Analisis Kuantitatif ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan tabel diatas dapat diidentifikasi bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini berpendidikan Sarjana sebanyak 82 responden, berpendidikan Diploma dan SMA masing - masing sebanyak 9 responden.

B. Analisis Kuantitatif

1. Pengujian Instrumen a. Hasil Uji Validitas Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik korelasi product momen. Dikatakan valid apabila hasil uji mendekati angka kritis 5 . Tabel V. 4 Hasil Uji Validitas Variabel Kepemimpinan No soal r hitung Syarat Kesimpulan 1 0,532 0,361 Valid 2 0,373 0,361 Valid 3 0,282 0,361 Tidak Valid 4 0,564 0,361 Valid 5 0,438 0,361 Valid 6 0,613 0,361 Valid 7 0,568 0,361 Valid 8 0,585 0,361 Valid Dari Tabel V.4 di atas terlihat bahwa hasil uji validitas terhadap variabel kinerja dikatakan valid bila r hitung lebih besar dari nilai r kritis 0,361 dapat disimpulkan bahwa item pada instrumen variabel kinerja yang valid ada7 pertanyaan, sedangkan yang tidak valid ada 1 pertanyaan yang harus dikeluarkan dan di ulang lagi uji validitasnya. Tabel V.5 Hasil Uji Ulang Validitas Variabel Kinerja No soal r hitung Syarat Kesimpulan 1 0,532 0,361 Valid 2 0,373 0,361 Valid 4 0,564 0,361 Valid 5 0,438 0,361 Valid 6 0,613 0,361 Valid 7 0,568 0,361 Valid 8 0,585 0,361 Valid Dari Tabel V.4. diatas terlihat bahwa hasil uji validitas terhadap variabel Kepemimpinan dikatakan valid bila r hitung lebih besar dari nilai r kritis 0,361 dapat disimpulkan bahwa item pada instrumen variabel Kepemimpinan semuanya valid. Tabel V.6 Hasil Uji Validitas Variabel Kompetensi No soal r hitung Syarat Kesimpulan 9 0,928 0,361 Valid 10 0,884 0,361 Valid 11 0,600 0,361 Valid 12 0,557 0,361 Valid 13 0,751 0,361 Valid 14 0,699 0,361 Valid Dari Tabel V.6 diatas terlihat bahwa hasil uji validitas terhadap variabel Kompetensi dikatakan valid bila r hitung lebih besar dari nilai r kritis 0,361 maka dapat disimpulkan bahwa item pada instrumen variabel kompetensi semuanya valid. Tabel V.7 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi No soal r hitung Syarat Kesimpulan 15 0,768 0,361 Valid 16 0,649 0,361 Valid 17 0,724 0,361 Valid 18 0,560 0,361 Valid Dari Tabel V.7 diatas terlihat bahwa hasil uji validitas terhadap variabel motivasi dikatakan valid bila r hitung lebih besar dari nilai r kritis 0,197 maka dapat disimpulkan bahwa item pada instrumen variabel motivasi semuanya valid. Tabel V.8 Hasil Uji Validitas Variabel Kompensasi No soal r hitung Syarat Kesimpulan 19 0,743 0,361 Valid 20 0,801 0,361 Valid 21 0,761 0,361 Valid 22 0,817 0,361 Valid Dari Tabel V.8 diatas terlihat bahwa hasil uji validitas terhadap variabel Kompensasi dikatakan valid bila r hitung lebih besar dari nilai r kritis 0,361 maka dapat disimpulkan bahwa item pada instrumen variabel kompensasi semuanya valid. Tabel V.9 Hasil uji validitas variabel Kinerja No soal r hitung Syarat Kesimpulan 23 0,147 0,361 Tidak Valid 24 0,059 0,361 Tidak Valid 25 0,563 0,361 Valid 26 0,642 0,361 Valid 27 0,754 0,361 Valid 28 0,844 0,361 Valid 29 0,705 0,361 Valid 30 0,759 0,361 Valid Dari Tabel V.9 diatas terlihat bahwa hasil uji validitas terhadap variabel kinerja dikatakan valid bila r hitung lebih besar dari nilai r kritis 0,361 dapat disimpulkan bahwa item pada instrumen variabel kinerja yang valid ada 6 pertanyaan, sedangkan yang tidak valid ada 2 pertanyaan yang harus dikeluarkan dan di ulang lagi uji validitasnya. Tabel V.10 Hasil Uji Ulang Validitas Variabel Kinerja No soal r hitung Syarat Kesimpulan 25 0,449 0,361 Valid 26 0,695 0,361 Valid 27 0,806 0,361 Valid 28 0,904 0,361 Valid 29 0,753 0,361 Valid 30 0,792 0,361 Valid Dari Tabel V.10 diatas terlihat bahwa hasil uji validitas terhadap variabel kinerja dikatakan valid bila r hitung lebih besar dari nilai r kritis 0,361 maka dapat disimpulkan bahwa item pada instrumen variabel kinerja semuanya valid. