BAB 5 PEMBAHASAN
5.1. Karakteristik Pria PUS yaitu Umur, Pendidikan, Suku, Jumlah Anak, Lama Menikah, Pendapatan
Berdasarkan hasil penelitian karakteristik pria PUS terhadap umur dan jumlah anak memenuhi syarat menjadi peserta vasektomi. Sedangkan karakteristik pria PUS
terhadap pendapatan turut mempengaruhi untuk menjadi peserta vasektomi. Untuk karakteristik pria PUS terhadap pendidikan, karena mayoritas tamatan SMP dan SMA
maka tidak dapat dijadikan syarat untuk peserta vasektomi, terhadap lama menikah, karena mayoritas lama menikah antara 10-15 tahun tidak dapat dijadikan syarat untuk
peserta vasektomi terhadap lama menikah, karena mayoritas lama menikah antara 10- 15 tahun, maka tidak dapat dijadikan syarat untuk peserta vasektomi, sebaiknya lama
menikah paling lama 10 tahun.
5.2. Pengaruh Pengetahuan Pria PUS terhadap Penggunaan Vasektomi di
Wilayah Kecamatan Siantar Marihat dan Siantar Sitalasari
Hasil penelitian tentang variabel pengetahuan yang menggunakan vasektomi kasus dengan proporsi tertinggi berada pada pengetahuan tidak paham yaitu sebesar
54,0 sedangkan yang tidak menggunakan vasektomi kontrol dengan proporsi tertinggi berada pada pengetahuan tidak paham sebesar 72,0.
Hasil uji statistik diperoleh OR 2,19 95 CI: 1,21-3,94 yaitu Pria PUS yang vasektomi 2,19 kali berpeluang paham dibandingkan dengan pria PUS yang tidak di
vasektomi. Ternyata hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan 74
Universitas Sumatera Utara
berpengaruh dengan penggunaan KB Pria Vasektomi, dimana semakin baik tingkat pengetahuan maka akan semakin besar kemungkinan keikutsertaan untuk
menggunakan KB Pria vasektomi. Pengetahuan PUS yang baik tentang hakekat program KB akan memengaruhi
mereka dalam memilih metodealat kontrasepsi yang akan digunakan termasuk keleluasan atau kebebasan pilihan, kecocokan, pilihan efektif tidaknya, kenyamanan
dan keamanan, juga dalam memilih tempat pelayanan yang lebih sesuai dan lengkap karena wawasan sudah lebih baik, sehingga demikian kesadaran mereka tinggi untuk
terus memanfaatkan pelayanan. Hal ini sesuai dengan pendapat Blum yang dikutip oleh Notoatmodjo 2010
yang menyatakan bahwa tindakan seseorang individu termasuk kemandirian dan tanggung jawabnya dalam berperilaku sangat dipengaruhi oleh domain kognitif atau
pengetahuan. Pernyataan tersebut sama dengan penelitian Ekarini 2008 pengetahuan
berperan dalam menentukan pengambilan keputusan untuk memilih alat kontrasepsi dan menjadi akseptor KB. Semakin tinggi tingkat pengetahuan tentang alat
kontrasepsi, maka makin meningkat perannya sebagai pengambil keputusan. Hasil penelitian yang sama oleh Wijayanti 2004 melalui melalui wawancara mendalam
dan observasi dapat diketahui bahwa ketidaktahuan atau kurangnya pengetahuan masyarakat tentang Vasektomi inilah yang kemungkinan membuat mereka tidak
memilih vasektomi sebagai kontrasepsi pilihan. Notoatmodjo 2010 menyebutkan bahwa keyakinan akibat perilaku merupakan pengetahuan yang berasal dari diri
Universitas Sumatera Utara
sendiri yang positif maupun negatif. Penggunaan alat kontrasepsi merupakan bentuk perilaku seseorang yang didasari pemikiran positif, baik untuk tujuan tertentu
maupun sekedar mengikuti lingkungannya. Dari hal tersebut akan menghasilkan sikap yang selanjutnya akan menimbulkan minat seseorang untuk melakukan perilaku
tertentu Ogden,1966. Salah satu rendahnya partisipasi pria dalam KB dilihat dari laporan bulanan
Badan Kesejahteraan Keluarga BKK Kabupaten Bantul Juni 2007, dimana partisipasi pria dalam ber-KB masih rendah yaitu hanya 4,3 dari total peserta aktif,
yang terdiri dari Metode Operasi Pria MOP 0,6 dan Kondom 3,7. Dilihat dari pengetahuan responden tentang partisipasi pria dalam KB khususnya pengetahuan
KB tentang Vasektomi masih kurang dipahami responden, yaitu 44 berpengetahuan salah yang menganggap vasektomi dapat menurunkan kejantanan
pria BKKBN, 2007. Rendahnya penggunaan kontrasepsi oleh pria PUS terutama karena rendahnya
pengetahuan dan pemahaman tentang hak-hak reproduksi dan rendahnya dukungan istri untuk mendukung suami menggunakan kontrasepsi pria vasektomi.Serta
adanya anggapan pria PUS yang masih cenderung menyerahkan tanggung jawab KB sepenuhnya kepada para istri atau perempuan BKKBN, 2007.
Universitas Sumatera Utara
5.3. Pengaruh Motivasi Pria PUS terhadap Penggunaan Vasektomi di Wilayah