Kas Rp. 69.969.324
Hutang PPh 21 Rp. 3.755.861
2. Gross Up Method
Beban Gaji Rp. 74.391.432
Tunjangan PPh 21 Rp. 4.422.108
Kas Rp. 74.391.432
Hutang PPh 21 Rp. 4.422.108
Jika perusahaan menerapkan Net Method maka perusahaan harus menanggung langsung biaya PPh Pasal 21 terutang karyawan tersebut
sebesar Rp 3.755.861 setahun
sedangkan jika dibandingkan dengan Gross Up Method maka perusahaan akan menanggung biaya PPh Pasal 21
terutang karyawan tersebut sebesar Rp. 4.422.108 dan jika dilihat dari tingkat Take Home Pay karyawan yang didapat, pada Net Method Take
Home Pay karyawan yang diterima lebih kecil karena tidak terdapat tunjangan dan langsung dipotong oleh perusahaan untuk membayar PPh
21 terutang dan pada Gross Up Method tingkat Take Home Pay yang diterima karyawan akan lebih besar karena perusahaan memberikan
tunjangan sebesar PPh 21 terutang masing-masing karyawan.
5.4 Pertimbangan Penggunaan Metode Gross Up dalam Perencanaan
Pajak Penghasilan Pasal 21.
PT. Garam Persero lebih memilih menggunakan metode Gross Up karena mempertimbangkan dalam pengenaan PPh Badan. Dengan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
menggunakan metode Gross Up ini, perusahaan dapat menghasilkan tax saving penghematan pajak karena tunjangan pajak yang diberikan
kepada masing-masing karyawan dapat dibiayakan dan diakui sebagai beban di dalam laporan laba rugi dan dapat mengurangi laba perusahaan.
Lain halnya jika diterapkan metode Net maka perusahaan akan terkena koreksi fiskal positif sehingga perusahaan akan membayar pajak lebih
banyak. Berikut kutipan wawancara dari para informan atas dasar apa perusahaan lebih memilih menggunakan metode Gross Up.
“Ya itu tadi mas, kan kita tujuan dilakukan tax planning ini agar dapat menghindari PPh Badan yang lebih besar, PPh Badan jadi lebih
kecil kan otomatis ada saving walaupun nilainya tidak signifikan”. Informan : Bapak Galuh
Demikian juga yang disampaikan oleh informan berikut : “Kelebihan dari Gross up itu sendiri ketika diperhitungan PPh
Badan, jumlah tunjangan yang diberikan pada karyawan bisa dibiayakan dan tidak terkena koreksi fiskal, sedangkan untuk Net Method akan
terkena koreksi fiskal positif jadi perusahaan akan membayar pajak lebih banyak dan jika menggunakan Gross Up Method nilai THP yang diterima
karyawan naik karena akan muncul tunjangan pajak yang diberikan.
Informan : Bapak Wawan Metode Gross Up yang digunakan ini dapat lebih menghasilkan
biaya pajak untuk karyawan yang lebih besar dari Net Method karena ada penambahan berupa tunjangan yang diberikan kepada karyawan. dengan
Net Method total PPh 21 terutang karyawan adalah sebesar Rp. 470.884.575 sedangkan pada Gross Up Method total biaya PPh 21
terutang yang dihasilkan sebesar Rp. 613.806.600 sehingga terdapat selisih
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
sebesar Rp. 142.922.025. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 3: Perbandingan Metode Gross Up dengan Metode Net Komponen
Metode Gross Up Metode Net
Total gaji pokok Jumlah tunjangan
Total tunjangan pajak Gaji Bruto
Biaya Jabatan Iuran DHT
Total Penghasilan Neto Total PTKP
Total PKP
Total PPh 21 terutangtahun
Rp. 3.653.112.166 Rp. 9.245.117.753
Rp. 613.806.600 Rp. 13.512.036.519
Rp. 476.023.044 Rp. 216.870.250
Rp. 12.819.143.225 Rp. 7.836.400.000
Rp. 5.647.696.460
Rp. 613.806.600
Rp. 3.653.112.166 Rp. 9.245.117.753
Rp. - Rp. 12.898.229.919
Rp. 476.023.044 Rp. 216.870.250
Rp. 12.205.336.625 Rp. 7.836.400.000
Rp. 5.033.889.860
Rp. 470.884.575
Sumber : Data Intern PT. Garam Persero Tbk yang telah diolah
5.5 Penentuan Besar Tunjangan pada Masing-Masing Karyawan