklus I
57
a. Tersusunnya soal tes remedial dan kunci jawaban serta penskorannya.
Lembar soal tes remedial dapat dilihat pada Lampiran 12 sedangkan kunci jawaban dan penskoran pada lampiran 13.
b. Tersusunnya Rencana Program Pembelajaran RPP siklus II dengan
materi Bangun Ruang Sisi Datar; Standar Kompetensi “Memahami sifat-
sifat kubus, balok, prisma, limas dan bagian-bagiannya serta menentukan ukurannya
”; Kompetensi Dasar “Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas”; dan Tujuan Pembelajarannya
”Menghitung volume kubus, balok, prisma dan limas”. RPP lengkap dapat
dilihat pada Lampiran 14. c.
Tersusunnya media pembelajaran, adapun media yang digunakan pada siklus II sebagai berikut: media internet dengan ketik pada google animasi
volume bangun ruang sisi datar untuk berjaga-jaga apabila internetnya lambat dibuat animasi gambar pada power point atau lembar tugas II yang
dapat dilihat di Lampiran 15. d.
Tersusunnya kisi-kisi soal tes, lembar soal tes, kunci jawaban dan penskoran. Kisi-kisi soal tes pada Lampiran 16 sedangkan kunci jawaban
dan penskoran pada lampiran 17, dan lembar soal tes pada lampiran 18.
e.
Tersusunnya lembar observasi hasil belajar siswa ranah afektif dan psikomotor siswa seperti pada
Tabel 3.4.
f. Tersusunnya lembar observasi mengamati aktivitas siswa seperti Tabel 3.2
dan lembar obsevasi mengamati ketepatan guru dalam mengajar seperti Tabel 3.3.
II. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan siklus II, peneliti tetap bertindak sebagai guru.
Deskripsi kegiatan pembelajaran siklus II sebagai berikut. a. Pada siklus II hanya ada satu pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 40
menit, jumlah siswa hadir ada 36 anak dari 36 anak, dan dilaksanakan Selasa tanggal 13 Mei 2014 di ruang kelas VIIIC.
58
b. Pada kegiatan pendahuluan pembelajaran, setelah siswa siap untuk masuk dalam pembelajaran peneliti menginformasikan hasil pekerjaan tes siklus
I, membagikan lembar jawab, dan dilanjutkan membahasnya dengan menekankan bahwa bila soal cerita dapat dinyatakan dalam gambar
sebaiknya nyatakan diketahui dengan gambar dan bubuhkan ukuran yang diketahui. Selain itu setiap akhir penyelesaian soal selalu ada kesimpulan
yang dilengkapi dengan satuannya. Diinformasikan untuk siswa yang belum memenuhi KKM remidi dilaksanakan waktu hari Jumat jam ke 0
permintaan Bu Mangesti. Selanjutnya peneliti membagi siswa dalam 9 kelompok, menginformasikan cara belajar dan kompetensi dasar yang
akan dicapai. Kegiatan awal pembelajaran ini membutuhkan waktu sekitar 25 menit.
c. Kegiatan inti pembelajaran. Seperti halnya dalam siklus I, siswa seharusnya mengawali dengan membuka internet tetapi jaringan internet sekolah tidak
terjangkau di ruang kelas VIIIC. Pembelajaran pada siklus II tetap dengan menggunakan media internet tetapi hanya satu arah artinya siswa hanya
memperhatikan, mengamati, dan memahami ilustrasi gambar jaring-jaring bangun ruang sisi datar dari internet dengan bantuan modem atau animasi
gambar yang peneliti sajikan. d. Dalam menerapkan metode penemuan terbimbing berbantu media internet
pada tahap inti pembelajaran membutuhkan waktu sekitar 25 menit, sebagai berikut:
1. Menemukan masalah, amati tampilan animasi gambar pada proyektor. Selama siswa mengamati animasi yang diambil pada internet, peneliti
memberi arahan berupa pertanyaan: apa hubungan kepingan-kepingan yang permukaannya kongruen dengan alas kubus, balok, dan prisma
diisikan sampai penuh pada kubus, balok, dan prisma tersebut? atau masalah apa yang muncul setelah melihat animasi gambar tersebut?
