Library Congress Classification LCC Dewey Decimal Classification DDC

45 c. Sistematis Susunan bagan klasifikasi yang baik menggunakan sistem tertentu agar memudahkan bagi pemakainya. Sistematis berarti direkayasa dengan cara sedemikian rupa sehingga aturan itu menjadi mudah untuk digunakan. Misalnya, notasi yang bernomor kecil secara urut berjajar ke nomor yang lebih besar d. Fleksibel Susunan bagan hendaknya fleksibel, karena ilmu pengetahuan itu senantiasa berkembang dinamis, tidak statis. Dengan demikian, jika di dalam perkembangannya diketemukan subjek-subjek baru, hal itu dapat ditampung di dalam bagan tanpa merusak struktur bagan yang sudah ada e. Mempunyai notasi yang sederhana Notasi merupakan suatu symbol yang mewakili suatu subjek. Dalam bagan klasifikasi setiap subjek mempunyai symbol tertentu. Bagan klasifikasi yang baik menggunakan notasi yang sederhana dan mudah diingat. Di antara notasi yang mudah diingat adalah angka Arab dan huruf Latin. f. Mempunyai indeks Indeks merupakan suatu daftar kata atau istilah yang disusun secara sistematis, yang mengacu kepada suatu tempat. Dalam indeks bagan klasifikasi yang dijadikan pedoman adalah notasi. Misalnya: Pendidikan 370. Indeks merupakan salah satu sarana dalam penelusuran notasi pada waktu melakukan proses klasifikasi. g. Mempunyai badan pengawas Suatu sistem klasifikasi yang baik mempunyai satu badan yang bertugas memantau dan mengawasi perkembangan bagan klasifikasi sesuai perkembangan ilmu pengetahuan. Dengan demikian, bagan klasifikasi tersebut selalu mutakhir dan tidak ketinggalan zaman. Sedangkan Soeatminah 1992: 89 sistem klasifikasi ada tiga yaitu: 1. Dewey Decimal Classification DDC 2. Universal Decimal Classification UDC 3. Library of Congress Classification LCC Banyak sistem klasifikasi yang pernah berkembang dan digunakan di perpustkaan. Di antara beberapa bagan klasifikasi yang baik ada tiga macam yaitu:

1. Library Congress Classification LCC

LCC mulai dikembangkan tahun 1899 dan mulai terbit pertama kali pada tahun 1901. Adanya sistem klasifikasi terutama karena kepentingan perpustakaan Congress Amerika yang begitu besar koleksinya dan dirasa kurang sesuai jika menggunakan sistem klasifikasi lain. Sistem klasifikasi LCC tidak secara tegas membagi bidang-bidang ilmu pengetahuan secara ilmiah, melainkan hanya bersifat mengelompokkan dengan menggunakan symbol-simbol yang merupakan kombinasi huruf latin dan angka Arab. Setiap kelas utama dalam sistem klasifikasi menggunakan notasi berupa inisal A-Z kecuali huruf i, O, W, X, dan Y yang tidak digunakan. Universitas Sumatera Utara 46 Tabel 2.1 Gambaran Contoh Tampilan Notasi Klasifikasi LCC Notasi Subjek Notasi Subjek A Karya umum L Pendidikan B Filsafat M Musik C Sejarah N Seni D Sejarah dan topografi P Bahasa dan Kesusasteraan E-F Sejarah Amerika R Ilmu Kedokteran G Geografis S Pertanian H Ilmu-ilmu sosial, Ekonomi T Teknologi J Ilmu politik Z Bibliografi dan Ilmu perpustakaan K Hukum R Sumber : Notasi di atas hanya contoh saja, masih ada kelas utama yang tidak disajikan. Di sampint itu untuk sub-subdivisinya terdiri atas kombinasi huruf-huruf tersebut. Bagan klasifikasi hanya digunakan oleh Perpustakaan Congres di Amerika, beberapa perpustakaan universitas yang besar di Amerika dan beberapa perpustakaan di luar Amerika Serikat.

2. Dewey Decimal Classification DDC

Sistem klasifikasi Dewey Decimal Classification DDC dikembangkan sejak tahun 1873 oleh seorang pustakawan di Amherst College, Massachusetts Negara bagian di Amerika Serikat, yang bernama Melvin Dewey. DDC merupakan sistem klasifikasi yang paling populer dan paling banyak pemakainya. Pada garis besarnya sistem klasifikasi menyediakan bagan yang meliputi seluruh bidang ilmu pengetahuan yang dibagi menjadi sepuluh bidang.

3. Universal Decimal Classification UDC