3. Tahap ketiga merupakan tahap yang dikenal dengan nama proses
psikologis, proses timbulnya kesadaran individu tentang stimulus yang diterima alat indera.
4. Tahap keempat merupakan hasil yang diperoleh dari persepsi yaitu berupa
tanggapan dan perilaku. Dijelaskan pula menurut Newcomb dalam Arindita, 2003:93, terdapat
beberapa sifat yang menyertai persepsi yaitu: a.
Konstansi, dimana individu mempersepsikan seorang sebagai orang itu sendiri walaupun perilaku yang ditampilkan berbeda-beda.
b. Selektif, merupakan persepsi dipengaruhi oleh keadaan psikologis si
perseptor. Dalam artian bahwa banyaknya informasi dalam waktu yang bersamaan dan keterbatasan kemampuan perseptor dalam mengelola dan
menyerap informasi tersebut. Sehingga informasi tertentu saja yang diserap dan diterima.
c. Proses organisasi yang selektif, beberapa kumpulam informasi yang sama
dapat disusun kedalam pola-pola menurut cara yang berbeda-beda.
3. Faktor yang Berpengaruh pada Persepsi
Thoha 1993:78 berpendapat bahwa persepsi pada umumnya terjadi karena 2 faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berasal dari dalam
individu, misalnya sikap, kebiasaan, dan kemauan. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor
–faktor yang berasal dari luar individu yang meliputi stimulus itu sendiri, baik sosial maupun fisik.
Robbins 2003:159 menjelaskan bahwa meskipun individu-individu memandang pada satu benda yang sama, mereka dapat mempersepsikannya
berbeda-beda. Ada sejumlah faktor yang bekerja untuk membentuk dan terkadang membiaskan persepsi yaitu:
a. Pelaku persepsi.
b. Objek atau yang dipersepsikan.
c. Konteks dari situasi dimana persepsi itu dilakukan.
Berbeda dengan persepsi terhadap benda mati seperti meja, mesin atau gedung. Persepsi terhadap individu adalah kesimpulan yang berdasarkan tindakan
orang tersebut. Objek yang tidak hidup dikenai hukum-hukum alam tetapi tidak mempunyai keyakinan, motif atau maksud seperti yang ada pada manusia.
Akibatnya individu akan berusaha mengembangkan penjelasan mengapa berperilaku dengan cara-cara tertentu. Oleh karena itu, persepsi dan penilaian
individu terhadap seseorang akan cukup banyak dipengaruhi oleh pengandaian yang diambil mengenai keadaan internal orang itu.
4. Konsep Pemasaran
Suatu perusahaan dalam menjalankan aktifitasnya harus efektif dan efisien menjalankan konsep pemasaran agar keuntungan yang diharapkan dapat
terealisasi dengan baik. Bila keuntungan yang ingin dicapai perusahaan, masih belum bisa terealisasi. Ini menandakan bahwa kegiatan pemasaran dalam
perusahaan harus dikoordinasi dan dikelola dengan cara yang lebih baik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Filsafah konsep pemasaran bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen. Kegiatan perusahaan yang berdasar pada
konsep pemasaran ini harus diarahkan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Secara definitif dapat dikatakan bahwa konsep pemasaran adalah falsafah bisnis yang
menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomis dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Dari definisi tersebut, perusahaan
memiliki konsekuensi.
5. Pemasaran Jasa