2. Merumuskan masalah, pada tahap ini peneliti memberi kesempatan siswa berdiskusi dalam kelompoknya tentang masalah yang dapat
dirumuskan setelah mengamati gambar dimaksud? Dan memberi
59
kesempatan siswa wakil dari salah satu kelompok untuk mengutarakan masalah yang telah dirumuskan? Gambaran diskusi dalam kelas sebagai
berikut:
3. Mengajukan hipotesis, peneliti memberi kesempatan siswa berdiskusi
„jawaban sementara untuk rumusan masalah bagaimana menemukan rumus luas permukaan bangun ruang sisi datar? dan selanjutnya siswa
diberi kesempatan untuk mengemukaan hasil diskusinya. Gambaran diskusi sebagai berikut:
P : masalah apa yang dapat kamu temukan? Angkat tangan Wakil kelompok 1 angkat tangan, baik utarakan rumusan masalah hasil
diskusi kelompokmu. S
1
: Tayangan gambar tadi untuk menentukan volume bangun yang bentuk kepingannya kongruen dengan bidang sisi alasnya.
P : Baik, masalah yang telah dirumuskan kelompok 1 mungkin ada rumusan masalah yang lainnya? Atau ada yang menyempurnakan
hasil diskusi kelompok 1? Angkat tangan Baik kelompok 2 S
2
: Kepingan-kepingan yang dimasukkan sampai penuh pada bangun yang mempunyai bentuk sisi alas kongruen dengan kepingan
digunakan untuk menentukan volume bangun tersebut.. P : Bagaimana dengan hasil diskusi kelompok yang lainnya
S
5
: Sama pak karena dari tayang tadi kita akan diajak untuk mengetahui bagaimana menentukan volume suatu bangun ruang
sisi datar. P : Baiklah, rumusan-rumusan masalah di atas dapat disederhanakan
menjadi, “Bagaimana menemukan rumus volume bangun ruang
sisi datar? ”
P : Jawaban sementara apa untuk menjawab rumusan masalah tersebut? Angkat tangan Baik kelompok 1 diberi kesempatan mengutarakan
hipotesa atau jawaban sementara hasil diskusinya. S
1
: Volume kubus sama dengan jumlah luas dari seluruh kepingan yang memenuhi kubus, dimana banyak kepingan merupakan tingginya
kubus, begitu juga dengan balok atau bangun prisma lainnya. P : Kita beri apaluse kelompok 1 atas hasil diskusinya. Mungkin
kelompok lainnya mengutarakan hasil diskusinya? Kelompok 6 angkat tangan Baik kelompok 6 yang mewakili untuk mengutarakan
hasil diskusinya.
S
6
: Melengkapi hasil diskusi kelompok 1, bahwa volume bangun ruang sisi datar sama dengan luas kepingan yang kongruen dengan sisi alas
bangun dikali dengan banyak kepingan yang dapat masuk pada bangun tersebut.
60
4. Merencanakan dan cara pemecahan masalah, dalam tahap ini pertanyaan-pertanyaan penggiring untuk menemukan konsep volume
bangun ruang sisi datar tertuang dalam Lembar Tugas II lihat lampiran 14. Selain itu, peneliti juga menayangkan ulang gambar animasi lihat
pada power point volume bangun kubus, balok, prisma segitiga, dan limas.
5. Analisa Data, dalam tahap ini peneliti membimbing siswa untuk menemukan konsep volume bangun ruang sisi datar. Langkah yang
diambil peneliti
adalah memberi
kesempatan siswa
untuk mempresentasikan hasil diskusi dari langkah sebelumnya dan diperoleh
hasil sebagai berikut.
Volume Kubus
r = panjang rusuk kubus, maka Volume kubus = luas alas x tinggi
= r x r x r = r
3
Volume Balok
p dan l merupakan panjang rusuk alas balok. t merupakan tinggi balok, maka
Volume balok = luas alas x tinggi = p x l x t
= plt
r r
r
p l
t
P : Terima kasih kelompok 6 yang telah menyimpulkan hasil diskusi kelompok sebelumnya. Dari yang diutarakan kelompok 6 apakah
sesuai dengan yang dimaksud dari hasil diskusi 1 S
1
: Ya pak, sama. P : Baik. Sebagai jawaban sementara bahwa volume bangun ruang sisi
datar sama dengan jumlah luas seluruh kepingan yang dapat masuk dalam bangun tersebut dimana banyak kepingan sama dengan tinggi
bangun ruang tersebut. Lalu bagaimana rumus volume kubus, volume balok, volume prisma segitiga, dan rumus volume prisma
secara umum?
61
Volume Limas
Untuk mencari volume limas digunakan bantuan benda yang berbentuk kubus. Perhatikan gambar
berikut Kubus
dengan panjang rusuk 2a satuan. Dari gambar dapat diperoleh 6 buah limas
saling kongruen, yaitu: , , , , ,
dan dengan tinggi limas setengah dari panjang rusuk kubus.
