BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian observasional yaitu penelitian tanpa ada melakukan intervensi atau perlakuan terhadap objek yang diteliti. Dalam rancangan
penelitian observasional ini menggunakan metode case control. Case control merupakan rancangan penelitian dengan cara membandingkan kelompok kasus
dengan kelompok kontrol dengan tujuan untuk mengetahui proporsi kejadian berdasarkan ada tidaknya pengaruh faktor resiko pengetahuan, motivasi, dan
keyakinan terhadap faktor efek pengguna vasektomi dan tidak vasektomi. Studi yang digunakan adalah studi retrospektif yaitu mengukur pengaruh suatu peristiwa
setelah peristiwa itu terjadi Thomas , 2005. Oleh karena itu penelitian ini mencoba melihat pengaruh pengetahuan, motivasi, dan keyakinan terhadap pengguna dan tidak
pengguna alat kontrasepsi pria jenis vasektomi di wilayah kecamatan Pematangsiantar tahun 2013.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan wilayah Pematangsiantar 2013 dengan alasan: a. Dari 8 kecamatan yang berada di wilayah Pematangsiantar dimana terdapat 7
kecamatan yang tidak tercapai target MOPVasektomi pada tahun 2012 yaitu
45
Universitas Sumatera Utara
kecamatan Siantarmarimbun, Siantarmarihat, Siantartimur, Siantarutara, Siantarbarat, Siantarselatan, dan Siantarmartoba.
b. Hanya ada 1 kecamatan yang tercapai target MOPVasektomi pada tahun 2002 yaitu kecamatan Siantar Sitalasari.
c. Populasi atau sampel yang cukup untuk diteliti. d. Belum pernah dilakukan penelitian tentang MOPVasektomi di kota
Pematangsiantar
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dari proses pengajuan judul, pencarian literatur, konsultasi dengan pembimbing, proposal, penelitian, pengolahan data, penyajian
data, pembahasan, kesimpulan, dan saran. Keseluruhan proses penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juli 2013.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pria PUS Pasangan Usia Subur pengguna maupun tidak pengguna alat kontrasepsi pria jenis vasektomi di kota
Pematangsiantar tahun 2012, jumlah populasi yang didapat sebesar 36.585 PUS.
3.3.2 Sampel
Besar sampel penelitian ini didapat melalui perhitungan dengan menggunakan rumus Lemeshow 1997 dalam buku terjemahan Pramono 2000.
Universitas Sumatera Utara
� = �
Z α
2
+Z β�PQ
�P−
1 2
�
� dimana: � =
R 1+R
� = � 1,96
2 + 1,28
√0,66 x 0,34 0,66
− 0,5 �
n = 97,7 98 Keterangan:
R = Perkiraan Odds Rasio = 2 hasil penelitian terdahulu
α = Tingkat kemaknaan 0,05
β = Besar perkiraan yag diperlukan 0,10
Zα = Deviat baku normal untuk α 1,96
Zβ = Deviat baku normal untuk β 1,28
Q = Proporsi 1-P yaitu 0,34
P = Dugaan insidens dalam populasi 0,66
Dari perhitungan di atas didapat jumlah sampel sebesar 98 yang dibulatkan menjadi 100. Maka sampel yang akan diambil adalah sebagai berikut:
a. Sampel Kasus Kasus adalah pria PUS yang vasektomi dilakukan dengan cara purposive
sampling di kecamatan Siantar Sitalasari, pengambilan sampel sebanyak 100 pria PUS diambil dari 114 pria PUS vasektomi dengan cara acak sederhana.
2
2
Universitas Sumatera Utara
b. Sampel Kontrol Kontrol adalah pria PUS tidak vasektomi dilakukan dengan cara purposive
sampling di kecamatan Siantar Marihat, pengambilan sampel sebanyak 100 pria PUS tidak vasektomi diambil dari 2548 PUS dengan cara acak sederhana.
3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Data Primer
Pengumpulan data diperoleh secara langsung dari responden melalui kuesioner yang dilakukan dengan wawancara langsung kepada responden.
3.4.2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data atau dokumen yang diperoleh dari data umpan balik hasil pelaksanaan Program KB Nasional BP2KB Badan Pemberdayaan
Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Pematangsiantar.
3.4.3 Data Tertier
Data tertier diperoleh dari jurnal penelitian, makalah publikasi, hasil penelitian terdahulu tesis baik dari internet maupun perpustakaan yang dapat
dipergunakan untuk mendukung pembahasan.
3.4.4 Uji Validitas dan Reliabilitas
Instrumen penelitian sebelum digunakan terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas.
