Pengambilan Keputusan Definisi Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

b. Metode Bisektor Pada metode ini, solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil nilai pada domain fuzzy yang memiliki nilai keanggotaan setengah dari jumlah total nilai keanggotaan pada daerah fuzzy. Secara umum dituliskan: z p sedemikian hingga ∫ � = ∫ � ℜ ℜ ... 2.14 c. Metode Mean of MaximumMOM Pada metode ini, solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil nilai rata-rata domain yang memiliki nilai keanggotaan maksimum. d. Metode Largest of MaximumLOM Pada metode ini, solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil nilai terbesar dari domain yang memiliki nilai keanggotaan maksimum. e. Metode Smallest of Maximum SOM Pada metode ini, solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil nilai terkecil dari domain yang memiliki nilai keanggotaan maksimum.

2.2. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan SPPK merupakan istilah dalam bahasa Indonesia dari Decision Support Systems DSS.

2.2.1. Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan adalah sebuah proses memilih tindakan di antara berbagai alternatif untuk mencapai suatu tujuan atau beberapa tujuan. Menurut Simon 1997, pengambilan keputusan manajerial sinonim dengan proses keseluruhan dari manajemen . Perhatikan pentingnya fungsi manajerial dalam hal perencanaan. Perencanaan meliputi satu seri keputusan: Apa yang harus dilakukan? Kapan? Di mana? Mengapa? Bagaimana? Oleh siapa? Manajer menentukan tujuan, atau rencana; karena itu, perencanaan mengimplikasikan pengambilan keputusan. Fungsi-fungsi manajerial lainnya, seperti pengaturan dan kontrol, juga melibatkan pengambilan keputusan.

2.2.2. Definisi Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

Little 1970 mendefinisikan DSS sebagai “sekumpulan prosedur berbasis model untuk data pemrosesan dan penilaian guna membantu para manajer mengambil keputusan.” Dia menyatakan bahwa untuk suskes, sistem tersebut haruslah sederhana, cepat, mudah dikontrol, adaptif, lengkap dengan isu-isu penting, dan mudah berkomunikasi. Alter 1980 mendefinisikan DSS dengan membandingkannya dengan sistem EDP Electronic Data Processing tradisional pada lima dimensi, seperti ditunjukkan pada Tabel 2.1 Tabel 2.1 DSS versus EDP Dimensi DSS EDP Penggunaan Aktif Pasif Pengguna Lini manajemen dan staf Klerikal Tujuan Keefektifan Efisiensi mekanis Horison Waktu Masa sekarang dan akan datang Masa lalu Tujuan Fleksibilitas Konsistensi Moore dan Chang 1980 berpendapat bahwa konsep struktur, seperti banyak disinggung pada definisi awal DSS bahwa DSS dapat menangani situasu semiterstruktur dan tidak terstruktur, secara umum tidaklah penting; sebuah masalah dapat dijelaskan sebagai masalah terstruktur dan tidak terstruktur hanya dengan memerhatikan si pengambil keputusan atau suatu situasi spesifik yakni keputusan terstruktur adalah terstruktur karena kita memilih untuk memperlakukannya dengan cara seperti itu. Jadi, mereka mendefinisikan DSS sebagai sistem yang dapat diperluas untuk mampu mendukung analisis dan ad hoc dan pemodelan keputusan, berorientasi terhadap perencanaan masa depan, dan digunakan pada interval yang tidak reguler dan tak terencana. Bonczek, dkk., 1980 mendefinisikan DSS sebagai sistem berbasis komputer yang terdiri dari tiga komponen yang saling berinteraksi: sistem bahasa mekanisme untuk memberikan komunikasi antara pengguna dan komponen DSS lain, sistem pengetahuan repositori pengetahuan domain masalah yang ada pada DSS entah sebagai data atau sebagai prosedur, dan sistem pemrosesan masalah hubungan antara dua komponen lainnya, terdiri dari satu atau lebih kapabilitas manipulasi masalah umum yang diperlukan untuk pengambilan keputusan. Konsep-konsep yang diberikan oleh definisi tersebut sangat penting untuk memahami hubungan antara DSS dan pengetahuan. Keen 1980 menerapkan istilah DSS “untuk situasi di mana sistem ‘final’ dapat dikembangkan hanya melalui suatu proses pembelajaran dan evolusi yang adaptif.” Jadi, ia mendefinisikan DSS sebagai suatu produk dari proses pengembangan di mana pengguna DSS, pembangun DSS, dan DSS itu sendiri mempu memengaruhi satu dengan yang lainnya, dan menghasilkan evolusi sistem dan pola-pola penggunaan.

2.3. Multi-Attribute Decision Making