Bahasa Dokumenter Cara Menentukan Subjek

39

2.3.9. Bahasa Dokumenter

Bahasa Dokumenter merupakan sarana unjuk kerja kegiatan khusus, yang dilaksanakan dalam kondisi khusus untuk memenuhi keperluan khusus dan merupakan temu balik informasi di dalam perpustakaan. Menurut Sulistyo-Basuki 1992 : 67 Bahasa dokumenter atau bahasa pengindeksan adalah bahasa sehari-hari yang digunakan oleh unit informasi untuk memberi isi dokumen dengan tujuan utama untuk simpan dan ditemu balik. Selanjutnya Sulistyo-Basuki 1992 : 67 Adapun yang dibahas dalam bahasa dokumenter adalah tajuk subjek, klasifikasi, kata kunci, daftar descriptor, tesaurus, ataupun leksikon, semuanya itu tergolong dalam family sama, melayani tujuan yang sama, serta memiliki banyak persamaan. Dalam uraian di atas dapat diketahui bahwa bahasa dokumenter adalah bahasa sehari-hari dengan ekuivalen dalam satu bahasa asing lainnya atau lebih dan merupakan simpan dan temu balik informasi yang dibahas dalam bahasa dokumenter.

2.3.10. Cara Menentukan Subjek

Untuk mengetahui subjek suatu bahan perpustakaan dapat dilakukan dengan meneliti subjeknya. Cara menentukan subjek dalam Buku Panduan Klasifikasi Di Perpustakaan Nasional RI 2007 : 8 yaitu: a Melalui judul buku, seringkali melalui judul saja suatu bahan perpustakaan sudah dapat ditentukan subjeknya, hal ini kebanyakan untuk buku-buku ilmiah. b Melalui daftar isi, adakalanya dengan melihat daftar isi suatu bahan perpustakaan sudah diketahui subjeknya. c Melalui daftar bahan perpustakaan atau bibliografi yang digunakan oleh pengarang untuk menyusun karya. d Dengan membaca kata pengantar atau pendahuluan dari bahan perpustakaan. e Apabila langkah-langkah diatas masih belum dapat membantu hendaklah dengan membaca sebagian atau keseluruhan dari isi bahan perpustakaan. f Menggunakan sumber lain seperti bibliografi, ensiklopedi, tinjauan buku. g Seandainya cara terdahulu masih belum juga dapat membantu untuk menentukan subjek bahan perpustakaan, hendaknya menanyakan kepada para ahlinya dalam subjek. Universitas Sumatera Utara 40 Dalam uraian di atas dapat diketahui bahwa cara menentukan subjek adalah melalui judul buku, karena melalui judul pengindeks sudah dapat menetapkan isi atau subyek buku, daftar isi dengan membaca daftar isi suatu buku pengindeks akan dapat menganalisa subyeknya, membaca kata pengantar atau pendahuluan dari buku, membaca sebagian atau keseluruhan isi buku, cara terakhir adalah dengan menanyakan kepada ahlinya, apabila cara terdahulu tidak berhasil.

2.4. Tesaurus

Tesaurus merupakan salah satu metode populer menata susun bahasa dokumenter kombinasi. Tesaurus terdiri dari sejumlah himpunan kata yang terkendali dikaitkan dengan hubungan hierarkis atau asosiatif yang menandai hubungan ekuivalen yang diperlukan sinonim dengan istilah dari bahasa sehari-hari dan terpusat pada salah satu bidang ilmu pengetahuan. Menurut Philipps 1992 : 60 “Tesaurus adalah kumpulan deskriptor umumnya dari bidang tertentu yang tidak hanya mendaftar istilah menurut abjad tetapi juga memperlihatkan hubungan antar deskriptor”. Sedangkan Purwono 2010 : 98 “Tesaurus adalah alat pengawasan kosakata yang bersifat dinamis yang disusun secara sistematik ataupun abjad yang digunakan untuk penyimpanan dan penemuan kembali informasi dan biasanya mengkhususkan pada bidang ilmu tertentu”. Selain pendapat di atas Siregar 2014 : 16 Tesaurus dimaksudkan sebagai suatu metode pengendalian bahasa alami atau konsep-konsep Tauber. Perlu dicatat bahwa timbulnya tesaurus, beberapa daftar tajuk subjek dan daftar “kata kunci” secara salah sering disebut tesaurus Dari uraian di atas, dapat dikemukakan bahwa tesaurus tersedia untuk hampir semua bidang, misalnya pertanian, lingkungan, tenaga kerja, pembangunan industri, kimia, dan teknik.

2.5 Pengertian Klasifikasi

Dalam kehidupan sehari-hari sesungguhnya pekerjaan klasifikasi secara alamiah telah dilakukan dalam perpustakaan. Salah satunya perpustakaan perguruan tinggi. Kegiatan klasifikasi dapat di lihat di pasar buah. Masing-masing buah tertata rapi, Universitas Sumatera Utara