Sistem Inferensi Mamdani Logika Kabur

Penalaran tersebut dapat dirumuskan secara umum dengan skema sebagai berikut: Premis 1 Kaidah : Bila x adalah A, maka y adalah B Premis 2 Fakta : x adalah A` Kesimpulan : y adalah B` Penalaran kabur dengan skema seperti di atas itu disebut modus ponens rampat generalized modus ponens. Dalam modus ponens rampat kaidah inferensi komposisional diterapkan sebagai berikut: Premis 1 : Bila x adalah A, maka y adalah B yang merupakan relasiimplikasi kabur → di × Premis 2 : x adalah A` yang dapat direpresentasikan dengan himpunan kabur ` ̃ dalam X Kesimpulan : y adalah B` diperoleh dengan menentukan himpunan kabur ̃ = ′ ̃ ° → dalam Y dengan fungsi keanggotaan � ̃` = ∈� � ̃` , � → , di mana t adalah suatu norma-t.

2.1.6. Sistem Inferensi Mamdani

Menurut Kusumadewi 2004, Metode Mamdani sering dikenal sebagai Metode Max-Min. Metode ini diperkenalkan oleh Ebrahim Mamdani pada tahun 1975. Untuk mendapatkan output, diperlukan 4 tahapan: 1. Pembentukan himpunan kabur PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Pada Metode Mamdani, baik variabel input maupun variabel output dibagi menjadi satu atau lebih himpunan fuzzy. 2. Aplikasi fungsi implikasi aturan Pada Metode Mamdani, fungsi implikasi yang digunakan adalah Min. 3. Komposisi aturan Tidak seperti penalaran monoton, apabila sistem terdiri dari beberapa aturan, maka inferensi diperoleh dari kumpulan dan korelasi antar aturan. Ada 3 metode yang digunakan dalam melakukan inferensi sistem fuzzy, yaitu: max, additive dan probalistik OR probor. a. Metode MaxMaximum Pada metode ini, solusi himpunan fuzzy diperoleh dengan cara mengambil nilai maksimum aturan, kemudian menggunakannya untuk memodifikasi daerah fuzzy, dan mengaplikasikannya ke output dengan menggunakan operator OR union. Jika semua proposisi telah dievaluasi, maka output akan berisi suatu himpunan fuzzy yang merefleksikan kontribusi dari tiap-tiap proposisi. Secara umum dapat dituliskan: � [ ] = � [ ], � [ ] ………. 2.10 dengan: � [ ] = nilai keanggotaan solusi fuzzy sampai aturan ke-i � [ ] = nilai keanggotaan konsekuensi fuzzy aturan ke-i Misalkan ada 3 aturan proposisi sebagai berikut: [R1] IF biaya Produksi RENDAH And Permintaan NAIK THEN Produksi Barang BERTAMBAH; [R2] IF biaya Produksi STANDAR And Permintaan NAIK THEN Produksi Barang NORMAL; [R3] IF biaya Produksi TINGGI And Permintaan NAIK THEN Produksi Barang BERKURANG; Metode Mamdani menggunakan metode frase untuk komposisi aturan. b. Metode Additive Sum Pada metode ini, solusi himpunan fuzzy diperoleh dengan cara melakukan bounded-sum terhadap semua output daerah fuzzy. Secara umum dituliskan: � [ ] = min , � [ ] + � [ ] ……..2.11 dengan: � [ ] = nilai keanggotaan solusi fuzzy sampai aturan ke-i � [ ] = nilai keanggotan konsekuen fuzzy aturan ke-i; c. Metode Probabilistik OR Probor Pada metode ini, solusi himpunan fuzzy diperoleh dengan cara melakukan product terhadap semua output daerah fuzzy. Secara umum dituliskan: � [ ] = � [ ] + � [ ] − � [ ] ∗ � [ ] …2.12 dengan: � [ ] = nilai keanggotaan solusi fuzzy sampai aturan ke-i � [ ] = nilai keanggotan konsekuen fuzzy aturan ke-i; 4. Penegasan defuzzy Input dari proses defuzzy adalah suatu himpunan fuzzy yang diperoleh dari komposisi aturan-aturan fuzzy, sedangkan output yang dihasilkan merupakan suatu bilangan pada domain himpunan fuzzy dalam range tertentu, maka harus dapat diambil suatu nilai crisp tertentu sebagai output. Ada beberapa metode defuzzy yang bisa dipakai pada komposisi aturan MAMDANI, antara lain: a. Metode Centroid Pada metode ini, solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil titik pusat z daerah fuzzy. Secara umum dirumuskan: ∗ = ∫ � � ∫ � � untuk variabel kotinu, atau ∗ = ∑ � = ∑ � = untuk variabel diskret………2.13 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Metode Bisektor Pada metode ini, solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil nilai pada domain fuzzy yang memiliki nilai keanggotaan setengah dari jumlah total nilai keanggotaan pada daerah fuzzy. Secara umum dituliskan: z p sedemikian hingga ∫ � = ∫ � ℜ ℜ ... 2.14 c. Metode Mean of MaximumMOM Pada metode ini, solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil nilai rata-rata domain yang memiliki nilai keanggotaan maksimum. d. Metode Largest of MaximumLOM Pada metode ini, solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil nilai terbesar dari domain yang memiliki nilai keanggotaan maksimum. e. Metode Smallest of Maximum SOM Pada metode ini, solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil nilai terkecil dari domain yang memiliki nilai keanggotaan maksimum.

2.2. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan