Teori Motivasi Jenis-jenis Motivasi

memiliki alasan yang sangat kuat untuk mencapai apa yang diinginkannya dengan mengerjakan pekerjaannya yang sekarang. Berbeda dengan motivasi dalam pengertian yang berkembang di masyarakat yang seringkali disamakan dengan semangat, seperti contoh dalam percakapan Saya ingin anak saya memiliki motivasi yang tinggi. Perkataan ini bisa diartikan orang tua tersebut menginginkan anaknya memiliki semangat belajar yang tinggi. Maka, perlu dipahami bahwa ada perbedaan penggunaan istilah motivasi di masyarakat. Ada yang mengartikan motivasi sebagai sebuah alasan, dan ada juga yang mengartikan motivasi sama dengan semangat.

2.3.1 Teori Motivasi

Teori Motivasi terdiri dari dua aliran, yaitu : a. Teori yang mengkaji motivasi dengan mempelajari kebutuhan yang mendorong seseorang bertingkah laku tertentu content theory b. Teori yang mengkaji motivasi dengan memahami proses berpikir yang ada untuk dapat menyemangati seseorang untuk berperilaku tertentu process theory. a Teori Kebutuhan Content Theory Salah satu teori motivasi yang terkenal oleh teori kebutuhan hierarki dari Maslow. Maslow membagi 2 kategori besar yaitu kebutuhan tingkat dasar dan tingkat tinggi. Secara lebih rinci Maslow membagi kebutuhan menjadi 5 tingkatan yaitu : i. Kebutuhan fisiologis misalnya kebutuhan untuk makan dan minum, tidur, dan sebagainya. ii. Kebutuhan akan rasa aman. Universitas Sumatera Utara iii. Kebutuhan untuk mencintai dan dicintai; mencerminkan bahwa manusia adalah makhluk sosial dimana setiap manusia selalu hidup berkelompok untuk mencintai dan dicintai. iv. Kebutuhan untuk dihargai; yaitu kebutuhan untuk diakui di lingkungannnya. v. Kebutuhan aktualisasi diri yaitu kebutuhan yang paling sulit dipenuhi dimana seseorang telah mampu sehingga merasa dia sudah memahami potensi dirinya dan mengembangkannya dengan cara unik. b Teori Tentang Keadilan Teori ini mengatakan, jika seseorang merasa diperlakukan tidak adil maka dia tidak akan termotivasi untuk melakukan tugasnya. Teori ini didasari adanya fenomena perbandingan sosial dimana seseorang selalu membandingkan dirinya dengan orang lain. Teori harapan termasuk dalam teori ini. Dimana motivasi seseorang melakukan sesuatu tergantung dari : 1 Seberapa yakin orang itu terhadap hubungan antara usaha dan keberhasilan. 2 Hubungan antara keberhasilan dengan imbalan yang diterima. 3 Seberapa bernilainya imbalan tersebut baginya Notoatmodjo, 2007.

2.3.2 Jenis-jenis Motivasi

Untuk memahami lebih dalam lagi tentang motivasi, motivasi dibagi menjadi dua jenis motif, yaitu motif biologis dan motif sosial. Motif biologis ialah motif yang tidak dipelajari dan sudah ada sejak lahir, misalnya rasa lapar, haus dan seks. Universitas Sumatera Utara Sedangkan motif sosial adalah motif yang kita pelajari, misalnya motif untuk mendapatkan penghargaan, motif untuk berkuasa. Notoatmodjo, 2007. Beragam pendekatan dalam mempelajari motivasi yaitu : 1 Pendekatan Instink, awalnya untuk mempelajari motivasi harus mempelajari instink. Sebab instik adalah pola perilaku yang kita bawa sejak lahir diturunkan secara biologis. Mendasari adanya instink menyelamatkan diri dan instink untuk hidup. Seks adalah salah satu contoh dari instink untuk hidup, karena terkait dengan fungsi reproduksi Notoatmodjo, 2007. 2 Pendekatan Pemuasan Kebutuhan, teori ini menjelaskan motivasi dalam suatu gerak sirkuler. Dalam perilaku kesehatan, penyakit yang menimbulkan ketidakseimbangan akan lebih mudah diintervensi karena pada dasarnya manusia selalu menghindar dari keadaan tidak nyaman. Itulah sebabnya lebih mudah memotivasi seseorang untuk berhenti merokok setelah terserang stroke atau serangan jantung daripada mereka yang belum terserang penyakit. 3 Pendekatan Insentif, mempelajari motif yang berasal dari luar diri individu yang bersangkutan atau disebut sebagai motif ekstrinsik. Insentif merupakan stimulus yang menarik seseorang melakukan sesuatu perilaku tertentu. Imbalan yang menarik akan mendatangkan sesuatu yang meyenangkan. 4 Pendekatan Arousal, mencari jawaban atas tingkah laku yang bertujuan memelihara atau meningkatkan rasa ketegangan. Manusia selalu berusaha mengurangi jika stimulus atau aktivitas terlalu tinggi. Namun jika terlalu rendah maka manusia akan mencari stimulasi atau aktivitas. Universitas Sumatera Utara 5 Pendekatan Kognitif, menjelaskan bahwa motivasi merupakan hasil dari pikiran, harapan dan tujuan seseorang. Dalam pendekatan ini dibedakan antara motif intrinsik dengan motif ekstrinsik. Motif intrinsik mendorong seseorang melakukan perilaku guna memenuhi kesenangannya bukan karena ingin mendapatkan pujian. Sedangkan motif ekstrinsik timbul melakukan perbuatan karena ingin mendapatkan penghargaan atau imbalan Notoatmodjo, 2007.

2.4 Keyakinan