Universitas Sumatera Utara
3.4.4.1 Uji Validitas
Uji Validitas akan dilakukan dengan metode Pearson, yaitu dengan mengkorelasikan butir-butir pada kuesioner. Uji validitas dilakukan dengan
mengkorelasikan tiap-tiap skor total pada tiap butir pertanyaan, untuk mengetahui apakah referensi terhadap sistem pengukuran merupakan sebuah konsep tunggal
single construct. Suatu pertanyaan dikatakan valid atau bermakna sebagai alat pengumpul data bila korelasi hasil hitung r-hitung lebih besar dari angka kritik nilai
korelasi r-tabel,yaitu nilai r
h
r
c
=0,361 pada taraf signifikansi 95 Riduwan, 2005.
3.4.4.2 Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan instrumen dengan keterhandalan yang tinggi dalam pengukuran variabel penelitian.Uji reliabilitas akan
digunakan untuk menghitung nilai alfa atau dengan Cronbach’s Alpha. Perhitungan Cronbach’s Alpha dilakukan dengan menghitung rata-rata interkorelasi diantara
butir-butir pertanyaan dalam kuesioner.Secara umum reliabilitas yang ditentukan oleh nilai Cronbach’s Alpha kurang dari 0,60 dinyatakan kurang baik. Cronbach’s Alpha
dengan nilai 0,70 dinyatakan dapat diterima dan nilai lebih dari 0,80 adalah baik
3.5 Definisi Operasional Variabel
Adapun defenisi operasional variabel yang diteliti adalah : a. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui responden tentang :jenis-jenis
alat kontrasepsi pria, manfaatnya serta tujuan ber-KB pria khususnya kontrasepsi
Universitas Sumatera Utara
mantap pria vasektomi. Cara ukur dengan wawancara, alat ukur kuesioner, skala ordinal, hasil ukur dapat dikelompokkan dalam kategori :
a. Tidak paham b. Paham
b. Motivasi adalah kekuatan dorongan dari dalam diri responden yang selalu berhubungan dengan kebutuhan,keinginan,hasrat,dorongan dan tujuan untuk
vasektomi. Cara ukur dengan wawancara, alat ukur kuesioner, skala ordinal, hasil ukur dikelompokkan dalam kategori :
a.Motivasi Rendah b.Motivasi Tinggi
c. Keyakinan adalah kepercayaan responden terhadap penggunaan KB pria vasektomi. Cara ukur dengan wawancara, alat ukur kuesioner, skala ordinal, hasil
ukur dikelompokkan dalam kategori : a.Tidak Yakin
b. Yakin d. Vasektomi merupakan bentuk nyata responden dalam hal ber-KB. Cara ukur
dengan wawancara ,alat ukur kuesioner, skala ordinal, hasil ukur dikelompokkan
dalam kategori :
a.Tidak Peserta MOP b.Peserta MOP
Universitas Sumatera Utara
3.5.1. Aspek Pengukuran Tabel 3.1 Aspek Pengukuran
Variabel Kategori
Skala Ukur
Pengetahuan a Paham
b Tidak Paham Ordinal
Motivasi a Motivasi Tinggi
b Motivasi Rendah Ordinal
Keyakinan a Yakin
b Tidak Yakin Ordinal
Vasektomi a Peserta MOP
b Tidak Peserta MOP
Ordinal
3.6 Metode Pengukuran
3.6.1 Variabel Independen
Sebagai alat pengukur data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada responden yang terdiri:
A. Pengetahuan Pengukuran variabel pengetahuan dari 15 item pertanyaan yang diajukan,
dengan jawaban pilihan berganda, jika responden menjawab sangat benar diberi nilai 2 dua dan yang benar diberi nilai 1 satu, serta tidak benar diberi nilai 0. Maka skor
tertinggi adalah 3x15 = 45, selanjutnya nilai skoring dikategorikan sebagai berikut: a. Kategori Paham apabila responden memperoleh nilai 50 23- 45
b. Kategori Tidak Paham, apabila responden memperoleh nilai ≤ 50 0-22
Universitas Sumatera Utara
B. Motivasi Pengukuran variabel motivasi dari 10 pertanyaan yang diajukan, responden
memilih dua jawaban yang tersedia yaitu “ya” atau “tidak. Jika responden menjawab Ya diberi nilai 2 dan jika menjawab Tidak diberi nilai 0. Maka skor tertinggi adalah
2x10 = 20. Nilai yang diperoleh kemudian dikelompokkan dalam kategori : a. Kategori motivasi tinggi apabila responden memperoleh nilai 10 dari total
nilai tertinggi. b. Kategori motivasi rendah apabila responden memperoleh nilai 0-10 dari total
nilai tertinggi. C. Keyakinan
Untuk mengukur variabel keyakinan diajukan 10 pertanyaan,dengan jawaban pilihan berganda, jika responden menjawab yakin diberi nilai 2 dan ragu-ragu diberi
nilai 1 dan tidak yakin diberi nilai 0. Maka skor nilai tertinggi adalah 3x10 = 30, Selanjutnya nilai skoring dikategorikan sebagai berikut :
a. Yakin, jika responden memperoleh nilai 50 16-30 b. Tidak Yakin, jika responden memperoleh nilai
≤ 50 0-15
3.6.2 Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi 2 kelompok
yaitu kelompok pria peserta MOP dan kelompok pria tidak peserta MOP, kedua kelompok ini sebagai responden pada saat diwawancara, kemudian dibagi menjadi 2
kategori :
Universitas Sumatera Utara
1 : Pria Peserta MOP 0 : Pria Tidak Peserta MOP
3.7 Metode Analisis Data
Pengolahan data dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : 1. Editing, yaitu penyuntingan data yang dilakukan untuk menghindari kesalahan
atau kemungkinan adanya kuesioner belum terisi. 2. Coding, yaitu untuk memudahkan proses entri data tiap jawaban diberi kode dan
skor. 3. Entri, setelah diberi kode data dimasukkan ke komputer pada program SPSS.