Sehingga, volume limas = =
= , luas alas limas =
luas alas kubus maka =
Jadi, volume limas = luas alas x tinggi
Pada saat siswa menemukan rumus luas limas, peneliti juga bertanya bagaimana luas sisi tegak limas jika alasnya berbentuk
persegi? Kelompok 9 angkat tangan dan mengatakan keempat sisi tegaknya kongruen pak sehingga luas sisi tegak limas persegi = 4 luas
segitiga yang merupakan sisi tegak limas. 6. Penarikan kesimpulan, dalam tahap ini peneliti membimbing siswa
untuk membuat kesimpulan dan diperoleh sebagai berikut.
Volume kubus dan balok merupakan prisma dan prisma merupakan bangun ruang sisi datar adalah
volume prisma = Luas alas prisma x tinggi prisma
Bangun limas bukan prisma sehingga
volume limas = luas alas x tinggi
7. Pada langkah selanjutnya, peneliti mengajak siswa untuk menerapkan apa yang telah disimpulkan pada suatu masalahsoal. Peneliti memberi
H
A B
C D
E F
G
62
satu contoh soal sebagai berikut: sebuah bak mandi berbentuk balok dengan panjang rusuk alas 1 m dan 1,5 m sedangkan tingginya 0,5 m
akan diisi air sampai penuh. Berapa liter air yang diperlukan untuk mengisi bak mandi tersebut Dalam menyelesaikan permasalahan
tersebut langkah-langkah yang dilakukan peneliti: bertanya pada siswa apa yang diketahui dari permasalah tersebut?
mengajak siswa untuk menggambar balok dan membubuhkan ukuran
rusuknya: panjang 1 m, lebar 1,5 m dan tinggi 0,5 m. apa yang ditanyakan pada masalahsoal tersebut? berapa liter air
yang diperlukan untuk mengisi bak mandi sampai penuh. Mengajak siswa untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan
informasi yang sudah diketahui. Luas alas =
x = 1 x 1,5 = 1,5 Volume balok = luas alas x tinggi
= 1,5 x 0,5 = 0,75
Jadi untuk mengisi penuh bak mandi tersebut diperlukan air sebanyak 0,75 m
3
= 750 dm
3
= 750 liter. Setelah diberikan satu contoh soal beserta cara menyelesaikannya,
siswa diminta untuk mendiskusikan soal-soal berikutnya yang terdapat dalam Lembar Tugas II kemudian salah satu kelompok ditunjuk untuk
memaparkan hasil diskusinya.dan kelompok lainnya menanggapi. e. Dalam kegiatan penutup pembelajaran membutuhkan waktu sekitar 30
menit, peneliti mengulang kesimpulan dari konsep volume bangun ruang sisi datar yang telah dipelajari. Selanjutnya siswa diberi tes untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman terhadap konsep yang telah diketahui dengan waktu kurang lebih 20 menit.
III. Hasil Observasi Adanya renovasi ruang guru mengakibatkan pemindahan ruang guru di
laboratorium IPA. Sehingga pembelajaran matematika kelas VIIIC yang
0,5 m
1 m 1,5 m
63
direncanakan di laboratorium IPA diganti di ruang kelas VIIIC. Jaringan internet yang lemah di kelas VIIIC mengakibatkan pembelajaran dilakukan
satu arah artinya siswa dalam kelompok memperhatikan, mengamati, dan memahami ilustrasi gambar jaring-jaring bangun ruang sisi datar dari internet
dengan bantuan modem atau animasi gambar yang disiapkan peneliti. Selama proses pembelajaran pada siklus II terdapat seorang observer
yang melakukan observasi terhadap aktivitas siswa dan guru dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa dan ketepatan guru dalam
mengajar serta catatan lapangan. Pada siklus II siswa kelas VIIIC yang hadir 36 siswa sama seperti kehadiran siswa pada siklus I. Uraian hasil observasi
belajar siswa tersebut sebagai berikut. a.
Penerapan metode pembelajaran penemuan terbimbing berbantu media internet
1. Ditinjau dari aspek guru.
Keberhasilan tindakan pada siklus II ditinjau dari aspek siswa diperoleh dari banyaknya deskripsi obsevasi yang muncul pada lembar
observasi aktivitas selama proses pembelajaran. Hasil observasi aktivitas siswa dalam penerapan metode penemuan terbimbing berbantu
internet pada siklus II dapat di lihat pada Lampiran 19 dan catatan guru dari observator dapat dilihat pada Lampiran 21.