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah pengujian untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat diandalkan Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah kuisioner memenuhi syarat reliabel. Intrumen dikatakan reliabel atau cukup andal jika memiliki Croanbach Alpha lebih dari 0,6. Tabel berikut menyajikan hasil pengujian reliabilitas : Tabel V.11 Hasil Uji Reliabilitas No Item Pertanyaan Nilai α Keterangan 1 Kepemimpinan 0,602 Reliabel 2 Kompetensi 0,835 Reliabel 3 Motivasi 0,605 Reliabel 4 Kompensasi 0,763 Reliabel 5 Kinerja 0,817 Reliabel Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa semua variabel bersifat reliabel. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Cronbach Alpha semua variabel lebih besar dari 0,6. 2. Teknik Analisis Data Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linear berganda. Dari pengolahan data diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel V.12 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 3.343 2.961 1.129 .262 kepemimpinan .313 .093 .329 3.371 .001 kompetensi .123 .111 .114 1.106 .271 motivasi .315 .153 .201 2.062 .042 kompensasi .247 .129 .173 1.916 .058 a. Dependent Variable: kinerja Analisis regresi linear berganda ini digunakan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan, kompetensi, motivasi dan kompensasi terhadap kinerja pegawai. berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda pada tabel di atas diperoleh persamaan regresi sebagai berikut : Y=3.343 + 0,313 Xı + 0,123 X 2 + 0,315 Xз + 0,247 X 4 Keterangan : X 1 = Kepemimpinan X 2 = Kompetensi X 3 = Motivasi X 4 = Kompensas 3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel terikat dan variabel bebas atau keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Deteksi normalitas dilakukan dengan melihat grafik histogram dan normalprobability plot berikut : Gambar V.1 Grafik Histogram Gambar V. 2 Normal Probabilty Plot Berdasarkan tampilan output chart di atas kita dapat melihat grafik histrogram maupun grafik plot. Dimana grafik histrogram memberikan pola distribusi yang melenceng ke kanan yang artinya adalah data berdistribusi normal. Selanjutnnya, pada gambar P-Plot terlihat titik-titik mengikuti dan mendekati garis diagonalnya sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Uji Multikolnieritas Dengan menggunakan variance inflation factor VIP dapat mendeteksi masalah Multikolnieritas dalam sebuah model regresi berganda, jika nilai toleransi 0,1 dan VIF 10 maka tidak terjadi Multikolnieritas tetapi apabila nilai toleransi 0,1 dan VIF 10 maka terjadi Multikolnieritas Tabel V.13 Hasil Uji Multikolnieritas Coefficients a Model Correlations Collinearity Statistics Zero- order Partial Part Tolerance VIF 1 Kepemimpinan .520 .327 .272 .681 1.468 Kompetensi .449 .113 .089 .611 1.638 Motivasi .455 .207 .166 .684 1.462 Kompensasi .393 .193 .154 .793 1.261 Berdasarkan tabel koefisien diatas diperoleh nilai tolerance dari variabel kepemimpinan, kompetensi, motivasi dan kompensasi masing – masing 0,681, 0,611, 0,684, 0,793 semua nilai tolerance menunjukkan nilai tolerance data 0,1 dan juga nilai VIF dari semua variabel independennya menunjukkan nilai VIF 10, jadi dapat disimpulkan bahwa korelasi antar variabel inependennya menunjukkan tidak adanya gangguan Multikolinearitas sehingga data tersebut layak untuk diteliti. a. Uji Heterokedastisitas Uji Heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Cara untuk mengetahui ada tidaknya heterokedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat yaitu ZPERD Gambar V.3 Hasil Uji Heterokedastisitas Dari hasil ouput di atas didapatkan gambar Scartterplot antara Studentized residual dan Standardized predicted Value, bahwa titik – titik menyebar dibawah dan diatas sumbu Y dan tidak membentuk suatu pola tertentu sehingga dapat dianggap variabel bebas diatas tidak terjadi heteroskedastisitas. 