Pengatalongan Deskriptif Pengatalongan Subjek

23 Untuk deskripsi bahan perpustakaan: 1. Anglo-American Cataloguing Rules AACR 2. Standar deskripsi untuk monografi 3. Standar deskripsi untuk terbitan berseri 4. Peraturan katalogisasi Indonesia 5. Format MARC INDONESIA INDOMARC 6. Format Dublin Core 7. Standar penentuan tajuk entri Untuk klasifikasi, antara lain: 1. Dewey Decimal Classification DDC 2. Daftar perluasan DDC yang dikembangkan khusus untuk Indonesia

3. Universal Decimal Classification UDC

Untuk tajuk subjek, antara lain: 1. Library of Congress Subject Headings LCSH 2. Sears Lists Subject Headings 3. Medical Subject Headings MESH Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa, pengolahan bahan pustaka adalah salah satu kegiatan yang dilakukan secara sistematis mulai dari bahan pustaka tersebut masuk ke perpustakaan hingga siap untuk digunakan oleh pengguna user , yang bertujuan memberikan kemudahan penelusuran informasi bahan pustaka.

2.2.1. Pengatalongan Deskriptif

Pengatalogan merupakan proses penyusunan data bibliografi ke dalam katalog perpustakaan baik katalog kartu maupun katalog Online. Pengatalogan merupakan proses membuat wakil bahan pustaka. Pengatalogan deskriptif merupakan identifikasi dan penggambaran karakteristik bibliografi dari masing-masing bahan perpustakaan. Menurut Siregar 2013 : 23 “Pengatalongan deskriptif adalah kegiatan untuk membuat deskripsi data bibliografi dan deskripsi fisik yang dianggap penting untuk mengenali suatu bahan pustaka dan titik pendekatan melalui penentuan tajuk entri, baik berdasarkan nama pengarang dan judul, sesuai dengan pedoman pengatalongan yang digunakan”. Sedangkan Kahar 2014 : 13 menyatakan bahwa: “pengatalongan deskriptif adalah kegiatan mencatat identitas setiap bahan pustaka yang diperlukan untuk dapat memberikan gambaran tentang bahan pustaka yang bersangkutan”. Berdasarkan uraian di atas dapat dikemukakan bahwa dalam pengatalongan deskriptif juga ditentukan tajuk entri sebagai titik akses. Dalam arti akses untuk dapat Universitas Sumatera Utara 24 mendekati dari segi bibliografis bahan pustaka tersebut. Pada umumnya nama pengarang ditentukan sebagai tajuk entri utama, yaitu tajuk pada entri utama sebagai titik akses pengarang.

2.2.2. Pengatalongan Subjek

Pengatalogan subjek merupakan analisa terhadap isi subjek yang terdapat di dalam bahan perpustakaan terutama dalam penentuan tajuk subjek dan nomor klasifikasinya. Menurut Siregar 2013: 23 dinyatakan bahwa: Pengatalongan Subjek adalah kegiatan untuk menentukan deskripsi subjek suatu bahan pustaka. Deskripsi ini akan menunjukan isi atau subjek suatu bahan pustakadokumen. Pada umumnya penentuan subjek suatu dokumen dinyatakan dengan notasi yang diambil dari suatu skema klasifikasi, sedangkan untuk tajuk subjek diambil dari salah satu daftar tajuk subjek, sesuai dengan kebijakan perpustakaan. Sedangkan Sulistyo-Basuki 1992: 107 tujuan katalog adalah a. Identifikasi dokumen primer; b. Menentukan lokasi dokumen serta proses temu baliknya; c. Temu balik dokumen primer untuk memenuhi permintaan pemakai dengan berdasarkan ancangan pengarang, subjek, Negara, judul, dan sebagainya; d. Administrasi kumpulan dokumen. Sehubungan dengan hal di atas Suhendar 2007: 2 menyatakan bahwa tujuan pembuatan katalog perpustakaan C.A. Cutter pada tahun 1876 yang diangkat kembali oleh Needham, 1971 sebagai berikut: 1. Memberikan kemudahan kepada seseorang untuk menemukan bahan pustaka yang telah diketahui pengarang, judul atau subjeknya secara cepat, tepat, dan akurat. 2. Menunjukkan bahan pustaka yang dimiliki oleh suatu perpustakaan oleh pengarang tertentu berdasarkan subjek tertentu atau subjek-subjek yang berhubungan dan jenis atau bentuk literatur tertentu. 3. Membantu dalam pemilihan bahan pustaka berdasarkan edisi dan karakternya sastra atau berdasarkan topik Sedangkan Siahaan 2013: 2 menyatakan bahwa fungsi katalog perpustakaan sebagai berikut: 1. Sebagai sarana atau alat bantu dalam temu balik informasi information retrieval di suatu perpustakaan. 2. Dapat menunjukkan dokumen apa saja yang dimiliki oleh sebuah perpustakaan Universitas Sumatera Utara 25 3. Sebagai suatu sistem komunikasi yang dapat menunjukkan kekayaan koleksi yang dimiliknya. 4. Sebagai daftar inventaris dari seluruh bahan pustaka yang dimilikinya 5. Dapat membantu pada pemilihan sebuah buku berdasarkan edisinya, atau berdasarkan karakternya sastra atau topik. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa pengatalongan subjek menganalisa isi dokumenhari bakal di dalam bahan perpustakaan serta melakukan deskripsi subjek suatu bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan terutama dalam penentuan tajuk subjek dan nomor klasifikasi.

2.3. Pengindeksan Subjek