28
Menurut Siregar 2014 : 52 1.
Prosedur Berangkai didasarkan pada nomor kelas yang diberikan kepada dokumen.
2. Pernyataan ringkas subjek okumen dalam nomor kelas disebut notasi.
Tempat subjek dalam jajaran berkelas ditentukan oleh notasi yang juga menentukan entri-entri untuk dokumen mengenai subjek.
3. Jajaran berkelas yang disusun berdasarkan DDC pada dasarnya adalah
suatu sistem entri tunggal single entry system. 4.
Dalam sistem, umumnya hanya satu nomor kelas diberikan untuk tiap dokumen dan merupakan tajuk entri tunggal dalam jajaran berkelas.
Dalam uraian di atas dapat dikemukan bahwa prosedur berangkai umumnya diberikan nomor kelas dalam dokumen dan tiap dokumen diberikan satu nomor kelas,
disusun sesuai berdasarkan DDC.
2.3.4. Analisis Kelas Menjadi Rangkaian
Struktur tiap kelas dapat dibulatkan analisis, sehingga menjadi suatu “rangkaian” konsep.
Menurut Siregar 2014 : 52 Contoh Analisis Kelas menjadi Rangkaian adalah sebagai berikut:
“Partai Politik di Indonesia” yang akan dikelaskan menurut DDC 19. Analisis subjek;
Political SciencePolitical Parties: Indonesia Nomor kelas: 324.2598
Rangkaian: 300
Social sciences 320
Political sciences Politics and Goverment 324
The Political process 324.2
Political parties 324.2598
Indonesia Analisis kelas menjadi rangkaian dikerjakan dengan dengan melihat bagan-
bagan dalam skema klasifikasi, serta mencatat tiap langkah pembagian pada kelas itu,
Universitas Sumatera Utara
29
seperti yang dicontohka diatas. Tiap rangkaian mencerminkan ciri-ciri pembagian yang ditetapkan dalam urutan situasi tertentu.
Konsep-konsep yang tersusun rangkaian dikerjakan dengan skema klasifikasi, serta melakukan pencatatan tiap langkah pembagian pada kelas yang terdapat dalam
buku, seperti yang dicontohkan diatas. Tiap rangkaian mencerminkan ciri-ciri pembagian yang ditetapkan dalam urutan situasi tertentu.
Dalam uraian di atas dapat dikemukakan bahwa analisis kelas menjadi rangkaian haruslah dilakukan terlebih dahulu melakukan analisis subjek, selanjutnya nomor kelas,
serta melakukan analisis kelas rangkaian subjek.
2.3.5. Entri Indeks
Entri indeks sangat butuhkan dalam pembentukan entri indeks untuk subjek tertentu dengan menggunakan prosedur berangkai.
Menurut Siregar 2014 : 53-54 Lihat contoh yang sudah diberikan sebelumnya, yakni: “Partai politik di Indonesia”
Nomor kelas : 324.2598
Rangkaian :
300 Social sciences
320 Political Science Politics and Goverment
324 The political prosess
324.2 Political parties
324.2598 Indonesia
Entri indeks pertama yang dibuat untuk subjek itu adalah: Indonesia : Political Parties................................................. 324.2598
Informasi mengenai subjek, langsung dibawa ke lokasi subjek spesifik. Entri indeks yang digunakan adalah
Indonesia : Political Parties................................................. 324.2598 Penelusuran mencari informasi mengenai partai poliik di Indonesia, dan entri
indeks AZ mengarahkannya ke nomor kelas 324.2598 dalam katalog berkelas. Dalam katalog berkelas penelusur akan mendapatkan susunan entri-entri dokumen mengenai
subjek yakni mengenai subjek spesifik penelusurannya yang dalam hal ini adalah
Universitas Sumatera Utara
30
“Partai Politik di Indonesia”. Penelusuran entri yang langsung menuju ke kelas lengkap untuk subjek Entri indeks AZ spesifik.
Entri indeks AZ spesifik untuk kelas 324.2598 adalah: Indonesia : Political Parties.............................................
324.2598 Dari uraian di atas dapat dikemukan bahwa kata entri yang diindeks disertai
nomor kelas yang sesuai dengan tingkatannya dalam rangkaian konsep-konsep.
2.3.6. Prosedur Pengindeksan