4. Uji Hipotesis a. Uji F Dalam penelitian ini uji F digunakan untuk mengetahui tingkat spesifikasi pengaruh variabel bebas secara bersama –sama terhadap variabel terikat. Rumusan hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI H : Variabel bebas yaitu kepemimpinan, kompetensi, motivasi dan kompensasi tidak berpengaruh yang signifikann secara bersama –sama terhadap variabel terikatnya yaitu kinerja pegawai. H i : Variabel bebas yaitu kepemimpinan, kompetensi, motivasi dan kompensasi berperngaruh yang signifikann secara bersama – sama terhadap variabel terikatnya yaitu kinerja pegawai. Tabel V.14 Hasil Uji F disajikan pada tabel dibawah ini ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 290.744 4 72.686 14.698 .000 a Residual 469.816 95 4.945 Total 760.560 99 a. Predictors: Constant, kompensasi, kepemimpinan, motivasi, kompetensi b. Dependent Variable: kinerja pegawai Berdasarkan hasil uji F pada tabel di atas diperoleh nilai F sebesar 14,698 dengan tingkat nilai signifikan sebesar 0,000. H0 ditolak jika F hitung ≥ F tabel 14,698 2,7023. Nilai signifikan yang dihasilkan 0,000 nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel kepemimpinan, kompetensi, motivasi dan kompensasi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi NTT. b. Uji t Digunakan untuk mengetahuitingkat signifikan spesifikasi dari pengaruh variabel independent secara keseluruhan terhadap variabel dependent. Dari PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI hasil perhitungan didapat nilai t hitung untuk masing – masing variabel independent, dan nilai t hitung pada df = n -2 – k = 100 – 2 – 4 = 94 dengan tingkat signifikan α = 5 2 = 0,025 seperti dalam tabel di bawah ini Tabel V.15 Rangkuman Hasil Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 3.343 2.961 1.129 .262 Kepemimpinan .313 .093 .329 3.371 .001 Kompetensi .123 .111 .114 1.106 .271 Motivasi .315 .153 .201 2.062 .042 Kompensasi .247 .129 .173 1.916 .058 Berdasarkan hasil output diatas maka menghasil kan uji t dengan nilai t tabel sebesar 1,986 1 Hasil pengujian Pengaruh Kepemimpinan terhadap kinerja pegawai X 1 Rumusan hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: H 0 : Variabel kepemimpinan tidak berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pegawai H i : Variabel kepemimpinan berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pegawai Berdasarkan hasil analisis uji t di atas maka dapat dilihat nilai koefisien t hitung t tabel 3,371 1,986 dengan P-value sebesar 0,001 0,05. Hal ini berarti bahwa H ditolak, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan berpengaruh secara parsial terhadap kinerja pegawai 2 Hasil pengujian Pengaruh Kompetensi terhadap kinerja pegawai X 2 Rumusan hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI H 0 : Variabel komptetensi tidak berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pegawai H i : Variabel kompetensi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pegawai Berdasarkan hasil analisis uji t di atas maka dapat dilihat nilai koefisien t hitung t tabel 1,106 1,986 dengan P-value sebesar 0,271 0,05. Hal ini berarti bahwa H diterima, dapat disimpulkan bahwa kompetensi tidak berpengaruh secara parsial terhadap kinerja pegawai. 3 Hasil pengujian Pengaruh Motivasi terhadap kinerja pegawai X 3 Rumusan hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: H 0 : Variabel motivasi tidak berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pegawai H i : Variabel motivasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pegawai Berdasarkan hasil analisis uji t di atas maka dapat dilihat nilai koefisien t hitung t tabel 2,602 1,986 dengan P-value sebesar 0,042 0,05. Hal ini berarti bahwa H ditolak, dapat disimpulkan bahwa motivasi berpengaruh secara parsial terhadap kinerja pegawai. 