Persepsi Konsumen Proses Persepsi dan Sifat Persepsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Persepsi Konsumen

Menurut Philip,Kotler 2005:216 persepsi merupakan proses yang digunakan oleh individu untuk memilih, mengorganisasi, dan mengintreprestasikan masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti. Sedangkan menurut Supardi 2005:343 persepsi merupakan wujud dari respon akibat adanya dorongan stimulus stimulus drive. Persepsi konsumen merupakan proses pengorganisasian, penginteprestasikan terhadap stimulus yang diterima oleh organisme atau individual sehingga merupakan suatu yang berarti, dan merupakan aktivitas yang intregrated dalam diri individu Walgito, 2006:54.

2. Proses Persepsi dan Sifat Persepsi

Walgito dalam Hamka, 2002:60 menyatakan bahwa terjadinya persepsi merupakan sesuatu yang terjadi dalam tahap-tahap berikut: 1. Tahap pertama merupakan tahap yang dikenal dengan nama proses kelamaan, atau proses fisik, merupakan proses ditangkapnya suatu stimulus oleh alat indera manusia. 2. Tahap kedua merupakan tahap yang dikenal dengan proses fisilologis, merupakan proses diteruskannya stimulus yang diterima oleh alat indera melalui sensoris. 7 3. Tahap ketiga merupakan tahap yang dikenal dengan nama proses psikologis, proses timbulnya kesadaran individu tentang stimulus yang diterima alat indera. 4. Tahap keempat merupakan hasil yang diperoleh dari persepsi yaitu berupa tanggapan dan perilaku. Dijelaskan pula menurut Newcomb dalam Arindita, 2003:93, terdapat beberapa sifat yang menyertai persepsi yaitu: a. Konstansi, dimana individu mempersepsikan seorang sebagai orang itu sendiri walaupun perilaku yang ditampilkan berbeda-beda. b. Selektif, merupakan persepsi dipengaruhi oleh keadaan psikologis si perseptor. Dalam artian bahwa banyaknya informasi dalam waktu yang bersamaan dan keterbatasan kemampuan perseptor dalam mengelola dan menyerap informasi tersebut. Sehingga informasi tertentu saja yang diserap dan diterima. c. Proses organisasi yang selektif, beberapa kumpulam informasi yang sama dapat disusun kedalam pola-pola menurut cara yang berbeda-beda.

3. Faktor yang Berpengaruh pada Persepsi