Kerugian Kontrasepsi Pria Vasektomi Kontra-Indikasi Kontrasepsi Pria Persiapan Pre-Operatif Kontrasepsi Pria Vasektomi Prosedur Kontrasepsi Pria Vasektomi

menit, dengan cara mengikat dan memotong saluran mani yang terdapat di dalam kantong buah zakar.

2.10.2 Peserta Vasektomi

1. Suami dari pasangan usia subur yang dengan sukarela mau melakukan vasektomi serta sebelumnya telah mendapat konseling tentang vasektomi.

2. Mendapat persetujuan dari isteri : a. Jumlah anak yang ideal, sehat jasmani dan rohani

b. Umur istri sekurang-kurangnya 25 tahun c. Mengetahui prosedur vasektomi dan akibatnya

d. Menandatangani formulir persetujuan informed consent 2.10.3 Keuntungan Kontrasepsi Pria

Vasektomi 1 Efektivitas tinggi untuk melindungi kehamilan 2 Tidak ada kematian dan angka kesakitannya rendah 3 Biaya lebih murah, karena membutuhkan satu kali tindakan saja 4 Prosedur medis dilakukan hanya sekitar 15-45 menit 5 Tidak mengganggu hubungan seksual 6 Secara kultural sangat dianjurkan di negara-negara dimana wanita merasa malu untuk ditangani oleh dokter pria atau kurang tersedia dokter wanita dan paramedis wanita.

2.10.4 Kerugian Kontrasepsi Pria Vasektomi

i. Masih memungkinkan terjadi komplikasi misal perdarahan, nyeri, dan infeksi. Universitas Sumatera Utara ii. Tidak melindungi pasangan dari penyakit menular seksual. Harus menggunakan kondom selama 12-15 kali senggama agar sel mani menjadi negatif. iii. Pada orang yang mempunyai problem psikologis dalam hubungan seksual, dapat menyebabkan keadaan semakin terganggu. iv. Diperlukan suatu tindakan operatif. v. Kadang kadang menyebabkan komplikasi seperti perdarahan atau infeksi. vi. Kontap pria belum memberikan perlindungan total sampai semua spermatozoa, yang sudah ada didalam sistem reproduksi distal dari tempat oklusivas deferens, dikeluarkan. Problem psikologis yang berhubungan dengan prilaku seksual mungkin bertambah parah setelah tindakan operatif yang menyangkut sistem reproduksi pria Hartanto, 2004.

2.10.5 Kontra-Indikasi Kontrasepsi Pria

1 Penyakit sekitar organ kelamin genital: infeksi kulit lokal, misalnya Scabie, infeksi traktus genitalia, kelainan skrotum, hernia inguinalis 2 Penyakit sistemik: penyakit-penyakit perdarahan, diabetes mellitus, penyakit jantung koroner yang baru. 3 Riwayat perkawinan, psikologis atau seksual yang tidak stabil Hartanto, 2004.

2.10.6 Persiapan Pre-Operatif Kontrasepsi Pria Vasektomi

1 Rambut pubis sebaiknya dicukur. 2 Tindakan dan anti-sepsis daerah skrotum dengan antiseptik larutan iodine. Universitas Sumatera Utara

2.10.7 Prosedur Kontrasepsi Pria Vasektomi

Prosedur kontap-pria meliputi beberapa langkah tindakan : 1 Identifikasi dan isolasi vas deferens, kedua vas deferens merupakan struktur paling padat di daerah mid- scrotum, berbeda dengan pembuluh darah. 2 Kesukaran kadang-kadang terjadi dalam identifikasi dan isolasi vas deferens seperti pada keadaan : kulit scrotum tebal, vas deferens yang sangat tipis, spermatic cord yang tebal, testis yang tidak turun, otot cremaster berkontraksi dan menarik testis keatas. 3 Dilakukan mobilisasi vas deferens diantara ibu jari dan telunjuk atau memakai klem doek-klem atau klem lainnya. 4 Dilakukan penyuntikkan anestesi lokal lalu insisi scrotum secara horizontal atau vertikal, dapat dilakukan secara tunggal, di garis tengah scrotalraphe. 5 Memisahkan lapisan-lapisan superfisial dari jaringan-jaringan sehingga vas deferens dapat diisolasi. Umumnya dilakukan pemotonganreseksi suatu segmen dari kedua vas deferens 1-3 cm, yang harus dilakukan jauh dari epididymis. Ujung-ujung vas deferens setelah dipotong dapat diikat dengan chromic catgut ini yang paling sering dilakukan. Dapat pula dengan benang yang tidak diserap silk, tetapi kadang-kadang dapat menyebabkan iritasi jaringan atau granuloma. 6 Penutupan luka insisi, pada insisi 1 cm atau kurang, tidak diperlukan jahitan catgut, cukup ditutup dengan plester saja. Universitas Sumatera Utara

2.10.8 Perawatan Post-Operatif Kontrasepsi Pria Vasektomi