62
Diagram 4.7. Hubungan antar massa bangunan Sumber : Analisa Penulis, 2013
4.3. Analisa Bentuk Dan Tampilan
4.3.1. Analisa Bentuk Massa Bangunan
Analisa bentuk massa bangunan dapat disajikan baik secara 2 dimensi maupun 3 dimensi, bentuk massa bangunan dapat dimulai dari bentukan site pada
lokasi, karena dari bentuk site tersebut dapat menentukan perletakan massa- massanya , dengan bentukan dasar dari geometri, dimana nantinya pada bentuk
penataan massanya diambil dari sebuah konsep tatanan rumah tradisional Madura yaitu : Tanean Lanjeng seperti gambar di bawah ini.
Masjid Museum Galeri
Pasar Main Entrance
Angkringan Batik
Peraga wisatawan Parkir
G. Pengelola
Laboratorium Pelatihan I
Main Entrance
Pelatihan II Parkir
MEE
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
63 + =
Gambar 4.8. Analisa Bentuk Sumber : Analisa penulis, 2013
Pada bentukan masa tersebut terjadi pemotongan bidang persegi dan juga lingkaran yang bertujuan sebagai entrace ke ruangan.
Gambar 4.9. Analisa Bentuk Massa Bangunan Sumber : Analisa Penulis, 2013
4.3.2. Analisa Tampilan
Tampilan pada perencanaan dari Pusat Pengembangan Batik Madura di Bangkalan mengambil gaya dari arsitektur tradisional Madura, sehingga
mengambil bentuk dasar dari rumah adat madura sendiri yang memiliki suatu ciri khas tersendiri yaitu pada atapnya.
1. Langgam Madura Kraton Sumenep
Gambar 4.10. : Langgam Kraton Sumenep Sumber : Analisa Penulis 2013
Kompleks Pemasaran
Kompleks Pelatihan
Masjid
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
64
Langgam kraton
sumenep di
aplikasikan pada
bangunan pelatihan,
pengaplikasiannya hanya mengambil bentuk atap dan ornamen atapnya.
2. Langgam Rumah Tanean Lanjeng
Gambar 4.11. : Langgam Rumah Tanean Lanjeng Sumber : Analisa Penulis 2013
Langgam Tanean Lanjeng di ambil dan di aplikasikan pada massa angkringan batik, pasar makanan dan juga massa peraga wisatawan, aplikasi
hanya mengambil bentuk atap kemudian pada massa tersebut dibuat semi outdoor yang berguna untuk menarik para wisatawan ke obyek rancangan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
65
BAB V KONSEP RANCANGAN
Dalam sebuah proses perancangan, diperlukan adanya analisa dan pembuatan konsep yang didasari atas hasil analisa yang di dalamnya terdapat
penyelesaian – penyelesaian terhadap permasalahan yang ada tersebut. Dalam bab
ini akan dijelaskan mengenai analisa dan konsep rancangan yang diinginkan pada proyek Pusat Pengembangan Batik Madura di Bangkalan untuk direalisasikan
pada rancangan tersebut.
5.1 Tema Rancang 5.1.1.
Pendekatan
Tema rancangan diambil dari fakta dan issue yang ada dari permasalahan yang timbul, kemudian lahir sebuah goal atau tujuan yang mengarahkan
penyelesaian bangunan sesuai dengan tuntutan perancangan nantinya. Fakta, issue, goal
dan performance requarement yang ada. Pendekatan yang dipakai contextualism
yaitu pemikiran yang berusaha untuk beradaptasi dengan lingkungan fisik buatan disekitarnya. konsep ini diterapkan didaerah urban, karena
alam bukan lagi faktor yang dominan yang harus dipertimbangkan dalam merancang bangunan. komposisi memperhatikan utilitarian area. Richardson.
5.1.1.1 Fakta
Kabupaten Bangkalan merupakan pintu gerbang lalu lintas eksport dan import dalam hal perdagangan ke pulau Madura dan berada dimana kesenian dan
kebudayaan berkembang dalam hal ini kebudayaan kerajinan batik Madura, kebudayaan tersebut bisa dikatakan salah satu obyek wisata di pulau Madura.
Pada Kabupaten Bangkalan ini memiliki 5 segmen industri batik yaitu industri batik besar, menengah, kecil, mikro dan sentra yang masing-masing memiliki
kendala. Pengrajin batik letaknya tersebar di desa-desa seperti desa paseseh, tanjung bumi, socah dan burneh. Kondisi pengrajin saat ini masih berproduksi di
rumah-rumah dan pemasaran dirumah, sehingga Dinas Industri Perdagangan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.