2.2 Landasan Teori 2.2.1 Good Corporate Governance
2.2.1.1 Pengertian Good Corporate Governance
Good corporate Governance GCG menurut Komite Nasional Kebijakan Governance KNKG adalah salah satu pilar dari sistem
ekonomi pasar. Good Corporate Governance berkaitan erat dengan kepercayaan baik terhadap perusahaan yang melaksanakan maupun
terhadap iklim usaha di suatu Negara. Penerapan GCG mendorong terciptanya persaingan yang sehat dan iklim usaha yang kondusif
Sulistyanto dan Lidyah, 2002 dalam Annisa 2011. Oleh karena itu diterapkannya GCG oleh perusahaan-perusahaan Indonesia sangat penting
untuk menunjang
pertumbuhan dan
stabilitas ekonomi
yang berkesinambungan. Saat ini pemerintah sedang berupaya untuk
menerapkan good corporate governance dalam birokrasinya dalam rangka menciptakan pemerintah yang bersih dan berwibawa Sulistyanto dan
Lidyah, 2002. Beberapa pakar telah mengemukakan definisi Good Corporate
Governance sebagai berikut : 1.
Blair 1995 dalam Darmawati 2003 menyatakan bahwa “ Corporate Governance adalah keseluruhan set aransemen legal, kebudayaan, dam
institusional yang menetukan apa yang dapat dilakukan oleh perusahaan
publik, siapa
yang mengendalikan,
bagaimana
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
pengendalian dilakukan, dan bagaimana resiko dan return dari aktivitas-aktivitas
yang dilakukan
oleh perusahaan
tersebut dialokasikan.
2. Marthur 1999 dalam Darmawati 2003 Corporate governance is the
conduct of directors and its aim as to maximize shareholders value while satisfying stakeholders.
3. Maksum 2005 dalam Laksono 2011 mendifinisikan corporate
governance sebagai suatu sistem yang dibangun untuk mengarahkan dan mengendalikan perusahaan sehingga tercipta tata hubungan yang
baik, adil dan transparan di antara berbagai pihak yang terkait dan memiliki kepentingan stakeholders dalam perusahaan.
4. Khomsiyah 2007 dalam Laksono 2011 mendefinisikan bahwa”
Coerporate governance merupakan upaya yang dilakukan oleh semua pihak yang berkepentingan dengan perusahaan untuk menjalankan
usahanya secara baik sesuai dengan hak dan kewajiban masing-masing dalam rangka untuk meningkatkan kesejahteraan semua pihak”
Berdasarakn definisi-definisi tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa Corporate Governance pada intinya adalah mengenai
suatu sistem, proses dan seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antar berbagai pihak yang berkepentingan stakeholders terutama dalam
arti sempit hubungan antar pemegang saham, dewan komisaris dan dewan direksi demi tercapainya tujuan perusahaan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Menurut Monks, 2003: 102 Corporate Governance CG merupakan sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan yang
menciptakan nilai tambah Value added untuk semua stakeholder. Ada dua hal yang ditekankan dalam konsep ini, pertama, pentingnya hak
pemegang saham untuk memperoleh informasi dengan benar dan tepat waktu dan, kedua, kewajiban perusahaan untuk melakukan pengungkapan
disclosure secara akurat, tepat waktu, transparan terhadap semua informasi kinerja perusahaan, kepemilikan dan stakeholder. Definisi
Corporate Governance sesuai dengan Surat keputusan Menteri BUMN No Kep-117M-MBU2002 tanggal 31 Juli 2002 tentang penerapan praktik
GCG pada BUMN adalah “ Suatu proses dan struktur yang digunakan oleh BUMN untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas
perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder lainya,
berdasarkan peraturan perundangan dan nilai- nilai etika”. Definisi ini
menekankan pada keberhasilan usaha dengan memperhatikan akuntabilitas yang berlandasan pada perundangan dan nilai-nilai etika serta
memperhatian stakeholder yang tujuan jangka panjangnya adalah untuk mewujudkan dan meningkatkan nilai pemegang saham.
2.2.1.2 Prinsip-Prinsip Good Corporae Governance