penelitian,  sehingga  terjadi  semacam  diskusi,  obrolan  santai spontanitas alamiah dengan subjek peneliti sebagai pemecah masalah
dan  peneliti  sebagai  timbulnya  permasalahan  agar  muncul  wacana detail.  Wawancara  diharapkan  berjalan  tidak  teratur  terbuka,  bicara
apa  saja  dalam  garis  besar  yang  terstruktur  mengarah  menjawab permasalahan penelitian.
b. Dokumentasi,  dilakukan  dengan  mengumpulkan  dokumen-dokumen
yang terkait dengan penelitian. c.
Studi  kepustakaan,  berupa  pengumpulan  data-data  dari  literature  yang relevan dengan permasalahan ini dan digunakan sebagai landasan teori.
3.6 Penentuan Informan
Informan penelitian adalah subjek yang memahami informasi objek penelitian  sebagai  pelaku  maupun  orang  lain  yang  memahami  objek
penelitian Bungin, 2007:76. Di dalam penelitian ini penentuan  informan ditetapkan  dengan  menggunakan  teknik  snowball  sampling.  Snowball
sampling  adalah  penentuan  sumber  data  pada  proposal,  masih  bersifat sementara  dan  akan  berkembang  kemudian  setelah  peneliti  dilapangan.
Sampel  sumber  data  pada  tahap  awal  memasuki  lapangan  dipilih  orang yang  memiliki  power  pada  otoritas  dan  situasi  sosial  atau  obyek  yang
diteliti,  sehingga  mampu  membukakan  pintu  kemana  saja  saat  peneliti melakukan pengumpulan data.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pada PT. Garam Persero Tbk informan yang dipilih sebagai kunci dari  informasi  adalah  Bapak  Galuh  sebagai  Kepala  Seksi  Pajak  dan
Pelaporan.  Kemudian  dapat  diteruskan  kepada  informan-informan  lain berdasarkan  rekomendasi  dari  informan  kunci  yang  sesuai  dan
berkompeten.  Pemilihan  informan  kunci  ini  dinilai  tepat  oleh  peneliti karena  tugas  dari  Seksi  Pajak  dan  Pelaporan  adalah  melaksanakan
penetapan,  perhitungan  dan  pelaporan  pajak  serta  segala  sesuatu  yang berhubungan  dengan  perpajakan    perusahaan  yang  sesuai  dengan  tema
penelitian yaitu perencanaan pajak sehingga diharapkan dapat memberikan informasi-informasi yang tepat kepada peneliti.
3.7 Teknik Pengumpulan Data
“Menurut  Yin  2004:  118-131  ada tiga  prinsip pengumpulan  data yang  menjamin  validitas  konstruk  dan  reabilitas  studi  kasus”.  Validitas
konstruk adalah menetapkan ukuran operasioanal yang benar untuk konsep yang  akan  diteliti,  sedangkan  reabilitas  mengacu  pada  kesamaan  hasil
penelitian  yang  dicapai  jika  prosedur  penelitian  yang  sama  dilakukan kembali. Adapun ketiga prinsip tersebut adalah:
a. Menggunakan Multi Sumber Bukti
Dengan  menggunakan  sumber  bukti  yang  berasal  dari  berbagai pihak,  temuan  atau  konklusi  akan  dapat  dipercaya,  tepat  dan  lebih
menyeluruh  karena  memungkinkan  adanya  proses  triangulasi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Penggunaan multi sumber bukti memperkuat validitas konstruk karena tersedianya berbagai ukuran untuk fenomena yang sama.
b. Menciptakan Data Dasar Studi Kasus
Penciptaan  data  dasar  dilakukan  dengan  pengorganissasian  dan pendokumentasian  data  yang  telah  terkumpul.  Kedua  aktivitas  ini
bermaksud  untuk  meningkatkan  reabilitas  karena  mengungkapkan bukti yang dapat  ditinjau oleh peneliti secara cepat dan mudah.
c. Memelihara Rangkaian Bukti
Prinsip  ini  dimaksudkan  mempermudah  pengamat  dalam  melacak bukti sejak dari pertanyaan awal penelitian hingga konklusi akhir studi
kasus dan juga sebaliknya, dari konklusi ke pertanyaan awal.
3.8 Analisis Data