fungsi implikasi dilakukan dua kali, masing-masing untuk kriteria umum dan teknik vokal. Variabel Pembatas dibuat sebagai konsekuensi atas
antiseden-antiseden pada aplikasi fungsi implikasi. Komposisi antar aturan yang digunakan adalah MAX dan metode penegasan yang digunakan adalah
metode centroid. Hasil akhir yang didapat adalah sebuh keputusan diterima atau tidak seseorang dalam paduan suara tersebut.
Pada studi kasus ini, variabel penelitian dibagi menjadi dua kelompok besar yakni, kelompok wawancara dan vokal. Peneliti melakukan penerapan
logika kabur hanya pada kelompok wawancara saja, yakni antara variabel aspek-aspek wawancara pengetahuan tentang PSM, Motivasi, Pengalaman
Berorganisasi, Pengenalan Diri dan Mental dengan variabel catatan negatif penguji. Hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan skor akhir sebagai hasil
proses penegasan.
Selanjutnya, untuk mendapatkan calon anggota terbaik, peneliti menggunakan Multi Attribute Decision Making. Sebagai kriteria adalah skor
Wawancara hasil perhitungan menggunakan Logika Kabur dan skor Vokal.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apakah keputusan yang dihasilkan oleh algoritma logika kabur sesuai dengan keputusan yang diambil oleh panitia PAB PSM Cantus Firmus?
2. Apakah Logika Kabur dan Multi Attribute Decision Making dapat diterapkan dalam kasus penerimaan anggota baru paduan suara
mahasiswa?
1.3. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui apakah logika kabur dan Multi Attribute Decision Making dapat memberikan keputusan sesuai dengan keputusan yang diambil
oleh panitia PAB PSM. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Mengetahui apakah logika kabur dan Multi Attribute Decision Making dapat diterapkan dalam kasus penerimaan anggota baru paduan suara
mahasiswa Cantus Firmus.
1.4. Batasan Masalah
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dituliskan di atas, masalah yang dibatasi berupa:
1 Sistem inferensi yang digunakan adalah sistem inferensi Mamdani. 2 Sistem implikasi kabur yang digunakan adalah MIN.
3 Data yang akan diuji adalah data penerimaan anggota baru paduan suara
mahasiswa Cantus Firmus angkatan 2015. 4 Kriteria yang akan digunakan menjadi variabelLogika Kabur adalah
aspek-aspek pada tahap seleksi wawancara pengetahuan tentang PSM, motivasi, pengalaman berorganisasi, pengenalan diri dan mental dan
catatan negatif penguji. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat dengan ditulisnya penelitian ini dapat dilihat dalam 3 sudut pandang, yakni
1.5.1.
Bagi Peneliti Penelitian ini berguna untuk melatih peneliti menerjemahkan bahasa
manusia ke dalam bahasa pemrograman, sesuai dengan algoritma logika kabur. Peneliti juga akan mengetahui lebih dalam mengenai algoritma
logika kabur, dan jika memungkinkan dapat menerapkan logika kabur untuk bidang kehidupan yang lain.
1.5.2.
Bagi Pembaca Pembaca dapat mengetahui salah satu penerapan dari ilmu logika
kabur dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, pembaca dapat mengetahui seberapa mirip keputusan yang diambil menggunakan logika kabur dengan
yang diambil manusia.
1.5.3.
Bagi PSM Cantus Firmus Jika SPK yang dibuat benar-benar berhasil, PSM Cantus Firmus
akan dapat bekerja dengan lebih produktif. Terutama dalam mengambil keputusan, tidak perlu mengadakan rapat penentuan anggota baru yang
memakan banyak waktu dan tenaga.
1.5.4.
Bagi peneliti selanjutnya Penelitian ini dapat membantu peneliti selanjutnya yang akan
menggunakan algoritma logika kabur untuk studi lebih lanjut. Terutama akurasi logika kabur dalam penerapannya untuk mengambil keputusan.
1.6. Sistematika Penulisan