Batik Cempaka di Solo

19

2.1.3. Studi Kasus

Studi kasus ini bertujuan untuk memperoleh suatu gambaran atau perbandingan yang berhubungan dengan proyek yang direncanakan dan dilakukan melalui pengamatan atau survey dilapangan termasuk kondisi, kendala dan potensi site yang direncanakan, seperti contoh kasus dibawah ini :

2.1.3.1. Batik Cempaka di Solo

Kampung Laweyan merupakan kawasan sentra industri batik yang unik, spesifik dan bersejarah. Berdasarkan sejarah yang ditulis oleh R.T. Mlayadipuro desa Laweyan kini Kampoeng Laweyan sudah ada sebelum munculnya kerajaan Pajang. Sejarah Laweyan barulah berarti setelah Kyai Ageng Hanis bermukim di desa Laweyan. Pada tahun 1546 M, tepatnya di sebelah utara pasar Laweyan sekarang Kampung Lor Pasar Mati dan membelakangi jalan yang menghubungkan antara Mentaok dengan desa Sala sekarang jalan Dr. Rajiman. Kyai Ageng Henis adalah putra dari Kyai Ageng Sela yang merupakan keturunan raja Brawijaya V. Kyai Ageng Henis atau Kyai Ageng Laweyan adalah juga “manggala pinatuwaning nagara” Kerajaan Pajang semasa Jaka Tingkir menjadi Adipati Pajang pada tahun 1546 M. Gambar 2.15. Lokasi Pasar Laweyan di sekitar Tugu Kampoeng Batik Laweyan Sumber : Dokumen Pribadi, 2013 Adapun lokasi pasar Laweyan terdapat di desa Laweyan sekarang terletak diantara kampung Lor Pasar Mati dan Kidul Pasar Mati serta di sebelah timur kampung Setono. Di selatan pasar Laweyan di tepi sungai Kabanaran terdapat Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 20 sebuah bandar besar yaitu bandar Kabanaran. Melalui bandar dan sungai Kabanaran tersebut pasar Laweyan terhubung ke bandar besar Nusupan di tepi Sungai Bengawan Solo. Denah lokasi Batik cempaka Gambar 2.16. Lokasi Batik Cempaka Sumber : Dokumen Pribadi, 2013 Galeri batik cempaka di kampung laweyan terletak di perkampungan dengan akses jalan utama yaitu jalan Dr. Radjiman. Disekitar site terdapat sebuah hotel yang merupakan rute obyek wisata juga dikampungan laweyan. Batik Cempaka terletak di tengah-tengah Kampoeng Batik Laweyan. Hanya dapat dijangkau dengan jalan kaki menyusuri jalan-jalan kampoeng dengan tembok-tembok yang tinggi. Suasana tempo dulu masih terasa. Sejak tahun 1980 memproduksi batik tradisional dengan motif khas solo. Motif tradisional khas solo yang mempunyai nama dan arti filsafat didalamnya. Fasilitas Fasilitas yang terdapat di rumah batik cempaka ialah : - R. Galery - R. Rapat Workshop - Pembuatan Batik - R. Pewarna - R. Mencuci - R. Menjemur Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 21 Gambar 2.17. Denah Rumah Batik Cempaka Sumber : Dokumen Pribadi, 2013 Pada galeri batik cempaka ini terdapat fasilitas-fasilitas dalam ruangan yaitu : A. Ruang Galeri Fasilitas yang pertama merupakan ruang penerimaan berupa seperti ruang galeri. Pada ruangan ini merupakan ruang pamer dan ruang penjualan hasil membatik, untuk besaran ruang yaitu 24 m 2 . Gambar 2.18 . Ruang Galeri Sumber : Dokumen Pribadi, 2013 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 22 Fasilitas yang pertama merupakan ruang penerimaan berupa seperti ruang galeri. Pada ruangan ini merupakan ruang pamer dan ruang penjualan hasil membatik, untuk besaran ruang yaitu 24 m 2 . B. Ruang Rapat Fasilitas yang kedua berupa seperti ruang rapat. Disini pengunjung bisa mendapatkan informasi tentang batik-batik laweyan ataupun diskusi mengenai pengembangan batik. Besaran ruang 3 m x 6 m, untuk kapasitas 20 orang Gambar 2.19. Ruang Rapat Sumber : Dokumen Pribadi, 2013 C. Ruang Menggambar Pada ruangan yang ketiga merupakan ruang menggambar, aktivitas menggambar seperti ngelowong, nerusi dan sebagainya. besaran ruang menggambar ini 24m 2 . Gambar 2.20 . Ruang Menggambar Sumber : Dokumen Pribadi, 2013 D. Ruang Pewarnaan Tahap yang ke empat merupakan tempat pewarnaan kain batik setelah melalui proses menggambar. Luasan ruangan yaitu 3m x 3m. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 23 Gambar 2.21 . Pewarnaan Sumber : Dokumen Pribadi, 2013 Yang ke empat merupakan tempat pewarnaan kain batik setelah melalui proses menggambar. Luasan ruangan yaitu 3m x 3m. E. Ruang Ngelorot dan mencuci Pada ruangan kelima merupakan proses Ngelorot dan mencuci kain batik. Untuk luasan ruang tersebut 3 m x 3 m Gambar 2.22 . R. Ngelorot Mencuci Sumber : Dokumen Pribadi, 2013 F. Tempat Menjemur Pada proses ini adalah proses terakhir untuk pembatikan. Tempat menjemur ini membutuhkan bukaan yang cukup besar atau terletak di outdoor. Gambar 2.23. T. Menjemur Sumber : Dokumen Pribadi, 2013 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 24 Tampilan Tampilan bangunan tetap tidak meninggalkan dari fungsi dan penggunaan ini dimana fungsi bangunan sebagai galeri dan produksi batik rumahan pada umum. kemudian bila dilihat tampak depan terlihat banyak bukaan-bukaan yang menandakan rumah tropis yang membutuhkan sirkulasi udara yang sukup untuk pendinginan pada ruangan pada rumah tersebut. Kemudian dapat dilihat juga warna yang digunakan yaitu warna hijau mengesankan bangunan tradisional yang kontras dengan budaya batik yang tradisional di batik cempaka laweyan. Gambar 2.24 . Tampilan Bangunan Sumber : Dokumen Pribadi, 2013

2.1.3.2. Gedung Pusat Promosi Produk UKM Jawa Timur