Sejarah Perusahaan PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK ATAS PPh PASAL 21 PADA KARYAWAN SEBAGAI UPAYA PENGHEMATAN BEBAN PAJAK DI PT. GARAM PERSERO (TBK) SURABAYA.

4.2 Sejarah Perusahaan

Sejarah pembuatan dan penjualan garam telah dimulai sejak zaman VOC sampai dengan tahun 1921, dimana hak monopoli pembelian garam dan penjualan garam dilakukan oleh rakyat Pachtstelsel sistem sewa yang berada di bawah kekuasaan pemerintah kolonial Belanda. Aparatur pemerintah yang mengurusnya mempunyai tugas membeli dan menjual garam hasil penggaraman rakyat. Pada tahun 1921 status perusahaan adalah Jawatan Regie Garam Jawatan Penggaraman Belanda. Kemudian pada tahun 1941 status perusahaan berubah menjadi Jawatan Regie Garam dan Candu. Pada masa-masa tersebut keberadaan perusahaan merupakan usaha strategis bagi kepentingan Belanda di Indonesia. Pada tanggal 31 Oktober 1945 Pemerintah baru menguasai Jawatan Regie Garam dan Candu, selanjutnya pada tanggal 27 Desember 1949 status perusahaan diubah menjadi Jawatan Regie Garam dan pada tanggal 26 September 1952 perusahaan diubah menjadi Perusahaan Garam PN Garam dan Perusahaan Negara Soda PN Soda pada tahun 1961. Selama kurun waktu tersebut posisi perdagangan garam di Indonesia masih bersifat monopoli oleh pemerintah melalui PN Garam. Sejak dilakukan pemisahan dengan PN Soda maka perdagangan garam yang dilakukan oleh PN Garam semula bersifat monopoli oleh pemerintah diberlakukan menjadi perdagangan bebas namun demikian dalam kurun waktu beberapa tahun pasca monopoli kondisi perdagangan garam secara Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. nasional masih dikuasai oleh PN Garam karena garam rakyat belum tumbuh subur. Pada tanggal 5 Desember 1981 status perusahaan dari PN Garam diubah menjadi Perusahaan Umum Garam Perum Garam, yang mana dalam operasional berorientasi pada laba dan orientasi sosial Agent Development Pada tanggal 11 Februari 1991 status perusahaan Perum Garam diubah menjadi PT. Garam Persero. Dalam status ini maka perusahaan sepenuhnya berorientasi untuk mengejar keuntungan Profit Oriented guna pengembangan perusahaan meningkatkan nilai perseroan yang lebih baik. Berdasarkan Undang-Undang BUMN No. 19 Tahun 2003 maka perusahaan milik negara memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada umunya dan penerimaan negara pada khususnya serta mengejar keuntungan. Dalam upaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan, PT. Garam Persero telah melaksanakan komputerisasi dalam bidang manajemen sehingga unit-unit, fungsi-fungsi yang terpisah dapat dihubungkan secara on line. Semua ini tiada lain untuk bisa berperan aktif dalam hal pembangunan dan bangsa Indonesia ini.

4.3 Lokasi Perusahaan