Penentuan Besar Tunjangan pada Masing-Masing Karyawan

sebesar Rp. 142.922.025. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 3: Perbandingan Metode Gross Up dengan Metode Net Komponen Metode Gross Up Metode Net Total gaji pokok Jumlah tunjangan Total tunjangan pajak Gaji Bruto Biaya Jabatan Iuran DHT Total Penghasilan Neto Total PTKP Total PKP Total PPh 21 terutangtahun Rp. 3.653.112.166 Rp. 9.245.117.753 Rp. 613.806.600 Rp. 13.512.036.519 Rp. 476.023.044 Rp. 216.870.250 Rp. 12.819.143.225 Rp. 7.836.400.000 Rp. 5.647.696.460 Rp. 613.806.600 Rp. 3.653.112.166 Rp. 9.245.117.753 Rp. - Rp. 12.898.229.919 Rp. 476.023.044 Rp. 216.870.250 Rp. 12.205.336.625 Rp. 7.836.400.000 Rp. 5.033.889.860 Rp. 470.884.575 Sumber : Data Intern PT. Garam Persero Tbk yang telah diolah

5.5 Penentuan Besar Tunjangan pada Masing-Masing Karyawan

Tunjangan pajak yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan merupakan penghasilan bagi karyawan tersebut dan ditambahkan pada penghasilan yang diterima. Sebaliknya, tunjangan pajak tersebut bagi perusahaan merupakan biaya yang dapat dikurangkan terhadap penghasilan bruto perusahaan dalam menghitung Penghasilan Kena Pajak di akhir tahun pajak. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Besar tunjangan yang diberikan kepada masing-masing karyawan yaitu tergantung dari besar PPh 21 terutang yang dihasilkan sesuai yang telah diungkapkan sebelumnya. Perusahaan menggunakan metode iterasi dalam penentuan besar tunjangannya agar bisa sama dengan PPh 21 yang terutang. Bedanya ada pada status karyawan, jabatan pada level direksi, kepala biro dan kepala bagian yang notabene mendapat gaji pokok yang lebih besar maka pemberian tunjangan pajak akan lebih besar pula sesuai PPh 21 terutangnya. Jika gaji yang didapat oleh karyawan di bawah PTKP dan tidak dikenakan PPh pasal 21, maka karyawan tersebut tidak akan diberikan tunjangan pajak. Hal ini telah sesuai dari informasi yang diungkapkan oleh narasumber yaitu : “Ya tergantung besarnya PPh 21, kalau setingkat direksi, kepala bagian yang gaji pokoknya lebih besar tunjangannya akan lebih besar juga mas, lain halnya misal dengan karyawan yang statusnya KSWTT dengan gaji dibawah PTKP maka tunjangan pajaknya nol karena tidak dikenakan PPh 21 kalau PPh 21 kecil maka tunjangannya juga kecil”. Informan : Bapak Galuh “Kalau penentuan besar tunjangan perhitungannya berdasarkan pajak yang terutang. Setiap karyawan berbeda karena ada perbedaan jumlah tanggungan dan biaya-biaya lain sehingga PPh 21 terutang masing-masing karyawan pun berbeda otomatis tunjangannya juga berbeda mas”. Informan : Bapak Wawan “Dalam penenentuan besar tunjangan yang diberikan, kita membuat suatu sistem namanya iterasi dalam program yang kita buat, yang tujuannya memudahkan untuk penentuan tunjangan sehingga ketika PPh 21 terutangnya ketemu maka secara otomatis besar tunjangan juga sama besar dengan PPh 21 terutangnya”. Informan : Bapak Candra Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penentuan besar tunjangan dihasilkan dengan cara iterasi, tidak ada rumus khusus yang dihitung untuk menentukan besar tunjangan. Dengan metode iterasi yang berupa program dalam komputer, maka dapat dengan mudah untuk menetukan besar tunjangan yang dihasilkan yang sama besar dengan PPh 21 terutang masing-masing karyawan tanpa harus menghitung secara satu-persatu.

5.6 Peraturan dalam Perencanaan Pajak Penghasilan Pasal 21