4. Cleaning, sebelum dilakukan analisa data, maka dilakukan pengecekan dan perbaikan.
Analisis data dilakukan dengan cara bertahap, yaitu dengan analisis univariat, analisis bivariat, dan analisis multivariate.
1. Analisa Univariat Analisis univariat adalah analisis distribusi tunggal. Analisis univariat
bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel independen dan variabel dependen. Untuk data numerik digunakan nilai mean,
median, dan standar deviasi dalam analisis ini menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel.
2. Analisa Bivariat Analisis bivariat merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui
hubungan antara dua variabel, yaitu variabel dependen dengan variabel independen
Universitas Sumatera Utara
dengan menggunakan uji chi square dengan derajat kepercayaan 95. Hasil hitung statistik dapat menunjukkan ada tidaknya hubungan signifikan antara variabel
independen dengan variabel dependen yaitu dengan melihat nilai P. Bila dari hasil perhitungan statistik nilai P 0,05 maka hasil perhitungan statistik bermakna yang
berarti terdapat hubungan yang signifikan antara variabel bebas dan variabel terikat. Selain itu dilakukan juga perhitungan Odd ratio untuk melihat estimasi resiko
terjadinya out come, tentang pengaruh adanya variabel Independen. Perubahan satu unit variabel Independen akan menyebutkan sebesar nilai Odd ratio pada variabel
dependen. Estimasi Confidence Internal CI Odd ratio ditetapkan pada tingkat kepercayaan 95, interpretasinya adalah sebagai berikut:
1 Odd ratio 1,berarti tidak ada hubungan faktor resiko dengan kejadian. 2 Odd ratio = 1,berarti tidak ada faktor resiko sebagai faktor proteksi atau
perlindungan. 3 Odd ratio 1,berarti sebagai faktor resiko.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2. Dasar Perhitungan Studi Kasus Kontrol Faktor resiko
Kasus Kontrol
Faktor resiko + A
B Faktor resiko -
C D
3. Analisa Multivariat Analisis multivariat merupakan metode yang memungkinkan kita melakukan
penelitian terhadap lebih dari dua variabel secara bersamaan. Analisis multivariat digunakan untuk melihat seberapa besar hubungan variabel independen pengetahuan,
motivasi, dan keyakinan secara serentak terhadap variabel dependen pria peserta MOP dan pria tidak peserta MOP sehingga diketahui variabel independen yang
dominan pengaruhnya terhadap variabel dependen dengan menggunakan regresi logistic ganda Multiple Logistic regression. Syarat untuk masuk kedalam model
pengujian multivariat adalah jika analisis bivariat variabel independen memiliki nilai sign 0,25.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejarah Perkembangan
Sebelum menjadi BP2KB seperti sekarang ini, BP2KB mengalami beberapa kali pergantian nama. Awal berdirinya pada tahun 1978 dengan nama LKBN
Lembaga Keluarga Berencana Nasional yang ditangani langsung oleh pemerintah kota Pematangsiantar dibawah koordinasi Walikota di rangkap oleh Kabag kesra
Kepala bagian Kesejahteraan Rakyat, kemudian pada tahun yang sama berubah nama menjadi BKKBN Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional yang oleh
walikota menunjukkan Dinas Kesehatan Kota yang menjadi pimpinan Badan tersebut.
Sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah, pada tanggal 1 April 2004, BKKBN berubah nama lagi menjadi dinas KB Keluarga Berencana dan KS
Keluarga Sejahtera yang langsung dibawah Pemerintah Kota Pematangsiantar yang sebelumnya dibawah langsung BKKBN pusat. Lalu pada tanggal 1 Februari 2009
berubah nama lagi menjadi BP2KB Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana hingga saat ini, beralamat di jalan Regu No. 28 Pematangsiantar.
Wilayah kerja BP2KB Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana terdiri dari 8 kecamatan yaitu: Kecamatan Siantar Marihat, Siantar
Marimbun, Siantar Selatan, Siantar Barat, Siantar Timur, Siantar Martoba, dan Siantar Sitalasari. Kemudian yang dijadikan tempat penelitian adalah Kecamatan
56
Universitas Sumatera Utara