4 Hasil pengujian Pengaruh kompensasi terhadap kinerja pegawai X 4 Rumusan hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: H 0 : Variabel kompensasi tidak berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pegawai H i : Variabel kompensasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pegawai Berdasarkan hasil analisis uji t di atas maka dapat dilihat nilai koefisien t hitung t tabel 1,916 1,986 dengan P-value sebesar 0,058 0,05. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Hal ini berarti bahwa H diterima, dapat disimpulkan bahwa kompensasi tidak berpemgaruh secara parsial terhadap kinerja pegawai. 5. Uji Adjusted R Square Tabel V. 16 Hasil Uji Adjusted R Squre Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .618 a .382 .356 2.224 a. Predictors: Constant, kompensasi, kepemimpinan, motivasi, kompetensi b. Dependent Variable: kinerja Pada hasil analisis uji koefiesien determinasi dapat dikemukakan bahwa nilai adjusted R Squared sebesar 0,356 memberikan arti bahwa kontribusi perubahan dalam kinerja pegawai yang disebabkan oleh variabel yang terdiri dari kepemimpinan, kompetensi, motivasi dan kompensasi sebesar 35, 6. Ini berarti bahwa 35,6 variasi atau nilai kinerja pegawai dijelaskan oleh keempat variabel tersebut dan sisanya 64,4 dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel kepemimpinan, kompetensi, motivasi dan kompensasi yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 6. Penafsiran Persamaan Regresi Nilai konstanta sebesar 3,343 berarti bila variabel kepemimpinan, kompetensi, motivasi dan kompensasi masing-masing = 0, maka besaran kinerja pegawai sebesar = 3,343. Nilai koefisien regresi kepemimpinan X 1 sebesar 0,313 pada sig 0,001 0,05 dan pada tabel t hitung 3,371 t tabel 1,986 berarti bahwa jika kepemimpinan ditingkatkan satu satuan maka kinerja pegawai akan mengalami perubahan sebesar 0,313. Nilai koefisien regresi kompetensi X 2 sebesar 0,123 pada sig 0,271 0,05 dan pada tabel t hitung 1,106 t tabel 1,986 berarti bahwa jika kompetensi ditingkatkan satu satuan maka tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Nilai koefisien regresi motivasi X 3 sebesar 0,315 pada sig 0,042 0,05 dan pada tabel t hitung 2,062 t tabel 1,986 berarti bahwa jika motivasi ditingkatkan satu satuan maka kinerja pegawai akan mengalami perubahan sebesar 0,315. Nilai koefisien regresi kompensasi X 4 sebesar 0,247 pada sig 0,058 0,05 dan pada tabel t hitung 1,910 t tabel 1,986 berarti bahwa jika kompensasi ditingkatkan satu satuan maka tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai.

C. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Pengaruh gaya kepemimpinan, kompensasi dan motivasi terhadap kinerja pegawai: studi kasus kada PT. Cursor Media

1 10 141

Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bank Negara Indonesia Kantor Wilayah Medan

7 211 163

PENGARUH KOMPENSASI, KEPEMIMPINAN, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI Pengaruh Kompensasi, Kepemimpinan, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Madiun).

0 6 14

PENGARUH KOMPENSASI, KEPEMIMPINAN, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI Pengaruh Kompensasi, Kepemimpinan, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Madiun).

0 2 19

PENDAHULUAN Pengaruh Kompensasi, Kepemimpinan, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Madiun).

0 2 7

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN GAYA KEPEMIMPINAN Pengaruh Kompensasi Finansial Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai: Motivasi Kerja Sebagai Variabel Interverning (Studi kasus pada Kantor Inspektorat Kabupaten Jombang).

0 1 17

KOMPETENSI PENYULUH PERTANIAN DALAM PENY

0 2 30

PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMPETENSI DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN PROVINSI JAWA BARAT

0 0 13

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN KOMPENSASI NON FINANASIAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

0 0 18

Pengaruh Motivasi Kerja, Kompetensi, Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Selatan

0 11 11