Berdasarkan Tabel 3.5 dan hasil perhitungan terhadap keberhasilan tindakan ditinjau dari aspek siswa selama pembelajaran
dengan metode penemuan terbimbing berbantu internet pada siklus II dapat disederhanakan dan dilihat pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6 Keberhasilan Tindakan Ditinjau dari Aspek Siswa pada Siklus II
Tanggal Pertemuan
Deskripsi Obsevasi
yang muncul Total
Deskripsi observasi
Persentase Keberhasilan
Nilai dalam
Angka Nilai
dengan huruf
Taraf keberhasilan
13 Mei 2014
17 19
89,47 4
A Sangat Baik
Keterangan Berhasil
64
Dari tabel di atas, keberhasilan tindakan ditinjau dari aspek siswa dapat dikatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan
metode penemuan terbimbing berbantu internet telah berhasil dilaksanakan. Muncul 17 deskripsi obsevasi dari 19 deskripsi observasi
tersedia pada lembar observasi aktivitas siswa sehingga persentase keberhasilan yang dicapai 89,47 dengan taraf keberhasilan sangat
baik. 2.
Ditinjau dari aspek guru. Keberhasilan tindakan ditinjau dari aspek guru juga diperoleh
dari banyaknya deskripsi observasi yang muncul pada lembar observasi aktivitas guru dalam menerapkan metode penemuan terbimbing
berbantu internet. Gambaran selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 20.
Berdasarkan Tabel 3.5 dan hasil perhitungan terhadap keberhasilan tindakan ditinjau dari aspek guru dalam menerapkan
metode penemuan terbimbing berbantu internet pada siklus II diringkas pada Tabel 4.7.
Tabel 4.7 Keberhasilan Tindakan Ditinjau dari Aspek Guru pada Siklus II
Tanggal Pertemuan
Deskripsi Obsevasi
yang muncul Total
Deskripsi observasi
Persentase Keberhasilan
Nilai dalam
Angka Nilai
dengan huruf
Taraf keberhasilan
13 Mei 2014
18 18
100 4
A Sangat Baik
Keterangan Berhasil
Berdasarkan keberhasilan tindakan ditinjau dari aspek guru dapat dikatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode
penemuan terbimbing berbantu internet telah berhasil dilaksanakan. Ini ditandai dengan munculnya 18 deskripsi observasi yang muncul dari 18
deskripsi observasi tersedia pada lembar observasi aktivitas guru dengan persentase keberhasilan sebesar 100 dan taraf keberhasilan
sangat baik. b.
Hasil belajar siswa ranah kognitif
65
Hasil belajar siswa dari segi ranah kognitif yang berupa skor tes akhir tindakan siklus II. Hasil skor pemberian tes pada siklus II secara lengkap
dapat dilihat pada Lampiran 17. Adapun rekapitulasi hasil belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Belajar Ranah Kognitif pada Siklus II
Tuntas Tidak tuntas
Jumlah Jumlah
32 4
36
Ketuntasan Klasiklal 88,89
11,11 100
Nilai rata-rata tes
87,08
Keterangan Berhasil
Berdasarkan Tabel 4.8 diperoleh bahwa tindakan siklus II menunjukkan nilai rata-rata ulangan yang dicapai siswa adalah 87,08. Ada
32 siswa dari 36 siswa telah tuntas dalam belajar yang nilainya mencapai 75 dengan persentase 88,89. Empat siswa yang tidak tuntas belajar,
ditunjukkan nilainya masing-masing 75 dengan persentase 11,11. Dari hasil belajar ranah kognitif, dapat dikatakan bahwa ketuntasan klasikal
yang didapat sudah memenuhi kreteria ketuntasan klasikal yaitu 75 sehingga penelitian pada ranah kognitif ini dikatakan berhasil.
c. Hasil belajar siswa ranah Afektif dan psikomotor.
1. Hasil Belajar Ranah Afektif Ada tiga aspek yang diamati pada ranah afektif yaitu keaktifan,
keantusiasan, dan keceriaan. Analisis hasil belajar siswa selama proses pembelajaran siklus II ranah afektif dapat dilihat pada Tabel 4.9 di
bawah ini.
