Prosedur Pengindeksan Pengindeksan Subjek

30 “Partai Politik di Indonesia”. Penelusuran entri yang langsung menuju ke kelas lengkap untuk subjek Entri indeks AZ spesifik. Entri indeks AZ spesifik untuk kelas 324.2598 adalah: Indonesia : Political Parties............................................. 324.2598 Dari uraian di atas dapat dikemukan bahwa kata entri yang diindeks disertai nomor kelas yang sesuai dengan tingkatannya dalam rangkaian konsep-konsep.

2.3.6. Prosedur Pengindeksan

Prosedur pengindeksan berlangsung dalam beberapa bentuk. Pengindeksan dapat dilakukan dalam kegiatan tunggal sesuai kegiatan deskripsi bibliografi. Prosedur pengindeksan dilakukan oleh satu orang atau orang lain yang menangani keseluruhan dalam pengolahan. Pengindeksan dapat pula dilakukan dalam tahap berjam-jam oleh beberapa pengindeks, masing-masing pengindeks bertanggung jawab atas tugas tertentu atau tingkat tertentu. Menurut Sulistyo-Basuki 1992 : 95 Pelaksanaan pengindeksan sama dengan pelaksanaan deskripsi isi, mencakup langkah-langkah sebagai berikut : 1. Pengamatan awal terhadap dokumen. 2. Identifikasi subjek utama. 3. Identifikasi elemen yang dideskripsikan dan ekstraksi istilah berkaitan. 4. Verifikasi relevansi istilah-istilah tersebut. 5. Konversi istilah dari bahasa sehari-hari ke bahasa documenter bilamana diperlukan. 6. Verifikasi relevansi deskripsi. 7. Pengaturan deskripsi sesuai dengan ketentuan formal yang dianut oleh sistem informasi bersangkutan. Selanjutnya Sulistyo-Basuki 1992 : 98 bahwa indeks yang telah ditentukandipilih dapat diuji dengan cara: 1. Membandingkannya dengan dokumen asli, apakah deskriptor yang dipilih sesuai dengan isi dokumen atau tidak; 2. Membandingkannya dengan kumpulan istilah yang diambil tatkala mulai pengindeksan; 3. Menyimulasi beberapa pertanyaan untuk memeriksa apakah mampu temuu balik dokumen; 4. Mencari informasi mengenai subjek yang dibahas oleh dokumen; dan 5. Membandingkannya dengan pengindeksan beberapa dokumen yang sama. 6. Pengindeksan Subjek. Universitas Sumatera Utara 31 Untuk mengukur kualitas pengindeksan Sulistyo-Basuki mengemukakan beberapa kriteria sebagai berikut: 1. Kedalaman semua tempat, objek, dan konsep yang berkaitan dengan dokumen terdapat dalam indeks. 2. Pemilihan hanya informasi yang berguna bagi pemakai saja yang dipilih 3. Kekhususan deskripsi yang diberikan mewakili isi dokumen secermat mungkin dan menghindari descriptor terlalu umum atau terlalu rumit. 4. Taat asas konsisten pengindeks atau pemakai lain biasanya mendeskripsi dokumen bersubjek sama dengan cara yang sama dilakukan oleh pengindeks. Selain pendapat di atas Purwono 2010 : 100-101 menyatakan bahwa proses pengindeksan adalah sebagai berikut: 1. Pengindeksan kata, dalam hal ini semua kata yang tercantum dalam dokumen biasanya disebut bahasa alamiah sebagai dasar pembuatan indeks kecuali yang termasuk stop list. Stop list adalah semua kata yang tidak termasuk dalam keyword atau tidak dapat didekati, misalnya semua artikel kata sandang seperti: an, a, the, dll. Untuk pemakaian kosakata yang diambil dari dokumen judul kita harus mengetahui sinonimnya untuk mendapatkan banyak dokumen dalam proses penemuan kembali. Untuk menyatakan semua itu sinonim dalam sistem komputer, ada tanda- tanda tertentu misalnya dengan or, and atau dengan tanda titik dua : atau mengadakan pemotongan, misalnya teacher menjadi teach. 2. Pengindeksan konsep, dalam pengindeksan ini yang diindeks adalah konsep bukan kata. Dalam pengindeksan konsep ini dapat menggunakan bahasa artificial yang disesuaikan dengan kebutuhan pengindeksan. Bahasa artificial adalah bahasa indeks berstruktur yang terdiri dari satu daftar istilah indeks yang terawasi yang disebut kosakata terawasi atau daftar kendali. Dari tiap dokumen harus dikenali konsepnya, dan konsep itu diterjemahkan ke dalam suatu istilah indeks atau kelas yang diambil dari suatu daftar kendali kosakata terawasi. kosakata terawasi menghasilkan pengindeksan yang taat asas dan penyesuaian kosakata antara pengindeks dan penelusur informasi. Kosakata terawasi mengendalikan kata sinonim, yang mendekati sinonim, homograf dan mempermudah penelusuran generick dengan memperlihatkan hubungan antar kata untuk memperbanyak recall = perolehan 3. Pengindeksan bahasa alami dengan mesin, - KWICK Key word in contact, kata yang digunakan sebagai kunci terletak di tengah, tetap pada kalimat. Misalnya: University of Marylin Public library library administration Universitas Sumatera Utara 32 Introduction to library Manual of classification library classification Library - KWOC Key word out of contex, kata yang dianggap sebagai kunci dikeluarkan di depandi belakang, misalnya education Library Introduction to library classification Library Library education Library Manual of library classification Library Public library administration Library University of Marylin library Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa Prosedur pengindeksan subjek penting dan dapat dilakukan oleh satu orang atau orang lain yang menangani keseluruhan pengolahan dalam mencari informasi mengenai subjek yang dibahas dalam suatu dokumen.

2.3.7. Analisis Subjek