Pengindeksan Berangkai Prosedur Berangkai

27 species. Dalam hal ini konsep dinyatakan dalam pengindeksan salah satu species, maka yang diterapkan adalah derajat kekhususan yang lebih tinggi. Dalam species lebih khusus daripada menyatakan genusnya. Kompas, Analisa, surat kabar, merupakan satu jenis media massa.

2.3.2. Pengindeksan Berangkai

Pengindeksan dapat juga berlangsung semasa produksi dokumen, dalam dokumen yang sangat cukup banyak. Dokumen primer biasanya pada bagian akhir dokumen. Tujuannya memilih dokumen yang sesuai dengan istilah yang digunakan dan indeks merupakan sarana pilih atau temu balik bagi kepentingan pemakai. Menurut Siregar 2014 : 58 Pengindeksan berangkai chain indexing adalah suatu metode pembentukan indeks AZ yang dikerjakan dengan memilih entri-entri indeks sistematik dan berhemat. Selanjutnya 2014 : 51 Pemakaian indeks ini untuk katalog berkelas tidak akan bermanfaat, karena: 1. Banyak subjek yang terdaftar dalam indeks berabjad itu tidak akan terdapat dalam koleksi tertentu, sehingga juga tidak akan dijumpai dalam jajaran berkelas. Keadaan ini akan meresahkan pemakai yang menelusuri jajaran berkelas itu, tetapi tidak menjumpai subjek yang dikehendaki karena memang tidak terdaftar dalam jajara tersebut. 2. Subjek majemuk dalam koleksi yang diwakili oleh nomor kelas yang majemuk pula tidak akan dapat diperoleh melalui indeks itu. Dalam keadaan ini pemakai tidak dapat langsung mendekatkan jajaran berkelas untuk mendekatkan subjek spesifik yang dikehendakinya. Dari uraian di atas dapat dikemukakan bahwa pengindeksan berangkai adalah merupakan metode pembentukan indeks subjek berabjad. Pengindeksan menentukan kelas untuk dokumen yang terdapat dalam koleksi buku dalam membuat entri-entri untuk indeks subjek berabjad tersebut.

2.3.3. Prosedur Berangkai

Subjek-subjek yang terdaftar dalam indeks berabjad merupakan jajaran berkelas yang terdapat dalam dokumen. Salah satu cara adalah dengan pengindeksan berangkai chain indexing yang dapat dikerjakan secara ekonomis dan sistematis. Universitas Sumatera Utara 28 Menurut Siregar 2014 : 52 1. Prosedur Berangkai didasarkan pada nomor kelas yang diberikan kepada dokumen. 2. Pernyataan ringkas subjek okumen dalam nomor kelas disebut notasi. Tempat subjek dalam jajaran berkelas ditentukan oleh notasi yang juga menentukan entri-entri untuk dokumen mengenai subjek. 3. Jajaran berkelas yang disusun berdasarkan DDC pada dasarnya adalah suatu sistem entri tunggal single entry system. 4. Dalam sistem, umumnya hanya satu nomor kelas diberikan untuk tiap dokumen dan merupakan tajuk entri tunggal dalam jajaran berkelas. Dalam uraian di atas dapat dikemukan bahwa prosedur berangkai umumnya diberikan nomor kelas dalam dokumen dan tiap dokumen diberikan satu nomor kelas, disusun sesuai berdasarkan DDC.

2.3.4. Analisis Kelas Menjadi Rangkaian