Tabel 4. 9 Analisis Hasil Belajar Siswa Selama Proses Pembelajaran Ranah Afektif pada Siklus II
Ranah Uraian
Jumlah Skor Rata-rata
Keberhasilan Afektif
Keaktifan 10
2,50 62,50
Keantusiasan 11
3,67 91,67
Keceriaan 8
4,00 100
Persentase Rata-rata Keberhasilan Afektif
80,56
66
Berdasarkan Tabel 4.9 diperoleh bahwa persentase rata-rata hasil belajar untuk ranah afektif adalah sebesar 83,33, hasil ini sudah
melebihi persentase keberhasilan yang sudah ditentukan yaitu sebesar 70. Jadi dapat dikatakan bahwa hasil belajar untuk ranah afektif pada
siklus II sudah berhasil. Tingkat keberhasilan apabila dilihat tiap aspek dari ranah afektif adalah sebagai berikut lihat Lampiran 18.
a Keaktifan
Keaktifan dalam pembelajaran berbantu media internetgambar animasi komputer dapat diindikasikan dengan melihat jumlah siswa
yang aktif untuk menemukan konsep yaitu mau bertanya kepada guru apabila ada petunjuk yang kurang jelas, tugas dikerjakan sesuai
dengan petunjuk guru, mencatat apa yang telah dipelajari pada buku catatan, dan memperbaiki jawaban yang salah dengan segera.
Dari penjelasan di atas maka didapat persentase keberhasilan dalam siklus II untuk aspek keaktifan adalah sebesar 68,75 dan
dikatakan bahwa persentase ini kurang memenuhi persentase keberhasilan yang ditentukan.
b Keantusiasan
Keantusiasan dalam
pembelajaran dengan
media internetanimasi komputer dapat diindikasikan dengan melihat
jumlah siswa yang mendengarkan dan memperhatikan petunjuk guru, menunjukkan sikap ingin tahu dengan mengajukan pertanyaan
kepada guru, serta menjawab pertanyaan dari guru. Dari penjelasan di atas maka didapat persentase keberhasilan
siklus II untuk aspek keantusiasan adalah sebesar 91,67 dan dikatakan bahwa persentase ini sudah memenuhi persentase
keberhasilan yang sudah ditentukan. c
Keceriaan Aspek keceriaan dalam pembelajaran dengan menggunakan
media internet dapat diindikasikan dengan tidak mengantuk selama kegiatan belajar yang ditandai dengan tidak sering menguap dan
67
tidak menunjukkan wajah takut yang ditandai dengan banyaknya angkat tangan bila peneliti memberikan pertanyaan.
Berdasarkan Lampiran 18, diperoleh bahwa sekitar hampir semua siswa tidak mengantuk selama kegiatan belajar ditandai
dengan tidak sering menguap dan tidak menunjukkan wajah murung yang ditandai dengan sering tersenyum bahkan tertawa.
Dari penjelasan di atas maka didapat persentase keberhasilan siklus II untuk aspek keceriaan adalah 100 dan dikatakan bahwa
persentase ini sudah memenuhi persentase keberhasilan yang sudah ditentukan yaitu 70.
2. Hasil Belajar Ranah Psikomotor Analisis hasil belajar siswa selama proses pembelajaran untuk
siklus II pada ranah psikomotor dapat dilihat pada Tabel 4.10.
Tabel 4. 10 Analisis Hasil Belajar Siswa Selama Proses Pembelajaran Ranah Psikomotor pada Siklus II
Ranah Uraian
Jumlah Skor Rata-rata Keberhasilan
Psikomotor Kreativitas
6 3,00
75 Proses
12 3,00
75
Persentase keberhasilan Psikomotor
75
Berdasarkan Tabel 4.10 diperoleh bahwa rata-rata hasil belajar untuk ranah psikomotor adalah sebesar 75, hasil ini sudah memenuhi
persentase keberhasilan yang ditentukan yaitu sebesar 70. Jadi dapat dikatakan bahwa hasil belajar untuk ranah psikomotor sudah berhasil.
IV. Refleksi Berdasarkan hasil observasi C.3, keberhasilan tindakan yang masih
belum mencapai persentase keberhasilan yang diinginkan pada Siklus II adalah keaktifan siswa selama proses pembelajaran ranah afektif. Ini sesuai
pada lembar catatan guru selama pembelajaran pada siklus II dituliskan bahwa secara klasikal siswa kurang memahami tentang penulisan rumusan
68
masalah dan penulisan hipotesis jawaban sementara rumusan masalah. Menurut peneliti, siswa kurang memahami penulisan rumusan masalah dan
hipotesis tersebut pada konsep secara umum, tetapi pada sub konsep yang lebih sempit siswa sudah dapat merumuskan sampai mendapatkan hasil
konsep yang dipelajari dan menggunakannya dalam pemecahan masalah yang dihadapi. Ini dapat dilihat dari hasil tes pada siklus II Lampiran 18 dimana
hasil pekerjaan siswa sesuai dengan yang diharapkan dalam penelitian ini.
D. Pembahasan