Penghematan Pajak Tax Saving Pelaksanaan Perencanaan Pajak Penghasilan Pasal 21

33 3. Pemilihan metode- metode akuntansi. 4. Pemilihan bentuk- bentuk kesejahteraan karyawan.

2.2.6 Penghematan Pajak Tax Saving

Menurut Zain 2005 : 50-51 mendefinisikan bahwa : “Penghematan pajak adalah usaha memperkecil jumlah utang pajak yang tidak termasuk dalam ruang lingkup perpajakan. Sedang penghindaran pajak juga merupakan usaha yang sama dengan cara mengeksploitir celah- celah yang terdapat dalam ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, di mana aparat perpajakan tidak dapat melakukan tindakan apa- apa”. Berkaitan dengan efesiensi untuk menekan harga, pajak merupakan salah satu unsur biaya yang harus diperhitungkan dalam penentuan harga pokok suatu barang atau jasa. Hanya sebagian kecil pengusaha yang berpandangan bahwa pajak merupakan peran serta masyarakat dalam turut membantu negara dalam pembangunan bangsa. Karena itu ada kecenderungan pengusaha akan menekan biaya pajak seminimal mungkin untuk memperoleh efesiensi, sehingga pengusaha akan membuat perencanaan pajak tax planning. Perencanaan pajak tax planning yang baik akan menghemat pajak sehingga dapat menurunkan biaya operasional perusahaan, dan dalam peraktiknya perencanaan tersebut tidak boleh melanggar peraturan-peraturan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 34 perpajakan sehingga pengusaha terhindar dari pengenaan sanksi berupa bunga maupun denda. De Poere, 2008

2.2.7 Pelaksanaan Perencanaan Pajak Penghasilan Pasal 21

Metode penghitungan dan pemotongan PPh pasal 21 di dalam buku Priantara 2012:334 menyebutkan ada tiga metode penghitungan yaitu : 1. Gross Method Seluruh PPh 21 menjadi tanggungan pekerja sehingga penghasilan yang diterima pekerja telah dipotong PPh pasal 21. 2. Net Method PPh pasal 21 menjadi tanggungan pemberi kerja sehingga penghasilan yang diterima pekerja tidak dipotong menjadi PPh 21. Metode mencatat tanggungan PPh Pasal 21 sebagai beban operasional dan tidak dapat menjadi pengurang penghasilan bruto dalam rangka menentukan Penghasilan Kena Pajak pemberi kerja karena dianggap seagai kenikmatan. 3. Gross Up Method Artinya pemberi kerja memberikan tunjangan PPh 21 kepada karyawan yang nilainya sama dengan PPh pasal 21 yang dipotong. Metode ini mencatat tanggungan pph pasal 21 sebagai beban operasional fiskal dan dapat menjadi pengurang penghasilan bruto dalam menentukan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 35 penghasilan kena pajak pemberi kerja karena PPh pasal 21 tersebut diberikan dalam bentuk tunjangan yang menambah penghasilan pekerja. Pada Net Method beban PPh 21 tidak dicatat atau diklasifkasi sebagai tunjangan pajak sehingga dapat berimplikasi sebagai pemberian kenikmatan pada pegawai yang tidak dapat dijadikan pengurang penghasilan bruto dalam menentukan besarnya penghasilan kena pajak pemberi kerja. Pada Gross Up Method beban pph pasal 21 dicatat atau diklasifikasikan sebagai tunjangan pajak sehingga dapat menjadi beban operasional fiskal atau dapat menjadi pengurang penghasilan bruto dalam menentukan besarnya penghasilan kena pajak pemberi kerja. Net Method Gross Up dapat digambarkan sebagai berikut : Penghasilan Y Tunjangan PPh misalkan 5000 Total penghasilan bruto Y + 5000 Pengurang penghasilan bruto X Penghasilan neto Z = Y + 5000 - X PTKP A Penghasilan kena pajak B = Z-A PPh terutang = tarif pph x B 5000 Dengan demikian Gross Up Method dapat diartikan jumlah tunjangan pajak sama besar dengan jumlah PPh yang terutang. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 36 BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian