b. Sampel Kontrol Kontrol adalah pria PUS tidak vasektomi dilakukan dengan cara purposive
sampling di kecamatan Siantar Marihat, pengambilan sampel sebanyak 100 pria PUS tidak vasektomi diambil dari 2548 PUS dengan cara acak sederhana.
3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Data Primer
Pengumpulan data diperoleh secara langsung dari responden melalui kuesioner yang dilakukan dengan wawancara langsung kepada responden.
3.4.2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data atau dokumen yang diperoleh dari data umpan balik hasil pelaksanaan Program KB Nasional BP2KB Badan Pemberdayaan
Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Pematangsiantar.
3.4.3 Data Tertier
Data tertier diperoleh dari jurnal penelitian, makalah publikasi, hasil penelitian terdahulu tesis baik dari internet maupun perpustakaan yang dapat
dipergunakan untuk mendukung pembahasan.
3.4.4 Uji Validitas dan Reliabilitas
Instrumen penelitian sebelum digunakan terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas.
Universitas Sumatera Utara
3.4.4.1 Uji Validitas
Uji Validitas akan dilakukan dengan metode Pearson, yaitu dengan mengkorelasikan butir-butir pada kuesioner. Uji validitas dilakukan dengan
mengkorelasikan tiap-tiap skor total pada tiap butir pertanyaan, untuk mengetahui apakah referensi terhadap sistem pengukuran merupakan sebuah konsep tunggal
single construct. Suatu pertanyaan dikatakan valid atau bermakna sebagai alat pengumpul data bila korelasi hasil hitung r-hitung lebih besar dari angka kritik nilai
korelasi r-tabel,yaitu nilai r
h
r
c
=0,361 pada taraf signifikansi 95 Riduwan, 2005.
3.4.4.2 Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan instrumen dengan keterhandalan yang tinggi dalam pengukuran variabel penelitian.Uji reliabilitas akan
digunakan untuk menghitung nilai alfa atau dengan Cronbach’s Alpha. Perhitungan Cronbach’s Alpha dilakukan dengan menghitung rata-rata interkorelasi diantara
butir-butir pertanyaan dalam kuesioner.Secara umum reliabilitas yang ditentukan oleh nilai Cronbach’s Alpha kurang dari 0,60 dinyatakan kurang baik. Cronbach’s Alpha
dengan nilai 0,70 dinyatakan dapat diterima dan nilai lebih dari 0,80 adalah baik
3.5 Definisi Operasional Variabel
Adapun defenisi operasional variabel yang diteliti adalah : a. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui responden tentang :jenis-jenis
alat kontrasepsi pria, manfaatnya serta tujuan ber-KB pria khususnya kontrasepsi
Universitas Sumatera Utara
mantap pria vasektomi. Cara ukur dengan wawancara, alat ukur kuesioner, skala ordinal, hasil ukur dapat dikelompokkan dalam kategori :
a. Tidak paham b. Paham
b. Motivasi adalah kekuatan dorongan dari dalam diri responden yang selalu berhubungan dengan kebutuhan,keinginan,hasrat,dorongan dan tujuan untuk
vasektomi. Cara ukur dengan wawancara, alat ukur kuesioner, skala ordinal, hasil ukur dikelompokkan dalam kategori :
a.Motivasi Rendah b.Motivasi Tinggi
c. Keyakinan adalah kepercayaan responden terhadap penggunaan KB pria vasektomi. Cara ukur dengan wawancara, alat ukur kuesioner, skala ordinal, hasil
ukur dikelompokkan dalam kategori : a.Tidak Yakin
b. Yakin d. Vasektomi merupakan bentuk nyata responden dalam hal ber-KB. Cara ukur
dengan wawancara ,alat ukur kuesioner, skala ordinal, hasil ukur dikelompokkan
dalam kategori :
a.Tidak Peserta MOP b.Peserta MOP
Universitas Sumatera Utara
3.5.1. Aspek Pengukuran Tabel 3.1 Aspek Pengukuran
Variabel Kategori
Skala Ukur
Pengetahuan a Paham
b Tidak Paham Ordinal
Motivasi a Motivasi Tinggi
b Motivasi Rendah Ordinal
Keyakinan a Yakin
b Tidak Yakin Ordinal
Vasektomi a Peserta MOP
b Tidak Peserta MOP
Ordinal
3.6 Metode Pengukuran
3.6.1 Variabel Independen
Sebagai alat pengukur data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada responden yang terdiri:
A. Pengetahuan Pengukuran variabel pengetahuan dari 15 item pertanyaan yang diajukan,
dengan jawaban pilihan berganda, jika responden menjawab sangat benar diberi nilai 2 dua dan yang benar diberi nilai 1 satu, serta tidak benar diberi nilai 0. Maka skor
tertinggi adalah 3x15 = 45, selanjutnya nilai skoring dikategorikan sebagai berikut: a. Kategori Paham apabila responden memperoleh nilai 50 23- 45
b. Kategori Tidak Paham, apabila responden memperoleh nilai ≤ 50 0-22
Universitas Sumatera Utara
B. Motivasi Pengukuran variabel motivasi dari 10 pertanyaan yang diajukan, responden
memilih dua jawaban yang tersedia yaitu “ya” atau “tidak. Jika responden menjawab Ya diberi nilai 2 dan jika menjawab Tidak diberi nilai 0. Maka skor tertinggi adalah
2x10 = 20. Nilai yang diperoleh kemudian dikelompokkan dalam kategori : a. Kategori motivasi tinggi apabila responden memperoleh nilai 10 dari total
nilai tertinggi. b. Kategori motivasi rendah apabila responden memperoleh nilai 0-10 dari total
nilai tertinggi. C. Keyakinan
Untuk mengukur variabel keyakinan diajukan 10 pertanyaan,dengan jawaban pilihan berganda, jika responden menjawab yakin diberi nilai 2 dan ragu-ragu diberi
nilai 1 dan tidak yakin diberi nilai 0. Maka skor nilai tertinggi adalah 3x10 = 30, Selanjutnya nilai skoring dikategorikan sebagai berikut :
a. Yakin, jika responden memperoleh nilai 50 16-30 b. Tidak Yakin, jika responden memperoleh nilai
≤ 50 0-15
3.6.2 Variabel Dependen