Menurut Monks, 2003: 102 Corporate Governance CG merupakan sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan yang
menciptakan nilai tambah Value added untuk semua stakeholder. Ada dua hal yang ditekankan dalam konsep ini, pertama, pentingnya hak
pemegang saham untuk memperoleh informasi dengan benar dan tepat waktu dan, kedua, kewajiban perusahaan untuk melakukan pengungkapan
disclosure secara akurat, tepat waktu, transparan terhadap semua informasi kinerja perusahaan, kepemilikan dan stakeholder. Definisi
Corporate Governance sesuai dengan Surat keputusan Menteri BUMN No Kep-117M-MBU2002 tanggal 31 Juli 2002 tentang penerapan praktik
GCG pada BUMN adalah “ Suatu proses dan struktur yang digunakan oleh BUMN untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas
perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder lainya,
berdasarkan peraturan perundangan dan nilai- nilai etika”. Definisi ini
menekankan pada keberhasilan usaha dengan memperhatikan akuntabilitas yang berlandasan pada perundangan dan nilai-nilai etika serta
memperhatian stakeholder yang tujuan jangka panjangnya adalah untuk mewujudkan dan meningkatkan nilai pemegang saham.
2.2.1.2 Prinsip-Prinsip Good Corporae Governance
Meskipun konsep corporate governance telah muncul secara bersamaan dengan konsep korporasi, namun kesadaran terhadap
pentingnya konsep ini baru berkembang secara cepat dalam tahun-tahun
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
belakangan ini. Terdapat beberapa versi yang menyangkut prinsip-prinsip corporate governance namun pada dasarnya mempunyai banyak
kesamaan. Pedoman umum Good Corporate Governance Indonesia yang
dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance KNKCG pada tahun 2006, menyebutkan terdapat lima asas GCG antara lain :
1. Transparansi Transparenscy
Untuk menjaga obyektifitas dalm menjalankan bisnis, perusahaan harus menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara
yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan. Perusahaan harus mengambil inisiatif untuk mengungkapkan tidak
hanya masalah disyaratkan oleh peraturan undang-undang, tetapi juga hal yang penting untuk mengambil keputusan oleh pemegang saham,
kreditur dan pemangku kepentingan lainnya. 2.
Akuntabilitas Accountability Perusahaan harus dapat mempertanggung jawabkan kinerjanya secara
transparan dan wajar. Untuk itu perusahaan harus dikelola dengan benar, terukur dan sesuai dengan kepentingan perusahaan dengan tetap
memperhitungkan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lain. Akuntabilitas merupakan prasyasarat
yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3. Responsibilitas Responsibility
Perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-undangan serta melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan
sehingga dapat terpelihara kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan mendapat pengakuan sebagai Good Corporate Citizen.
4. Independensi Independency
Untuk melancarkan pelaksanaan asas GCG, perusahaan harus dikelola secara independen, sehingga masing-masing organ perusahaan tidak
saling mendiminasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain. 5.
Kesetaraan dan Kewajaran Fairness Dalam melaksanakan kegiantannya, perusahaan harus memperhatikan
kepentingan pemegang saham dari penipuan dan penyimpangan. Dalam artikelnya Sartori 2010 meringkas prinsip-prinsip
corporate governance yang baik adalah sebagai berikut : 1.
Kerangka corporate governance harus menggambarkan pasar yang traspasaran dan efisien, konsisten dengan aturan hukum dan dengan
jelas menggambarkan pembagian tanggung jawab antara otoritas pengawas, pembuat peraturan dan penegak hukum.
2. Kerangka corporate governance harus melindungi dan memfasilitasi
pelaksanaan hak-hak pemegang saham. 3.
Kerangka corporate governance harus menjamin perlakuan yang sama dari semua pemegang saham, termasuk pemegang saham minoritas
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dan asing. Semua pemegang saham harus memiliki kesempatan untuk mendapatkan ganti rugi yang sesuai atas pelanggaran hak-hak mereka.
4. Kerangka corporate governance harus mengakui ha-hak stackholders
yang ditetapkan oleh hukum atau memiliki kesepakatan bersama dan mendorong kerjasama aktif antara perusahaan dengan dan stackholders
dalam menciptakan kekayaan lapangan kerja dan kelanjutan keuangan perusahaan.
5. Kerangka corporteate governance harus memastikan bahwa
pengungkapan tepat waktu dan akurat dibuat tentang semua hal menyangkut
korporasi, termasuk
situasi keuangan,
kinerja, kepemilikan dan tata kelola perusahaan.
6. Kerangka corporate governace harus memastikan pedoman strategis
perusahaan, pemantauan yang efektif terhadap manajemen oleh dewan dan akuntabilitas dewan terhadap perusahaan serta pemegang saham.
Dengan adanya penerapan corporate governance yang baik dalam suatu perusahaan menghasilkan suatu manfaat yang diperoleh, yaitu :
1. Meningkatkan kinerja perusahaan
2. Mempermudah diperolehnya dana pembiayaan sehingga meningkatkan
nilai perusahaan. 3.
Mengembalikan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia
4. Pemegang saham akan merasa puas dengan kinerja perusahaan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.1.3 Mekanisme Good Corporate Governance